Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva , selaput bening yang menutupi bagian
putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi
selular dan eksudasi. Peradangan Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi,
atau kontak dengan benda asing, misalnya kontak lensa.
Konjungtivitis vernal adalah peradangan konjungtiva bilateral dan berulang (recurrence)
yang khas, dan merupakan suatu reaksi alergi. Penyakit ini juga dikenal sebagai catarrh
musim semi dan konjungtivitis musiman atau konjungtivitis musim kemarau. Sering
terdapat pada musim panas di negeri dengan empat musim, atau sepanjang tahun di negeri
tropis (panas).
Etiologi
- Reaksi hipersensitivitas tipe I dan IV
Gambaran Klinis
-
Bilateral
Mata merah
Gatal
Mata berair
Rasa pedih
Sensasi seperti ada benda asing
Sensitif terhadap cahaya
Status Oftalmikus
-
Visus normal
Konjungtiva bulbi : injeksi konjungtiva
Limbus kornea : Trantas DOT
Kkonjungtiva tarsal superior :Cobble Stone
Patofisiologi (Biomolekuler)
Epidemiologi
-
Alergen
MHC
Anamanesis
- Sejak kapan ?
- Bilateral/ unilateral ?
-
Th 2
Aktivasi Th 0
Dipresentasikan pada Th 0
dimana sel penyaji
mengeluarkan IL-1
Klasifikasi
Konjungtivitis vernal bentuk palpebra
Terutama mengenai konjungtiva tarsal superior, terdapat pertumbuhan papil yang besar
(Cobble Stone) yang diliputi sekret mukoid. Tampak sebagai tonjolan bersegi banyak
dengan permukaan rata serta terdapat kapiler ditengahnya. Konjungtiva tarsal bawah
hiperemi dan edema. Kelainan kornea lebih berat dibandingkan bentuk limbal.
Konjungtivitis vernal bentuk limbal
Hipertrofi pappil pada limbus superior yang dapat membentuk jaringan hiperplastik
gelatin, dengan trantas dot yang merupakan degenerasi epitel kornea atau eosinofil
dibagian epitel limbus kornea.
Konjungtivitis vernal bentuk campuran
Aktivasi Limfosit B
untuk membetuk igE
Histamin, heparin
Triptase, kinase,
katepsin,
karboksipeptidase
Pengeluaran mediator
Eosinofil peroksidase
Eosinofil kolagenase
Matriks metaloprotein
Pemeriksaan Penunjang
Pemerikaan Laboratorium :
- Pemeriksaan darah eosinofil dan kadar serum igE meningkat
- Pulasan Giemsa (eksudatnya) banyak eosinofil dan granula-granula bebas
eosinofilik.
Terapi
Biasanya penyakit ini akan sembuh sendiri setelah 2-10 tahun seiring peningkatan
sistem imun. Tujuan pengobatan untuk menghilangkan gejala dan menghindari efek
iatrogenik dari obat yang diberikan sebgai konservatif. Tetapi medikasi yang dipakai
terhadap gejala hanya memberikan hasil jangka pendek, karena dapat berbahaya jika
dipakai untuk jangka panjang. Penggunaan steroid berkepanjangan ini harus dihindari
karena bisa terjadi infeksi virus, katarak, hingga ulkus kornea oportunistik.
Farmakologi
Terapi Lokalis :
- Asetil sistein 10-20% tetes mata sebagai mukolitik untuk mengencerkan sekret
yang mukoid.
- Stabilitator sel mast : Natrium kromoglikat 2% topikal dapat diberikan 4 kali
sehari untuk mencegah degranulasi sel mas dengan memblok kanal kalsium.
Diberikan selama 4-6 bulan untuk mncegah kekambuhan.
- Streoid topikal, antihistamin topikal.
Terapi Sistemik :
- Anti histamin dan steroid sistemik dapat diberikan pada kasus yang berat.
- Cromolyn topical adalah agen profilaktik yang baik untuk kasus sedang sampai
berat. Bila tidak ada hasil dapat diberikan radiasi, atau dilakukan pengangkatan
giant papil.
- Dexamethasone 2-3 tablet 4 x sehari selama 1-2 minggu
- Antibiotik dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder disertai dengan
sikloplegik.
- Anti-radang non-steroid yang lebih baru, seperti kerolac dan iodoxamine, cukup
bermanfaat mengurangi gejala.
Nonfarmakologi
Pembedahan : krioterapi dan diatermi pada papil raksasa konjungtiva tarsal.
Pencegahan
-
Prognosis
Konjungivitis vernal dapat membaik pada sebagian besar kasus sembuh spontan
(Self Limited Diseases), tetapi dapat terus berlanjut dari waktu ke waktu, dan semakin
memburuk selama musim-musim tertentu. Komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak
ditangani dengan baik.
Komplikasi
Dapat menimbulkan keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial sentral atau
parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan sikatriks yang ringan.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan penglihatan menurun. Kadang-kadang didapatkan
panus, yang tidak menutupi seluruh permukaan kornea. Perjalanan penyakitnya sangat
menahun dan berulang, sering menimbulkan kekambuhan terutama di musim panas.