Anda di halaman 1dari 8

RISIKO POLUSI LINGKUNGAN DAN RISIKO KEBAKARAN

Oleh :

KELOMPOK 2

1. MARLENI (20220060)
2. MHD ZEKI ALFIANDI (20220062)
3. MIRA ANGGRAINI (20220063)
4. NILA SUMANTRI (20220070)
5. NUR AZIZAH (20220072)
6. M. ALHADI (20220096)
7. TIARAWATI (20220097)
8. NISPA MELANI ZEGA (20220100)
9. YUDHA RIMBA MALINDO (20220122)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“KEUANGAN PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN’’
PADANG
2023
I. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi suatu Negara tidak dapat terlepas dari pembangunan sektor
industri. Percepatan pembangunan sektor industri harus diiringi oleh pengelolaan akan
risiko yang dapat mengancam keberlangsungan dari industri itu sendiri.untuk itu, perlu
diperhatikan bagaimana suatu industri dapat dibangun secara sustainable.
Uuntuk membangun bisnis yang sustainable atau berkelanjutan,diperlukan berbagai
analisis yang mempertimbangkan segala aspek tidak terkecuali aspek lingkungan. Aspek
lingkungan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi keberlanjutan suatu bisnis. Sebagai
gambaran, unilever mengalami kerugian sebesar $210juta akibat cuaca ekstrem pada 2011
saja, nilai risiko dari asset-aset yang dimiliki ASDA meningkat sejumlah $310juta akibat
perubahan iklim ditahun 2011,dan bisnis-bisnis di Asia Pasifik mengalami kerugian sekitar
$59 miliar akibat bencana alam. Hal ini memberikan gambaran betapa lingkungan
memberikan dampak yang vital bagi semua stakeholder dalam bisnis.
Perubahan alam memang tak bisa dihindari. Namun, faktor-faktor yang mempercepat
terjadinya perubahan iklim dapat dikontrol. Menurut sebuah research yang dipublish di
State University of New York, college of environtment science and forestry, manusia
adalah risiko terbesar bagi kelangsungan lingkungan hidup, namun manusia juga menjadi
faktor penentu yang dapat memperlambat terjadinya kerusakan bagi lingkungan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alam menjadi suatu hal yang vital untuk
dijaga demi kelangsungan manusia. Untuk itu , topic mengenai perubahan iklim dan
business sustainability mejadi pokok bahasan yang menarik tiap tahunnya.

II. PERMASALAHAN YANG TERJADI


Dalam dunia bisnis tidak dapat dihindari akan adanya berbagai macam risiko yang
sewaktu-waktu bisa menimpa suatu perusahaan maupun lingkungan yang berada disekitar
perusahaan. Risiko-risiko yang dapat terjadi misalnya Risiko polusi lingkungan, dan Risiko
Kebakaran.

1. Risiko Polusi Lingkungan


Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup , zat energi , dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya (Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4
Tahun 1982).
Contoh Kasus
Contoh kasus perusahaan yang melakukan pelanggaran pencemaran lingkungan ini
yaitu PT.Kimu Sukses Abadi (KSA). PT. Kimu Sukses Abadi (KSA) merupakan pabrik
karton box yang berdomisili dibekasi dan beroperasi selama kurang lebih 10 tahun.
Pasalnya, perusahaan memproduksi karton box itu telah membuang limbah cair jenis B3
( bahan berbahaya beracun ) ke saluran air tanpa melalui prosedur yang ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Terdapat 6 (enam) pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Kimu Sukses Abadi (KSA) :
1) Belum memiliki dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan;
2) Membuang air limbah yang menyatu dengan saluran drainase air hujan menuju
ke badan air.
3) Belum memiliki persetujuan teknis pemenuhan baku mutu air limbah.
4) Menyimpan limbah B3 berupa kemasan bekas tinta B321-4 di area terbuka di
halaman perusahaan.
5) Belum memiliki tempat penyimpanan limbah B3 sesuai dengan ketentuan teknis;
6) Belum memiliki rincian teknis penyimpanan limbah B3.

Saluran pembuangan limbah yang tidak memenuhi syarat yang dibuat oleh
pemerintah, bisa mengotori lingkungan. Kepala Bidang Penataan Hukum, Dinas
Lingkungan Hidup, Arnoko menjelaskan bahwa, pembuangan saluran limbah PT. KSA
tersebut memasuki saluran-saluran drainase masyarakat sekitar hingga mengalir ke
sungai, dan menjadi salah satu yang mencemari limbah ke Kali Sadang.

2. Risiko Kebakaran
Kebakaran adalah salah satu risiko komersial yang sudah dianggap sebagai risiko
yang banyak diketahui oleh umum. Pada sector Industri, kebakaran tidak hanya terjadi
pada pabrik-pabrik kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa, misalnya pabrik
tekstil.
Berikut beberapa risiko kebakaran yang disebabkan oleh :
 Kebakaran karena listrik
Seperti; pembebanan lebih, sambungan tidak sempurna, sambaran petir.
Kebocoran isolasi, dan pembatas arus yang tidak sesuai
 Hot work
Seperti; tukang cat yang membakar cat pintu yang sudah using atau pengelasan
dengan las listrik atau karbit memungkinkan terjadinya kebakaran.
 Mesin
Mesin yang sudah dipakai harus dimatikan atau didinginkan sesuai prosedurnya,
sperti alas patri besi harus dimatikan setelah dipakai, dan didiamkan sampai
suhunya kembali normal.
 Rokok
Merokok harus dilarang ditempat dimana terdapat bahan-bahan yang mudah
terbakar, khususnya ditempat penyimpanan barang dimana kebakaran dapat
dengan cepat menyebar.
 Cairan yang mudah terbakar
Cairan yang mudah terbakar seperti cairan pelarut harus disimpan dikontainer
besi yang tertutup dan harus diberikan peringatan dilarang merokok.
 Pembakaran yang dilakukan dengan sengaja

Contoh Kasus

Contoh kasus perusahaan yang mengalami kebakaran yaitu 2 pabrik di kawasan


industry. Dua pabrik yang terbakar tersebut adalah PT Tunas Mitra Sukses dan PT
Eon Chemical Putra yang merupakan pabrik bahan kimia. Terjadinya kebakaran
kawasan industri Jababeka diduga bermula dari korsleting listrik yang terjadi di PT Eon
Chemical Putra. Banyaknya chemical mudah terbakar di pabrik bahan kimia tersebut
membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke pabrik yang bersebelahan.
Akibatnya, PT Tunas Mitra Sukses juga ikut hangus terbakar.
Proses pemadaman api oleh pihak Damkar membutuhkan waktu yang cukup lama,
yaitu lebih dari 12 jam. Ini karena objek yang terbakar di kawasan industri Jababeka
berupa bahan kimia mudah terbakar, sehingga api sulit dikendalikan. Akibatnya,
sebanyak 80% bangunan pabrik hangus terbakar dengan kerugian mencapai 20 miliar.

Terdapat beberapa alasan pabrik kimia dikawasan industri berpotensi tinggi


mengalami kebakaran :

1) Ketidakdisiplinan dalam menggunakan peralatan dan bahan-bahan produksi.


2) Tingginya pemakaian listrik untuk kegiatan produksi juga memicu besarnya
risiko kebakaran di kawasan industry.
3) Terdapat bahan-bahan yang memiliki nilai kemudahan terbakar tinggi.

Menurut Dinas Pemadam Kebakaran terkait yang menangani kebakaran tersebut,


penyebab kebakaran diduga adalah korsleting listrik. PT Eon Chemical Putra yang
merupakan pabrik pembuatan bahan-bahan kimia. Berdasarkan pengelompokan risiko
bahaya kebakaran, PT Eon Chemical Putra termasuk ke dalam industri dengan bahaya
kebakaran berat. Alasannya tentu saja karena terdapat bahan-bahan yang memiliki nilai
kemudahan terbakar tinggi.

Sementara itu, PT Tunas Mitra Sukses yang bersebelahan dengan PT Eon Chemical
Putra juga ikut terbakar hebat. Pabrik di kawasan industri Jababeka ini merupakan
perusahaan yang memproduksi lakban dan plastik, sehingga banyak bahan-bahan kimia
juga yang membuat api semakin cepat membesar.

III. ALTERNATIF SOLUSI


1. RISIKO POLUSI LINGKUNGAN
Atas temuan-temuan pelanggaran tersebut, PT. Kimu Sukses Abadi memiliki
alternatif solusi :
1) Harus menyusun dokumen Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
dan persetujuan lingkungan sesuai dengan izin peruntukan penggunaan lahan
2) Menghentikan pembuangan air limbah yang menyatu dengan drainase air hujan
3) Membersihkan saluran drainase air hujan dan air limbah tinta
4) Memisahkan saluran pembuangan dengan saluran drainase,
5) Membuat persetujuan teknis, pemenuhan baku mutu air limbah.
6) Menyerahkan limbah B3, berupa tinta dan kemasan tinta kepada usaha dan
pengolahan limbah B3 yang berizin.
7) Membuat tempat penyimpanan limbah B3, sesuai dengan ketentuan teknis.
8) Membuat rincian teknis penyimpanan limbah B3.
2. RISIKO KEBAKARAN
Dalam Bencana kebakaran di kawasan industri Jababeka menyebabkan kerusakan
fasilitas bangunan, hilangnya bahan baku, berhentinya proses produksi, hingga
terancamnya nyawa para pekerja. Untuk meminimalisir risiko tersebut, maka
manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran wajib diterapkan oleh semua
perusahaan:
1) Penyediaan sistem proteksi kebakaran
2) Inspeksi peralatan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi
3) Pelatihan karyawan dan pembuatan regu tanggap darurat.

Dalam rangka meminimalisir risiko kebakaran, tentunya diperlukan sistem proteksi


kebakaran yang tepat di kawasan industri. Apalagi untuk pabrik bahan kimia yang
sangat rawan mengalami kebakaran. Berikut adalah jenis sistem proteksi kebakaran
yang tepat untuk bangunan pabrik atau industri :

1) Alat pemadam api ringan (APAR)


2) Fire detection system
3) Fire alarm system
4) Fire suppression system
5) Fire hydrant system
IV. KESIMPULAN
Kualitas dan kuantitas lingkungan hidup snagat terbatas. Lingkungan hidup selalu
berubah-ubah, dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Hal ini
disebabkan oleh kerusakan lingkungan hidup. Dalam memanfaatkan alam, manusia
terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Kaerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kerusakan lingkungan akan berdampak pada
menurunnya kualitas lingkungan hidup yang dimana juga akan merugikan manusia itu
sendiri.
Kebakaran adalah salah satu risiko yang komersil yang sudah dianggap sebagai risiko
yang banyak diketahui oleh umum. Banyak perusahaan yakin bahwa gedung beserta isinya
sangat kecil kemungkinannya untuk terbakar. Pada sector industri, ternayata kebakaran
tidak hanya terjadi pada pabrik bahan kimia, tetapi dapat juga terjadi pada pabrik biasa
seperti pabrik tekstil.
DAFTAR PUSTAKA

https://click.crmsindonesia.org/risikolingkunganhidup.php

Umar, Husein, Manajemen Risiko Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
www.menlh.go.id/amdal/ www.soniasworldd.wordpress.com/2015/01/07/analisis-mengenai-
dampak-lingkungan- amdal/ www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-
manfaat-amdal.html www.dokumen.tips/documents/resiko-polusi-lingkungan.html
www.debiprahara30.blogspot.co.id/2015/02/pencemaran-perusakan-dan-resiko.html

https://bekasikab.go.id/ini-pelanggaran-pencemaran-lingkungan-oleh-pt-ksa-di-cikarang-barat

https://firecek.com/kawasan-industri-jababeka/

Anda mungkin juga menyukai