Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN


SESI IV
A. Topik
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi: Perilaku kekerasan
Sesi : Strategi pelaksanaan 2 / SP 2
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara fisik 2.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat menyebutkan dan memahami cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara fisik 2.
b. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
fisik 2.
C. Landasan Teori
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun
lingkungan (Stuart, 2013).
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi
yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah (Keliat, 2005).
Pada terapi aktivitas stimulasi persepsi ini klien dilatih mempersepsikan stimulus
yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami.Kemampuan persepsi klien
dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi, dengan proses ini diharapkan respon klien
terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. Terapi aktivitas kelompok
ini memberi hasil : kelompok menunjukkan loyalitas dan tanggung jawab bersama,
menunjukkan partisipasi aktif semua anggotanya, mencapai tujuan kelompok,

menunjukkan teerjadinya komunikasi antaranggota dan bukan hanya antara ketua dan
anggota.
D. Kriteria Anggota Kelompok
1. Kriteria klien
a. Klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif.
b. Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat.
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju mengikuti TAK PK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK PK pada klien, rencana kegiatan kelompok, dan aturan
main dalam kelompok.
E.

Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
1.

Hari/Tanggal

: Senin, 8 Agustus 2016

2.

Waktu

3.

Alokasi waktu : 15 menit

WIB s.d selesai

a. Perkenalan dan pengarahan (4 menit)


b. Terapi kelompok (7 menit)
c. Penutup (4 menit)
4.

Tempat

: Ruang Bangau RSJ Dr. Ernaldi Bahar

5.

Jumlah klien

7 orang

2. Tim Terapi
a. Leader

: Ade Erine Suryani

Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi.
b. Co-leader

: Yesika Tria Enggriani

Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan


4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer

: Melisa C.S

Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator :
Damy Emy Manulang
Mersi Septi O
Hernanda Ginting
Alfi Munandar
Uraian tugas

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok


2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
3. Metode dan Media
a. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran/stimulasi
b. Media
1)

Bantal.

2)

Kertas HVS

3)

Pulpen.

4)

Spidol dan karton.

5)

Papan nama

4. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

b. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan:
: Leader
: Co leader.
: Observer
: Fasilitator.
: Klien.

F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi
terhadap kegiatan
b. Posisi tempat menggunakan kursi
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan tersedia dan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

a. Mempraktikkan kegiatan fisik pertama untuk mencegah perilaku kekerasan.


b. Mempraktikkan kegiatan fisik kedua untuk mencegah perilaku kekerasan.
G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a.

Memanggil klien.

b.

Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain.

2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin


a.

Panggil nama klien.

b.

Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.

3. Bila klien lain ingin ikut


a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih.
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut.
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini.
H. Proses Pelaksanaan
1. Persiapan
a.

Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 1.

b.

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a.

Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien.
2) Perkenalkan nama dan nama panggilan terapis

b.

Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan perasaan klien saat ini.

c.

Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan.
2) Mejelaskan aturan main.
1) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis.
2) Lama kegiatan 15 menit.

3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai


3. Tahap kerja
a.

Terapis mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien.


1) Tanyakan kegiatan rumah tangga, harian dan olahraga yang biasa dilakukan
klien.
2) Tulis di papan tulis/karton.

b.

Terapis menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan


kemarahan secara sehat, seperti pukul bantal.

c.

Terapis meminta fasilitator untuk mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku


kekerasan dengan pukul bantal.

d.

Terapis meminta klien untuk memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan


dengan cara fisik 2 yaitu pukul bantal. Terapis kemudian menjelaskan untuk
menunjuk siapa yang akan memperagakannya dibentuk lingkaran, semua klien
berdiri dan membuat lingkaran, kemudian bermain menepuk tangan teman
disebelahnya searah jarum jam sambil menyayikan lagu ampar-ampar pisang, di
akhir lagu, siapa yang tangannya terkena tepukan teman lainnya maka dialah
yang kalah hingga diperoleh 2 orang yang kalah dan kemudian harus
memperagakan yang telah dipelajari didepan, jika mampu memperagakan dengan
benar maka akan memperoleh reward dari terapis.

e.

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mempaktikkan cara penyaluran


kemarahan.

f.

Memberi pujian kepada peran serta kllien.

g.

Upayakan semua klien berperan aktif.

4. Tahap terminasi
a.

Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
3) Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku kekerasan.
b.

Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika ada
stimulus penyebab perilaku kekerasan.
2) Menganjurkan klien berlatih secara teratur cara yang telah dipelajari dan
memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian klien.

c.

Kontrak yang akan datang

1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk memepelajari terapi SP 3


mengontrol perilaku kekerasan yaitu secara social/verbal atau interaksi sosial
yang asertif.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
I. Evaluasi dan Dokumentasi
1.

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi Perilaku Kekerasan Sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah dua kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi
adalah sebagai berikut :
SESI 2 TAK
STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN
Kemampuan Mencegah Perilaku kekerasan fisik

NO

Nama Klien

Mengikuti kegiatan

Mempraktikkan

Menjelaskan

dari awal sampai

cara mengontrol

perasaan setelah

akhir

kekerasan dengan

melakukan TAK

cara fisik 2
1
2
3
4
5
Petunjuk:
a.

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

b.

Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan mempraktikkan dua cara fisik
mencegah perilaku kekerasan, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika
klien tidak mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK. Pada catatan


proses keperawatan tiap klien.

Anda mungkin juga menyukai