Anda di halaman 1dari 8

Modul 8 : Gagal Jantung

Materi 8

I. Pendahuluan
Di Asia, saat ini terjadi perkembangan ekonomi yang sangat cepat, kemajuan industri,
urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan komsumsi kalori, lemak dan
garam, peningkatan rokok dan aktivitas. Keadaan seperti ini berhubungan dengan adanya
peningkatan insiden obesitas, hipertensi, DM dan penyakit vaskular yang menjadi
penyebab gagal jantung.

Gagal jantung (heart failure) yaitu penyakit penyumbang anka mortalitas dan morbilitas
yang cukup tinggi. Data menurut WHO menunjukan bahwa prevelensi gagal jantung
2013 di Amerika Serikat kurang lebih 550.000 kasus pertahunnya, American Heart
Association(AHA) menunjukan data di Amerika Serikat sebanyak 375.000 orang
pertahun meninggal dunia akibat gagal jantung. Data di indonesia pada tahun 2018
diperoleh bahwa penyakit gagal jantung 10 penyakit tidak menular di indonseia yang di
perkirakan sebanyak 229,696 (0,13%) orang menderita gagal jantung. (Nursita et al., n.d.)

II. Definisi
Gagal jantung didefinisikan sebagai ketidakmampuan jantung untuk memasok jaringan
perifer dengan jumlah darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
metaboliknya. Secara patofisiologis, curah jantung dalam jumlah absolut atau relatif
rendah dan/atau memiliki distribusi patologis. Ini mengarah ke sindrom klinis yang
ditandai dengan gejala seperti sesak napas atau kelelahan, dan tanda tanda seperti
peningkatan tekanan vena jugularis, takikardia, atau edema perifer. Gagal jantung
sebagian besar disebabkan oleh penyakit miokard yang mendasarinya. Namun penyakit
katup, kelainan endokardial, atau perikardial dan gangguan pada denyut/ritme jantung
juga dapat mengakibatkan kerusakan jantung (Tanai & Frantz, 2016)
Gambar 1. Sumber : shorturl.at/kmRT0

III. Faktor resiko


A. Hipertensi arteri
Faktor resiko yang paling umum pada gagal jantung. Riwayat hipertensi hadir pada
66% pasien selama 1985-1990 dan 74% dari 1997 hingga 2002. Strategi pengendalian
hipertensi bagian yang terpenting dari upaya kesehatan masyarakat untuk mencegah
gagal jantung. Peningkatan kadar diastolik dan terutama tekanan darah sistolik
merupakan faktor risiko utama terjadinya gagal jantung. Hipertensi arteri merupakan
faktor resiko dari insiden penyakit arteri koroner dimana hipertensi menjadi pemicu
awal dan menjadi peristiwa klinis yang berakhir dari perkembangan gagal jantung.
Hipertensi dianggap pemicu awal kerusakan organ yang dimedisi hipertensi dan
khususnya hipertrofi ventrikel kiri (LV). pengobatan hipertensi jangka panjang dapat
mengurangi risiko gagal jantung 50% dan dikaitkan dengan kematian gagal jantung
lebih rendah. (Piepoli et al., 2022)

Gambar 2. Sumber : shorturl.at/FJUV2


B. Obesitas
Mekanisme pasti yang menyebabkan gagal jantung belum diketahui pasti. Akumulasi
adiposa yang berlebihan dapat peningkatan dalam volume darah yang bersirkulasi.
Peningkatan curah jantung dan tekanan darah sistemik yang terus-menerus. Adanya
hubungan patofisiologis anatara kelebihan jaringan lemak, sindrom metabolik dan
gagal jantungpada tingkat molekuler, neurohormonal dan hemodinamik pusat.
Penurunan berat badan terkait hemodinamik menguntungkan. Pengendalian berat
badan telah dikonfirmasi untuk mengurangi risiko gagal jantung. (Piepoli et al., 2022)

Gambar 3. Sumber: shorturl.at/dijVY

C. Merokok
Merokok faktor resiko yang kuat, berbagai penelitian, merokok dikaitkan dengan
resiko lebih tinggi terkena seccara independen dari faktor resiko gaya hidup. Merokok
penyebab gagal jantung baik secara tidak langsung, karena penyakit jantung iskemik,
tetapi juga karena efek langsung pada struktur dan fungsi jantung pada individu yang
sehat. (Piepoli et al., 2022)

Gambar 4. Sumber: shorturl.at/ahmuw

D. Diabetes militus
Adalah faktor metabolik lebih kemungkinan akan mengalami gagal jantung
dikarenakan perubahan dalam memproses lipid dalam tubuh, kadar glukosa darah
yang tinggi , dan kadar insulin yang tinggo. Iskemia berkaitan dengan kondisi ini
yang menyebabkan hilangnya otot, potensi renovasi ventrikel, dilatasi ventrikel, dan
terjadi gagal jantung. (Rogers & Bush, 2015)

Latihan 8
1. Apakah gagal jantung dapat disembuhkan?
2. Apakah gagal jantung dengan serangan jantung berbeda?
3. Apakah penyakit gagal jantung dapat dicegah, dan bila dicegah dengan langkah
apa saja yang harus dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit gagal jantung?
4. Apa yang akan terjadi bila gagal jantung tidak ditangani dengan baik?
5. Apa saja gejala gagal jantung ?

Jawaban :
1. Tidak, dikarenakan orang yang sudah terdiagnosis gagal jantung akan susah
sembuh total, akan tetapi walau tidak bisa disembuhkan secara total, gagal jantung
tetap dikontrol noon farmakologis (diet, makan bergizi, rutin berolahraga)
2. Berbeda. Gagal jantung yaitu pnyakit yang terjadi akibat adanya abnormalitas
pada fungsi gagal jantung yang ketidakmampuan memompa darah secara
maksimal sesuai kebutuhan tubuh dan ketidakmampuan dalam mengalirkan darah
ke seluruh jaringan tubuh, sementara pada serangan jantung merupakan penyakit
yang disebabkan oleh jantung koroner atau adanya penyumbatan pada pembuluh
darah.
3. Gagal jantung yaitu penyakit terjadi akibat adanya abnormalitas pada fungsi
jantung dimana jantung tidak bisa memompa darah secara maksimal sesuai
kebutuhan tubuh dan ketidakmampuan mengalirka darah ke sluruh jaringan tubuh
dengan baik. Selain itu ada juga beberapa penyakit yang menjadi penyebab dari
gagal jantung seperti hipertensi, diabetes, dan aritmia dll. Gaya hidup yang tidak
sehat juga merupakan faktor dari penyebab gagal jantung, sehingga hanya dapat
dilakukan pencegahan seperti menjaga pola makan (tinggi serat dan protein),
menjauhi konsumsi garam dan gula yang berlebihan, diet, menghilangkan
kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, serta rutin berolahraga.
4. Maka fungsi jantung tentunya akan semakin buruk, pompa jantung semakin
berkurang dengan gejala dan tanda pembengkakan pada kaki dan perut yang
makin berat serta keluhan sesak yang dirasakan saat istirahat kemudian berat
badan menjadi turun. Pada beberapa kasusu terjadi sumbatan ditempat lain seperti
dikaki akibat terbentuk gumpalan darah di dalam jantung, gangguan irama jantung
yang berakibat fatal
5. - Nyeri dada
- Cepat lelah atau sesak nafas saat beraktivitasdan pada kondisi yang berat,
sesak nafas dapat dirasakan pada saat beristirahat
- Bengkak pada perut dan kaki
- Sesak nafas saat berbaring yang berkurang bila duduk atau berbaring dengan
beberapa bantal

Rangkuman 8
1. Di Asia, saat ini terjadi perkembangan ekonomi yang sangat cepat, kemajuan
industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan komsumsi
kalori, lemak dan garam, peningkatan rokok dan aktivitas. Keadaan seperti ini
berhubungan dengan adanya peningkatan insiden obesitas, hipertensi, DM dan
penyakit vaskular yang menjadi penyebab gagal jantung. Gagal jantung (heart
failure) yaitu penyakit penyumbang anka mortalitas dan morbilitas yang cukup
tinggi. Data menurut WHO menunjukan bahwa prevelensi gagal jantung 2013 di
Amerika Serikat kurang lebih 550.000 kasus pertahunnya.
2. Gagal jantung didefinisikan sebagai ketidakmampuan jantung untuk memasok
jaringan perifer dengan jumlah darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan metaboliknya. Gagal jantung sebagian besar disebabkan
oleh penyakit miokard yang mendasarinya. Namun penyakit katup, kelainan
endokardial, atau perikardial dan gangguan pada denyut/ritme jantung juga dapat
mengakibatkan kerusakan jantung.
3. Gagal jantung memiliki beberapa faktor resiko seperti Hipertensi arteri
peningkatan kadar diastolik dan terutama tekanan darah sistolik merupakan faktor
risiko utama terjadinya gagal jantung. Selain itu kelebihan berat badan (obesitas) ,
merokok dan diabetes militus juga menjadi faktor resiko dari gagal jantung.

Tes formatif
1. Salah satu gejala dan tanda-tanda gagal jantung adalah:
A. Mudah kelelahan
B. Sesak nafas
C. Dispnea saat aktifitas
D. Muntah
E. Takikardi

2. Cara menjegah penyakit gagal jantung adalah, kecuali:


A. Mengkonsumsi makanan yang sehat
B. Menghindari asupan garam yang berlebihan
C. Merokok
D. Berolahraga secara teratur
E. Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat

3. Gejala gagal jantung yang berkembang secara bertahap dan lama merupakan:
A. Gejala gagal jantung kronis
B. Gejala gagal jantung akut
C. Gejala gagal jantung biasa
D. Gejala gagal jantung perifer
E. Gejala gagal jantung kanan

4. Berikut ini adalah definisi dari gagal jantung:


A. Penurunan masa otot jantung
B. Jantung tidak mampu memompa darah
C. Infeksi pada otot jantung
D. Jantung gagal berdetak
E. Ventrikel kanan ke kiri

5. Komplikasi dari gagal jantung adalah:


A. Gagal ginjal, diabetes melitus, glaukoma
B. Stroke hemoragik, PPOK, diabetes melitus
C. Edema paru akut, hiperkalemia, perikarditis
D. Edema, stroke non hemoragik, glaukoma
E. Gagal ginjal akut, PPOK, Tuberkulosis paru
Jawaban test formatif:
1. D
2. C
3. A
4. B
5. C

Daftar Pustaka
Nursita, H., Pratiwi, A., Keperawatan Jiwa, D., Studi Ilmu Keperawatan, P., Ilmu Kesehatan, F., Muhammadiyah
Surakarta, U., & Tengah, J. (n.d.). Peningkatan Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Jantung: A Narrative
Review Article. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 13(1), 10–21.

Piepoli, M. F., Adamo, M., Barison, A., Bestetti, R. B., Biegus, J., Böehm, M., Butler, J., Carapetis,
J., Ceconi, C., Chioncel, O., Coats, A., Crespo-Leiro, M. G., de Simone, G., Drexel, H., Emdin,
M., Farmakis, D., Halle, M., Heymans, S., Jaarsma, T., … Hoes, A. (2022). Preventing heart
failure: a position paper of the Heart Failure Association in collaboration with the European
Association of Preventive Cardiology. European Journal of Heart Failure, 24(1), 143–168.
https://doi.org/10.1002/ejhf.2351
Rogers, C., & Bush, N. (2015). Heart Failure: Pathophysiology, Diagnosis, Medical Treatment
Guidelines, and Nursing Management. In Nursing Clinics of North America (Vol. 50, Issue 4, pp.
787–799). W.B. Saunders. https://doi.org/10.1016/j.cnur.2015.07.012
Tanai, E., & Frantz, S. (2016). Pathophysiology of heart failure. Comprehensive Physiology, 6(1),
187–214. https://doi.org/10.1002/cphy.c140055

Anda mungkin juga menyukai