Anda di halaman 1dari 12

HASIL SURVEI SPBU UMGARAN TENTANG HAZARD DI

LUAR GEDUNG
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja

Disusun Oleh :

1. Nurul fatmawati (010117A073)


2. Puji astuti retnoningsih(010117A076)
3. Rania taufika rahma(010117A079)
4. Rina novitasari(010117A084)
5. Risa nutaini(010117A085)
6. Rizqi farras assyifa(010117A093)
7. Shindyta tiara zulvi(010117A097)
8. Ali torihin(010117A073)
9. Ma’lufatul fuadiyah(010117A073)
10. Sindy mila melinda (010117A073)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TAHUN AJAR 2017/2018

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah yang berjudul HASIL SURVEI DI SPBU UNGARAN TENTANG HAZAED DI
LUAR GEDUNG dapat di selesaikan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang faktor faktor hazard
Dan sekaligus memenuhi tugas mahasiswa S1 Keperawatan yang mengikuti mata kuliah KP3
Dalam proses pendalaman materii,tentunya kami mendapat bimbingan,arahan,koreksi dan
saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam dalamnya kami sampaikan :
1. Dosen pengampu mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja
 Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.KES
2. Rekan – rekan mahasiswa yang telah banyak memberi masukan dalam pembuatan makalah ini
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritikan supaya
kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.

Ungaran, 30 Mei 2018


DAFTAR I
BAB I

PENDAHULUAN

Keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting demi melindungi pekerja dari hal-hal
yang tidak di inginkan. Oleh karena sekarang ini telah banyak di terapkan keselamatan kerja untuk
melindungi keamanan para pekerja. Ada beberapa pengertian Keselamatan Kerja yang di ungkapkan
menurut beberapa sumber. Menurut Suma’mur 1996, Keselamatan Kerja merupakan sebuah sarana
yang di lakukan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap adanya kecelakaan, cacat, ataupun
kematian sebagai bentuk akibat dari kecelakaan kerja.

Bagi mereka para pekerja, keselamatan kerja merupakan sebuah gerbang keamanan tenaga
kerja yang menyangkut pada proses produksi dan juga distribusi baik berupa barang maupun jasa.
Ada banyak kaitan dari keselamatan kerja yakni seperti halnya dengan mesin pesawat, alat kerja,
bahan, dan juga berbagai proses pengolahan dalam melakukan pekerjaan. Hal ini di lakukan karena
dengan adanya Keselamatan Kerja, maka sebuah upaya guna memberikan tindakan aktif terhadap
hal-hal yang tidak di inginkan. Hal ini dapat di lakukan dengan adanya tindakan preventif terhadap
bentuk tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja juga memiliki beberapa
tujuan yang akan di jelaskan lebih lanjut di dalam artikel ini.

Keselamatan Kerja memiliki tujuan yaitu untuk dapat melindungi kesehatan dari tenaga kerja
demi meningkatkan efisiensi dari pekerja dan merupakan sebuah tindakan pencegahan terhadap
kecelakaan para kerja. Selain itu, tujuan keselamatan kerja juga untuk menjamin segala keutuhan
dan juga kesempurnaan dari para pekerja baik secara rohani maupun jasmani yang meliputi hasil
kerja budaya demi kesejahteraan masyarakat.Adapun Keselamatan Kerja juga meliputi pencegahan
terhadap kecelakaan, dan juga mengurangi penyakit yang di sebabkan oleh pekerjaan, mengurangi
cacat, dan juga pencegahan terhadap kematian. Keselamatan Kerja juga meliputi pemeliharaan
material dan konstruksi yang semua itu demi meningkatkan taraf hidup kesejahteraan manusia.

Ada banyak aspek-aspek yang meliputi keselamatan kerja yang diantaranya adalah untuk
menunjang terlaksananya berbagai tugas-tugas pemerintah dalam bidang peningkatan taraf hidup
pekerja dalam sebuah perusahaan seperti perusahaan industri, pertanian, perkebunan, dan lainnya.
Adapun untuk standar Keselamatan Kerja yaitu meliputi adanya pelindung badan seperti pelindung
tangan, mata, hidung, kaki, dan juga telinga. Alat pengamanan listrik untuk pekerja yang
berhubungan dengan hal listrik yang tentunya cukup membahayakan. Selain itu, juga terdapat
pengamanan ruangan seperti adanya system alarm dan pemadam kebakaran, sitem penerangan,
hidran, dan masih banyak lainnya.

A. Rumusan Masalah
1. Apa itu keselamatan kerja ?
2. Apa yang dimaksud dengan hazard ?
3. Apa saja hazard yang ada di SPBU Ungaran ?
4. Mengetahui apa saja kebujakan K3 yang ada di SPBU Ungaran ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui keselamatan kerja
2. Untuk mengetahui apa saja hazard yang ada di luar gedung terutama pada SPBU
Ungaran

BAB I
A. Gambaran Umum Perusahaan

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007 yang berbentuk perusahaan mitra PT.Pertamina
yaitu stasiun pengisian bahan bakar,yang merupakan sarana umum yang sudah disediakan oleh
PT.Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi kebutuhan bahan bakar.pada umumnya SPBU
menjual bahan bakar sejenis premium,solar,pertamax dn pertamax plus.SPBU ini terletak di Jjl.
Surabaya No.206,Putotan,Sidomulyo,Ungaran Timur,Semarang,Jawa tengah 505114 pada saat
didirikan tahun 2007 SPBU ini mendapat no regestrasi bangunan dan operasi dari pertamina dengan
no 44 505 08

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SPBU ini yaitu :

1. Sarana pemadam kebakaran yang sesuai dengan pedoman PT. Peramina.


2. Sarana lindungan lingkungan :
 Instalasi pengolahan limbah
 Instalansi oil catcher dan well catcher(saluran yang digunakan untuk mengalirkan
minyak yang tercecer di areaSPBU kedalam tempat penampungan
 Instalasi sumur pantau,sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat
polusiterhadap air dan tanah di sekitar SPBU
3. Sistem keamanan
 Memiliki pipa ventilasi tangki pendam
 Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman
 Terdapat rambu-rambu tanda peringatan.
4. Sistem pencahayaan
 SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi seluruh area SPBU
 Papan petunjuk sebaiknnya berlampu

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi SPBU 44 505 08 dapat dikartagorikan sebagai line authority, dimana
seorang atasan atau kepala SPBU bagian bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan selain
itu juga bertanggung jawab terhadap semua aktifitas organisasi oleh bawahannya dalam rencana
mencapai tujuan organisasi.

Struktur tersebut disusun berdasarkan kebutuhan perusahaan, terdiri dari :

1. Kepala SPBU
2. Wakil kepala SPBU
3. Bagian Administrasi dan keuangan,
4. Bagian umum dan personalia, seksi keamanan, seksi penggandaan bahan
5. Operator\
Struktur Kepengurusan SPBU 44 505 08

C. Sarana dan prasarana stasiun pengisisan bahan bakar umum...


Untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya, maka SPBU dilengkapi dengan prasarana dan
prasarana sebagai berikut:
1. Tanki timbun bawah tanah
Persyaratan tanki timbun bawah tanah menikuti standard
2. Jalur pemimpaan
Jalur pemimpaan dari tangki timbun meuju ke unit dispenser sesuai dengan persyaratan
international, disesuaikan dengan tekanan kerja temperature dan tekanan struktur.
3. Mesin dispenser
Unit dispenser disediakan untuk zona bahaya api dan kebakaran
4. Intalasi listrik
Semua peralatan dan jaringan listrik yang digunakan SPBU haruslah sesuai dengan
standard.
5. Bangunan SPBU
Konstruksi bangunan SPBU disesuaikan dengan bangunan standard.
6. Peralatan proteksi kebakaran
Yang harus disdiakan oleh SPBU , sebagai berikut:
a. Alat pemadam api ringan
b. Absorbent berupa pasir
c. Hidran
d. Kotak alat pelindung diri dri kebakaran
e.
PEMILIK SPBU

WAKIL KETUA
KETUA SPBU
SPBU

BAGIAN BAGIAN UMUM SEKSI


SEKSI
ADMINISTRASII DAN PENGGANDAAN
KEAMANAN
DAN KEUANGAN PERSONALIA BAHAN

OPERATOR

C.Uarian Tugas Perusahaan


1. pemilik SPBU
Tugas dan tanggung jawab:
a. Meinfestasikan dan apapun keuntungan perusahaan
b. Menerima hasil “retrun di dalam vestmemt” yang tertentu dari perusahaan
c. Menerima laporan perusahaan

2.kepala SPBU

Tugas dan tanggung jawab:

a. Sebagai pimpinan perusahaan dan pengganti


b. Menciptakan hubungan kerja yang serasi antara kepala-kepala devisi atau bagian-
bagian untuk kelancaran perusahaan
c. Bertanggung jawab langsung kepada pemilik SPBU atas pelaksaan tugas
operasional

3. wakil kepala SPBU

Tugas dan tangungg jawab:

a. Bertanggung jawab kepada kepala SPBU


b. Menggantikan tugas kepala SPBU apabila berhalangan hadir

4. internal audit

Tugas dan tanggung jawab:

a. Mengadakan penilaian dan penelitian terhadap ketepatan serta penerapan dari


sistem prosedur keuangan termasuk pengadministrasian dalam peningkatan
efektifitas pengawasan terhadap kegiatan perusahaan
b. Mengadakan penilaian dan penelitian terhadap segenap harta perusahaan.
c. Mengadakan penilian dan penelitian terhadap tingkat kebenaran setiap pelaporan
data kepada manajemen

5. bagian administrasi dan keuangan

Tugas dan tanggung jawab:

a. Melaksanakan administrasi perusahaan yang menyangkut kepagawaian,


penjualan, dan perusahaan
b. Memberikan saran kepada SPBU atas masalah-masalah yang menyangkut
administrasi perusahaan
c. Mempersiapkan dan mengatur surat-surat, pengisian laporan-laporan, dan
formulir-formulir untuk bagian lain
d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi secara umum
e. Bertanggungjawab kepada kepala SPBU
f. Bertanggungjawab teerhadap pemakaian dan pemeliharaan perawatan yang
digunakan dan penggunaan bahan-bahan yang dietrimanya
g. Menyelenggarakan dan mengawasi penyimpanan dokumen yang menyangkut
maslah keuangan

6. security

Tugas dan tanggungjawab:

a. Menjaga keamanan dan ketertiban SPBU


b. Megawsi kelangsungan penjualan BBM kepada konsumen
c. Bertanggunjawab kepada kepala SPBU

7. operator

Tugas dan tanggung jawab:

a. Melakukan transaksi langsung dengan konsumen


b. Melaporkan hasil penjualan BBM kepada kepala SPBU
c. Melayani konsumen dengan baik dan sepenuh hati

C. Sarana dan prasarana stasiun pegisian bahan bakar umum

Untuk melaksankan kegiatan operasionalnya, maka SPBU dilengkapi dengan prasarana dan
prasarana utama sebagai berikut:

1. Tanki timbun bawah


Persyaratan tanki timbun bawah tanah mengikuti standard (iii) standars association of
Australia (1962).
2. Jalur peniupan
Jalur peniupan dari tangki timbun menuju ke unit dispenser sesuai dengan persyaratan
international, disesuaikan dengan tekanan kerja temperature.
3. Mesin dispenser
Unit dispenser disediakan untuk zona bahaya api dan ledakan.
4. Istalasi listrik
Semua peralatan dari jaringan listrik yang digunakan SPBU haruslah sesuai dengan
standar PUIL 2000 tentang listrik.
5. Bangunan SPBU
Konstruksi bangunan SPBU disesuaikan dengan bangunan standar.
6. Peralatan proteksi kebakaran
7. Peralatan proteksi kebakaran yang harus disediakan di SPBU adalah:
a. Alat pemadam api rinagn
b. Hose reels
c. Absorbent berupa pasir
d. Hidran
e. Kotak alat pelindungan diri dari kebakaran

Kegiatan Operasional stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum


Kegiatan operasional yang utama dilakukan di SPBU adalah sebagai berikut:
1. Pembongkaran BBM dari tanki timbunan
2. Penyaluran BBM dalam tanki
3. Penyaluran BBM dari tanki timbun area pelayanan
4. Pelayanan pengisian BBM ke kendaraan pelanggan

D. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang yang beradadi SPBU diantaranya:
1. Tempat ibadah
Tempat ibadah yang berada di SPBU itu tujuannya, untuk memfasilitasi pengunjung
disaat pengunjung ingin beribadah.
2. Area Tempat Istirahat
Area tempat istirahat di SPBU disediakan tujuannya untuk menemani para pemudik /
pembeli yang perjalannya cukup jauh agar sampai tempat tujuan sehingga SPBU itu terus
berupaya untuk mempersiapkan dan menjaga tidak hanya kondisi fisiknya namun juga
kondisi kendaraan agar tetap prima selama perjalanan.
3. Kamar mandi
Kamar mandi di SPBU itu tujuannya untuk pengendara yang ingin buang air besar
(BAB) dan buang air kecil (BAK) pengunjung bisa menggunakan fasilitas tersebut
4. ATM (anjungan tunau mandiri)
ATM yang berada di SPBU tujuannya untuk melakukan transaksi perbankan misalnya
mengambil uang. Cek saldo, transfer antar rekening. Pembayaran tagihan dan lainnya.
5. Mini market
Mini market yang berada di SBPBU tujuannnya untuk memfasilistasi dan mempermudah
pengunjung yang ingin berbelanja sehingga memduahkan pengunjung agar tidak mecari
minimarket.
6. Isi angin ban dan isi air radiator ban
Tujuannya ketika pengunjung ada masalah pada kendaraan motornya terutama pada ban
kempes bisa diisi angin dan biasanya itu gratis, sehingga mempermudah pengunjung dan
mengurangi biayanya.

E. Kebijakan K3
Kebijakan keselamtan dan lindungan
F. Tujuan K3
PT pertamina dan anak perusahaanya mempunyai komitmen melindungi setiap orang, aset
perusahaan, lingkungan dan komunitas sekitar dari potensi bahaya berhubungan dengan PT
pertamina
Menejemen ini mempunyai komitmen, diantaranya
1. Memberiakn prioritas pertama untuk aspek Keselamatan, Kesehtan Kerja dan
Limdungan Lingkungan.
2. Mengidentifikasi potensi bahaya dan mengurangi risiko serendah mungkin untuk
mencegah terjadinya insiden.
3. Menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangu dampak dari kegiatan operasi
terhadap manusia, aset dan lingkungan.
4. Menjadikan kerja keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan dalam penilian
dan penghargaan terhadap semua pekerja.
5. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan
dengan benar dan aman.
6. Menciptakan dan memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder disekitar
kegiatan usaha untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan.
G. Beban yang berpengaruh terhadap K3 di PERTAMINA
Karyawan SPBU juga mempunyai tanggung jawab , yaitu :
1. Memperhatikan dan mematuhi segala peraturan dan kebijakan PT.PERTAMINA tentang
L3.
2. Mengikuti seluruh instruksi tentang K3 yang diberikan oleh pengelola.
3. Melaporkan seluruh kecelakaan, kejadian, sumber0sumber potensi nahaya dan keusakan
peralatan pada SPBU kepada pengelola.
H. Aspek penyebab kecelakaan kerja
Ketentuan khusu dan ketentuan Umum
a. Are SPBU merupakan daerah berbahay sehingga diberlakukan ketentuan-ketentuan
khusus untuk mencegh kecelakaan kebakaran dan pencemaran.
b. Dalam area SPBU tidak diprkenakan mengadakan kegiatan selain yang berkaitan dengan
penyaluran LPG dan usaha pengunjungan kecil di P.PERTAMINA.
c. Para pekerja SPBU harus mengenakan alat pelindung diri sesuai dengan analisa risiko
dan dampak kegiatan yang dilakukan.
d. Kebersihan areal SPBE harus terpelihara dan terjaga.
e. Dilarang merokok,membawa handphine (telepn genggam0. Membuat api tebuka atau
pekerjaan yang menimbulkan bunga api di area SPBU.
f. Area SPBU harus aman dari sumber aoi dengan cara pengaturan jarak aman atau tembok
pembalas.
I. Dampak dari aspek kecelakaa dan pengendaliannya
a. Kesehatan
Mecegah penyakit akibat kerja dan menciptakan iklim kerja yang sehat serta mendukung
kesehatan pekerjaan secara optimal.
b. Keselamtan
 Tanpa kehilangan Aset aet akibat pencurian
 Tenpaterhentinya opersi akibat gangguan keamanan
 Tanpa kehilagan Aset akinat pencurin
 Yanpa terhentinya operasi akinat gangguan keamanan
c. Lingkungan
1. tanpa pencemaran
2. tanpa limah baya
3. komitmen fari pengangguarn eliminasi terhsdsp
4. komitmen dan pemakaian eergi
J. pertolonagn pertama pada kecelakaan
a. apabila LPG bersentuahn degan kulit akan menmbahkan luka bakra dingin yang serius.
Sarung tangan panjang harus dimulai
b. uap LPG tidak tidak bolehfi hirup konsentrasi uap tinngi akan menimbulkan, ;latihan
pemadam kebakaran lahi operator.
c. Semua karyawan/operator SPNU harus mengikuti layihan penmafan kebsksrsn harus
semua mengikuti
K. APD (Alat Pelindung Diri)
Definisi APD dalam HSE regulasi adalah semua peralatan yang melindungu pekerja selama
bekerja termasuk pakian yang harus di pakai pada sat bekrja , pelimdung kaepala,sarng
tanga, pakian yang bersifat reflektive. Sepatu pelindung pengendaraan dan perlindung
pernafasn.
Penggunaan APD diempat kerja
No Tubuh yang dilindungi Bahaya APD
1. mata Pecikanbahan kimia, debu, Safety
proyektif, gas, uap empedu spectacisfacheshiedls
2. Kepala Kejatuhan benda, benturan Helmet
rambut tertarik aman
3. Sistem pernafasan Debu, gas uap fume Respirtstor alat bantu
kekurangan oksigen pernafasan
4. Melindungi badan Panas berlebihan tumpahan Covel all pakian anti
atu percikan bahn kimia panas/ api
5. Kaki dan tangan Tumpahan bahan kimia Sarung tangan dan
tertimpa benda, sangatan sepatu safety
listri safetynya.
Panas terpotomhdahan kima
panas /api

Peralatan dan fasilitas :


a. File pump dan jokey pump
Joky pump memastikan bahwa fire line selalu bersifat pressurized. Perlu dilakukan
perfoamce test terhadap fire pump setiap tahunnya untuk mengetahui apakah kerja pom
pa masih memenuhi standar yang berlaku.
b. Kolam air pemadam
Kolam air pemadan harus selalu terisi penuh untuk memenuhi kebutuhan pemadaman
dengan skenario terburuk. Perlu dilakukan pengurasan kolam air perendam setiap
tahunnya sebagai upaya untuk melakukan pemeliharaan terhadap kolam air tersebut.
c. Fire line fire hydrant dan hose box
Jumlah fre hyfrant dan hos box harus memenuhi persyaratan minimum yang diperlukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku yaitu pemasangan hydrant dan hose box pada setiap
45 60 meter fire line. Setiap hose box harus fiisi dengan fire line. Setiap hose box harus
diisi dengan fire hose (selang pemadam) dan nozzle.
d. Water sprinkler
Terpasang pada tangki timbun dan filling hall sebagau fasilitas untuk memadamkan atau
mendinginkan peralatan yang terkena api.
L. Tanda-tanda rambu peringatan:
Tanda-tanda rambu peringatan dan rambu-rambu yang harus ada di SPBU adalah:
a. Petunjuk tata cara pembongkaran LPG
b. Tanda dilarang merokok
c. Tanda harus mematikan mesin kendaraan saat pengisian LPG
d. Tanda dilarang menyalakan hande phone/teelepon genggam
e. Tanda dilarang menggunakan kamera di area SPBU
f. Rambu peringatan sedang dalam proses pembongkaran LPG
g. Tanda dilarang untuk memasuki area tertentu SPPBE
h. Tanda dan rambu peringatan tersebut harus dibuat dengan gambar atau tulisan yang jelas
dan mudah dimengerti oleh ssetiap orang yang berada dilingkungan SPPBE
i. Berukurab cukup besar sehingga dapat dilihat dan dibbaca denga jelas dalam jarak
minimal 10 meter
j. Dipasang pada ketinggian yang sesuai.
M. Penerapan PT.Pertamina
1. Penimbuan
Setiap proses penimbunan produk bulk LPG haruslah diperhatikan langkah-langkah
pekerjaan yang bersifat teknis maupun administrasi dan keamanan pekerjaan tersebut
kegiatan proses penimbunan produk harus di dukung oleh prosedur administrasi dan
teknis yang meruoakan petanggung jawaban dari persedian bulk LPG.
 Drain semua tank air compressor (air recceiver0. Buang air yang ada.
 Pelumasan selalu dijaga untuk transfer pump, air compressor, filling machine
conveyor. Filling machine conveyor
 Periksa/catat ukuran temperatur dan tekanan di sorage tank
2. Proses pengisian tabung
3. Operator/petugas harus memakai pakaian seragam, safety helmet, safety shose, masker
dan sarung tangan.
4. Periksalah berta tabung kosong sebelum tabung ditempatkan di filling machine, karena
setting timbangan pada filling machine di dasarkan pada berat tabung kosong, berat
hoses dan filling head serta berat LPG
5. Tekanan pengisian tidak boleh mencapai tekanan buka dari katup keselamatn yang
terpasang
6. Yakin bahwa filling machine dalam kondisi baik, periksa flling hoses dan filling head.
7. Lakukan setting timbangan pada berat yang dihendaki secara otomatis. Untuk timbangan
manual, diset sesuai berat tabung kosong, proses pengisian akan berhenti nila isi tabung
sudah cukup.
8. Agar tabung diisi dengan teliti dan tepat dilakukan pemeriksaan agar tidak terjadi selilih
pengisian.
9. Pastikan koneksi antara filling head dan kerangan tabung terhubung dengan baik untuk
menghindari kebocoran.
10. Lekukan tes kebocoran dengan dierndam kedalam air dan alat tes kebocoran lainnya.
11. Lakukan penimbangan ulang umtuk meyakinkan bahwa isi LPG dalam tabung tepat
12. Pasang safety seal cap dan plastic warp untuk tabung ukuran 3kg, 6kg, 12kg, dan safety
plug dan segel tabung ukuran 5kg, sebagai jaminan isi dan mulut LPG
13. Bila kegiatan pengisian selesai tutup semua kerangan dan matikan filling machine
14. Bersihkan area pengisian dan semprotkan udara bertekanan untuk menghilangkan sisa
LPG ysng tertinggal di bawah.
N. Sistem managemen K3 PT PERTAMINA

Segenap pimpinan dan pekerja PERTAMINA bertekad meningkatkan kinerja


perusahaan yang berkelanjuatn untuk menjadi perusahaan yang unggul dan bedaya ssing
kuat delam bbidang energi mulai dari sektor hulu hingga hilir serta menciptakan alternatif
baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efesien dan berkelnjutan serta berwawasan
linhkungan serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan
dalam kesatuan usaha yang sehat guna meningkatkan nilai perusahaan dalam memenuhi
harapan melalui:

a. Sistem manajemen mutu secara konsisten


b. Sistem manajemen risiko dalam pencapaian hasil usaha
c. Menejemn lingkungan, umtuk menciptakan proses kerja yang ramah lingkungan
d. Sistem manajemen perlindungan informasi, untuk menjaga kerahasiaan dan
menyediakan informasi yang handal
e. Pedoman tata nilai perusahaan berdasarkan prinsip slean, competitive, confidents,
customer foused, commercial dan capable.

Anda mungkin juga menyukai