DAN
VARIOLA
KELOMPOK 3
S1 Dwi
Andri – KEPERAWATAN 2
Pranata (218047)
AprilaBSri Dewi Purnama
(218048)
Evi karlina (218054)
Neilathifa (218067
Pudja Antika (218071)
Sisni Haerani (218078)
Wildanissifa (218083)
Wini Widiyanti (218084)
2
VARICELLA
3
TANDA DAN
GEJALA
5
ETIOLOGI
Cara Penularan :
6
PATHWAY
VARICELLA
7
PENCEGAHAN
Varicella merupakan penyakit tidak berbahaya yg hampir selalu ada pada anak
normal. Tidak ada pencegahan yg dilakukan pada anak normal yg sudah terinfeksi
varicella karena setelah anak terinfeksi maka akan mengalami kekebalan seumur
hidup. Imunisasi pasif, imunisasi aktif, kemoprofilaksis dan pencegah infeksi dapat
dilakukan pada pasien yg rentan yg mendapat terapi imunosupresif keganasan
penyakit hodgkin dan pada bayi yg baru lahir. Imunisasi pasif dgn Human
Imumune Globulin (ISG) selama 3 hari dosisnya (0,6-1,2 ml/kg) berguna
melemahkan tetapi tidak mencegah dan diberikan sejak terinfeksi. Imunisasi pasif
ZIG diberikan selama 3 hari untuk mengurangi sakitnya pada anakanak yg
imunosupresif.
8
PENGOBATAN
a. Dengan Imunoterapi (Transfer Factor)
Pengobatan ini adalah dengan meningkatkan cara kerja Sistem Imun yang dapat melawan serta
mencegah berbagai penyakit. Transfer faktor mampu menciptakan peningkatan sistem kekebalan
tubuh terhadap penyakit sampai hingga 437%, sehingga mempercepat pemulihan penyakit cacar
tersebut.
9
ASUHAN
KEPERAWATAN
Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan respons
inflamasi lokal sekunder dari kerusakan
saraf perifer kulit
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi
sistemik
1
0
Penatalaksanaan
1. Nyeri berhubungan dengan respons inflamasi
lokal sekunder dari kerusakan saraf perifer kulit.
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurang/hilang
Kriteria hasil:
Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau
dapat diadaptasi, skala nyeri 0-1 (0-4)
Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan
atau menurunkan nyeri
Pasien tidak gelisah
1
1
INTERVENSI RASIONAL
Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST Menjadi parameter dasar untuk
mengetahui sejauh mana intervensi yang
diperlukan dan sebagai evaluasi
keberhasilan dari intervensi manajemen
nyeri keperawatan
Jelaskan dan bantu pasien dengan Pendekatan dengan menggunakan
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi relaksasi dan nonfarmakologi lainnya
dan non invasif telah menunjukan keefektifan dalam
mengurangi nyeri.
Tingkatkan pengetahuan tentang sebab- Pengetahuan yang akan dirasakan
sebab nyeri dan menghubungkan berapa membantu mengurangi nyerinya dan
lama nyeri akan berlangsung dapat membantu mengembangkan
kepatuhan pasien terhadap rencana
terapeutik
Kolaboratif dengan dokter untuk Analgetik memblok lintasan nyeri
pemberian analgetik sehingga nyeri akan berkurang
1
2
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi sistemik
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam, perawatan suhu
tubuh menurun
Kriteria hasil : Suhu tubuh normal 36-37
INTERVENSI RASIONAL
Monitor suhu tubuh pasien Peningkatan suhu tubuh yang berkelanjutan
pada pasien varisela akan memberikan
komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih
parah (seperti ensefalitis pascavarisela dan
pneumonia pascaparisela) efek sekunder dari
peningkata tingkat metabolisme umum dan
dehisrasi akibat hipertermi
Beri kompres dingin di kepala dan axila Memberikan respons dingin pada pusat
pengatur panas dan pada pembuluh darah
besar
Pertahankan tirah baring total selama fase Mengurangi peningkatan proses metabolisme
akut umum 1
3
VARIOLA
1
4
GEJALA KLINIS
1
5
3. Stadium vesikula – 4. Stadium resolusi
pustulosa / supurasi Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini
Dalam waktu 5 – 10 hari timbul dibagi menjadi 3 :
vesikula-vesikula yang cepat a. Stadium krustasi
berubah menjadi pustule. Pada Suhu tubuh mulai menurun, pustule-pustula
saat ini suhu tubuh akan mengering menjadi krusta.
meningkat dan lesi-lesinya akan b. Stadium dekrustasi
mengalami umblikasi. Krusta-krusta mengelupas, meninggalkan
bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-
kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih
menular.
c. Stadium rekon valensensi.
Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok,
suhu tubuh kembali normal, penderita betul-
betul sembuh dan tidak menularkan penyakit
lagi.
1
6
ETIOLOGI
1
7
PATOFISIOLOGI
Variola (Smallpox)disebabkan oleh virus yang
menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui
udara. Virus ini ditularkan dengan menghirup virus dari
orang yang terinfeksi. Selain itu, Smallpox juga bisa
menyebar melalui kontak langsung dengan cairan
tubuh orang yang terinfeksi dan objek yang
terkontaminasi seperti baju.
Virus variola diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru-
paru). Partikel virus cacar dapat tetap pada benda seperti
pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu.
Virus dimulai di paru-paru, dari sana virus menyerang aliran
darah dan menyebar ke kulit, usus, paru-paru, ginjal, dan
otak. Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam
yang disebut makula (karakteristik : datar, lesi merah).
Setelah itu vesikel (lepuh mengangkat) terbentuk. Kemudian,
pustula (jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari
setelah seseorang menjadi terinfeksi. Sembuh dari cacar
sering meninggalkan bekas di kulit oleh karena pustula. 1
8
PATHWAY
1
9
PENGOBATAN DAN
PENCEGAHAN
Pencegahan :
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga
gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan
menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain
dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit.
Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan
untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Pengobatan :
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk
mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya
diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir,
valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi
demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan
daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir
saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu
menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).
2
0
ASUHAN
KEPERAWATAN
VARIOLA
Pengkajian :
1. Anak usia 12-18 bulan yang belum terkena cacar air harus
mendapatkan satu dosis vaksinasi.
2. Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum terinfeksi cacar air
harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.
3. Orang dewasa yang belum mengalami cacar air dan bekerja atau
tinggal di lingkungan yang rentan penularan cacar air, seperti di
sekolah, panti penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau
barak militer.
4. Wanita usia produktif yang belum pernah terkena cacar air dan
tidak sedang hamil.
5. Orang dewasa dan remaja yang belum terkena cacar air dan
tinggal dengan anak-anak.
6. Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum mengalami
cacar air.
2
1
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan integritas kulit b/d Trauma
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan
kulit/jaringan
2
2
PENATALAKSANAAN
1. Gangguan integritas kulit b/d Trauma
Kriteria hasil :
- Mencapai penyembuhan tepat waktu
- Menunjukan regenerasi jaringan
INTERVENSI RASIONAL
Kaji ukuran warna kedalaman luka Memberikan informasi dasar
Siapkan dan bantu prosedur Sebagai penutup
balutan
Tinggikan area graft bila mungkin Menurunkan pembekakan
Berikan perawatan luka Menyiapkan jaringan baru karena
infeksi
2
3
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan
kulit/jaringan
Kriteria hasil :
- Nyeri berkurang dan terkontrol
- Ekspresi wajah rileks
INTERVENSI RASIONAL
Berikan tempat tidur yang nyaman Membantu menurunkan nyeri
Tutup luka sesegera mungkin Perubahan suhu dapat
menyebabkan nyeri hebat
Berikan analgesik Untuk menurunkan nyeri
Kaji keluhan nyeri Mengetahui seberapa darajat nyeri
yang dirasakan
2
4