menunjukkan teerjadinya komunikasi antaranggota dan bukan hanya antara ketua dan
anggota.
D. Kriteria Anggota Kelompok
1. Kriteria klien
a. Klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif.
b. Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat.
2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju mengikuti TAK PK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK PK pada klien, rencana kegiatan kelompok, dan aturan
main dalam kelompok.
E.
Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
1.
Hari/Tanggal
2.
Waktu
3.
Tempat
5.
Jumlah klien
7 orang
2. Tim Terapi
a. Leader
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi.
b. Co-leader
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
: Melisa C.S
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator :
Damy Emy Manulang
Mersi Septi O
Hernanda Ginting
Alfi Munandar
Uraian tugas
Bantal.
2)
Kertas HVS
3)
Pulpen.
4)
5)
Papan nama
4. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan:
: Leader
: Co leader.
: Observer
: Fasilitator.
: Klien.
F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi
terhadap kegiatan
b. Posisi tempat menggunakan kursi
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan tersedia dan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
Memanggil klien.
b.
Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain.
b.
b.
2. Orientasi
a.
Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien.
2) Perkenalkan nama dan nama panggilan terapis
b.
Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan perasaan klien saat ini.
c.
Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan.
2) Mejelaskan aturan main.
1) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis.
2) Lama kegiatan 15 menit.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4. Tahap terminasi
a.
Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
3) Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku kekerasan.
b.
Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika ada
stimulus penyebab perilaku kekerasan.
2) Menganjurkan klien berlatih secara teratur cara yang telah dipelajari dan
memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian klien.
c.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi Perilaku Kekerasan Sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah dua kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi
adalah sebagai berikut :
SESI 2 TAK
STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN
Kemampuan Mencegah Perilaku kekerasan fisik
NO
Nama Klien
Mengikuti kegiatan
Mempraktikkan
Menjelaskan
cara mengontrol
perasaan setelah
akhir
kekerasan dengan
melakukan TAK
cara fisik 2
1
2
3
4
5
Petunjuk:
a.
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b.
Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan mempraktikkan dua cara fisik
mencegah perilaku kekerasan, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika
klien tidak mampu.
2. Dokumentasi