Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

MANAJEMEN KOMPENSASI KEAMANAN DAN KESEHATAN

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Budi Stiawan C1B019024


2. Bintang Jufriansyah C1B019027
3. Rosa Mery Boang Manalu C1B019031
4. Weni Sintia C1B019032
5. Pidia Endang Kristina Dewi C1B019037

Dosen Pengampu :

Nasution, S.E.,MDM

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
Ledakan ketel uap (boiler) di Lepas Pantai Brazil

Pada 9 Juni 2017, sebuah ledakan di kapal terjadi dari ruang ketel uap (boiler) pada
sebuah kapal yang sedang berlayar di lepas pantai Brazil. Ledakan tersebut menyebabkan 3
pekerja meninggal dan 1 orang terluka. Korban yang terluka merupakan tim dari kontraktor yang
diperkerjakan oleh perusahaan minyak dan gas terkemuka asal Brazil. Laporan menyebutkan
bahwa kejadian terjadi ketika ada aktivitas pemeliharaan, inspeksi dan pengetesan. Ada live
saving rule yang dilanggar dalam kejadian ini yaitu system override.

Penyebab kecelakaan (what went wrong)

Kegagalan dalam pemilihan kontraktor. Kegagalan dalam menyiapkan dan


mengendalikan prosedur operasional Kurangnya analisa bahaya dan risiko serta kondisi
keselamatan sebelum eksekusi dari aktivitas di tempat kerja. Kegagalan untuk memastikan
performa dari aktivitas yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Komunikasi antara
kelompok kerja tidak cukup atau terjadi kesalahan dalam memahami – kegagalan untuk
mengidentifikasi perubahan atau ketidaksesuaian dalam manajemen perubahan.

Identitas artikel

1. Judul Artikel : Ledakan ketel uap (boiler) di Lepas Pantai Brazil


2. Tanggal Terbit : 18 September 2018
3. Penulis : Agung Supriyadi
4. Sumber : International Association of Oil and Gas Producers. 2018. Safety performance
indicators – Process safety events – 2017 data Fatal incident and high potential event
reports.
5. Permasalahan : Terjadinya ledakan dikapal dari ruangan ketel uap ( Boiler) dilepas pantai
Brazil yang menyebabkan 3 pekerja meninggal dan 1 org terluka.

Analisis Artikel

Boiler merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan uap sebagai penggerak turbin.
Air yang digunakan untuk bahan dasar penghasil uap di boiler harus air murni. Bahan bakar dan
udara merupakan sumber energi yang digunakan untuk tergelincir atau terjatuh, ledakan,
kebakaran, iklim kerja, kebisingan, dan defi siensi oksigen (Veasey, 2002).

Undang-undang uap Tahun 1930 dan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja bahwa perusahaan yang menggunakan boiler wajib menyelenggarakan
program K3, agar dapat mengurangi jumlah kecelakaan yang akan timbul. Perusahaan
memerlukan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang pekerjaannya. Tindakan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan menerapkan manajemen risiko. Salah satu komponen
dari manajemen risiko adalah risk assessment. Tahapan risk assessment adalah identifi kasi
bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko dan penilaian risiko sisa.
Tekanan tinggi dapat ditimbulkan dari pengoperasian peralatan boiler. Bahaya tekanan
tinggi dapat menyebabkan ledakan sehingga proses produksi akan berhenti dan dapat
mengancam keselamatan pekerja. Dari data sekunder, pipa boiler pernah mengalami kebocoran
dan kerusakan. Bahaya tekanan tinggi dapat dikendalikan dengan pengendalian teknik berupa
safety valve. Kontak dengan pipa uap air yang panas dapat menimbulkan luka bakar. Bahaya ini
dapat timbul dari aktivitas pengoperasian peralatan boiler. Pipa uap air yang bertemperatur lebih
dari 500ǡC dapat mengancam keselamatan pekerja. Namun bahaya ini dapat dikendalikan
dengan penggunaan APD.

Secara umum, keselamatan kerja diatur dalam Undang-undang (UU) No 1 Tahun 1970.
Regulasi tersebut menyatakan, keselamatan kerja adalah segala hal yang berkaitan dengan
kondisi kerja yang terdiri mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses pengelolaannya, landasan
tempat kejadian lingkungannya serta tata cara melakukan pekerjaan. Lebih lanjut, UU No 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menambahkan, pekerja berhak mendapatkan perlindungan
terhadap keselamatan dan kesehatannya selama bekerja.

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah perusahaan yang menggunakan boiler harus lebih berhati-hati, supaya
tidak terjadinya kecelakan dalam penggunakan boiler. Dan perusahaan harus menyelenggarakan
P3K agar dapat mengurangi jumlah kecelakaan yang akan timbul. Dan perusahaan harus
mengadakan pelatihan manajemen risiko.

Saran

Menyediakan orang yang terkualifikasi untuk memonitor operasi dan pemeliharaan mesin
ketel uap. Melakukan analisa kritis untuk sistem kontrak termasuk untuk skup teknis, normatif
dan kriteria dari servis serta membuat kriteria inspeksi untuk layanan dari sistem kontrak.
Melakukan pemeriksaan pengapian dari boiler dengan mempertimbangkan alat instrument dan
outlet dari kontrol dan sistem perlindungan. Mempertimbangkan prosedur untuk melaksanakan
pematian kontrol sistem serta perlindungan dari boiler.

Anda mungkin juga menyukai