Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PENGAWASAN K3 KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN


KERJA, & BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DI PT COSMAX INDONESIA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE-VI
KELOMPOK 2
1. SUCI ANARKI PUTRA PRATAMA
2. HABIB ALI ASYHAR
3. MOCH. NAUFAL LUQMANA
4. RENNO ILHAM HAKIKI
5. WAHYU FAJAR RAMADHAN

PENYELENGGARA
PT SUNDORO ASIA INDONESIA
8 JUNI 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................2

1.3 Ruang Lingkup............................................................................................2

1.4 Dasar Hukum...............................................................................................3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN............................................................................5

2.1 Gambaran Umum........................................................................................5

2.2 Temuan.......................................................................................................5

2.2.1 Temuan Positif......................................................................................5

2.2.2 Temuan Negatif....................................................................................8

BAB III ANALISA.....................................................................................................9

BAB IV PENUTUP.................................................................................................13

4.1 Simpulan....................................................................................................13

4.2 Saran.........................................................................................................13

REFERENSI...........................................................................................................14

LAMPIRAN.............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan zaman semakin maju dan perkembangan teknologi yang
semakin canggih menghasilkan berbagai inovasi dalam berbagai bidang
kehidupan, termasuk bidang industri. Berdasarkan Sensus Ekonomi tahun 2016
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan hasil jumlah
perusahaan di Indonesia tercatat sebanyak 26,7 juta dan berdasarkan data
Direktori Perusahaan Industri Manufaktur tahun 2017 terdapat 9.901 perusahaan
manufaktur baru dan 425 perusahaan industri yang aktif kembali setelah
beberapa tahun tidak aktif (Badan Pusat Statistik, 2017).
Perusahaan yang bergerak dalam proses manufaktur memerlukan
perhatian terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik karena di
dalamnya terdapat sebuah proses produksi yang dapat menimbulkan berbagai
potensi bahaya. Potensi bahaya tersebut dapat berasal dari pekerja, alat kerja,
lingkungan, maupun bahan yang digunakan dalam proses kerja termasuk di
dalamnya bahan kimia yang berbahaya. Proses produksi yang belum seimbang
antara peningkatan kesadaran K3 mengakibatkan bahaya dan risikonya terus
meningkat. Untuk mendukung terlaksananya K3 di tempat kerja, Indonesia
memiliki peraturan tentang keselamatan kerja yang tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1970. Pada pasal 3 ayat 1 mengenai syarat-syarat
keselamatan kerja disebutkan beberapa hal di antaranya lingkungan kerja, Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3), kesehatan kerja.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur adalah PT
Cosmax Indonesia. Berdasarkan hasil observasi saat Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang dilaksanakan pada Rabu, 08 Juni 2022, didapati bahwa PT Cosmax
Indonesia memiliki potensi bahaya terkait dengan kesehatan kerja, lingkungan
kerja, dan B3. Maka, kelompok 2 tertarik untuk melakukan analisa temuan positif
dan negatif terkait hal tersebut.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukannya Praktik Kerja Lapangan ini adalah melakukan
observasi di bidang K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan B3, di PT

1
Cosmax Indonesia berdasarkan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dan peraturan perundang-undangan terkait.

Adapun tujuan dilakukannya Praktik Kerja Lapangan ini adalah:

1. Menerapkan ilmu yang didapatkan dalam Pelatihan dan Pembinaan Calon


Ahli K3 Umum dengan cara mengidentifikasi, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan syarat-syarat K3 di PT Cosmax Indonesia.

2. Menambah wawasan peserta Pelatihan dan Pembinaan Calon Ahli K3 Umum


tentang pelaksanaan K3 di tempat kerja.

3. Memberikan saran perbaikan ataupun pengendalian potensi bahaya


menggunakan dasar hukum peraturan perundang-undangan K3 terkait.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup analisa yang dilakukan di PT Cosmax Indonesia meliputi:

1. Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja

2. Pengawasan K3 Bidang Lingkungan Kerja

3. Pengawasan K3 Bidang B3

1.4 Dasar Hukum


Adapun peraturan yang berkaitan dengan masing-masing ruang lingkup yang
diamati adalah:
1. Peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan kerja
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam
Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 15 tahun 2008 tentang Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja
2. Peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan kerja
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

2
c. Keputusan Menteri Kesehatan No.852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi
3. Peraturan perundang-undangan di bidang B3
a. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No
P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentang Penyimpanan Limbah
Bahan Berbahaya & Beracun
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
c. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja

3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum


PT Cosmax Indonesia merupakan salah satu perusahaan dibawah
naungan Cosmax Korea yang bergerak dibidang Cosmetics Research,
Development, and Manufacturing. Beroperasi sejak tahun 2012 di Indonesia,
sudah memproduksi berbagai jenis produk kecantikan antara lain makeup dan
skincare dalam berbagai bentuk seperti gel, liquid, cream, semi liquid, solid, dan
powder.
Pada tanggal 24 Mei 2021 PT. Cosmax Indonesia telah memperoleh
COSMOS CERTIFICATION oleh ECOCRET menjadi PT Cosmax Indonesia
sebagai salah satu perusahaan maklon kosmetik natural dan organik yang
tersertifikasi di Indonesia. Sertifikat diberikan atas jaminan untuk dapat
memproduksi kosmetik organic dan natural yang berkualitas sesuai dengan
aturan resmi yang berlaku secara global. Mendapat beberapa sertifikat seperti
EVE VEGAN, GMP, ISO, dan sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia

2.2 Temuan
2.2.1 Temuan Positif
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Cosmax Indoneisa,
maka didapatkan beberapa temuan positif sebagai berikut:
a. Tersedia tempat cuci tangan
b. Tersedia tandu diarea produksi
c. Pelabelan pada limbah
d. Sudah tersedia kotak P3K
e. Telah diadakan pemilahan limbah
f. Tersedia label indikator peringatan bila teradi tumpahan B3
g. Sudah memakai baju kerja yang sesuai dengan bidang pekerjaan
h. Terdapat papan safety induction untuk mengedukasi terkait
keselamatan kerja.
i. Tersedia toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan

4
2.2.2 Temuan Negatif
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Cosmax Indonesia,
maka didapatkan beberapa temuan negatif sebagai berikut:
a. Isi dari kotak P3K tidak lengkap
b. Tidak memakai kacamata safety
c. Tempat parkir kendaraan tidak dekat dengan ruang P3K
d. Genangan air ditempat kerja

5
BAB III
ANALISA

Hasil observasi kelompok II saat kunjungan industri di PT. Cosmax


Indonesia pada tanggal 08 Juni 2022 :

TEMUAN POSITIF ATAU SESUAI PERSYARATAN

ANALISA/
NO FOTO TEMUAN POTENSI REKOMENDASI DASAR HUKUM
BAHAYA
1 Tersedia tempat cuci - ▪ Sosialisasi CTPS ▪ Kepmenkes No.
tangan ▪ Penyediaan tempat HK.01.07/MENKES/382/2
cuci tangan sesuai 020 bab 3
protocol kesehatan ▪ Permenaker No. 15 tahun
2008 tentang
Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan di
Tempat Kerja pasal 9 ayat
2
2 Tersedia tandu - ▪ Melakukan pelatihan ▪ Permenaker No. 15 tahun
diarea produksi P3K 2008 tentang
Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan di
Tempat Kerja pasal 9 ayat
2
3 Pelabelan pada - ▪ Pelabelan dilakukan ▪ Permenlhk No
limbah untuk semua jenis P.12/MENLHK/SETJEN/PL
limbah B.3/5/2020 tentang
Penyimpanan Limbah
Bahan Berbahaya &
Beracun pasal 20 ayat 2
▪ Permenaker No. 5 tahun
2018 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja pasal 21
ayat 2

6
4 Sudah tersedia kotak - Melakukan pengecekan ▪ Permenaker No. 15 Tahun
P3K secara berkala 2008 Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan diTempat
Kerja pasal 8 ayat 1

5 Telah diadakan - Pengelolaan limbah  Kepmenaker


pemilahan limbah berdasarkan jenisnya No.Kep.187/MEN/1999
tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja pasal 4 ayat
1

6 Tersedia label - Pelabelan indikator  Kepmenaker


indikator peringatan dilakukan untuk semua No.Kep.187/MEN/1999
bila teradi tumpahan bahan kimia berbahaya tentang Pengendalian
B3 Bahan Kimia Berbahaya Di
Tempat Kerja pasal 4 ayat
1

7 Sudah memakai baju - Sebagai indikator  Permenaker No. 5 tahun


kerja yang sesuai identitas perusahaan 2018 tentang Keselamatan
dengan bidang dan Kesehatan Kerja
pekerjaan Lingkungan Kerja pasal 9
ayat 5

8 Terdapat papan - Selalu update saat ada  Permenaker No. 5 tahun


safety induction pembaharuan 2018 tentang Keselamatan
untuk mengedukasi dan Kesehatan Kerja
terkait keselamatan Lingkungan Kerja pasal 54
kerja. ayat 1

7
9 Tersedia toilet yang - Selalu melakukan  Permenaker No. 5 tahun
terpisah antara laki- pengecekan kebersihan 2018 tentang Keselamatan
laki dan perempuan secara rutin dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja pasal 34
ayat 3

TEMUAN NEGATIF ATAU KETIDAK SESUAIAN PERSYARATAN

ANALISA/
NO FOTO TEMUAN POTENSI REKOMENDASI DASAR HUKUM
BAHAYA
1 Isi dari kotak P3K Menghambat ▪ Harus dilengkapi ▪ Permenaker No. 15
tidak lengkap proses sesuai dengan Tahun 2008
penanganan kotak P3K jenis C
saat terjadi
insiden/PAK
2 Tidak memakai Terkena ▪ APD digunakan ▪ Permenaker No. 5
kacamata safety percikan sesuai pekerjaan tahun 2018 tentang
bahan kimia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
pasal 9 ayat 5

3 Tempat parkir Menghambat ▪ Menyediakan ▪ Permenaker No. 15


kendaraan tidak proses ruang P3K yang tahun 2008 tentang
dekat dengan ruang evakuasi berdekatan Pertolongan Pertama
P3K korban dengan tempat pada Kecelakaan di
insiden parkir Tempat Kerja pasal 9
kecelakaan ayat 2

4 Genangan air Terpeleset  Perbaikan drainase ▪ Kepmenkes


ditempat kerja No.852/Menkes/SK/I
X/2008 tentang
Strategi Nasional
Sanitasi

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Dari hasil praktik kerja lapangan dan analisa temuan-temuan di lapangan,
serta informasi yang diperoleh dari perwakilan management PT Cosmax
Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara keseluruhan PT. Cosmax Indonesia telah menjalankan standar-
standar K3 termasuk pengawasan K3 khususnya dibidang lingkungan kerja,
kesehatan kerja, dan B3 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja dan seluruh aturan turunannya.
2. Dalam pengamatan kami masih terdapat beberapa aspek yang perlu
ditingkatkan dan diperbaiki lebih lanjut untuk memenuhi standar K3
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang telah kami lakukan di PT.
Cosmax serta berpatokan terhadap undang-undang yang berlaku untuk
meningkatkan kinerja dan penerapan K3 di PT. Cosmax Indonesia kami
memberikan saran sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi, edukasi, dan publikasi terkait kebijakan K3 PT.
Cosmax Indonesia kepada baik internal (seluruh karyawan) dan eksternal
(tamu), dan pekerja luar untuk mendukung terciptanya program K3 yang
efektif dan tepat guna.
2. Melengkapi dan atau mengevaluasi kekurangan-kekurangan dalam
penerapan K3 sebagaimana yang kami temukan dan kami analisa dalam
laporan ini.

9
REFERENSI

Badan Pusat Statistik. 2017. Direktori Industri Manufaktur 2017. Jakarta: Badan
Pusat Statistik Indonesia
Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol
Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
Keputusan Menteri Kesehatan No.852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No
P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentang Penyimpanan Limbah Bahan
Berbahaya & Beracun
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 15 tahun 2008 tentang
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai