URINARIA
REFERAT KASUS BEDAH
PENDAHULUAN
Tumor kandung kemih atau juga bisa
disebut tumor vesika urinaria (kandung
kemih) merupakan keganasan kedua
setelah karsinoma prostat
lebih banyak diderita oleh laki-laki dari
pada perempuan dengan perbandingan
4:1
terjadi pada usia 50-70 tahun
PENDAHULUAN
Tumor ganas kandung kemih sekitar 90%
adalah karsinoma sel transisional dan 10%
adalah ca skuamosa dan jarang sekali
adenokarsinoma
Tumor kandung kemih dapat berupa
kapiler, noduler, ulseratif atau infiltratif.
VESIKA URINARIA
Aliran Lymphe :
Dari facies superior dan facies infero-Iateralis dialirkan
ke Inn. Iliaca externa.
Dari facies posterior
ke Inn. iliaca interna dan
externa.
Dari collum dialirkan
ke Inn. iliaca communis
Inn. sacralis.
PROSES MIKSI
- DISTENSI KANDUNG KEMIH ( 250 CC) REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH
RELAKSASI SPINKTER INTERNUS RELAKSASI
SPINKTER EKSTERNUS PENGOSONGAN
KANDUNG KEMIH
- KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI
SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT
SARAF SIMPATIS
- PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR
TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF
OTONOM
ETIOLOGI :
Usia : seiring peningkatan usia terjadi penurunan
imunitas terutama pada lansia. Paparan bakteri dapat
mudah masuk dan menyebabkan penyakit infeksi
menahun yang nantinya dapat memberikan resiko
terjadinya kanker
Radiasi: merupakan penyebab umum pada beberapa
kanker. Perkembangan sel-sel abnormal dapat dipacu
oleh paparan radiasi ini
Infeksi : terutama infeksi saluran kemih seperti E. Coli
dan proteus spp yang menghasilkan nitrosamine
sebagai zat karsinogen
MANIFESTASI KLINIS
Hematuria : dikarenakan ulserasi tumor yang
menyebabkan pendarahan
Polyuria (sering kencing), urgensi : dikarenakan Infeksi
kandung kemih yang diakibatkan tumor di daerah
trigonum
Retensi urin, nyeri pinggang, hidronefrosis dan
gangguan fungsi ginjal : merupakan gejala obstruksi
saluran kemih yang diakibatkan tumor yang bertambah
besar dan menyumbat saluran kandung kemih
PATOFISIOLOGI
Usia tua penurunan imunitas rentan terpapar
radikal bebas bahan karsinogen bersirkulasi dalam
darah masuk ke ginjal terfiltrasi di glomerulus
radikal bebas bercampur dengan urin masuk ke
kandung kemih.
Radikal bebas mengikat elektron DNA & RNA sel
transisional terjadi kerusakan DNA.
BENTUK TUMOR :
Tumor buli-buli dapat berbentuk papiler, tumor non
invasif (in situ), noduler (infiltratif) atau campuran antara
bentuk papiler dan infiltratif
JENIS HISTOPATOLOGI
A. Karsinoma sel transisional :
- Tumor ini biasanya berbentuk papiler, lesi eksofitik,
sesile atau ulcerasi
- Carsinoma in situ berbentuk datar (non papiler
anaplastik), sel-sel membesar dan nukleus tampak jelas
- Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi oksofitik, dapat
juga fokal atau difuse
- Karsinoma urotelial datar adalah tumor yang sangat
agresif dan bertumbuh lebih cepat dari tumor papilari
2. Urakhus persisten
- Adalah sisa duktus urakhus yang mengalami degenerasi
maligna menjadi adenokarsinoma
3. Tumor sekunder yang berasal dari fokus metastasis dari
organ lain, diantaranya adalah prostat, rektum, ovarium,
lambung, mamma, dan endometrium
Karsinoma campuran :
- Terdapat 4-6 % dari seluruh tipe tumor
- Merupakan kombinasi antara bentuk transisional,
glandular, skuamosa, dan tidak berdiferensiasi
- Yang tersering adalah campuran bentuk transisional dan
skuamosa
KLASIFIKASI
Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWTT dengan modifikasi STRONG-MARSHAL
DIAGNOSIS :
Pemeriksaan Fisik :
- Palpasi bimanual dapat dilakukan dengan narkose
umum (agar otot kandung kemih relaks) pada saat
sebelum dan setelah reseksi tumor TUR kandung kemih.
- Jari telunjuk kanan melakukan colok dubur atau colok
vagina sedangkan tangan kiri melakukan palpasi pada
daerah suprasimfisis untuk memperkirakan infiltrasi
tumor.
- Selain itu pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya massa dan penyebarannya,
ukuran, mobilitas, dan derajat fiksasi pada organ lain.
Pemeriksaan penunjang :
1. Pemeriksaan laboratorium
-. Kelainan yang ditemukan biasanya hanya ditemukan
dalam darah dan urin
-. Gejala anemia dapat dijumpai bila ada perdarahan dari
tumor yang sudah lanjut
-. Dapat juga ditemukan gejala ganggunan fungsi ginjal
berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam
darah yang terjadi bila tumor tersebut menyumbat
kedua muara ureter
2. Pemeriksaan Radiologi :
Pemeriksaan Foto Polos Abdomen dan Pielografi Intra
Vena (PIV) :
- digunakan sebagai pemeriksaan baku pada penderita
yang diduga memiliki keganasan saluran kemih
termasuk juga keganasan kandung kemih
- melihat adanya filling defek pada kandung kemih
- Jika penderita alergi terhadap zat yang digunakan pada
pemeriksaan PIV, maka dapat dilakukan pemeriksaan
USG
TATALAKSANA
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rencana
pengobatan, meliputi : jenis tumor, kedalaman invasi
tumor dalam kandung kemih, penyebaran penyakit, dan
keadan umum pasien
Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien
karsinoma kandung kemih adalah reseksi kandung
kemih transuretra atau TUR kandung kemih
2. Radikal
- dilakukan pengangkatan seluruh kandung kemih dan
jaringan atau organ di sekitarnya
- Pada pria, dilakukan pengangkatan kandung kemih,
jaringan lemak sekitarnya, prostat dan vesika seminalis
- Pada wanita dilakukan pengangkatan kandung kemih,
ceviks, uterus, vagina anterior atas, ovarium
2. Konduit usus
- Yaitu mengganti kandung kemih dengan ileum sebagai
penampung urin, sedangkan untuk mengeluarkan urin
dipasang kateter menetap melalui sebuah stoma. Saat
ini tidak banyak dikerjakan lagi karena tidak praktis
3. Diversi urin kontinen
- Yaitu mengganti kandung kemih dengan segmen ileum
dengan membuat stoma yang kontinen (dapat menahan
urin pada volume tertentu). Urin kemudian dikeluarkan
melalui stoma dengan kateterisasi mandiri secara
berkala. Cara diversi urin ini yang terkenal adalah cara
Kock pouch dan Indiana pouch
Radioterapi
- Radiasi eksterna diberikan selama 5-8 minggu.
Merupakan alternatif selain sistektomi radikal pada
tumor ilfiltratif yang dalam. Rekurensi lokal sering terjadi
Terapi ajuvan dengan kemoterapi sistemik antara lain
regimen sisplatinum-Siklofosfamid dan Adriamisin. Agen
efektif lainnya yakni methotrexate, doxorubicin,
vinblastin, siklofosfamid, gemcitabin, dan 5-fluorouracil
PROGNOSIS
bergantung pada derajat invasi dan diferensiasi
Pada tumor Grade 1,2, Stage 0, A, B1 hasil terbaik
didapatkan dengan reseksi transuretral
Sistektomi dapat untuk mengatasi 15-25% tumor Grade
3,4, Stage B2, C dengan persentasi kematian saat
operasi sebesar 5-15%
Radioterapi pada neoplasma ganas dapat mengontrol
15-20% neoplasma selama 5 tahun
DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2012. Dasar-dasar urologi. Malang : Sagung
Seto
Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajar Medikal
Bedah. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2001). Buku Saku Patofisiologi.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Kasper, e. a. (2000). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam
Vol 3 Edisi 13.Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media
Aesculaapius FKUI, Jakarta.