PENDAHULUAN Sinusitis adalah radang sinus paranasalis,yang terdiri dari sinus maksila, sinus ethmoid,sinus frontal, sinus sphenoid. Bila terjadi pada beberapa sinus disebut multisinusitis. Sedangkan bila mengenai semua sinus disebut pansinusitis. Yang paling sering terkena adalah sinus maksila, kemudian ethmoid,frontal dan sphenoid. DEFENISI Sinusitis maksilaris adalah peradangan pada mukosa sinus maksilaris ANATOMI Sinus maksila berbentuk segi tiga. Dinding posteriornya: permukaan infra temporal maksila, Dinding medial : lateral rongga hidung Dinding inferior : prosesus alveolaris dan palatum Ostium sinus maksila berada disebelah superior dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum ethmoid. FUNGSI SINUS sampai saat ini belum ada persesuaian pendapat mengenai fungsi sinus paranasal. Beberapa teori yang dikemukakan sebagai fungsi sinus paranasal antara lain :
Sebagai pengatur kondisi udara
Sebagai penahan suhu Membantu keseimbangan kepala Membantu resonansi suara Peredam perubahan tekanan udara Membantu produksi mucus untuk membersihkan rongga hidung SINUS ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI Infeksi strep.pneumonia, dan H.influenza yang ditemukan pada 70% kasus. Sinusitis dapat juga disebabkan oleh infeksi virus Berbagai faktor predisposisi Faktor predisposisi Deviasi septum Konka hipertrofi Polip Tumor Alergi SUMBER INFEKSI Rinogen Dentogen Faring Tonsil trauma PATOFISIOLOGI edema KOM →mukosa berhadapan akan saling bertemu →enjadi silia tidak dapat bergerak dan lendir tidak dapat dialirkan →terjadi gangguan drainase dan ventilasi didalam sinus → sehingga silia menjadi kurang efektif dan lendir yang diproduksi mukosa sinus mukosa sinus menjadi lebih kental dan merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri patogen. Bila sumbatan berlangsung terus → terjadi hipoksia dan retensi lendir → sehingga timbul infeksi oleh bakteri anaerob. Selanjutnya terjadi perubahan jaringan menjadi hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip atau kista. MANIFESTASI KLINIK Gambaran klinik: Gejala sistemik: - demam - merasa lesu Gejala lokal: - terdapat ingus kental yang kadang – kadang bebau dan dirasakan mengalir kenasofaring. - hidung tersumbat - rasa nyeri disinus yang terkena, serta dirasakan juga ditempat lain karena nyeri alih KOMPLIKASI Osteomielitis dan abses subperiosteal Pada orbita ,udema palpebra, selulitis orbita, abses orbita dan terjadi thrombosis sinus kavernosus. Kelainan intra kranial Kalainan pada paru PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan transiluminasi Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan mikrobiologi Pemeriksaan CT – Scan Pemeriksaan sinoskopi GAMBARAN CT - Scan DIAGNOSA Dibuat berdasarkan anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang,. Langkah pertama dalam mendiagnosa sinusitis : Tempat dimana infeksi terjadi. Keadaan penyakit akut atau kronis Organisme yang menyebabkan infeksi ( jika memungkinkan ). PENATALAKSANAAN Terapi konservatif - antibiotik spektrum luas - drainase dengan dekongestan antihistamin - kompres hangat pada wajah - mukolitik Terapi non bedah Terapi bedah: - pembedahan non radikal - pembedahan radikal