Anda di halaman 1dari 97

Curriculum Vitae

Nama : Dr. dr. Dewi Sumaryani Soemarko, MS, SpOk

Institusi : - Program Studi Magister Kedokteran Kerja FKUI


- Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI
- Divisi Kedokteran Okupasi , Departemen Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Occupational and Environmental Health Research Center IMERI- FKUI
- Ketua unit K3L FKUI

Pendidikan : * Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia – 1987


* Program Studi Ked Kerja, Pascasarjana FK Universitas Indonesia – 1997
* Brevet Pakar Kedokteran Keluarga- IDI 1994
* Brevet Spesialis Kedokteran Okupasi – Kolegium Ked. Okupasi Indonesia , 2003
* Program Doktor Ilmu Kedokteran FKUI - 2010

Organisasi : * IDI – anggota


* ICOH (International Commission on Occupational Health) – member since 2011
* PERDOKI (Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia) – Sekretaris PP Perdoki (2003-2013)
* Kolegium Kedokteran Okupasi Indonesia – Ketua Komisi Pendidikan (2010-2013)
Ketua Umum (2013-Juli 2019)
Ketua Komisi Ujian Nasional (Aug 2019-2022)
Ketua Umum (2022-2025

Praktisi : 1. Occupational Health Clinic Prodia – Menara Palma ( 2009- saat ini)
1
2. Klinik Dokter Keluarga FKUI Kayu Putih Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
RUANG LINGKUP DAN PENEGAKAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
dengan 7 Langkah Diagnosis Okupasi
Oleh
Dewi Sumaryani Soemarko

Divisi Kedokteran Okupasi , Dept Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI


Program Studi Magister Kedokteran Kerja FKUI
Program PPDS Kedokteran Okupasi Indonesia
Kolegium Kedokteran Okupasi Indonesia

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


2
Outline

• Pendahuluan: Permasalahan Kesehatan kerja


• Penyakit Akibat Kerja: definisi, penyebab, 7 langkah diagnosis,
pembuat diagnosis/ kompetensi, jenis PAK
• Siapa membuat Diagnosis PAK
• PAK sesuai Prepres no 7 tahun 2019
• Sistem Rujukan
• Tatalaksana selanjutnya

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 3


Introduction

Indonesian Population’s Data


(Statistical Biro Indonesia, 2020)

Populasi Penduduk Manpower (15 – 64 ys) :


Indonesia 185.34 millions
271.349.888

UNEMPLOYMENT ??
(9.97%)

EMPLOYEE → 126.51 millions


• FORMAL → 56.02 millions (44.29%)
• INFORMAL →70.49 millions (55.71%)

Sumber: Dit Kesja - Kemenkes RI 414


Prepared by Dewi S Soemarko (smt 2 ppds ked okupasi Sept 2022)
Kondisi penyebab
produktivitas kerja rendah (Sumakmur, PK)

1. Penyakit umum
2. Penyakit akibat kerja
3. Keadaan gizi pekerja
4. Lingkungan kerja
5. Keserasian alat dan manusia (ergonomi)
6. Psikologis pekerja
7. Kesejahteraan (UMR/P, tunjangan, dll)
8. Hub pengusaha dan pekerja/serikat pekerja
9. Fasilitas pelayanan kesehatan
10. Undang-undang
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 5
Pendahuluan
• Indonesia: kurang lebih 50% penduduknya = pekerja
• Pekerja – terpajan bahaya potensial di lingkungan kerja→ timbul: penyakit
• Penyakit pada pekerja: PAK atau bukan PAK ?
• Dokter harus terampil membuat Diagnosis penyakit pada pekerja → Diagnosis
Okupasi untuk penentuan PAK
• Adanya UU no 24 tentang Praktik Kedokteran tahun 2004 dan UU no 36 tentang
Kesehatan tahun 2009 → Praktik Kedokteran: bidang Kedokteran Okupasi dan
Kesehatan Kerja
• Praktik kedokteran – dokter harus sesuai kompetensi medis
• Kompetensi Dokter perlu ditingkatkan → pendidikan formal atau informal
(pelatihan ketrampilan)
• Untuk tetap Produktive → Pekerja harus AMAN (tidak sakit, tidak celaka) serta
NYAMAN (nyaman bekerja, nyaman di hati)
• Apa peran PLKK BP Jamsostek?
• Bagaimana Kesiapan untuk menghadapi lonjakan pekerja yang banyak?

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 6


MENGAPA HARUS TAHU tentang PAK ?

DASAR HUKUM

Kesehatan Kerja dan


Penyakit akibat kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


7
KMK no 327 tahun 2020 tentang Penetapan Covid 19
Akibat Kerja sebagai PAK yang spesifik pada
pekerjaan tertentu

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 8


PP no 88 tahun 2019: Kesehatan Kerja
Pasal 6
Standar kesehatan kerja – Upaya Penanganan Penyakit:
a. P3K di tempat kerja
b. Diagnosis dan tatalaksana penyakit
c. Penanganan kasus kedaruratan medik dan/ rujukan
(2) P3K cedera dan sakit di tempat kerja
(3) Diagnosis dan tatalaksana penyakit akibat kerja dan bukan penyakit akibat kerja
(4) Penanganan kasus kegawatdaruratan medik- penanganan lanjut
(5) Rujukan
(6) Bila ditemukan kecacatan – penilaian kecacatan
(7) Hasil penilaian kecacatan – pertimbangan jaminan kecelakaan kerja

Pasal 7:
Standar kesehatan kerja – Upaya Pemulihan Kesehatan: pemulihan medis, pemulihan kerja
Pemulihan medis = kebutuhan medis
Pemulihan kerja = program kembali kerja

Pasal 8:
Ketentuan Standar Kesehatan Kerja :
a. sesuai Permenkes, bersifat teknis kesehatan
b. seusai permenaker, penerapan kesehatan kerja bagi perusahaan

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 9


PP no 88 tahun 2019: Kesehatan Kerja

Pasal 10
(1) SDM= Tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan
(2) Tenaga kesehatan wajib punya kompetensi di bid kedokteran kerja atau
kesehatan kerja melalui Pendidikan dan/ pelatihan
(3) Pendidikan di bid kedokteran kerja atau kesehatan kerja sesuai peraturan
perundangan
(4) Pelatihan di bidang kedokteran kerja atau kesehatan kesehatan oleh Pem. Pusat,
Daerah, dan / masyarakat sesuai peraturan perundangan
(5) Pelatihan di bidang kedokteran kerja khusus dokter harus memuat materi
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan penetapan kelaikan kerja dan program
kembali kerja
(6) Pelatihan di bidang kesehatan kerja minimal meliputi pelatihan kesehatan kerja
atau hygiene perusahaan K3
(7) Pelatihan kesehatan kerja atau hygiene perusahaan K3 dikembangkan sesuai
kebutuhan pelayanan pekerja dan perkemb. Iptek

Pasal 11
Pelatihan kedokteran kerja, kesehatan kerja atau hygiene perusahaan K3 dikecualikan
bagi Tenaga Kesehatan yang telah memiliki kompetensi melalui Pendidikan Formal di
bidang kedokteran kerja atau kesehatan kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 10


CABANG KEILMUAN DI KEDOKTERAN (AIPI, 1997)
Interna, Anak, Bedah, Kebidanan,
Manajemen Statistik
Mata, THT, Anestesi, Neurologi, Kulit,
Radiologi, Psikiatri, Forensik, Gimul,
Ked. Olah raga Ked. Kelautan
Rehab medis, dll

KIMIA,FISIKA, BIOLOGI, Ked. Tropis Ked. Penerbangan


BIOKIMIA, FISIOLOGI, HISTOLOGI,
ANATOMI, PA, Klinpat, Farmakologi,
Parasitologi, Mikrobiologi
KED. KELUARGA KED. OKUPASI
MEDIK BEDAH

BIOMEDIK KLINIK KOMUNITAS

KEDOKTERAN
11
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Kompetensi dalam bidang-bidang Ilmu Kedokteran

Dan lain-lainnya
Ked. Olahraga
Ked. Okupasi
Kebidanan

Farmako
Anestesi

Forensik
Psikiatri
Interna

KlinPat
Bedah

Neuro

Mikro
Mata
Anak

Paru
kulit

THT

PA
0
Dokter
20

40
Dokter
60 Spesialis
Inten
sifika
si 80

100
Diversifikasi
Dokter = SKDI 2012
120 Dokter Spesialis = Standar Kompetensi sesuai Kolegium masing-masing 12
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Semua kompetensi Level 4

Standar Kompetensi Dokter


PerKonsil tahun 2012 – standar Kompetensi Dokter Indonesia

Bidang Kesehatan Masyarakat / Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas:


84. Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi upaya
pencegahan dalam berbagai tingkat pelayanan
85. Mengenali perilaku dan gaya hidup yang membahayakan
86. Memperhatikan kemampuan pemeriksaan medis di komunitas
87. Penilaian risiko masalah kesehatan
88. Memperlihatkan kemampuan penelitian berkaitan dengan lingkungan
89. .................
90. ................
91. Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan kecelakaan kerja
92. Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien
93. Melakukan langkah Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan penanganan
pertama di tempat kerja, serta melakukan pelaporan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13


13
2022)
Apa itu Spesialis Kedokteran Okupasi
(SpOk) ?

• sesuai Perkonsil no 90 tahun 2020


• Dokter Spesialis yang berkecimpung dalam bidang pelayanan
kesehatan kerja dan kedokteran okupasi
• Kompetensi utama:
1. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
2. Penentuan Fit to work
3. Penentuan Return to work
4. Penentuan Kecacatan Akibat Kerja
5. Melakukan Occupational Medicine Surveilance

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 14


SUMBER DAYA MANUSIA

Kompetensi dan kewenangan Dokter


1. Dokter praktek umum + pelatihan hiperkes →
Dokter umum

2. Dokter praktek umum + Magister K3 →


Dokter umum

3. Dokter praktek umum + Magister Ked Kerja →


Dokter umum dengan kompetensi tambahan
(sesuai pra syarat)

4. Dokter Spesialis Ked. Okupasi → SpOk


Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 15
SUMBER DAYA MANUSIA

PERDOKI
Perimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia

• Membina profesi dokter dalam bidang pelayanan


kesehatan/kedokteran kerja/kedokteran okupasi

• Sebagai organisasi profesi yang mempunyai Kolegium


Kedokteran Okupasi di IDI, dimana kolegium tsb berhak
mengeluarkan Sertifikat Kompetensi untuk dokter dalam
bidang kesehatan / kedokteran kerja/kedokteran okupasi
(sesuai UU Praktek Kedokteran tahun 2004)

• Ada Kode Etik Dokter Indonesia dan Kode Etik Dokter Okupasi
Indonesia

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP


16
Jamsostek, 13 2022)
PLKK BP JAMSOSTEK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


17
Definisi, Ruang Lingkup PLKK
• PLKK= Pusat Layanan Kecelakaan Kerja → KK dianggap juga
termasuk Penyakit akibat Kerja
• adalah fasilitas pelayanan kesehatan berupa klinik,
puskesmas, balai pengobatan, praktek dokter bersama, dan
rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS
Ketenagakerjaan dalam memberikan pelayanan kesehatan
pada Kecelakaan Kerja dan/atau Penyakit Akibat

→ PLKK membantu melakukan program kesehatan kerja : deteksi dini


PAK, pencatatan dan pelaporan PAK (selain Kecelakaan Kerja)
→ Perlu SDM yang terampil

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 18


PENYAKIT AKIBAT KERJA

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 19


PENYAKIT AKIBAT KERJA
• Kepmenaker No. 333/1989 :
- ditemukan/didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala
-Oleh dokter , dengan dasar : pemeriksaan klinis, pemeriksaan kondisi lingk. Kerja
• Berdasarkan UU Praktek Kedokteran tahun 2004 dan KIPDI 2013 → Diagnosis
ditegakkan oleh Dokter
• Perkonsil no 22 Tahun 2008: Kompetensi SpOk : Diagnosis Okupasi untuk menentukan PAK
• Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 → kompetensi dokter: 7 langkah Diagnosis
Okupasi untuk menentukan PAK
• Tahun 2011-2019: Pelatihan diagnosis PAK oleh Perdoki dan KemKes/DinKes Propinsi
• Tahun 2018-2019: Buku Konsensus Tata laksana Penyakit akibat Kerja
• Permenkes no 56 tahun 2016, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
• Peraturan Presiden no 7 tentang Penyakit akibat Kerja
• Peraturan Pemerintah no 88 tentang Kesehatan Kerja
• Tahun 2020: Keputusan Menteri Kesehatan no 327 , tentang Penetapan Covid 19 Akibat Kerja
sebagai PAK yang spesifik pada pekerjaan tertentu
• Tahun 2022: PMK no 11 tahun 2022 tentang Pelayanan Kesehatan Penyakit Akibat Kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 20


Kriteria Umum Penyakit Akibat Kerja

• Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik


dengan penyakit
→Hubungan timbulnya gejala dan waktu bekerja

• Adanya fakta bahwa frekuensi kejadian penyakit pada


populasi pekerja lebih tinggi daripada di masyarakat
umum

• Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan


preventif di tempat kerja

17

21
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
DEFINISI-DEFINISI:
• Simposium Internasional mengenai PAK (tahun 1980 an)
– Penyakit akibat kerja
(Occupational Disease):
• Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen
penyebab yang sudah diakui

◼ Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (Work Related


Disease):
◼ Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor
pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainnya dalam berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi
yang kompleks

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 22


Definisi-definisi …………
– Penyakit yang mengenai populasi pekerja- Penyakit diperberat oleh
pekerjaan (Diseases affecting working populations)
• Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab
ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk
bagi kesehatan

• ILO (1983):
– Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease masih dipisah

• Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):


– Work related disease dapat digunakan untuk peny. Akibat kerja yg sudah diakui &
gangg. Kesehatan dimana lingkungan kerja dan proses kerja merupakan salah satu
faktor penyebab yang bermakna

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 23


Definisi-definisi …………

• Keppres RI no 22/1993
– Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :
• Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

Peraturan Presiden no 7 tahun 2019


Penyakit Akibat kerja adalah:
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan atau lingkungan kerja.

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


24
Definisi: PENYAKIT AKIBAT KERJA
WHO :
• Occupational disease is any disease contracted primarily as a result of an
exposure to risk factors arising from work activity.

ILO , 2010

25
Definisi

PERDOKI (ILO, WHO, ACOEM) tahun 2011

• Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)


→ penyakit yg mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi kuat dng
pekerjaan yg sebab utama terdiri dari satu agen penyebab yg sdh
diakui (evidance based ada)

- Penyakit Yang berhubungan dengan pekerjaan


(Work Realted Disease)
→ penyakit yg mempunyai bbrp agen penyebab, dimana faktor
pekerjaan memegang peranan penting bersama dengan faktor risiko
lainnya dalam berkembangnya penyakit

Note: Dalam Diagnosis Okupasi, kedua nya dianggap PAK bila sesuai dengan 7
Langkah diagnosis Okupasi

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 26


2022)
Definisi: PERDOKI (ILO, WHO, ACOEM …….

• Penyakit diperberat oleh pekerjaan


atau Penyakit yang mengenai Populasi Pekerja (Disease affecting
working population)
→ penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya
agen penyebab di tempat kerja, namun dapat diperberat oleh
kondisi lingkungan pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.

• Penyakit Bukan Penyakit akibat kerja


Umumnya termasuk penyakit umum (yang ada pada
masyarakat umum)
Pajanan tidak menyebabkan penyakit akibat kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 27


Diagnosis & Identifikasi PAK:
• Sudah ada penelitian-penelitian yang membuktikan adanya hubungan sebab-
akibat

• Diagnosis Okupasi pada pekerja dilakukan oleh dokter yang kompeten:


– Penyakit Akibat Kerja
– Penyakit Diperberat oleh pekerjaan
– Sumber penularan di tempat kerja dsb

Tujuan Diagnosis Okupasi untuk mencari PAK:


• Hak pekerja
• Dasar Penatalaksanaan
• Membatasi kecacatan
• Melindungi pekerja lain

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 28


Bahaya Potensial (hazard)
di lingkungan kerja

FISIK: KIMIA:
BIOLOGI:
vibrasi, bising, suhu Asam, basa, garam
extrim, tekanan udara, (bentuk,gol.kimia) Virus, bakteri,
gel. elektro magnetik parasit, binatang sel
banyak

PENYAKIT AKIBAT KERJA /


PENY. BERHUB dg PEKERJAAN
ERGONOMI:
PSIKOSOSIAL:
Sikap/cara kerja,
Hub.antar teman,
frekuensi, beban
atasan bawahan,
kerja, lama kerja –
monotoni, dll
disain tempat kerja,
Courtesy by: Dewi S Soemarko (Agustus 2014)
tata letak

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 29


Pajanan
FISIKA
PSIKO
SOSIA
KIMIA HARUS
ergonomi DICEGAH
PSIKOOLOGI
PENYAKIT
AKIBAT
KERJA

KAPASITAS PENATALAK
SANAAN
PEKERJA
KECACATAN dan
PERILAKU KERJA
KEMATIAN

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 30


Khusus Dokter:
Bagaimana secara medis mendiagnosis?

• Metode 7 langkah Diagnosis Okupasi → untuk sistematika


medis yang sama
• Sudah disepakati profesi
• Masuk dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012
(perkonsil 2013) bidang ilmu kesehatan masyarakat dan
kedokteran komunitas
• Ada dalam PMK no 11 tahun 2022 tentang Pelayanan
Kesehatan Penyakit akibat Kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 31


Siapa yang mendiagnosis PAK atau Bukan
PAK?
Peraturan Menteri Kesehatan RI no 22 tahun 2022:
Pasal 7 , ayat 4:
• Penegakan Diagnosis PAK yang spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh Dokter atau Dokter Spesialis yang berkompeten di
Bidang Kesehatan Kerja sesuai dengan kewenangan masing-masing
Pasal 8 ayat 3
• Penegakan Diagnosis PAK pada Dugaan PAK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh Dokter Spesialis yang berkompeten di Bidang
Kesehatan Kerja sesuai dengan kewenangan masing-masing

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 32


Prinsip mendiagnosis PAK
• Metode 7 langkah Diagnosis Okupasi → untuk sistematika medis yang sama
• Sudah disepakati profesi
• Pembuat Diagnosis Penyakit akibat Kerja:
Dokter atau Dokter Spesialis(SpOk) yang sesuai kompetennya ( UU Praktik
Kedokteran)
• Kompetensi ditentukan oleh Kolegium masing masing → STR : Dokter atau
Dokter Spesialis (SpOk)

• Masuk dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 (perkonsil 2013)


bidang ilmu kesehatan masyarakat dan kedokteran komunitas
• Kompetensi Dokter = SKDI 2012,
- bagi yang masuk FK 2012/2013 atau lulus 2017/2018 → sesuai
- bagi yang pakai kurikulum selain itu (KIPDI 3 atau KIPDI 2) → perlu
penyesuaian dengan pelatihan dari PERDOKI
Kompetensi SpOk= Standar Kompetensi SpOk
• STR menentukan kewenangan → SIP yang akan didapat
33
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Peraturan Menteri Kesehatan RI no 11 tahun 2022
Pasal 45
(1) Diagnosis penyakit akibat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a dilaksanakan dengan pendekatan 7 (tujuh) langkah yang
meliputi:
a. penentuan diagnosis klinis;
b. penentuan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja;
c. penentuan hubungan antara pajanan dengan penyakit;
d. penentuan besarnya pajanan;
e. penentuan faktor individu yang berperan;
f. penentuan faktor lain di luar tempat kerja; dan
g. penentuan diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


34
7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI
Langkah 1:
(untuk menentukan ada atau tidak Diagnosis PAK)
Diagnosis Klinis

Langkah 2:
Pajanan di lingkungan
kerja

Scheme Courtesy:
Perdoki, 2011 35
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Langkah 1

1. DIAGNOSIS KLINIS
- lakukanlah sesuai prosedur
medis yang berlaku
- bila perlu lakukan:
* pemeriksaan
penunjang /tambahan
* rujukan informasi ke
Spesialis lain

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 36


Langkah 2

2. PAJANAN YG DIALAMI
- Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
- Beberapa pajanan → 1 penyakit atau sebailknya
- Lakukan anamnesis :
* deskripsi pekerjaan sec. Kronologis
* periode waktu kerja masing-masing
* apa yg diproduksi
* bahan yg digunakan
* cara bekerja
→ lebih bernilai bila ditunjang data objectif
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 37
Anamnesis Pekerjaan

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 38


ANAMNESIS PEKERJAAN

Gambaran pekerjaan
• Jenis pekerjaan (saat ini & sebelumnya) Gambaran semua pekerjaan
yang pernah dilakukan Pajanan di tempat kerja
• Waktu timbulnya gejala
• Gerakan dalam bekerja
• Tugas yg berat/ berlebihan
• Perubahan /pergeseran kerja
• Bekerja dengan pajanan pd tempat yg terbatas, bahan baru,
perubahan proses kerja dll.
• Iklim di tempat kerja
• Pekerja lain apa menderita sakit seperti yang bersangkutan

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 39


Masalah dalam menanyakan pekerjaan?

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 40


13 2022)
Problems in History Taking

Non-
Occupational
Exposures

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 41


13 2022)
CLUES FOR EARLY RECOGNITION OF OCCUPTIONAL DISEASE

▪ Temporal sequence:
➢ No problems before work
➢ Problems with new process
➢ Better on weekends/ holidays
▪ Clustering in time and space :
➢ Others at work suffering from the same problems
▪ Consistency :
same disease occurred in other factories manufacturing
the same product with the same hazards.

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 42


13 2022)
Contoh alur kegiatan (dibuat setelah tahu kegiatan)

Courtesy by: dr. Joko Prasetyo (NPM 1006732591)


Kasus Carpal Tunnel Syndrome pada Perawat
di Ruang Operasi

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 43


2022)
Menentukan Pajanan di tempat kerja
Menanyakan pajanan yg ada saat ini dan sebelumnya
(fisik, biologi, kimia, psikososial) → daftar pertanyaan
Kecelakaan atau kejadian dalam penggunaan bahan kimia ,
spt menumpahkan bahan

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP 44


Jamsostek, 13 2022)
Identifikasi bahaya potensial

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 45


2022)
Identifikasi bahaya potensial
Urutan kegiatan Bahaya Potensial Gangguan kesehatan Risiko
(tuliskan urutan sesuai yang mungkin kecelakaan kerja
bagan alur di no 2)
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial
(antara lain: (ambil dari
Bising, getaran, suhu, gambar
kelembaban, tekanan gerakan/posisi di
Brief survey)
udara, pencahayaan,
gel. elektromagnet/
radiasi)

BISING
GETARAN
SUHU
TEKANAN UDARA
KELEMBABAN
TEKANAN UDARA
GEL. ELEKTRO MAGNET

Table Form Courtesy by: Dewi S Soemarko, Dept


IKK FKUI (2014)

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


Contoh Identifikasi bahaya potensial dan kecelakaan kerja

Courtesy by: dr. Joko Prasetyo (NPM 1006732591)


Kasus Carpal Tunnel Syndrome pada Perawat
di Ruang Operasi
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 47
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13
2022)

Langkah 3

3. APA ADA HUB.PAJANAN DG PENYAKIT


- Lakukan identifikasi pajanan
- Evidence based : pajanan-penyakit
- Bila tdk ada : pengalaman → penelitian awal

4. JUMLAH PAJANAN CUKUP ?


- Perlu tahu patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis
- Dapat dg : kualitatif → cara kerja, proses kerja, gimana lingk. Kerja
- Penting pengamatan
- Masa kerja
- Pakai alat pelindung sesuai, tepat ?

Prepared by Dewi S Soemarko (Pengawas BP Jamsostek, 20 Okt 2020)


48
Langkah 5

5. FAKTOR INDIVIDU BERPERAN


- Berapa besar berperan
- Riwayat atopi/ alergi
- Riwayat penyakit dalam keluarga
- Hiegene perorangan

6. FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN


- Pajanan lain yg dapat menyebabkan penyakit → bukan
faktor pekerjaan
- Rokok, pajanan di rumah, hobi

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


49
Langkah 7

7. MENENTUKAN DIAGNOSIS PAK


- Kaji semua langkah-langkah
- Bukti + referensi → PAK ??
- Hasil: -PAK,
-diperberat oleh pekerjaan
-bukan PAK
-Perlu data tambahan

- Ada hub sebab akibat pajanan – penyakit & faktor pekerjaan


faktor yg dianggap paling bermakna thd terjadinya penyakit

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)


50
Sumber: Lampiran
PMK no 22 tentang
Pelayanan
Kesehatan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 51


Sumber: Lampiran
PMK no 22 tentang
Pelayanan
Kesehatan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 52


Sumber: Lampiran
PMK no 22 tentang
Pelayanan
Kesehatan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 53


Sumber: Lampiran
PMK no 22 tentang
Pelayanan
Kesehatan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 54


Sumber: Lampiran
PMK no 22 tentang
Pelayanan
Kesehatan PAK

55
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Sumber: Lampiran
PMK no 22 tentang
Pelayanan
Kesehatan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 56


Sumber: Lampiran PMK no 22 tentang Pelayanan Kesehatan PAK

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 57


Penyakit Akibat Kerja
ILO Convention No. 121 di Geneva pada December 1991 → Penyakit karena agen,
penyakit sesuai target organ dan keganasan (tahun 2010: List of Occ. Diseases)

ICD 10 – OH , secara umum dibagi menjadi:


1. Diseases caused by agents
1.1 Diseases caused by chemical agents
1.2 Diseases caused by physical agents
1.3 Diseases caused by biological agents
2. Diseases by target organ
2.1 Occupational respiratory diseases
2.2 Occupational skin diseases
2.3 Occupational musculoskeletal diseases
3. Occupational cancer
4. Others

Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2019 : ganti Keputusan Presiden RI no 22/1993

ASEAN Diagnostic Criteria for Occupational Diseases

Pelatihan PERDOKI-Prepared by DS, NEZ, AS (Maret 2018) 58


ILO Convention no 121

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP 59


Jamsostek, 13 2022)
105 occ.diseases

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 60


ICD 10 - OH

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP 61


Jamsostek, 13 2022)
Contoh
ICD 10-OH

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 62


Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 63
Peraturan Presiden no 7 tahun 2019
(88 PAK dan Golongan IV ?? )

I. PAK akibat pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan


a. Faktor Kimia = 39
b. Faktor fisika = 7
c. Faktor biologis, infeksi, parasite = 9

II. PAK berdasarkan sistem organ


a. Penyakit saluran pernapasan = 12
b. Penyakit kulit = 3
c. Gangguan otot dan kerangka = 8
d. Gangguan mental dan perilaku = 2

III. Penyakit Kanker akibat kerja → 8

IV. Penyakit Spesifik lainnya → dibuktikan secara ilmiah dengan metode tepat

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 64


PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 65


PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 66


PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko


67
(PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko


68
(PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko


69
(PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko


70
(PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
PerPres no 7 tahun 2019

Prepared by Dewi S Soemarko


71
(PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
72
Memasukan hasil dari consensus ini

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 73


Konsensus Penyakit akibat Kerja
(14 Desember 2018)

PAK A1 dan A2 = B (3) K(1) F(3) E(1) → 8


PAK A1 = B(1) →1
PAK A2 = B(2) K(3) F(5) E (2) → 12

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 74


Konsensus Penyakit akibat Kerja
(14 Desember 2018)

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 75


1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Biologi


DIAGNOS PEKERJAAN KATAGORI
JENIS TANDA AGEN / LAMA FAKT FAKTOR
No. PENYAKI A ICD X PENETAPA
PATOGNOM PAJANAN PAJANAN OR LAIN DI
OKUPASI N
T ONIK INDIVI LUAR
(Permenke DIAGNOSA
AKIBAT DU PEKERJAA
s No.56)
KERJA N
(Perpres
no 7
/2019:
PAK)

1 Tuberkulosis TB Paru Tuberkul tidak ada Mycobacteri Tenaga kesehatan Minimal Tidak ada Tidak ada A1 dan
Akibat o sis um yang melayani 1 bulan kontak
Kerja Paru Tuberculosis pasien dengan A2
(A15.0) dari manusia TB Petugas penderita
yang terinfeksi laboratorium memeriksa TB di luar
spesimen pasien TB, tempat
Tenaga non kesehatan di kerja.
fasilitas kesehatan yang
kontak dengan
pasien/spesimen TB

4 Asma yang Asma Asma, Gejala Debu Pembuat roti, kue dan tidak Tidak Tidak ada A1 dan
disebabkan Akibat tidak timbul Tepung, makanan lain yang berpenga a alergen di
oleh Kerja ditentuka setelah Detergen mengandung tepung, r uh da riwayat luar A2
penyebab n (J45.9) terpajan bubuk yang pekerja perusahaan asma pekerjaan
sensitisasi dan mengandun g pembuat deterjen bubuk, atau yang dapat
atau zat berkuran enzym, Pekerja alergi menyebabk
iritan yang g apabila Serbuk sari, laundy, sebelumn an
dikenal menghin Debu Semen, Pedagang ya timbulnya
dalam dari bunga, asma
proses pajanan . Pekerja
pekerjaan
meubel,
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
76
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Biologi (2)…


DIAGNOSA PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
OKUPASI TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
(Permenkes PATOGNOMO PAJANAN PAJANAN R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
No.56) NIK INDIVID
KERJA PEKERJAAN
U
(Perpres
no 7/2019:
PAK)

7 Penyakit Varicella Varicella tidak ada Virus Tenaga kesehatan minimal Tidak ada Tidak
yang Akibat zoster Varicella yang melayani 14 hari kontak
A1 dan
disebabk Kerja viru s zoster pasien varicella setelah dengan A2
an oleh dari kontak penderita
faktor manusia varicella di
biologi (B01) luar tempat
lain di
kerja.
tempat
kerja

18 Virus Hepatitis Hepatitis Pernah Virus Tenaga kesehatan kurang Tidak ada Tidak ada
Hepatitis B Akibat B Akut mengalami Hepatitis B yang merawat dari 6 riwayat riwayat
A2
kerja (B16) needle stick dari darah pasien , tenaga bulan Hepatitis transfusi
injury dari dan/ cairan laboratorium, B darah
pasien tubuh yang sebelumn
Hepatitis B terinfeksi ya
(Pemerik
saan
sebelumn
ya
negatif)

Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018

Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 77


1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Biologi (3) …


DIAGNOSA PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
OKUPASI TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
(Permenkes PATOGNOMO PAJANAN PAJANAN R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
No.56) NIK INDIVID
KERJA PEKERJAAN
U
(Perpres
no 7/2019:
PAK)
19 Virus Hepatitis Hepatiti Pernah Virus Tenaga kesehatan Kurang Tidak ada Tidak ada A2
Hepatitis C Akibat sC mengalami Hepatitis C yang merawat dari 6 riwayat riwayat
kerja Akut needle stick dari darah/ pasien , tenaga bulan Hepatitis transfusi
(B17.0) injury dari cairan tubuh laboratorium, C darah
pasien yang sebelumn
Hepatitis C
terinfeksi ya,
(Pemerik
saan
sebelumn
ya
negatif)

20 Kelainan Rhinitis Debu Segera Tidak ada Tidak ada


saluran Rhinitis Akut setelah riwayat pajanan A1
pernafasan (J00) Pekerja di pabrik semen, terpajan ldebu lain
dan alergi
atas yang pabrik textile, di luar
Rhinosinus pertambangan batubara, sebelumny
disebabkan itis Akibat a pekerjan.
pekerja di pabrik asbes,
oleh Kerja
sensitisasi
atau iritasi
zat yang
ada dalam
proses
pekerjaan

Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018


Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 78
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Kimia


DIAGN PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
OSA TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
OKUPA PATOGNOM PAJANAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
SI ONIK N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
(Perme U
(Perpres
nkes
PAK)
No.56)

5 Dermatttis Derm dermatitis Gejala Sabun / Pekerjaan yang Durasi Tidak ada tidak ada A1 dan A2
kontak iritan atitis kontak iritan berkurang Deterjen, menggunakan bahan tidak kontak
yang konta kelompok agen apabila Pelarut, Minyak pajanan yang bersifat berpen dengan
disebabkan k penyebab menghind dan pelumas, iritan. gar uh bahan iritan
oleh zat iritan iritan utama: Sabun / ari agen produk minyak Pekerja di yang
yang timbul akibat Deterjen, penyebab, bumi, lingkungan basah berada di
kerja Pelarut, Minyak morfologi (wet workers seperti luar tempat
dari aktivitas Asam,alkali,
dan pelumas, lesi sesuai nelayan, pembantu kerja
pekerjaan, Semen, garam
produk minyak dengan rumah tangga,
tidak bumi, pajanan logam, terak
penjual ikan, dll),
termasuk Asam,alka li, pada area dan kaca wol
Pekerja
dalam Semen, garam kontak, atau bahan
semen,
penyebab logam, terak iritan lainnya.
Penata
lain; dan dan kaca wol
rambut,
(L.24)
6 Dermatitis Derm Dermatitis Area Produk karet, Pekerja logam, - Tidak ada Tidak ada A2
kontak atitis kontak alergi kontak pewarna, penyadap karet, kontak
alergika dan konta kelompok agen sesuai perekat dan Pekerja kebun yang dengan
urtikaria yang k penyebab dengan agen bonding, menggunakan sarung bahan
disebabkan alergi utama: pajanan logam tangan karet, pajanan di
oleh faktor akibat antibiotik, , tidak Penyamak kulit, luar
penyebab kerja pengawet,
langsun pekerja pembuat tempat
alergi lain tanaman dan
g timbul sepatu , pekerja tekstil kerja
yang timbul pohon,
dari aktivitas antiseptik, setelah di bagian pewarnaan,
pekerjaan produk karet, kontak penata rambut,
yang tidak pewarna,
termasuk perekat dan
dalam agen bonding,
penyebab lain logam (L23) 79
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Kimia


DIAGNOS PEKERJAAN KATAGO
JENIS TANDA AGEN / LAMA FAKT FAKTOR LAIN
No. PENYAKI A ICD X RI
PATOGNOM PAJANAN PAJANAN OR DI LUAR
OKUPASI PENETA
T ONIK PEKERJAAN
(Permenke INDIVI PAN
AKIBAT DU
s No.56) DIAGNO
KERJA SA
(Perpres
no
7/2019:
PAK)

2 Kanker Mesothelio Mesothel tidak ada Asbes Pekerja pada industri masa Tidak ada Tidak ada A2
yang ma Akibat io ma asbes, pekerja laten > 15 riwayat
diseba Kerja pleura konstruksi, pekerja tahun, menggunaka
bkan (C45.0) bengkel otomotif, durasi n atap asbes
oleh pajanan di luar
asbest tidak tempat kerja,
os Tidak tinggal
berpenga
di area
r uh
sekitar
industri
asbes
3 Pneumokon Asbestosi Pneumoc Pleural Asbes Pekerja pada industri masa Tidak ada Tidak ada A2
iosis yang s Akibat o niosis plaque asbes, pekerja laten > 15 riwayat
disebabkan Kerja karena konstruksi, pekerja tahun, menggunaka
oleh asbes bengkel aotomotif, durasi n atap asbes
asbestos dan serat pajanan di luar
mineral minimal tempat kerja,
lainnya / 15 tahun Tidak tinggal
Asbestos di area
is (J61) sekitar
industri
asbes
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018

80
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU
PAK konsensus Fisika
DIAGNOS PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
A TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
OKUPASI PATOGNOM PAJAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
(Permenk ONIK AN N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
es No.56) U
(Perpres
PAK)

13 Kerusakan Tuli Efek Sensoryn Bisi - Tidak Tidak ada A1 dan A2


pendengara sensori kebisingan eural ng ditemukan hobi
n yang neural pada telinga Pekerja drilling,
Hearing berl riwayat mendengar
disebabkan akibat bagian ebih Pekerja bengkel,
Loss. genetik kan musik
oleh bising di dalam Pengemudi alat berat,
Pemeriks pada keras,
kebisingan tempat Pekerja kamar mesin kapal,
(H83.3) aan telinga, menembak,
kerja Pekerja ruang mesin
audiomet riwayat dan lain lain
(Noise kompresor hiperbarik,
ri nada minum
Induced Teknisi pesawat,
Hearing murni Penerbang helikopter obat
Loss) didapatk Pekerja di landasan (ototoksik)
an tuli pesawat, tenaga kesehatan , infeksi
sensorin evakuasi medis udara telinga
eural Pandai besi, kronik),
pada Personil militer dan kepolisian trauma
frekuensi yang menggunakan senjata kepala,
antara api Pekerjaan lainnya yang trauma
3000 – terpapar bising tinggi. telinga
6000 Hz.

14 Penyakit Otitic Aero otitic Tidak ada Perub Penerbang, Awak kabin dan Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang barotra barotraum a ahan atlet dirgantara, penyelam, akut
disebabkan uma (T70.0) tekana tenaga kesehatan segera
oleh udara akibat n pendamping ruang udara setelah
bertekanan kerja Hypobarik dan Hyperbarik terpaja
atau udara (TOHB), Pekerja di bawah nan
yang tanah (Compressed Air
didekompresi; Worker (CAW)), tenaga
kesehatan evakuasi medis
udara 81
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Fisika


DIAGNOSA PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
OKUPASI TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
(Permenkes PATOGNOMO PAJANAN PAJANAN R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
No.56) NIK INDIVID
KERJA PEKERJAAN
U
(Perpres
PAK)

11 Penyakit Katarak Katara tidak ada Ultra Violet, Pengelas, Pekerjaan Minimal Tidak A1 dan A2
yang Juvenilis k Infrared, dengan paparan 6 bulan a
disebabka Akibat lainnya Microwave, radiasi pengion dari da riwayat
n oleh Kerja (H.26. Pengion Ra mesin x-ray, reaktor trauma
radiasi 8) diasi nuklir, pandai besi, mata
optik, blower kaca, sebelumn
meliputi penerbang dan pekerja
ya, Tidak
ultraviolet, di landasan pesawat.
a
radiasi
elektromag da riwayat
netik DM
(visible sebelumn
light), infra ya,
merah,
termasuk
laser
12 Penyakit Keratiti Photoker Gejala UV, infrared Welders, Pekerja Timbul < Tidak ada Tidak ada A1
yang s at itis timbul peleburan logam, Pekerja 24 jam
disebabka Exposu (H16.1) segera glass blower, Pekerja setelah
n oleh re setelah yang terpapar UV, laser terpapar
radiasiopti terpapar grade 3-4 (panjang
k, meliputi exposure gelombang 532 - 1064
ultraviolet, las
nm)
radiasi
elektroma
gnetik
(visible
light), infra
merah,
termasuk
laser 82
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU
PAK konsensus Fisika (3) …..
DIAGN PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
OSA TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
OKUPA PATOGNOM PAJANAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
SI ONIK N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
(Perme U
(Perpres
nkes
PAK)
No.56)

15 Penyakit Sinu Sinus Tidak ada Perubahan Penerbang, Awak Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang s barotraum a tekanan kabin dan atlet akut
disebabka barot (T70.1) dirgantara, penyelam, segera
n oleh raum tenaga kesehatan setelah
udara a pendamping ruang terpaja
bertekana akiba udara Hypobarik dan nan
n atau t Hyperbarik (TOHB),
udara kerja Pekerja di bawah
yang tanah (Compressed
didekompr Air Worker (CAW)),
esi; tenaga kesehatan
evakuasi medis udara

16 Penyakit Barotra Efek dari Tidak ada Perubahan Penerbang, Awak Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang uma tekanan udara tekanan kabin dan atlet akut
disebabka (Mata, dan tekanan dirgantara, penyelam, segera
n oleh Saluran air, tidak tenaga kesehatan setelah
udara Cerna spesifik pendamping ruang terpaja
bertekana (T70.9) udara Hypobarik dan nan
Salura
n atau Hyperbarik (TOHB),
n
udara Pekerja di bawah
Napas
yang tanah (Compressed
didekompr , Kulit, Air Worker (CAW),
esi Gigi) tenaga kesehatan
Akibat evakuasi medis udara
Kerja
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018

83
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Fisika (4) …..

DIAGNOSA PEKERJAAN
JENIS FAKTOR KATAGORI
OKUPASI TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
(Permenkes PATOGNOM PAJANAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
No.56) ONIK N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
U
(Perpres
PAK)

17 Penyakit Penyakit Caisson Tidak ada Perubahan Penerbang, Awak Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang Dekompr disease/de tekanan kabin dan atlet akut
disebabka esi Akibat compressi dirgantara, penyelam, segera
n oleh Kerja on tenaga kesehatan setelah
udara (Caisson sickness pendamping ruang terpaja
bertekana Disease) (T70.3) udara Hypobarik dan nan
Hyperbarik (TOHB),
n atau
Pekerja di bawah
udara
tanah (Compressed
yang Air Worker (CAW)),
didekompr tenaga kesehatan
esi evakuasi medis udara

Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018

84
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK konsensus Ergonomi


DIAGN PEKERJAAN KATAGORI
JENIS TANDA AGEN / LAMA FAKTO FAKTOR
No. PENYAKIT OSA ICD X PENETAPA
PATOGNOM PAJANAN PAJANA R LAIN DI
OKUP N
AKIBAT ONIK N INDIVID LUAR
ASI DIAGNOSA
KERJA U PEKERJAA
(Perme
(Perpres N
nkes
PAK)
No.56)

8 Carpal tunnel Carpal Carpal tidak ada Gerakan Dokter gigi, Pekerja dengan Minimal Tidak ada tidak ada A1 dan A2
syndrome Tunnel Tunnel berulang-ulang alat Jack Hammer, Pekerja 8 bulan obesitas, aktifitas lain
karena periode Syndrom Syndro (gerak repetitif), mengetik, Tukang potong tidak ada di luar
berkepanjangan Akibat m pekerjaan yang daging (butcher), pekerja kehamilan, pekerjaan
dengan gerak Kerja (G.56.0) melibatkan gergaji (sawmill), pekerja tidak ada yang dapat
repetitif yang getaran, Posisi perakitan (manufacture), riwayat menyebabka
ekstrim pada dislipidemia,
mengerahkan pekerja pelinting rokok n CTS seperti
pergelangan hipertensi,
tenaga, dengan tangan, pemain gerakan
tangan DM,
pekerjaan yang terutama musik drum dan pekerja Rheumathoid repetitif,
melibatkan kombinasi dari lainnya yang terpajan Arthritis dan pekerjaan
getaran, posisi risiko tersebut gerakan berulang (gerak tidak ada yang
ekstrim pada repetitif), getaran, posisi riwayat melibatkan
pergelangan ekstrim pada pergelangan cidera pada getaran,
tangan, tangan. pergelangan posisi ekstrim
tangan. pada
pergelangan
tangan.
9 Penyakit Nyeri Simple Keluhan Manual Perawat yang angkat angkut Bersifat Tidak ada Tidak ada A1
otot dan Pungg LBP terjadi handling, pasien, Pengendara alat akut riwayat aktivitas
kerangka ung (M54.5) segera whole body berat, Pekerja kuli panggul, segera trauma manual
lain Bawah setelah vibration penerbang helicopter, setelah tulang handling dan
Sederh angkat pramugari/pramugara, terpajana punggung whole body
ana angkut mekanik pesawat, Anak n sebelumnya vibration di
saat Buah Kapal bagian mesin. , tidak ada luar
Akibat
bekerja riwayat pekerjaan.
Kerja
RA/OA pada
tulang
punggung
sebelumnya
.

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018 85
1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK Konsensus ergonomic (2)…

DIAGN PEKERJAAN KATAGORI


JENIS TANDA AGEN / LAMA FAKTO FAKTOR
No. PENYAKIT OSA ICD X PENETAPA
PATOGNOM PAJANAN PAJANA R LAIN DI
OKUP N
AKIBAT ONIK N INDIVID LUAR
ASI DIAGNOSA
KERJA U PEKERJAA
(Perme
(Perpres N
nkes
PAK)
No.56)

10 Penyakit HNP Kelainan Hasil Manual Perawat yang angkat angkut Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
otot dan Akibat Lumbal rontgen Lesi handling, pasien, Pengendara alat akut riwayat aktivitas
kerangka Kerja dan di L3, L4, L5 whole body berat, Pekerja kuli panggul, segera trauma manual
lain Diskus Terjadi vibration penerbang helicopter, setelah tulang handling dan
Interverte segera pramugari/pramugara, terpajana punggung whole body
b ralis setelah mekanik pesawat, Anak n sebelumnya vibration di
lainnya posisi Buah Kapal bagian mesin. , tidak ada luar
dengan angkat riwayat pekerjaan.
radikulopa angkut saat RA/OA pada
ti tulang
bekerja
(M51.1) punggung
sebelumnya
.

Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018

Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 86


1. PENYAKIT AKIBAT KERJA SPESIFIK PADA JENIS PEKERJAAN TERTENTU

PAK Konsensus ergonomic (3)…


DIAGNOS PEKERJAAN KATAGORI
JENIS PENYAKIT TANDA AGEN / LAMA FAKT FAKTOR
No. AKIBAT KERJA A ICD X PENETAPA
PATOGNOMONI PAJANAN PAJANAN OR LAIN DI
OKUPASI N
(Perpres PAK) K INDIVI LUAR
(Permenke DIAGNOSA
DU PEKERJAA
s No.56)
N
21 Penyakit saluran Laryngitis Laryng Suara serak Penggunaa Penyanyi, Segera Tidak ada Tidak ada A1 dan
pernafasan lain di Akut Akibat itis setelah n pita suara presenter, setelah kontak
mana ada Kerja Akut penggunakan berlebihan pembaca berita, pengguna dengan A2
hubungan langsung (J04.0) suara guru, dosen, an suara penderita
antara paparan berlebihan pekerjaan lain berlebiha TB di luar
faktor risiko yang saat bekerja yang n tempat
muncul akibat menggunakan kerja.
aktivitas suara
pekerjaan dengan berlebihan.
penyakit yang
dialami oleh
pekerja yang
dibuktikan secara
ilmiah dengan
menggunakan
metode yang tepat

Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018

Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 87


2. DUGAAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Dugaan PAK
1. Penyakit yang disebabkan pajanan Faktor
yang timbul dari aktivitas pekerjaan
a. Faktor Biologis
b. Faktor kimia
c. Faktor fisika

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 88


2. DUGAAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Dugaan PAK
2.Penyakit Berdasarkan system organ
a. Penyakit Saluran pernapasan
b. Penyakit Kulit
c. Gangguan otot Rangka
d. Gangguan mental dan perilaku

3. Penyakit Kanker Akibat Kerja

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 89


Sumber: Lampiran PMK no 22 tentang Pelayanan Kesehatan PAK Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 90
Sistem Rujukan
Pasien

Anamnesis &
pemeriksaan
. Konsul Spesialis Klinik
Ragu terkait
Diagnosis klinis . Rujuk Ke RS

Ragu - KonsulSpesialis Ked.


Diagnosis okupasi Okupasi
- Pemeriksaan Lingkungan,
Biomarker dll

Penatalaksanaan
kasus
Ragu

Ragu Penatalksanaan Penatalaksanaan


klinis/medis okupasi
Konsul spesialis
terkait
Rujuk RS Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP 91
Jamsostek, 13 2022)
• Tiap Dokter wajib membuat Diagnosis, termasuk melakukan
7 langkah Diagnosis Okupasi untuk menentukan PAK atau bukan PAK

• Ketika Diagnosis PAK jelas dan Diagnosis BUKAN PAK jelas → mudah
dilakukan oleh Dokter untuk memilah PAK atau Bukan PAK

Ingat, bila:
• Complicated : jumlah pajanan banyak, jenis pajanan bervariasi
• Magnitude of exposure besar
• Level severity dan gangguan kesehatan yang perlu penanganan
khusus - terkait dengan FTW dan RTW
→ perlu rujukan ke Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi

92
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
PRINSIP: 5 Levels of Pevention

PENCEGAHAN PRIMER PENCEGAHAN SEKUNDER


• Health Promotion: • Specific Protection:
1.Pengendalian teknis:
– Penyuluhan: . Substitusi
• Perilaku kesehatan . Isolasi
. ventilasi
• Faktor bahaya ditempat 2. Pengendalian admnistrasi ,
kerja melalui per-undang2 an
• Perilaku kerja yang baik dan admnistrasi/organisasi:
. Rotasi/pembatasan jam
– Olah Raga (Jenis, Freq, kerja
lama/durasi) 3. Penggunaan Alat Pelindung
Diri
– Gizi seimbang
– Pengendalian jalur
kesehatan: imunisasi
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 93
2022)
PRINSIP: 5 Levels of Pevention
PENCEGAHAN TERSIER
• Early Diagnosis & Prompt • Disability limitation:
treatment: – Evaluasi kembali bekerja
– Pemeriksaan pra-kerja (return to work)
– Pemeriksaan berkala
– Surveilans • Rehabilitation:
– Pemeriksaan lingkungan secara – Evaluasi kecacatan
berkala – Menyesuaikan pekerjaan
– Pengobatan segera bila dengan kondisi pekerja
ditemukan adanya gangguan – Mengganti pekerjaan
kesehatan pada pekerja sesuai dengan
– Pengendalian segera ditempat kemampuan pekerja
kerja

94
Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022)
Penutup (1)
• Bekerja harus aman (sakit dan celaka) dan nyaman (lingkungan kerja dan
‘hati’ )
• Kesehatan Kerja masalah besar
• Undang-undang dan peraturan banyak
• Kesehatan kerja: multi disiplin
• Profesi dalam Kesehatan kerja: MD, RN, Ir, Industrial hygienist, dll
• PLKK= fasilitas pelayanan kesehatan → kesehatan kerja= Kec Kerja dan PAK
• Pelayanan Kesehatan, termasuk Pelayanan Kesehatan Kerja harus
komprehensif : Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Rehabilitatif: rehabilitasi medik
rehabilitasi kerja (return to work)

• Dokter : paham dan kompeten melakukan 7 langkah Diagnosis Okupasi


• 7 Langkah Diagnosis Okupasi → menegakkan Penyakit Akibat Kerja /
bukan

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 95


PENUTUP (2)
• Diagnosis Okupasi → konversi ke Daftar PAK di Peraturan Presiden
no 7 tahun 2019
• Hasil konversi → ditetapkan (dengan surat penetapan) oleh
Pengawas Naker (saat ini ?)
• Pengawas Naker → kirim ke BPJS Ketenagakerjaan (saat ini ?)

Apa dapat Dokter langsung ke BPJS Ketenagakerjaan (?)→ lihat aturan


Asuransi ‘ PAK’ !!
• Aparat Sipil Negara (ASN) → ke PT Taspen
• Pegawai Swasta peserta BPJS Ketenagakerjaan → ke BPJS
Ketenagakerjaan
• TNI dan Polri → ke PT Asabri

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 96


TERIMA KASIH
atas perhatiannya

Prepared by Dewi S Soemarko (PLKK BP Jamsostek, 13 2022) 97

Anda mungkin juga menyukai