Anda di halaman 1dari 5

SEPSIS ATAU INFEKSI DARAH

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II

Dosen Pengampu : Drs. Budi Raharjo

Disusun Oleh :

Nama : Rania Taufika Rahma

Nim : 010117A079

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
2017/2018
PEMBAHASAN

A. Pengertian SEPSIS

Apakah arti sepsis?

Sepsis atau infeksi darah adalah kondisi dimana darah telah dipenuhi bakteri.
Jika langsung diobati, dapat sembuh dengan mudah. Semakin lama tidak diobati,
semakin bermasalah terhadap tubuh kita.

Sepsis adalah penyakit yang memiliki implikasi kesehatan yang signifikan di


seluruh dunia dan di indonesia. Di amerika serikat dengan beberapa perkiraan, kondisi
ini justru menyebabkan lebih banyak kematian daripada kanker prostat, kanker
payudara, dan hiv / aids yang digabungkan setiap tahunnya! Secara keseluruhan,
biaya kontraksi umum sepsis merugikan industri perawatan kesehatan hampir $ 17
miliar per tahun.

B. Penyebab Utama

Penyebab utama dari Sepsis adalah adanya infeksi oleh bakteri atau jamur.
Sepsis merupakan penyebab utama terjadinya Shock dan memberikan angka kematian
sekitar 30%-87%. Faktor risiko untuk terjadinya Sepsis antara lain: umur, penyakit
kencing manis, obat imunosupresi (yang dapat menekan sistim kekebalan tubuh) dan
adanya riwayat tindakan invasif (pemasukan suatu alat kedokteran ke dalam tubuh),
misalnya pemasangan kateter air seni, penyuntikan secara intravena (melalui
pembuluh darah balik / vena), dan lain-lain. Secara umum, Sepsis pada penderita
dengan umur lanjut mempunyai Prognosa (ramalan penyakit) yang lebih buruk
daripada umur dewasa. Prognosa Sepsis tergantung dari keganasan Sepsis dan status
kesehatan dari penderita.

C. Gejala SEPSIS

Bakteri secara normal tidak ditemui di pembuluh darah. Ada berbagai


kemungkinan bagaimana bakteri bisa masuk. Salah satunya adalah tindakan operasi.
Kulit diiris dengan sengaja untuk membetulkan organ didalam tubuh. Pasien dijahit
kembali, namun sebelum luka operasi sembuh, jaringan dalam tubuh mudah terkena
infeksi.
Bakteri dapat juga masuk ke pembuluh darah lewat membran mukosa, yang
berarti lewat mata, hidung, mulut, kulit dan paru-paru. Umumnya ketika tubuh
diserang oleh penyakit, sel darah putih akan berkumpul dan membantu tubuh kita
melawannya. Itulah mengapa ketika kita melakukan test darah, kita akan lihat bahwa
sel darah putih sangat tinggi. Kadangkala, infeksi menang melawan sistem kekebalan
tubuh yang dapat menyebabkan sepsis. Berikut ini adalah gejala sepsis:

 Suhu tubuh yang tinggi maupun rendah (demam atau hipotermia)


 Denyut jantung cepat
 Napas pendek
 Jumlah sel darah putih lebih tinggi dari normal
 Kurangnya produksi urin
 Batuk-batuk.

D. Faktor Resiko SEPSIS

Yang paling berisiko terkena infeksi adalah pasien yang menginap di


rumah sakit. Bagi mereka, infeksi biasanya terjadi di luka akibat operasi, infus,
drainase bedah, dan ulkus tekanan atau luka tidur (bedsore). Walaupun sepsis
dapat menyerang siapa saja, namun ada orang yang risikonya lebih tinggi,
termasuk:

 Ada gangguan pada sistem kekebalan tubuh, misalnya mereka yang


terkena AIDS atau HIV
 Orang yang menjalani terapi autoimun
 Orang yang pernah menjalani pembedahan yang invasif
 Orang yang masih sangat muda dan sudah sangat tua, terutama jika mereka
memiliki penyakit lain
 Penderita diabetes
 Penderita meningitis kronis, pneumonia, usus buntu, atau infeksi saluran
kemih
 Pasien yang dirawat di unit perawatan intensif
 Pasien yang menderita penyakit lain dan pengobatannya menggunakan
infus atau tabung pernapasan
E. Kesadaran SEPSIS

Meskipun kebanyakan perawat menyadari bahwa sepsis bisa berakibat


fatal, namun tidak selalu bila individu benar-benar menyadari tanda-tanda peringatan
dini dan tindakan yang tepat untuk dilakukan. Seperti kebanyakan keadaan darurat
medis dan penyakit serius, penilaian dini dan perawatan segera dapat memperbaiki
hasil jangka panjang seseorang. Hal ini membuat sangat penting untuk meningkatkan
kesadaran sepsis bagi perawat dan orang lain di industri kesehatan.

F. Perawatan SEPSIS

Seberapa cepat sepsis dapat dideteksi untuk menentukan kepastian hidup dan
keampuhan perawatan tersebut. Obat utama untuk sepsis adalah antibiotik. Bakteri
yang biasanya dapat masuk ke dalam pembuluh darah adalah Staphylococcus aureus,
E. coli, Streptococcus dan P. aeruginosa. Tipe antibiotik yang diberikan akan
bergantung pada tipe bakteri yang ditemukan di test darah.

G. Peran Perawat Masuk

Mengidentifikasi tanda dan gejala sepsis sangat penting bagi semua perawat.


Beberapa penilaian utama akan mencakup sedikit perubahan oksigenasi, detak
jantung, perfusi jaringan, dan status mental. Dalam banyak kasus, perubahan
oksigenasi adalah beberapa indikasi awal kemunduran pasien menjadi syok septik.
Segera diikuti adalah perubahan denyut jantung yang ekstrem seiring dengan
kegagalan organ.
Perawat juga harus memonitor output urin pasien yang bisa menjadi
indikator komplikasidengan ginjal. Pemberian antibiotik, hidrasi, dan dorongan
istirahat adalah cara yang baik untuk melakukan intervensi pada tahap awal sepsis.
Bekerja sama dengan anggota tim layanan kesehatan lainnya, perawat dapat
mengambil peran proaktif dalam pencegahan kondisi ini.

Anda mungkin juga menyukai