Anda di halaman 1dari 68

Sistem Sirkulasi

Slide 1
JANTUNG
JARINGAN DINDING VASKULAR
RANCANGAN STRUKTURAL PEMBULUH DARAH
VASKULAR
Arteri Elastis Besar
Arteri Muskular
Struktur Sensorik Arteri
Arteriol
Kapiler
Venula
Vena
SISTEM PEMBULUH LIMFE
Slide 2
Sistem Sirkulasi
Pengantar
1. Sistem vaskular darah : Jantung, Arteri, Kapiler,
Vena.
2. Sistem pembuluh limfe : Kapiler limfe, Pembuluh
(limfe) pengumpul, Ductus thoracicus / Ductus
lymphaticus dexter.
3.1 Makrovaskulatur :
Diameter > 0.1 mm (arteriol besar, arteri
muskular dan elastis, vena muskular).
3.2 Mikrovaskulatur :
Diameter < 0.1 mm (arteriol, kapiler,
pascakapiler).

Slide 3
Gambar 11-1. Pembuluh sistem sirkulasi darah.
Slide 4
Gambar 11-2. Pembuluh vaskular mikro.
A (arteriol), C (kapiler), V (venula). 200x. Masson trichrome.
Slide 5
JANTUNG
Lapisan-lapisan Dinding Jantung
1. Endokardium
1.1 Lapisan sel endotel
~ selapis sel
1.2 Lapisan subendotel
~ jaringan ikat longgar
~ serat elastin dan kolagen
~ sel-sel otot polos
1.3 Lapisan subendokardium
~ jaringan ikat
~ vena, saraf
~ sistem penghantar-impuls
jantung

Slide 6
Gambar 11-3. Gambaran histologi utama jantung.
Slide 7
Gambar 11-4. Endokardium & jejaring konduksi subendokardial.
En (endokardium), Sen (subendokardium), P (serabut konduksi Purkinje), M
(miokardium). 200x. H&E.
Slide 8
JANTUNG
Lapisan-lapisan Dinding Jantung (samb.)
2. Miokardium
~ terdiri atas sel-sel otot jantung
~ tersusun berlapis-lapis
3. Epikardium
3.1 Lapisan sel mesotel selapis
3.2 Lapisan subepikardium
~ jaringan ikat longgar
~ berisi vena, saraf, sel-sel adiposit
3.3 Setara perikardium viseral
(4). Perikardium parietal
4.1 Membran serosa membentuk kantong
atau rongga tempat jantung berada

Slide 9
Gambar 11-5. Epikardium atau perikardium viseral.
M (miokardium), Ep (epikardium), CT (jaringan ikat longgar), N (saraf autonom), F
(lemak), Panah (selapis epitel gepeng). 100x. H&E.
Slide 10
JANTUNG
Katup Jantung
Dibentuk jaringan ikat fibrosa padat
(serat kolagen dan elastin).
Ke dua permukaan dilapisi oleh selapis
sel-sel endotel.
Skeleton Fibrosa
Jaringan ikat fibrosa padat.
Dasar katup melekat di anulus fibrosus
(bagian dari skeleton fibrosa).
Juga tempat insersio sel-sel otot jantung.
Slide 11
Gambar 11-6. Lembar katup dan skeleton fibrosa.
Panah (katup atrioventrikel kiri), C (jaringan ikat), En (endokardium), A (atrium),
En (endokardium), V (ventrikel), CT (chordae tendinae), M (miokardium). 20x.
Masson trichrome.
Slide 12
JANTUNG
Sistem Ritmis Jantung
Nodus Sinoatrial (SA), Pacu Jantung
Nodus Atrioventrikular (AV)
Massa sel otot jantung termodifikasi :
<> Bentuk fusiformis.
<> Miofibril lebih kecil.
Sel otot nodus atrioventrikular :
<> Sitoplasmanya membentuk
anyaman prosesus sitoplasma.
Slide 13
JANTUNG
Sistem Ritmis Jantung (samb.)
Serabut Purkinje,
Serabut Otot Penghantar
(Conducting Myofibril)
<> Satu atau dua inti.
<> Sitoplasma kaya mitokondria dan
glikogen.
<> Miofibril jarang/renggang di bagian
tepi sitoplasma.

Slide 14
JANTUNG
Sistem Ritmis Jantung (samb.)
Saraf Otonom Jantung
<> Sel saraf ganglionik dan serat saraf
otonomik di dekat nodus SA dan AV.
Divisi Simpatis
<> Mempercepat irama pacu jantung
(pacemaker).
Divisi Parasimpatis (nervus vagus)
<> Memperlambat denyut jantung.
Ujung saraf aferen bebas
<> Untuk sensibilitas dan rasa nyeri
(angipectoris, pasokan oksigen yang
kurang)
Slide 15
JARINGAN DINDING VASKULAR
Pengantar
Tiga komponen struktural dasar pembu-
luh darah :
<> Selapis endotel gepeng.
<> Serat otot polos.
<> Jaringan ikat dengan serat elastis
dan serat kolagen.
Sel endotel :
<> Sebagai sawar semipermeabel.
<> Memproduksi faktor vasoaktif.

Slide 16
Pengantar (samb.)

Sel endotel memproduksi faktor vasoaktif :


<> Nitrogen oksida
<> Endotelin
<> Agen vasokonstruktif
<> Konversi angiotensin I menjadi angiotensin II
Sel endotel arteri mengandung :
<> Badan Weibel-Palade mengandung selektin.
<> Faktor von Willebrand berperan dalam
koagulasi darah.
<> VEGF, vascular endothelial growth factors.
(Pembentukan sistem vaskular dari mesenkim
embrio, vaskulogenesis, dan dari pembuluh
darah yang sudah ada, angiogenesis,)

Slide 17
Pengantar (samb.)
~ serat otot polos :
> tersusun secara heliks sebagai lapisan
~ jaringan ikat :
> serat kolagen terdapat di seluruh dinding
> serat (zat) elastin memberikan ketahanan
agar dinding vaskular dapat meregang
> substansi dasar membentuk gel heterogen
dalam ruang ekstrasel dinding, mempe-
ngaruhi permeabilitas dan difusi zat me-
lalui dinding
> konsentrasi glikosaminoglikan lebih ting-
gi dalam arteri dari di dalam vena

Slide 18
RANCANGAN STRUKTURAL PEMBULUH DARAH

1. Tunica intima
1.1 Lamina endothelialis
1.2 Lamina subendothelialisa
1.3 Lamina elastica interna
2. Tunica media
2.1 Lamina elastica externa
3. Tunica adventitia

Slide 19
Gambar 11-7. Dinding arteri, vena dan kapiler.
Slide 20
Gambar 11-8. Tunica dinding vaskular.
Perbandingan ketiga lapisan utama dari aorta (a) dan vena cava (b).
122x. Pewarnaan elastin.
Slide 21
Rancangan Struktural Pembuluh Darah (samb.)
Vasa vasorum :
<> Arteriol, kapiler atau venula di
dalam tunica adventitia dan tunica media
bagian luar.
<> Membawa metabolit ke lapisan terkait.

Saraf vasomotor :
<> Serat simpatis tak bermielin.
Neurotransmiternya norepinefrin.
Fungsinya vasokonstriksi.
<> Arteri dalam otot rangka, saraf vasodilator
kolinergik.
Neurotransmiternya asetilkolin.
Sel endotel menghasilkan nitrogen oksida.
Mengakibatkan sel otot polos relaksasi
(vasodilatasi).

Slide 22
Gambar 11-9. Vasa vasorum.
Dinding pembuluh besar, (A) arteriol, kapiler, (V) venula dan (N) saraf simpatis.
100x. H&E.
Slide 23
VASKULAR
Arteri Elastik Besar
<> Contoh aorta dan cabang besarnya.
<> Berwarna kekuningan (banyak serat elastiknya).
<> Tunica media dengan lamina elastica dengan lubang
(neonatus, 40 membran ; dewasa, 70 membran).
<> Di antara lamina elastica terdapat serat otot polos,
serat retikular, proteoglikan dan glikoprotein
<> Saat sistole : lamina elastica teregang.
Saat diastole : daya elastis lamina mempertahankan
tekanan arteri.

Slide 24
Gambar 11–10. Arteri elastis.
(I) Tunica intima, (M) Tunica media, (A) Tunica adventitia. 200x. PT.
Slide 25
Arteri Muskular
<> Lamina subendothelialis dan lamina elastica
interna tampak jelas.
<> Tunica media dapat sampai 40 lapisan sel
otot
polos.
<> Lamina elastica externa hanya pada arteri besar.
<> Tunica adventitia dari jaringan ikat dapat me-
ngandung kapiler limfe, vasa vasorum dan
nervus vasorum.

Slide 26
Gambar 11-11. Arteri muskular. (M) tunica media. 200x. PT.
Slide 27
Struktur Sensorik Arteri
1. Sinus Caroticus
<> Pelebaran kecil di a. carotis interna.
<> Mempunyai baroreseptor, deteksi pe-
ningkatan tekanan darah :
~ Tunica media lebih tipis,
peregangan lebih besar, saat tekanan
darah meningkat.
~ Tunica intima dan adventitia mengan-
dung ujung saraf N. IX (n. glosopha-
ringeus), mengendalikan vasokonstriksi
untuk menurunkan tekanan darah.
<> Struktur baroreseptor seperti ini terdapat
juga di :
~ Arcus aortae.
~ Dinding arteri besar lainnya.

Slide 28
Struktur Sensorik Arteri (samb.)
2. Badan Karotis
<> Struktur mirip-ganglia (paraganglia).
<> Di percabangan a. carotis communis.
<> Kemoreseptor yang sensitif terhadap
konsentrasi CO2 dan O2 darah.
<> Anyaman kapiler sinusoidal bersama
sel glomus tipe I, berisi dopamin,
serotonin dan adrenalin.
<> Serat dendritik saraf kranial N. IX glosso-
pharyngeus bersinaps dengan sel glomus.
3. Badan Aorta
<> Struktur dan fungsi serupa badan karotis.
<> Terletak di arcus aortae.
Slide 29
Gambar 11-12. Badan glomus. (G) sel glomus, (C) kapiler sinusoid, (S) sel selubung
penyangga. (a) 200x dan (b) 400x. PT.
Slide 30
Arteriol
Awal mikrovaskular organ.
Memiliki selapis atau dua lapis sel otot polos.
Diameter 0,5 mm atau kurang.
Lamina subendothelialis tipis.
Lamina elastica interna tidak dijumpai.
Tunica adventitia tipis atau tidak jelas.
Anastomosis arteriovenosa
Interkoneksi antara arteriol dan venul.
Tunica media (otot polos) tebal.
Tunica adventitia tebal.
Mengatur tekanan darah, aliran darah,
suhu, konservasi panas.
Terdapat di otot rangka, kulit tangan dan kaki.
Dipersarafi saraf-saraf otonomik.
Gambar 11-14. Arteriol.
(a): Arteriol dengan (I)
intima, (M) media dan (Ad)
adventitia. 350x. Masson
trichrome. (b): Tiga arteriol.
400x. H&E. (c): Arteriol
mesenterium terpotong
oblik. (Mata panah) sel
endotel, (M) sel otot polos.
300x. PT.

Slide 32
Metarteriol
Dinding mempunyai sejumlah sel-sel
otot polos.
Bercabang menjadi kapiler-kapiler.
Membentuk kanal pilihan, membantu
mengatur sirkulasi di kapiler.
Luasnya jarinan kapiler berkaitan dengan
tinggi-rendahnya laju aktivitas
metabolisme.

Slide 33
Gambar 11-13. Struktur mikrovaskular.
Mikrovaskular mencakup arteriol, kanal utama dan venula pascakapiler. Bagian
distal metarteriol disebut kanal utama. Kapiler dan metarteriol menyatu sebagai
venula pascakapiler
Slide 34
Kapiler
Terdiri atas selapis sel endotel.
Diameter 5 – 10 mµ, panjang sekitar 50 mµ.
Meliput 90 % dari seluruh pembuluh darah.
Panjang total 96.000 km.
Kecepatan aliran darah dalam kapiler 0.3 mm/
detik (di aorta 320 mm/detik).
Sel endotel
Bentuk poligonal, memanjang.
Sitoplasma sedikit Golgi, mitokondria, ribosom
dan sisterna RE kasar.
Sel perisit
Berfungsi kontraktil.
Regenerasi pembuluh darah mikrovaskular.

Slide 35
Kapiler (samb.)
Jenis atau tipe kapiler
1. Kapiler kontinu atau somatik
Sel endotel tersusun kontinu.
Sitoplasma mengandung vesikel
pinositotik.
2. Kapiler berfenestra
Sel endotel mempunyai fenestra atau
perforasi kecil dengan dia-
fragma.
Lamina basalnya kontinu.
Terdapat di ginjal, usus, plexus choro-
ideus, kelenjar endokrin.

Slide 36
Kapiler (samb.)
Jenis atau tipe kapiler (samb.)
3. Kapiler sinusoid atau kapiler diskontinu
Sel endotel mempunyai fenestra
tanpa diafragma.
Lamina basal diskontinu.
Diameter berkisar 30 – 40 mµ.
Dijumpai di hati, limpa, organ
endokrin, sumsum tulang.

Slide 37
Gambar 11-15. Kapiler dengan perisit.
(a): Kapiler dengan sel kontraktil perivaskular yakni perisit (P). Inti yang lebih
gepeng adalah dari sel endotel. 400x. H&E.
(b): Gambar TEM dari kapiler. (Panah) lamina eksterna, (J) taut kedap, (P) sel
perisit. 13.000x.

Slide 38
Gambar 11-16. Tipe-tipe kapiler.
(a): Kapiler kontinu
(b): Kapiler berfenestra
(c): Kapiler sinusoid

Slide 39
Gambar 11-17. TEM dari suatu kapiler kontinu.
(N) Inti sel endotel, (mata panah) taut erat atau kedap, (panah kecil) vesikel
transitotik, (panah panjang) juluran sitoplasma pada proses fagositosis. 10.000x.
Slide 40
Gambar 11-18. TEM suatu kapiler berfenestra.
(Panah) diafragma dari fenestra, (panah dobel) lamina eksterna sel endotel,
(G) aparatus Golgi, (N) nukleus, (C) sentriol. 10.000x.
Slide 41
Gambar 11-19. Kapiler sinusoid di dalam sumsum tulang.
(S) sinusoid, (A) adiposit, (H) massa sel-sel hematopoietik. 200x. H&E.

Slide 42
Venula
Jenis atau tipe venula
1. Venula pascakapiler
Secara struktural serupa kapiler.
Mengandung sel perisit.
Diameter 15 – 20 mµ.
Tempat utama sel leukosit mening-
galkan sirkulasi pada tempat
infeksi atau kerusakan jaringan.

Slide 43
Venula (samb.)
Jenis atau tipe venula (samb.)
2. Venula pengumpul
Ukurannya lebih besar.
Lebih banyak sel kontraktil.
Tunika media mengandung dua
atau tiga lapisan otot polos.
Disebut juga venula muskular.
Slide 44
Gambar 11-20. Venula.
(a): Venula pascakapiler. (Mata panah) sel perisit. 400x. TB. (b): Venula pengumpul. 200x. TB.
(c): Venula muskular. (I) intima, (M) media, (Ad) adventitia, (E) sel endotel, (A) arteriol. 200x.
Masson trichrome. (d): Venula di usus halus yang terinfeksi. Terlihat sejumlah leukosit
bermigrasi melalui endotel. 200x. H&E. Slide 45
Vena
Jenis atau tipe
1. Vena kecil atau sedang
Diameter kurang dari 1 cm.
Biasanya berjalan sejajar dengan
arteri muskular.
Tunica intima dengan subendotel tipis.
Tunica media campuran sel-sel otot
polos, serat-serat retikular dan
serat-serat elastin.
Tunica adventitia berkembang baik.

Slide 46
Vena (samb.)
Jenis atau tipe (samb.)
2. Vena besar
Berjalan berpasangan dengan
arteri elastik.
Tunica intima berkembang baik.
Tunica media relatif tipis, sel-sel
otot polos bercampur den-
ngan sejumlah besar
jaringan ikat.
Tunica adventitia, lapisannya tebal
mengandung berkas
longitudinal otot polos.
Slide 47
Gambar 11-21. Vena. (a): Mikrograf vena kecil. (A) arteri muskular kecil, (V) vena
kecil, (M) media, (Ad) adventitia. 200x. H&E. (b): Mikrograf pertemuan antara dua
vena kecil. (Panah) katup. 200x. H&E. (c): Mikrograf vena medium (MV), arteri
muskular (MA). 100x. H&E. (d): Mikrograf vena medium dengan lipatan katup
(panah). 200x. Masson trichrome. Slide 48
Katup atau valvulus
Sebagian besar vena mengandung katup.
Terdiri atas lipatan semilunar tunica intima.
Mengandung serat-serat elastin.
Di kedua sisi dilapisi oleh sel-sel endotel.
Katup-katup dijumpai terutama di vena-
vena tungkai.
Membantu aliran darah vena mengarah
ke jantung.

Slide 49
Gambar 11-22. Dinding vena besar dengan katup.
TM (tunica media), TA (tunica adventitia), V (katup, valvulus). 100x. PT.
Slide 50
SISTEM PEMBULUH LIMFE
Kapiler limfe
Cairan limfe hanya mengalir dalam satu arah,
yaitu ke arah jantung.
Kapiler limfe berawal sebagai pembuluh buntu.
Dindingnya hanya selapis sel-sel endotel.
Lamina basal sel endotel tidak utuh.
Lumen kapiler limfe tetap terbuka dengan ada-
nya mikrofibril dari serat elastin dan
ikut mengikatnya ke jaringan ikat di
sekitarnya.

Slide 51
Gambar 11-23. Kapiler limfe.
(a): Mikrograf suatu kapiler limfe (L), sel endotel (E). 200x. Mallory trichrome.
(b): Diagram suatu pembuluh limfe.
Slide 52
Pembuluh limfe
Struktur dindingnya mirip dengan struktur
dinding vena :
Lapisan-lapisannya lebih tipis.
Batas antara lapisan-lapisan tidak jelas.
Memiliki lebih banyak katup internal.
Tampak nodular, atau menggelembung di
antara katup-katup.
Sirkulasi limfe dibantu oleh kontraksi otot di
sekitarnya disamping kontraksi otot
polos di dalam dindingnya.
Slide 53
Gambar 11-24. Pembuluh dan katup limfe.
(a): Pembuluh limfe (LV), venula (V). 200x. Mallory trichrome.
(b): Pembuluh limfe (LV) memperlihatkan suatu katup. Panah (arah aliran limfe), panah
putus-putus memperlihatkan mekanisme katup dalam mencegah aliran balik limfe. 200x. PT.
Slide 54
Ductus thoracicus
Ductus lymphaticus dexter
Masing-masing mengalirkan limfe ke pertemuan :
V. jugularis interna sin. / v. subclavia sin.
V. subclavia dext. / v. jugularis interna dext.
Lapisan dinding, serupa dinding vena besar.
Adanya sel-sel otot di lapisan tengah tersusun
memanjang dan melingkar (serat longitu-
dinal lebih dominan).
Tunica adventitia tidak berkembang, tetapi
mengandung vasa vasorum dan nervorum.
Slide 55
Sistem Sirkulasi
RINGKASAN HAL-HAL PENTING

Slide 56
Jantung
1. Tiga lapisan utama dinding jantungn :
~ Endokardium terdiri dari endotel dan
subendotel (jaringan ikat),
~ Miokardium, lapisan otot jantung,
~ Epikardium, jaringan ikat dengan banyak
adiposit (sel lemak) dan dilapisi mesotel.
2. Sistem penghantar jantung :
~ Nodus sino-atrial (SA),
~ Nodus atrio-ventrikular (AV),
~ Berkas atrio-ventrikular His (berkas kiri
dan berkas kanan) dan
~ Serat-serat Purkinje
Slide 57
Jantung (samb.)
3. Serat Purkinje (serat otot jantung khusus) :
~ Letaknya di bawah subendokardium
kedua ventrikel.
~ Diameter serat lebih besar.
~ Glikogen yang banyak.
~ Miofibril lebih renggang atau jarang.
4. Rangka (‘skelet’) jantung :
~ Jaringan ikat padat tak teratur yang
mengelilingi bagian dasar semua
katup jantung.
~ Memisahkan atria dari ventrikel.
~ Tempat insersi dari otot jantung.
Slide 58
Vaskulatur
1. Tiga lapisan utama pembuluh darah :
~ Tunika intima, terdiri dari :
> Lapisan endotel,
> Lamina propria, jaringan ikat,
> Lamina elastika interna.
~ Tunika media, terdiri dari :
> Lapisan otot polos,
> Diselingi lamela kolagen atau elastis.
~ Tunika adventisia (eksterna), terdiri dari :
> Jaringan ikat,
> Mengandung pembuluh darah kecil
(vasa vasorum) dan saraf (vasa ner-
vorum).
Slide 59
Vaskulatur (samb.)
2. Sel endotel, perannya :
~ Pelapis permukaan jantung dan pembuluh
darah.
~ Menghasilkan faktor-faktor yang mencegah
pembekuan darah.
~ Menghasilkan faktor yang menyebabkan
sel otot polos yang berdekatan berkontrak-
si atau relaksasi.
~ Menghasilkan interleukin, faktor yang
mempengaruhi aktivitas leukosit selama
peradangan.
Slide 60
Vaskulatur (samb.)
3. Arteri, menurut besar dan komposisi dinding :
~ Arteri elastis besar.
Tunika media mengandung
lamina elastika berfenestra.
~ Arteri muskular ukuran sedang.
~ Arteri kecil.
Tunika media mempunyai lapis
sel otot polos kurang dari 10
lapis.
Slide 61
Vaskulatur(samb.)
4. Vaskulatur mikro, terdiri atas :
~ Arteriol, 1 – 3 lapis otot polos.
~ Kapiler, hanya lapis endotel intima.
~ Venul, lumen besar, dinding tipis dan
mengalirkan darah kapiler.
5. Metarteriol
~ Cabang arteriol terminal.
~ Tempat sfingter otot polos, memungkinkan
aliran darah berdenyut ke dalam anyaman
kapiler.
Slide 62
Vaskulatur (samb.)
6. Kapiler, secara struktural dan fungsional :
~ Kapiler kontinu.
Taut kedap banyak.
Pertukaran atau transportasi harus
melalui sel.
~ Kapiler berfenestra.
Dindingnya mempunyai pori kecil
atau fenestra.
~ Kapiler diskontinu atau sinusoid.
Lumen lebih besar.
Celah-celah besar di antara sel-sel
endotel.
Lamina basal diskontinu.
Slide 63
Vaskulatur (samb.)
7. Venul pascakapiler.
Tempat sel leukosit memasuki jaringan
cedera atau terinfeksi.
8. Perisit.
Sel tipis yang mengelilingi endotel
kapiler kontinu dan venul pascakapiler.
Dapat berkontraksi, membantu aliran
darah.
Dapat menghasilkan otot polos dan
jaringan ikat selama remodeling atau
perbaikan vaskulatur mikro.
Slide 64
Vaskulatur (samb.)
9. Dua jalur alternatif vaskulatur mikro.
~ Anastomosis arteriovenosus atau
AV shunt.
~ Sistem portal venosus.
10. Vena kecil, vena sedang dan vena besar.
~ Diameter lumen melebihi ketebalan
dinding.
~ Membawa darah kembali ke jantung.
~ Mempunyai katup intima.
~ Mempunyai tunika yang berkembang
baik.
Slide 65
Pembuluh Limfatik
1. Cairan interstitial mengalir sebagai limfe.
Pembuluh buntu yang menampung limfe,
disebut limfatik atau kapiler limfatik.
2. Kapiler limfatik.
Dindingnya selapis endotel dengan celah di
antara sel-sel.
3. Pembuluh limfatik.
Tempat kapiler limfatik mengumpul.
Limfe terdorong ke dalamnya oleh gerakan
otot dan organ di sekitarnya.
Mempunyai katup intima.
Slide 66
Pembuluh Limfatik (samb.)
4. Duktus torasikus.
Duktus limfatikus kanan.
~ Dindingnya memiliki tunika mirip vena.
~ Mengembalikan limfe ke dalam sistem
sirkulasi.
~ Duktus torasikus bergabung dengan sistem
sirkulasi dekat pertemuan vena jugularis
interna kiri dengan vena subklavia kiri.
~ Duktus limfatikus kanan bergabung dengan
sistem sirkulasi dekat pertemuan vena sub-
klavia kanan dan vena jugularis interna
kanan.
Slide 67
Rujukan :

Histologi Dasar JUNQUEIRA


Teks & Atlas
edisi 12 dan 14
Anthony L. Mescher, PhD

Penerbit Buku Kedokteran EGC


Jakarta

Slide 68

Anda mungkin juga menyukai