Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYAKIT VARICELLA PADA


ANAK

Kelompok 1
Definisi
Varicella berasal dari bahasa latin, Varicella. Di
Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar
air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama
Chickenpox. Varicella adalah Penyakit Infeksi
Menular yang disebabkan oleh virus Varicella
Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit.
Varicella atau cacar air merupakan penyakit yang
sangat menular yang disebabkan oleh virus
Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan
timbul bintik-bintik merah yang kemudian
mengandung cairan.
Etiologi
Varicella disebabkan oleh Varicella Zoster
Virus (VZV), termasuk kelompok Herpes Virus
dengan diameter kira-kira 150-200 nm. Inti
virus disebut Capsid, terdiri dari protein dan
DNA dengan rantai ganda, yaitu rantai pendek
(S) dan rantai panjang (L) dan membentuk
suatu garis dengan berat molekul 100 juta
yang disusun dari 162 capsomir dan sangat
infeksius.
Manifestasi Klinik
Gejala klinis yang dapat muncul apabila
seseorang menderita varicella adalah (Schchner L
A, 1995):
1. Varicella pada anak yang lebih besar (pubertas) dan
orang dewasa biasanya didahului dengan gejala
prodromal yang terjadi 1-2 hari sebelum timbulnya
lesi dikulit, yaitu:
Demam
Malaise
Nyeri kepala
Mual
Anoreksia
2. Varicella pada anak kecil (usia lebih muda) yang
imunokompoten, gejala prodromal jarang dijumpai hanya
demam dan malaise ringan dan timbul bersamaan dengan
munculnya lesi dikulit.
3. Lesi diawali pada daerah wajah dan scalp, kemudian meluas
ke dada (penyebaran senrtipetal) dan meluas ke
ekstremitas.
4. Lesi nya sangat gatal
5. Pada awalnya timbul macula kecil yang eritematosa
kemudian berubah dengan cepat 12-14 hari menjadi papul
dan berkembang menjadi vesikel yang didalmnya
mengandung cairan jernih dengan dasar yang eritematosa.
6. Perjalanan penyakit ini dibagi menjadi 2 stadium, yaitu:
Stadium Prodromal
Stadium erupsi
Patofisiologi
Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di
sekitar Neuron pada ganglion akar dorsal Sumsum Tulang
Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala
dalam bentuk Herpes Zoster. Sekitar 250 500 benjolan
akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak
terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam,
mata , termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun
dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan
mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam
waktu 1 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan
terlepas. Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air
ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan
ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan
diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan
kulit yang terinfeksi.
Komplikasi
1. Infeksi sekunder pada kulit yang di sebabkan
oleh bakteri .
2. Scar
3. Pneumonia
4. Neurologik
5. Herpes zoster
6. Reye syndrome
Pemeriksaan diagnostic
1. Tzanck smear
2. Direct fluorescent assay ( DFA )
3. Polymerase chain reaction ( PCR )
4. Biopsi kulit
Penatalaksanaan
1. Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan
bedak agar tidak mudah pecah.
2. Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk
krusta, dapat di berikan salep antibiotik Untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder.
3. Dapat di berikan antipiretik dan analgetik, tetapi
tidak boleh golongan salisilat ( aspirin ) untuk
menghindari terjadinya sindroma Reye.
4. Kuku jari tangan harus di potong untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat
garukan
Pencegahan
Tindakan pencegahan yang dapat di berikan :
1. Imunisasi pasif
2. Imunisasi aktif
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

Identitas klien
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Keluarga
Pengkajian fokus : 11 pola gordon
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
1. Hipertermi berhubungan dengan reaksi
inflamasi
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 1x24 jam suhu tubuh menurun
Kriteria hasil : suhu tubuh normal 36,5-37,5 0C
Intervensi Rasional

Monitor suhu tubuh pasien Peningkatan suhu tubuh yang berkelanjutan


pada pasien varicella akan memberikan
komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih
parah (seperti ensefalitis pascavaricella dan
pneumonia paskavaricella) efek sekunder dari
peningkatan tingkat metabolisme umum dan
dehidrasi akibat dari hipertermia.

Beri kompres dingin di kepala dan aksila Memberikan respons dingin pada pembuluh
darah besar

Pertahankan tirah baring total selam fase akut Mengurangi peningkatan proses metabolisme
umum

Pertahankan asupan cairan minimal 2500 ml Selain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh, juga
sehari. akan meningkatkan pengeluaran panas tubuh
melalui sistem perkemihan, maka panas tubuh
juga dapat keluar melalui urin.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan lesi pada kulit
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 3x24 jam integritas kulit membaik
Kriteria hasil : tidak terjadi kerusakan integritas
kulit
Intervensi Rasional

Kaji kerusakan yang terjadi pada kulit klien Menjadi data dasar untuk memberikan
informasi intervensi perawatan luka

Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi Mengetahui keadaan integritas kulit.


sekitar luka.

Berikan perawatan kulit Menghindari gangguan integritas kulit


3. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan saraf perifer
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 1x24 jam nyeri berkurang /hilang atau
teradaptasi.
Kriteria Hasil :
Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau
dapat diadaptasi.skala nyeri 0-1 ( 0-4 ).
Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan
atau menurunkan nyeri.
Pasien tidak gelisah.
Intervensi Rasional
Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST Menjadi parameter dasar untuk mengetahui
sejauh mana intervensi yang diperlukan dan
sebagai evaluasi keberhahilan dari intervensi
manajemen nyeri keperawatan.

Jelaskan dan bantu pasien dengan tindakan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi
pereda nyeri nonfarmakologi dan non-invasif. dan nonfarmakologi lainnya telah
menunjukkan keefektifan dalam mengurangi
nyeri.
Lakukan manajemen nyeri keperawatan Posisi fisiologis akan meningkatkan asuhan 02
Atur posisi fisiologis. ke jaringan yang mengalami iskemia.

Istirahat klien Istirahat akan menurunkan kebutuhan 02


jaringan perifer dan akan meningkatkan suplai
darah pada pada jaringan yang mengalami
peradangan.
Manajemen lingkungan : lingkungan tenang Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus
dan batasi pengunjung. nyeri eksternal dan pembatasan penunjang
akan membantu meningkatkan kondisi
02ruangan yang akan berkurang apabila banyak
pengunjung yang ada diruangan.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan denagn timbulnya
papula
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 1x24 Jam citra diri pasien meningkat
Kriteria Hasil :
Mampu menyatakan atau mengkomunikasikan
dengan orang terdekat tentang situasi dan
perubahan yang sedang terjadi.
Mampu menyatakan penerimaan diri terhadap
situasi.
Intervensi Rasional

Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan Menentukan bantuan individual dalam
sehubungan dengan derajat ketidak manpuan menyusun rencana perawatan atau atau
pemilihan intervensi

Identifikasi arti dari kehilanan atau disfungsi Beberapa pasien dapat menerima secara
pada pasien efektif kondisi perubahan fungsi yang di
alamainya, sedangkan yang lain mempunyai
kesulitan dlam menerima perubahan fungsi
yang di alamai sehingga memberikan dampak
pada kondisi koping mal adaftif.

Anjurkan orang terdekat untuk mengizinkan Menghidupkan kembali perasaan kemandirian


pasien melakukan hal-hal sebanyak-banyaknya dan membantuperkembanan harga diri,serta
untuk dirinya mempengaruhi proses rehabilitasi.

Dukung perilaku atau usaha seperti Pasien dapat beradaptasi terhadap perubahan
peningkatan minat atau partisipasi dalam dan pengertian tentang peran indvidu masa
aktivitas rehabilitasi mendatang.
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
timbul gatal pada saat penyembuhan
Tujuan : setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan
tidur pasien terpenuhi
Kriteria hasil : pasien dapt tidur 7-8 jam per
hari.
Intervensi Rasional

Observasi TTV Untuk mengetahui keadaan umum pasien

Ciptakan lingkungan yang nyaman Lingkungan yang nyaman dan tenang dapat
membuat pasien untuk cepat tidur

Berikan HE tentang pentingnya tidur Agar pasien mengerti tentang pentingnya tidur

Hindari tidur saat siang atau malam hari Agar pada malam hari pasien bisa tidur dengan
nyenyak.

Anda mungkin juga menyukai