Anda di halaman 1dari 17

Bernard S.M.

Hutabarat;dr,PAK
Bagian Anatomi FKUKI
Jakarta
MODUL EMBRYOLOGIA SPECIALIS
TOPIK

: EMBRYOLOGIA ORGANA REPRODUCTIVA

POKOK BAHASAN

: Jaringan asal organa reproductivae,tumbuh kembang


nya organae reproductivae, perbedaan pembentukan
organae reproductivae laki-laki dan perempuan serta
mekanisme cacat bawaan dan dampaknya.

TUJUAN POKOK BAHASAN

: Dengan mempelajari embriologi Organae reproductio


mahasiswa mampu menjelaskan:
1. asal perkembangan organae reproductivae
2. tumbuh kembangnya organae reproductivae
3. mekanisme terjadinya cacat bawaan
4. dampak cacat bawaan pada organae reproductivae

KEPUSTAKAAN

: 1. Arey; Leslie Brainerd : Developmental Anatomy ;


7th edit; W.B. Saunders Company; Philadelphia
London ; 1965
2. Basmajian;JV : Grants Method of Anatomy;8th
Asian edit; The Williams & Wilkins Company;
Calcutta; 1972
3. Hamilton; WJ & Mossman;HW : Human Embry
ology; 1st edit; The Williams & Wilkins Company; Baltimore; 1972
4. Langman; Jan : Medical Embryology; 3rd edit.Iga
ku Shoin Ltd; 1975
5. Marieb; Elaine N & Mellan; Jon : Human AnatoMy; 3rd edit; Addison Wesley Longman Inc; San
Francisco; 2001

PERKEMBANGAN ORGANAE REPRODUCTIVAE


BATASAN
Organae reproductivae adalah bagian dari systema urogenitalia.
Secara fungsional systema urogenitalia dapat dibedakan atas :
1. systema urinaria ; berfungsi dalam produksi dan ekskresi urin
2. systema genitalia ; berfungsi dalam procreatio makhluk hidup dan terkait dengan
fungsi tersebut, sekaligus juga recreatio..

Secara embriologik dan anatomik systemae urinaria et genitalia saling berhubungan,


keduanya berasal dari rigi mesodermal di sepanjang dinding dorsal cavum abdominalis. Pada
masa embryonal keduanya mempunyai satu saluran keluar yaitu cloaca.
Pada tumbuh kembang selanjutnya terdapat tumpang tindih antara kedua systemae
tersebut terutama pada laki-laki.
Pada laki-laki terdapat hubungan antara tractus urinarius dengan organa reproductio
karena urethra pada laki-laki sekaligus berfungsi sebagai saluran keluar liquor seminalis pada
saat ejaculatio..
PEMBAGIANNYA
1. Organae genitaliae masculinae ( viriliae ) :
1.1. organae genitaliae externae:
1.1.1. penis
1.1.2. urethra masculina
1.1.3. scrotum
1.2. organae genitaliae internae :
1.2.1. testes
1.2.2. vas ( ductus ) deferens
1.2.3. gld prostaticae
1.2.4. gld vesiculosa ( vesiculae seminalis )
2. Organae genitaliae femininae ( muliebrae ) :
2.1. Organae genitaliae externae
2.1.1. pudendum femininae ( muliebrae ) :
2.1.1.1. mons pubis ( mons venerica)
2.1.1.2. labium majus pudendi
2.1.1.3. labium minus pudendi
2.1.2. vulva
2.1.3. clitoris
2.1.4. vestibulum vaginae
2.1.5. ostium vaginalis
2.2. Organae genitaliae internae :
2.2.1. ovarium
2.2.2. tuba uterina Fallopii
2.2.3. uterus
2.2.4. vagina
Penentuan jenis kelamin terjadi saat fertilisasi dengan menyatunya sex
chromosome yang berasal dari spermatozoon dan ovum namun barulah pada minggu ke-7
terjadi differensiasi jenis kelaminnya.
Pada kehamilan bulan ke-3 barulah jenis kelamin janin dapat ditentukan dari luar.

PEMBENTUKAN GONADE

Terminologi gonade ( kelenjar kelamin ) digunakan kalau berdasarkan struktur dan


morfologik belum dapat dibedakan apakah testis atau ovarium.
Gonade mulai tampak pada minggu ke-4 sebagai rigi memanjang di kedua sisi garis
tengah di antara mesonephros dan mesenterium dorsale; rigi tersebut dinamakan crista
genitalia ( genital / gonadal ridge ).
Crista genitalia berasal dari proliferasi epitil coeloma dan pemadatan mesenchyme di
bawahnya. Pada minggu ke-6 terbentuk sel-sel kelamin sederhana ( primordial germ cells )
pada crista genitalia. Pada manusia dan mammalia primordial germ cells mula-mula terletak
pada dinding yolk sac dekat allantois lalu bermigrasi di sepanjang mesenterium dorsale
menuju crista genitalia.
Selama minggu ke-6 primordial germ cells menyerbu crista genitalia; kegagalan
mencapai crista genitalia menyebabkan gonade tidak terbentuk ( dysgenesia gonade ).
Secara induktif, primordial germ cells berperanan dalam differensiasi gonade apakah
akan menjadi testis atau ovarium.
Setibanya primordial germ cells di crista genitalia terjadilah proliferasi epitil crista
genitalia yang kemudian menembus mesenchyme di bawahnya sehingga terbentuklah tali-tali
yang tidak teratur bentuknya yang dinamakan chordae genitaliae primitivae ( primitive sex
cords ).
Secara berangsur-angsur chordae genitaliae primitivae mengelilingi sel-sel kelamin
sederhana ( primordial germ cells ).
PEMBENTUKAN TESTIS
Selama minggu ke-7 hingga ke-8 primordial germ cells semakin dalam menembus
sumsum kelenjar kelamin sehingga terbentuklah tali-tali sel yang berbatas tegas dan
berhubungan satu dengan lainnya, dinamakan chordae testiculares ( testis cords ).
Ke arah hilus gonade, chordae testiculares membentuk anyaman sel yang pada
tumbuh kembang selanjutnya membentuk saluran dari rete testis.
Pada perkembangan selanjutnya, chordae testiculares kehilangan hubungan dengan
epitil permukaan dan pada akhir minggu ke-7 dipisahkan oleh lapisan jaringan ikat padat
yang dinamakan tunica albuginea.
Pada bulan ke-4 chorda testiculares tampak berbentuk seperti tapal kuda, meliputi
primitive germ cells dan epithelial germ cells.
Epithelial germ cells berasal dari permukaan kelenjar kelamin dan tumbuh kembang
menjadi sel-sel sustentakulum Sertoli.
Sampai masa pubertas chorda testiculares tetap padat lalu mengalami lumenisasi
membentuk tubulus seminiferus yang dengan cepat menyatu ke tubulus rete testis dan
memasuki ductuli efferentes.
Ductuli efferentes berjumlah 5 12 buah dan merupakan sisa dari sistem
mesonephros.
Pada bulan ke-4 hingga ke-6 mesenchyme yang terdapat di antara tubulus seminiferus
tumbuh kembang menjadi sel-sel interstisial Leydig.
DESCENSUS TESTICULORUM.

Menjelang akhir bulan ke-2 testes dan bagian sisa mesonephros melekat ke dinding
dorsal rongga perut dengan perantaraan suatu penggantung yang dinamakan mesenterium
urogenitalia.
Di bagian kaudal, mesenterium urogenitalia diperkuat oleh mesenchyme dan sisa
mesonephros sehingga membentuk suatu ikat yang dinamakan ligamentum genitalia
caudale ( plica gubernaculi ).
Di daerah inguinal,lig.genitalia caudale dilanjutkan oleh suatu pita mesenchyme yang
menandai bakal canalis inguinalis.
Lig.genitalia caudale yang membentang mulai dari testis ke genital swelling beserta
seluruh komponen yang memperkuatnya dinamakan gubernaculum testis.
Tumbuh kembangnya tubuh yang pesat pada bulan ke-2 dan ketidak mampuan
gubernaculum testis untuk memanjang mengikuti pertumbuhan tersebut menyebabkan testis
terletak lebih rendah dari tempatnya semula.
Pada permulaan bulan ke-3 testis terletak di panggul dekat ke lipat paha, bulan ke-7
di dalam canalis inguinalis.
Dengan demikian descensus testiculorum bukanlah suatu gerak perpindahan aktif
tetapi pergeseran akibat pertumbuhan tubuh.
Pada awal bulan ke-3 peritoneum rongga selom membentuk evaginatio ke dinding
ventral rongga perut di tiap sisi garis tengah.
Evaginatio tersebut mengikuti perjalanan gubernaculuim testis melalui canalis
inguinalis ke scrotal swelling. Sementara itu terjadi perluasan rongga selom ke dalam scrotal
swelling dan dinamakan processus vaginalis.
Hingga bulan ke-7 testes tetap terdapat di dalam rongga perut dekat canalis
inguinalis,setelah itu testes melanjutkan perjalanan turunnya melalui annulus inguinalis
sehingga pada bulan ke-8 mencapai scrotum.
Saat dilahirkan testes sudah di dalam scrotum,terbungkus oleh lipatan peritoneum
processus vaginalis.Lipatan peritoneum processus vaginalis yang menyelubungi testes itu
dinamakan lamina visceralis tunica vaginalis communis testis.
Segera setelah lahir saluran sempit yang menghubungkan processus vaginalis dengan
peritoneum rongga perut akan mengalami obliteratio.
Selain karena tumbuh kembangnya tubuh, descensus testiculorum juga dipengaruhi
oleh hormon-hormon Gonadotropin dan Androgen.
Yang lebih dahulu mengalami descensus testiculorum adalah testis sinistra.
PEMBENTUKAN OVARIUM.
Primitive sex cords pada perempuan akan diserbu oleh mesenchyme sehingga
terpecah menjadi kelompok - kelompok sel yang tidak teratur yang terutama berisi primitive
germ cells dan menempati bagian sumsum ovarium, epitil permukaan tetap tebal dan terus
mengadakan proliferasi.
Pada minggu ke-7 terbentuk chordae corticales ( cortical cords ) yang menembus
mesenchyme di bawahnya tetapi tetap dekat ke permukaan kelenjar.
Pada bulan ke-4 chordae corticales terpecah menjadi kelompok-kelompok sel yang
terpisah,masing-masing mengelilingi satu atau lebih primitive germ cells.

Germ cells kemudian tumbuh kembang menjadi oogonia sedangkan epitil yang
mengelilinginya membentuk sel-sel follikuler.
Descensus gonade ( ovarium ) juga terjadi tetapi tidak sepesat descensus testiculorum
dan akhirnya ovarium akan terletak tepat kaudal terhadap tepi panggul.
Lig. genitalia craniale diduga membentuk membentuk lig.suspensorium ovarii
sedangkan ligamentum genitalia caudale membentuk lig.ovarii proprium dan lig. teres
uteri ( round ligament of the uterus ). Lig. teres uteri membentang sampai ke labia majora
pudendi.
PEMBENTUKAN DUCTUS GENITALIS.
Pada embryo ( laki dan perempuan ) berumur 6 minggu terdapat 2 buah saluran
kelamin yaitu:
1. ductus mesonephricus Wolffii ( Wolffian duct ); dari mesonephros ke cloaca
2. ductus paramesonephricus Mlleri ( Mllerian ducts );terbentuk belakangan
sejajar dengan ductus Wolffii.
Ductus Mlleri terbentuk sebagai invasi longitudinal epitil coeloma di permukaan
anterolateral crista urogenitalia,di bagian kranial membuka ke dalam coeloma. Ke kaudal
mula-mula lateral terhadap ductus Wolffii lalu menyilang dari ventral ke arah kaudomedial.
Ductus Mlleri bersentuhan di garis tengah dengan ductus Mlleri sisi kontralateral.
Pada mulanya keduanya dipisahkan oleh suatu sekat tetapi kelak akan menyatu membentuk canalis uterinus ( uterine canal ).
Jenis kelamin embryo menentukan perkembangan selanjutnya dari kedua saluran
tersebut di atas.
Pada laki-laki ductus Wolffii tumbuh kembang menjadi ductus deferens sedangkan
ductus Mlleri lenyap kecuali sebagian kecil ujung kranialnya.
Pada perempuan, ductus Mlleri tumbuh kembang menjadi oviduct ( tuba uterina
Fallopii ) dan uterus sedangkan ductus Wolffii lenyap.
.PEMBENTUKAN DUCTUS GENITALIS MASCULINUS
Pada waktu regressi mesopnephros maka tubulus excretorius di bagian kranial
gonade akan lenyap sedangkan yang di bagian testis ( yang sedang tumbuh kembang dan
dinamakan tubulus epigenitalis ) akan kehilangan glomerulinya dan memendek.
Selanjutnya tubulus epigenitalis berhubungan dengan chorda rete testis untuk
membentuk ductuli efferentes.
Tubulus excretorius mesonephros yang terletak di sepanjang polus caudalis testis
dinamakan tubulus paragenitalis dan sisanya paradidymidis.
Sebagian besar ductuli excretoriae mesonephros mengalami regressi kecuali bagian
paling kranial yang membentuk appendix epididymidis sedangkan ductus Wolffii
membentuk saluran kelamin utama.
Tepat kaudal terhadap tempat masuknya ductuli efferentes,ductus Wolffii sangat
berkelok-kelok untuk membentuk epididymis. Bagian kaudal epididymis sampai penonjolan
vesicula seminalis dan ductus Wolffii menebal membentuk ductus deferens.
Akhir minggu ke-8 ductus Mlleri pada laki-laki sudah berdegenerasi sempurna,
kecuali sebagian kecil ujung kranialnya yang tetap ada sebagai appendix testis.

Nasib bagian kaudalnya tidak diketahui dengan jelas,beberapa peneliti mengatakan


bahwa bagian kaudal membentuk utriculus prostaticus ( uterus masculinus ); yaitu
tonjolan kecil pada dinding pars prostaticus urethrae.
PEMBENTUKAN DUCTUS GENITALIS FEMININUS.
Yang mengalami tumbuh kembang pada perempuan adalah ductus Mlleri yang dapat
dibedakan atas 3 bagian;yaitu:
1. pars verticalis cranialis; berjalan vertikal dan membuka ke dalam rongga selom
2. pars horizontalis; menyilang ductus Wolffii
3. pars verticalis caudalis; menyatu dengan bagian yang sama sisi kontralateral.
Descensus ovarii menyebabkan kedua bagian pertama membentuk tuba uterina Fallopii ( oviduct ), sedangkan tempat bermuaranya ke dalam rongga selom dinamakan ostium
abdominalis tubae uterinae Fallopii.
Arah perjalanan bagian kedua sangat menentukan posisi alat-alat yang terdapat di
dalam rongga panggul. Bila mediokaudal maka crista urogenitalis berubah posisinya dan
secara berangsur-angsur terletak melintang / mendatar.
Pertemuan kedua ductus Mlleri di garis tengah membentuk lipatan melintang dari
sisi-sisi lateral ductus Mlleri ke dinding pelvis yang dinamakan ligamentum latum ( broad
ligament of the uterus ) .
Di tepi kranialnya terdapat tuba uterina Fallopii sedangkan di bagian dorsalnya
ditempati oleh ovarium.
PEMBENTUKAN VAGINA
Terdapat beberapa pendapat mengenai asal usul terbentuknya vagina;yaitu :
1. awalnya diperkirakan bahwa uterus dan seluruh vagina berasal dari canalis
uterinus ( canalis uterovaginalis ). .
2. teori kedua mengatakan bahwa 4/5 bagian kranial vagina berasal dari canalis uterinus sedangkan 1/5 kaudalnya dari sinus urogenitalis.
3. teori ketiga mengatakan bahwa seluruh vagina berasal dari sinus urogenitalis.
Kedua teori pertama tidak dianut lagi karena dari penelitian selanjutnya terbukti
bahwa vagina seluruhnya berasal dari sinus urogenitalis.
Pada minggu ke-9 ujung kaudal yang padat dari ductus Mlleri mencapai dinding
dorsal sinus urogenitalis. Dengan cepat terjadi evaginatio pars pelvina sinus urogenitalis di
daerah ductus Mlleri dan dinamakan bulbus sinovaginalis ( sinovaginal bulb ) .
Bulbus sinovaginalis mengadakan proliferasi membentuk vaginal plate ( lempeng
vagina ).
Minggu ke-11 terjadi lumenisasi ujung kaudal lempeng vagina dan pada bulan ke-5
seluruh lempeng vagina sudah mengalami lumenisasi.
Perluasan lempeng vagina di sekitar ujung uterus membentuk menonjolan yang
dinamakan fornix vaginae ( vaginal fornices ).
Sisa ujung kaudal lempeng vagina membentuk lapisan tipis di tepi ostium vaginalis
dan dinamakan hymen ( selaput dara ), memisahkan vagina dari sinus urogenitalis.
Kedua ductus Mlleri menyatu membentuk corpus et cervix uteri sedangkan
mesenchyme disekitarnya membentuk lapisan muskuler yang tebal ( myometrium ).

Sisa ductus Wolffii pada orang dewasa membentuk epoophoron sedangkan sisa
bagian paling kaudalnya membentuk paroophoron . Sisa bagian kaudal ductus Wolffii dapat
juga berubah menjadi suatu kista yang dinamakan kista Grtner ( cyst of Grtner ).
PEMBENTUKAN GENITALIA EXTERNA
Pada minggu ke-3 sel-sel mesenchyme yang berasal dari sulcus primitivus
bermigrasi di sekitar membrana cloacalis lalu membentuk sepasang lipatan yang agak
meninggi yang dinamakan plica cloacalis ( cloacal fold ).
Tepat di kranial membrana cloacalis, pada akhir minggu ke-5 plica cloacalis menyatu
membentuk tonjolan yang dinamakan tuberculum genitalia ( genital tubercle ).
Pada minggu ke-6, plica cloacalis terbagi 2 menjadi plica urethralis ( di bagian
ventral ) dan plica analis ( di bagian dorsal ).
Pada saat bersamaan juga terbentuk benjolan lainnya di kedua sisi plica urethralis dan
dinamakan genital swelling.
Pada laki-laki kedua genital swellings akan menyatu membentuk scrotum ( kantung
buah pelir, kantong buah zakar ), tempat menyatunya dinamakan raphe scrotalis.
Pada perempuan kedua genital swellings saling mendekati tetapi tidak menyatu dan
membentuk labia majora pudendi.
Pada akhir minggu ke-6 bentuk luar genitalia laki-laki dan perempuan sama dan
belum memungkinkan untuk membedakannya.
PEMBENTUKAN GENITALIA EXTERNA LAKI-LAKI
Pada minggu ke-7, terjadi elongatio ( pemanjangan ) tuberculum genitalia
membentuk phallus ( penis ) .Sambil memanjang phallus menarik plica urethralis ke depan
membentuk sulcus urethralis ( urogenital groove ).
Sulcus urethralis membentang di sepanjang bagian kaudal phallus tetapi tidak sampai
ke bagian distalnya ( glans penis ).
Dari entoderm terbentuk lapisan epitil sulcus urethralis yang kemudian membentuk
urethral plate ( lempeng urethra ).
Pada akhir bulan ke-3, kedua plicae urthrales menutup lempeng urethra sehingga
terbentuklah pars penilis urethrae ( pars cavernosa urethrae ) yang tidak membentang
hingga ke ujung phallus.
Bagian paling distal urethra dibentuk selama bulan ke-4 saat sel-sel ektoderm dari
ujung glans penis menembus ke dalam membentuk tali epitil yang pendek menuju lumen
urethra.
Pada perkembangan selanjutnya tali urethra di ujung glans penis mengalami
lumenisasi membentuk meatus definitivus urethrae externus.
Pada bulan ke-3 lipatan kulit di pangkal glans penis tumbuh ke arah ujung dan
menutupi glans penis. Lipatan kulit tersebut dinamakan preputium penis ( prepuce ).
Pada awalnya scrotal swelling terletak di daerah inguinal ( lipat paha ),tetapi pada
perkembangan selanjutnya bergerak ke kaudal, masing-masing membentuk separuh dari
scrotum. Keduanya dipisahkan oleh suatu sekat yang dinamakan septum scrotalis yang di
bagian luar sesuai dengan raphe scrotalis.

PEMBENTUKAN GENITALIA EXTERNA FEMININAE


Tidak seperti pada laki-laki, tuberculum genitalia pada perempuan hanya memanjang
sedikit untuk membentuk clitoris.
Plicae urethralis tidak menyatu dan membentuk labia minora pudendi.
Genital swellings sangat membesar untuk membentuk labia majora pudendi
sedangkan sulcus urogenitalis membuka ke permukaan untuk membentuk vestibulum
vaginae. .
CACAT BAWAAN
Penentuan jenis kelamin tergantung dari sex chromosome yang terkandung di dalam
spermatozoon.saat fertilisasi
Pada embryo dengan sex chromosome XX, medullary cord mengalami regressi dan
terbentuklah chordae corticales secundariae ( secondary cortical cords ).
Pada embryo dengan XY chromosome,medullary cords tumbuh kembang menjadi
chordae testiculares ( testes cords ) sedangkan chorda corticalis secundaria tidak terbentuk.
Pembentukan saluran genitalia dan genitalia externa dipengaruhi oleh hormon yang
beredar di dalam darah janin.
Testes janin mengeluarkan zat non-steroidal yang berfungsi sebagai inducer
substance dan merangsang differensiasi serta tumbuh kembangnya ductus Wolffi tetapi
mencegah tumbuh kembangnya ductus Mlleri.
Karena menghambat tumbuh kembangnya ductus Mlleri maka inducer substance
dinamakan juga suppressor substance terhadap ductus Mlleri.
Selain inducer substance, testes juga menghasilkan Androgen yang merangsang
tumbuh kembangnya genitalia externa yaitu penis, pars cavernosa urethrae,fusi scrotal
swelling, glandula prostaticae dan gld. vesiculosa.
Pada janin perempuan, tumbuh kembangnya ductus Mlleri menjadi tuba uterinae
Fallopii dan uterus kemungkinan dipengaruhi oleh Oestrogen maternal dan placental yang
beredar di dalam darah janin.
HYPOPLASIA OVARII
Hypoplasia ovarii adalah cacat bawaan dimana terjadi kegagalan pada tumbuh
kembangnya ovarium,terdapat pada penderita yang menunjukkan gejala dan tanda
syndroma Turner. Hypoplasia ovarii ditandai oleh :
1. pola chromosome : 44 ; X
2. hampir tidak terdapat tumbuh kembangnya follikel sejati
3. degenerasi sel-sel benih
4. infantile sex characteristics misalnya uterus infantilismus.
DYSGENESIA GONADAE VERAE ( Pure gonadal dysgenesia )
Dysgenesia gonadae verae adalah kelainan akibat tidak terbentuk dan tidak
bermigrasinya sel-sel benih ke daerah kelenjar kelamin sehingga testis maupun ovarium

tidak terbentuk. Tidak berhubungan dengan kelainan kromosom, baik dalam jumlah maupun
susunannya,.
SYNDROMA FEMINISATIO TESTICULARIS ( Testicular feminization syndrome )
Pola kromosom penderita 44 ; XY , tetapi penampilan luarnya seperti perempuan
normal. Genitalia externa berkembang dan berdifferensiasi seperti pada perempuan normal
dipengaruhi oleh hormon Oestrogen maternal dan placental.
Tetapi adanya testis dan inducer substance menghalangi differensiasi ductus Mlleri
sehingga tuba uterina Fallopii tidak terbentuk.
Kadang-kadang testis terdapat di daerah inguinal atau labium majus tetapi tidak
terjadi spermatogenesis.
CRYPTORCHISMUS.
Pada saat lahir testes sudah terletak di dalam scrotum tetapi pada keadaan tertentu
satu atau kedua testes mungkin saja tetap berada di dalam rongga panggul,canalis
inguinalis,bahkan rongga perut dan baru terdapat di dalam scrotum saat pubertas.
Keadaan dimana testis tidak berada di dalam scrotum tetapi tertahan di dalam rongga
perut dinamakan cryptorchismus (undescended / concealed / hidden testis ).
Keadaan dimana testis turun tetapi menempati tempat yang tidak normal dinamakan
ectopia testis, paling sering tertahan di annulus inguinalis externus ( superficialis ),ditandai
oleh adanya jaringan ikat yang menahan turunnya testis.
Diduga terjadinya cryptorchismus disebabkan oleh karena kelainan tumbuh
kembangnya testis, produksi abnormal hormon Androgen atau kegagalan memendeknya
gubernaculum testis. Lebih sering terdapat di sisi kanan karena testis dextra turun
belakangan.
Scorer ( 1957 ) menemukan 108 dari 2700 orang newborn mengalami imperfectly
descended testes, yang secara umum diperkirakan meliputi 3% kelahiran. .
Komplikasi yang dapat terjadi akibat cryptorchismus adalah infertilitas ( kalau
menyangkut kedua testes ) dan keganasan.
HERMAPHRODITISMUS
Hermaphroditismus ( Hermes dan Aphrodite / Venus, keduanya merupakan dewadewi putra-putri Zeus / Yupiter dalam mitologi Yunani kuno.) adalah kelainan dimana pada
seorang individu terdapat ke-2 jenis kelamin, berhuibungan dengan kelainan pada sex
chromosome
Bila pada satu sisi seorang individu terdapat ovarium dan saluran kelamin wanita
sedangkan di sisi lain testis dan saluran kelamin laki-laki maka kelainan tersebut dinamakan
gynandromorphismus.
Hermaphroditismus dapat dibedakan atas Hermaphrodistismus verus dan Hermaphroditismus spuriae ( Pseudohermaphroditismus ).
Hermaphroditismus verus ( True hermaphrodite ) adalah individu yang
mempunyai gonade dan genitalia externa kedua jenis kelamin, jarang ditemukan. Dapat
dibedakan atas:

1. Hermaphroditismus verus lateralis ; di satu sisi terdapat ovarium, di sisi lain


testis.
2. Hermaphroditismus verus unilateralis; pada satu sisi terdapat ovum dan testis
yang menjadi satu ( dinamakan ovo-testis ) , di sisi lain salah satu gonade normal.
3. Hermaphroditismus verus bilateralis ; pada tiap sisi terdapat ovo-testis ( ovo-testis
bilateralis ).
Pseudohermaphroditismus adalah individu yang mempunyai salah satu gonade
tetapi tanda kelamin sekunder dan genitalia externanya cenderung indeterminate atau mirip
dengan jenis kelamin sebaliknya,lebih sering ditemukan dan dapat dibedakan atas:
1. Pseudohermaphroditismus masculinus ( Male pseudohermaphrodite ); dengan
karakteristik:
1.1. genitalia externa : seperti pada perempuan
1.2. genitalia interna : testis ( sering undescended )
1.3. pola chromosome : 44 ; XY
1.4. sex chromatine negatif
1.5 tenda kelamin sekunder mirip perempuan
2. Pseudohermaphroditismus femininus ( Female pseudohermaphrodite ).
Lebih jarang ditemukan, paling sering disebabkan syndroma androgenitalia
dimana terjadi produksi Androgen yang berlebihan sehingga genitalia externa tum
buh kembang ke arah genitalia externa masculinus; ditandai oleh :
2.1. maskulinisasi genitalia externa berupa:
2.1.1. pembesaran ( hypertrophy ) clitoris sehingga menyerupai penis
2.1.2. fusi parsial labia majora pudendi sehingga mirip scrotum
2.2. pola kromosom : 44;XX
2.3. genitalia interna : ovarium
2.4. tanda kelamin sekunder mirip laki-laki.
HYPOSPADIA
Dalam keadaan normal sulcus urethralis menutup dan dengan menyatunya plicae
urethralis terbentuklah pars cavernosa urethrae.
Fusi yang tidak sempurna menyebabkan terbentuknya suatu lobang / celah pada
urethra di sepanjang permukaan inferior penis,biasanya terdapat di dekat glans penis, sepanjang corpus penis atau dekat pangkal penis. Pada keadaan yang sangat jarang dapat juga
pada raphe scrotalis. Kelainan tersebut dinamakan hypospadia.
Hypospadia diduga berhubungan dengan produksi hormon Androgen yang tidak
mencukupi sehingga menghambat tumbuh kembangnya alat kelamin luar.
EPISPADIA
Epispadia adalah cacat bawaan dimana meatus ( orificium ) urethrae externa terdapat
di dorsum penis; jarang ditemukan dan diduga disebabkan oleh karena letak tuberculum
genitalia yang tidak normal.

10

KELAINAN PADA UTERUS


Dalam keadaan normal;uterus dibentuk oleh fusi bagian-bagian kaudal ductus
Mlleri. Bila fusi gagal terjadilah kelainan pada uterus yang juga dapat mencakup vagina
yaitu :
1. uterus didelphys verus ( uterus duplex separatus ) cum vagina duplex.
Terdapat 2 buah uterus kecil yang terpisah satu terhadap lainnya dengan vagina kembar.
2. uterus arcuatus; merupakan bentuk yang paling ringan,di bagian tengah fundus
uteri hanya terdapat sedikit penonjolan.
3. uterus bicornis ( uterus bicornuata ); lebih sering terdapat, pada uterus terdapat
2 fornices yang bermuara ke dalam vagina yang sama.
4. uterus bicornis unicollis ( semi uterus duplex unicollis ); terjadi karena
kegagalan tumbuh kembangnya salah satu ductus Mlleri sehingga mengalami
atresia.
5. uterus infantilismus ; yang ditandai oleh :
5.1. lebih kecil dari uterus biasa
5.2. terutama bagian corpus kecil di bandingkan dengan cervix uteri.
5.3. jaringan otot tipis
5.4. vagina sempit
5.5. infertilitas
Adanya uterus infantilismus perlu dicurigai kalau menarche pada usia lebih dari
18 tahun.
6. atresia cervicis uteri ; cervix uteri tidak terbentuk karena sebagian kaudal ductus
Mlleri gagal mengadakan fusi.
KELAINAN PADA VAGINA
1. atresia vaginalis ; vagina tidak terbentuk karena kegagalan fusi bulbus
sinovaginalis.
2. hymen imperforatus ; terjadi karena lumenisasi tidak mencapai ujung kaudal
lempeng vagina. Komplikasi hymen imperforatus adalah cryptomenorrhoea
yaitu menstruasi tidak dapat keluar sehingga darah menstruasi tertahan di dalam
vagina (hematocolpos),lalu di dalam uterus ( hematometra ) dan akhirnya dapat
sampai di dalam tuba uterina Fallopii ( hematosalphynx ).

11

LATIHAN

SOAL

PETUNJUK :
1. Bacalah keseluruhan materi dengan cermat
2. Tutuplah jawaban soal latihan agar saudara tidak dapat membacanya.
3. Jawablah soal-soal secara lengkap tanpa terlebih dahulu mencocokkan jawaban
saudara dengan jawaban yang telah saudara tutup.
4. Setelah menjawab semua soal cocokkanlah jawaban saudara dengan jawaban soal
latihan.
5. Bila jawaban saudara yang benar 80% berarti penguasaan materi saudara sudah
cukup.
6. Bila jawaban saudara yang benar kurang dari 80% berarti penguasaan materi saudara
belum cukup. Bacalah kembali materinya lalu saudara mengulangi kembali
menjawab soal latihan sesuai petunjuk di atas.
PILIHLAH JAWAN YANG PALING BENAR
1. Penentuan jenis kelamin pada konseptus terjadi pada :
A. saat ovulasi
C. saat fertilisasi
E. minggu ke-12
B. saat coitus
D. minggu ke-7
02. Differensiasi jenis kelamin laki-laki atau perempuan terjadi pada:
A. saat ovulasi
C. saat fertilisasi
E. minggu ke-12
B. saat coitus
D. minggu ke-7
03. Pembentukan sel-sel kelamin sederhana terjadi pada minggu ke- :
A. 4
B. 6
C. 8
D.10
E. 12
04. Dysgenesia gonade adalah cacat bawaan akibat kegagalan:
A. fertiulisatio
D. pembentukan crista genitalia
B. differensiasi jenis kelamin
E. sel kelamin sederhana mencapai crista genitalia
C. pembentukan gonade
05. Pembentukan sel interstitialis Leydig janin selesai pada bulan ke- :
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
06. Awal pembentukan gonade ditandai oleh terbentuknya :
A.genital ridge
C. genital swelling E. primordial germ cells
B.genital tubercle
D. genital cleft
KASUS .
Waktu praktikum anatomi ditemukan pada selangkangan kiri cadaver benjolan kirakira hampir sebesar kelereng. Pada waktu dibuka ternyata benjolan tersebut adalah testis
sinistra yang pada pemeriksaan selanjutnya tertahan oleh adanya jaringan ikat sehingga dapat
dipastikan bahwa turunnya testis terhenti di situ.
07. Kelainan pada kasus di atas berhubungan dengan proses :
A. pembentukan gonade
C. turunnya ovarium
E. turunnya testis
B. pembentukan ovarium
D. pembentukan testis

12

08. Proses tersebut pada soal Nomor 7 di atas dinamakan :


A. gonadogenesis
C. descensus ovarica
E. descensus testiculorum
B. ovariogenesis
D. cryptogenesis
09. Proses tersebut pada soal Nomor 8 selesai pada :
A. awal bulan ke-3
C. awal bulan ke-8
E. akhir bulan ke-8
B. akhir bulan ke-3
D. pertengahan bulan ke-8
10. Kelainan pada cadaver tersebut dinamakan :
A. cryptorchismus
C. undescended testis
E hidden testis
B. ectopia testis
D. concealed testis .
11. Yang paling akhir menjalani proses pada soal Nomor 8 adalah :
A. gonade dextra
C. ovarium sinistra
E. testis sinistra
B. ovarium dextra
D. testis dextra
12. Imperfectly descended testis biasanya berakhir sebagai :
A. cryptorchismus
C. undescended testis E. hidden testis
B. ectopia testis
D. concealed testis
13. Lokasi yang paling sering untuk kasus di atas adalah :
A. annulus inguinalis internus C. annulus inguinalis externus
E. tidak tertentu
B. canalis inguinalis
D. dinding panggul
14. Homolog dengan testis adalah :
A. ovarium B. clitoris C. vulva D. mons pubis E labium majus
15. Ductus mesonephricus Wolffii terbentuk pada minggu ke- :
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
16. Ductus paramesonpehricus Mlleri terbentuk pada minggu ke- :
A. 4
B. 6
C. 8
D. 10
E. 12
17 Pada laki-laki.ductus Mlleri lenyap pada minggu ke-:
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
18. Ujung kaudal ductus Mlleri mencapai dinding dorsal sinus urogenitalia minggu ke-:
A. 9
B. 10
C. 12
D. 14
E. 16
19. Appendix epididymidis berasal dari :
A. ductus Wolffii
D. ujung kranial ductus Mlleri
B. ujung kranial ductus Wolffii
E. ujung kaudal ductus Mlleri
C. ujung kaudal ductus Wolffii
20. Appendix testis dibentuk dari :
A. bagian kranial dutus Wolffii
D.bagian kaudal ductus Mlleri
B. bagian kaudal ductus Wolffii
E. bagian kranial ductus Mlleri
C. pertengahan ductus Wolffii
21. Tuba uterina Fallopii dibentuk dari :
A. pars verticalis cranialis ductus Mlleri D. pars cranialis ductus Wolffii
B. pars horizontalis ductus Mlleri
E. pars caudalis ductus Wolffii
C. pars verticalis caudalis ductus Mlleri
22. Lig. latum uteri berasal dari sisi :
A. medial ductus Mlleri C. kranial ductus Mlleri E. media ductus Wolffii
B. lateral ductus Mlleri
D. lateral ductus Wolffii
23. Vagina terbentuk dari :
A. canalis uterovaginalis
C. ductus Mlleri
E. ductus Wolffii
B. sinus urogenitalis
D. cloaca

13

24. Canalisasi vagina selesai pada bulan ke- :


A. 2
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
KASUS
Seorang anak laki-laki umur 18 bulan mengalami kesulitan untuk buang air kecil
karena lobang keluar alat kelaminnya tertutup oleh kulubnya. Waktu orangtuanya
memeriksakannya, dokter mengatakan anak kecil itu menderita phimosis,yaitu tertutupnya
lobang keluar alat kelamin oleh kulit yang menutupi ujung penisnya.
25. Ujung penis dinamakan :
A. radix penis
C. collum penis
E. corona glandis penis
B. corpus penis
D. glans penis
26. Kulit yang menutupi ujung penis dinamakan:
A. preputium penis
C. preputium clitoridi
E. dorsum penis
B. frenulum preputii
D. frenulum clitoridi
27. Penis dibentuk dari :
A. genital ridge
C. genital swelling
E. urogenital groove
B. genital tubercle
D. urethral fold
28. Kedua urethral folds menutup pada bulan ke-:
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
29. Kulit tersebut pada jawaban soal Nomor 26 berasal dari :
A. pangkal glans penis
C. pangkal corpus penis
E. radix penis
B. ujung glans penis
D. ujung corpus penis
30. Pada perempuan yang homolog dengan jawaban soal Nomor 26 adalah:
A. preputium penis
C. preputium clitoridi
E. dorsum penis
B. frenulum preputii
D. frenulum clitoridi
31. Plica urethralis pada perempuan membentuk :
A. clitoris B. mons pubis C. labia majora D. vulva
E.labia minora
32. Genital swelling pada perempuan membentuk :
A. clitoris B. mons pubis C. labia majora D. vulva
E. labia minora
33. Lig.genitalia craniale pada perempuan membentuk ligamentum :
A. suspensorium ovarii
C. teres uter
E. latum uteri
B. ovarii proprius
D. cardinale Meckenrodt
34. Lig. genitalia caudale pada perempuna membentuk ligamentum :
A. suspensorium ovarii
C. teres uteri
E. latum uteri
B. uteropubica
D. cardinale Mackenrodt
35. Inducer substance tumbuh kembangnya ductus Wolffii dihasilkan oleh:
A. gonade
B. testis
C. ovarium
D. uterus
E. gld.prostatica
36. Suppressor substance tumbuh kembangnya ductus Mlleri dihasilkan oleh:
A. gonade
B. ovarium
C. uterus
D. gld prostatica
E. testis
37. Tumbuh kembangnya genitalia externa laki-laki dipengaruhi oleh hormon :
A. Oestrogen B. Progesteron C. Luteotropik D. Androgen
E. Gonadotropik
38. Hypoplasia ovarii terdapat pada syndroma
A. Turner
C. Benedict
E. Wallenberg
B. feminisatio testicularis
D. Tripple X

14

KASUS
Pada suatu pertemuan nasional anatomi dilaporkan adanya cadaver yang organa
genitalia externa seperti pada perempuan tetapi di rongga panggul terdapat testis. Anus
tampak membesar diduga disebabkan oleh terjadinya sodomi.
39. Kemungkinan besar kasus di atas adalah :
A. Hermaphroditismus verus
D. Pseudohermaphroditismus feminunus
B. Hermaphroditismus spuriae
E. Transversitirmus
C. Pseudohermaphroditismus masculinus
40. Tanda kelamin sekunder yang biasanya terdapat pada kasus di atas adalah:
A. berkumis
C. tanda kelamin sekunder perempuan E. suara bariton
B. berjenggot D. tanda kelamin sekunder laki-laki
41. Yang paling jarang ditemukan adalah :
A. Hermaphroditismus verus
D. Transversitismus
B. Pseudohermaphroditismus masculinus
E. Hermaphroditismus spuriae
C. Pseudohermaphroditismus femininus
42. Genitalia internanya ovarium sedangkan genitalia externa menyerupai laki-laki terdapat pada:
A. Hermaphroditismus verus
D. Transversitismus
B. Pseudohermaphroditismus masculinus E . Hermaphroditismus spuriae
C. Pseudohermaphroditismus femininus
43. Kegagalan fusi sulcus urethralis pada laki-laki menyebabkan terjadinya :
A. cryptorchismus
C. dysgonadia
E. hermaphroditismus
B. hypospadia
D. epispadia
44. Orificium urethrae externa terletak di dorsum penis terdapat pada:
A. cryptorchismus
C. dysgenesis testis
E. hermaphroditismus
B. hypospadia
D. epispadia
KASUS
Pasangan suami isteri yang sudah menikah 3 tahun menemui dokter karena belum
juga diberi keturunan. Dari anamnesis ternyata si isteri mengalami menstruasinya yang
pertama pada usia 19 tahun.
45. Adanya menarche pada usia lebih dari 19 tahun kemungkinannya adalah:
A. agenesia uteri
C. hypertrophy uteri
E. uterus infantilismus
B. hypogenesia uteri
D. hypofunctio uteri
46. Uterus dibentuk oleh fusi bagian-bagian :
A. kranial ductuis Mlleri
C. kaudal ductus Mlleri E.. kaudal ductus Wolffii
B. tengah ductus Mlleri
D.kranial ductus Wolffii
47. Kegagalan berkembangnya salah satu ductus Mlleri menyebabkan terjadinya
uterus :A. didelphys
C. bicornuata
D. bicornis unicollis
B. arcuatus
D. bicornis rudimentaria

15

48. Kegagalan bulbus sinovaginalis mengadakan fusi menyebabkan terjadinya:


A. atresia vaginalis C. hymen imperforatus
E. agenesia hymen
B. atresia uterinae
D. atresia cervicis uteri
49. Cryptomenorrhoea terdapat pada:
A. atresia vaginalis C. hymen imperforatus
E. agenesia hymen
B. atresia uterinae
D. atresia cervicis uteri
50. Komplikasi paling berat akibat hymen imperforatus adalah:
A. cryptomenorrhoea
C. hematometra
E. infertilitas
B. hematocolpos
D. hematosalphynx

JAWABAN
01. C
02. D
03. B
04. D
05. C

06. A
07. E
08. E
09. E
10. B

11. D
12. B
13. C
14. A
15. C

16. B
17. D
18. A
19. C
20. E

21. A
22. B
23. B
24. C
25. D

SOAL LATIHAN
26. A
27. B
28. C
29. A
30. C

16

31. E 36. E
32. C 37. D
33. A 38. A
34. C 39. C
35. B
40. C

41. A
42. B
43. B
44. D
45. E

46. C
47. D
48. A
49. C
50. D

17

Anda mungkin juga menyukai