Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGKAJIAN

- identitas

Seorang perempuan berusia 55 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan terdapat luka
ditumit kiri dan terasa nyeri skala 5-6,nyeri timbul, nyeri pada saat kaki digerakan,pasien tampa
merintih saat nnyeri tiba. Disbetes tipe 1 biasanya terjadi pada seseorang yang anggota keluarganya
memiliki riwayat diabetes. Diabetes tipen 1 ini bias mulai terdeteksi pada usia kurang dari 30 tahun.
Diabetes tipe 2 adalah tipe DM paling umum yang biasanya terdiagnosis setelah usia 40 tahun dan lebih
umum diantara dewasa tua dan biasanya disertai obsitas.diabetes getasional yang menerapkan untuk
perempuan dengan intoleransi glukosa atau ditemukan pertama kali selama kehamilan.

-status kesehatan saat ini

a.keluhan utama

terdapat luka ditumit kiri dan terasa nyeri skala 5-6,nyeri hilang timbul,nyeri pada saat kaki
digerakan,dan pasien tampak merintih saat nyeri tiba.

b.alasan masuk rumah sakit

pasien selama 1 minggu sebelum masuk RS keluhan pada tumit pasien semakin bertambha,luka semakin
bengkak,dan akhirnya pasien dibawa oleh keluarga ke RS karena menahan sakit pada tumitnya.

-riwayat kesehatan terdahulu

a.riwayat penyakit sekarang

pasien mengatakan 2 minggu sebelum masuk RS ,pasien terkena luka ditumit kiri namun tidak
mengetahui penyebabnya, dan akhirnya pasien dibawa oleh keluarga ke RS .

b.riwayat penyakit sebelumnya

pasien belum ada riwayat penyakit sebelummnya,dan pasien mengatakan keluhan yang dirasakan saat
ini terdapat luka ditumit kiri dan terasa nyeri skala 5-6, nyeri hilang timbul, nyeri pada saat kaki
gerakan,pasien tampak merintih saat nyeri tiba.

c.riwayat penyakit keluarga

pasien mengatakan bahwa ayahnya meninggal karena penyakit DM dan stroke

d.riwayat pengobatan

pengobatan pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 menggunakan terapi injeksi insulin oksigen harian
untuk control kadar gula darah.sedangkan pasien dengan diabtes mellitus biasanya menggunakan OAD
( obat anti diabetes ) oral seperti sulfonylurea,biguanid,meglitinid,inkretin,amylonomimetik,dll
pengobatan pasien dengan diabetes tipe 2 menggunakan perubahan pola hidup sehat dengan cara :
mengindari makan berkadar glukosa tinggi atau berlemak tinggi,meningkatkan makanan tinggi
serat,melakukan olaraga secara teratur,minimal 3 jam setiap minggu.menurunkan dan menjaga berat
badan tetap ideal. Menghindari atau berhenti merokok,menghindari atau berhenti mengkonsumsi
minumn beralkohol dan lain lain, kemudian pemberian obat-obatan diabetes mellitus dibawah
pengawasan dokter.

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1.diagnosa 1

Kurang pengetahuan mengenai penyakit ,prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya informasi .

DS : - pasien mengatakan nyeri kaki ditumit dengan skala 5-6

- Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat kaki digerakan

DO : pasien tampak merintih saat nyeri tiba

- Pasien tampak tidak kuat menahan sakit di tumitnya

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan klien tentang penyakit
,prognosis dan kebutuhan pengobatan bertambah

Intervensi : - ciptakan lingkungan saling percaya dengan mendengar penuh perhatian dan selalu ada
untuk pasien.

- Berkerja sama dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan
- Beri pendidikan kesehatan mengenai penyakit dan penyegahanya
- Evaluasi tingkat pemahaman pasien dengan keluarga setelah penyuluhan kesehatan

Rasional : - memberi kesempatan untuk mengambil bagian dari proses pembelajaran

- Partisipasi dalam perencanaan ,meningkatan antusitas dan kerja sama pasien


- Klien dan keluarga paham tentang hal – hal yang belum diketahui sehubung dengan penyakitnya
- Mengetahui pemahaman klien dan keluarga setelah diberi pendidikan kesehatan

b.diagnosa 2

resiko tinggi infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan kadar glukosa tinggi

DS : pasien mengatakan 1 minggu sebelum masuk RS keluhan pada tumit pasien semakin bertambah
,luka semakin bengkak

DO : - luka ulkus dengan diameter 5 cm,kedalaman 1 cm

- Terdapat jaringan nekrotik warna hitam


Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan infeksi tidak terjadi

Intervensi : - observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan ( demam, kemerahan , pus,dan luka )

- Tingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik pada semua orang yang
berhubungan dengan pasien termasuk pasien sendiri .
- Pertahankan teknik aseptik pada prosedur infasife
- Berikan perawatan kulit secara teratur

Rasional : - mengetahui tanda-tanda infeksi dan mengintervensi segera

- Mencegah timbulnya infeksi silang ( nosokomial )


- Mencegah timbulnya infeksi
- Untuk menghindari kerusakan pada kulit

c.diagnosa 3

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakadekuatan insulin , penurunan
masukan oral

DS : pasien mengatakan selama di RS hanya menghabisakan ¼ porsi makanan karena tidak ada nafsu
makan

DO : TTV

- TD : 150/100 mmHg
- HR : 88x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36,5 OC

- SpO2 : 98 %

- Hb : 12,8 g/dL

- H : 40 %

- L : 13.800 uL

- T : 279.000

- GDS : 515 mg/dL

- NA : 135 mEq/L

- CI : 94mEq/L
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisi klien terpenuhi

Intervensi : - observasi status nutrisi pasien

- Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung ,mual,muntah
- Timbang berat badan sesuai indikasi
- Beri makan porsi kecil tapi sering

Rasional : - mengetahui asupan nutrisi pasien

- Hiperglikemi dan gangguan keseimbangan cairan elektrolit dapat menurun motilitas /fungsi
lambung ( distensi / ileus paralitik ) yang akan mempengaruhi pilihan intevensi
- Mengkaji pemasukan yang adekuat
- Mengurangi rasa mual dan memberi rasa nyaman

Anda mungkin juga menyukai