1. KELAS C
Kebakaran yang terjadi pada instalasi listrik, misalnya terjadinya arus pendek pada
kebel listrik atau konsleting listrik. Pada kasus ini jaringan listrik yang mengalami korsleting
memercikkan bunga api yang menyulut benda-benda disekitarnya sehingga menyebabkan
terjadinya kebakaran. Hubungan arus pendek (korsleting) dapat disebabkan oleh berbagai
macam hal, seperti penggunaan beban listrik yang berlebih, penggunaan kabel listrik yang
tidak sesuai spek, dan akibat dari peralatan elektronik yang mengalami korsleting.
Kebakaran kelas C ini bisa menjadi sangat berbahaya pada proses
pemadamannya, karena harus menggunakan APAR / bahan pemadam api yang sesuai.
Apabila proses pemadaman menggunakan air atau bahan pemadam yang bersifat konduktor,
maka dapat menyebabkan arus listrik mengalir melalui air ke tubuh pemadam kebakaran,
kemudian ke bumi.
Pada kasus kebakaran yang termasuk dalam kategori kelas C ini telah telah
menyebabkan banyak kematian, banyak petugas pemadam kebakaran / pengguna APAR
yang tidak menyadari penyebab terjadinya kebakaran tersebut, sehingga tersengat arus
listrik. Pada klasifikasi api jenis ini pemadaman dilakukan dengan menggunakan bahan
Karbon dioksida (CO2), gas halon, Dry chemicals, atau HCFC. Jika dalam kondisi darurat,
baking soda juga dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran semacam jenis C ini.
Hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi timbulnya kebakaran listrik adalah:
a. Unsur manusia
Pengguna energi listrik memiliki pengetahuan tentang cara dan penggunaan alat listrik
sesuai dengan ketentuan penggunaannya serta mengetahui karakteristik alat tersebut.
b. Unsur alat Alat listrik atau beban listrik memiliki memiliki kualitas mutu yang baik
sesuai standart yang berlaku, dan lihat apakah lat tersebut memiliki standart nasional
atau bahkan internasional
c. Unsur bahan dan alat instalasi listrik
Bahan dan alat instalasi listrik gunakan kualitas mutu yang baik, memiliki standart dari
lembag standarisasi minimal standart nasional.
d. Pemasangan alat dan instalasi
Usahakan pemasangan instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku, pemasangan
yang baik dengan tenaga terampil yang mamadai memenuhi kualifikasi kompetensi.
Jangan biarkan orang tidak memiliki kompetensi dan keahlian dibidang pamasangan
instalasi listrik memasangnya, ini sangat berbahaya.
e. Unsur umur bahan dan alat serta perlengkapan listrik.
f. Unsur Pemeliharaan dan perbaikan.
g. Unsur lingkungan.
Secara teknis untuk pengaturan waktu jika terjadi kebakaran untuk kondisi di
Indonesia, waktu tanggap terhadap pemberitahuan kebakaran adalah tidak lebih dari 15
(lima belas) menit yang terdiri atas:
a. Waktu dimulai sejak diterimanya pemberitahuan adanya kebakaran di suatu tempat,
interpretasi penentuan lokasi kebakaran dan penyiapan pasukan serta sarana pemadaman
selama 5 menit,
b. Waktu perjalanan dari pos pemadam menuju lokasi selama 5 menit.
c. Waktu gelar peralatan di lokasi sampai dengan siap operasi penyemprotan selama 5
menit.
Sumber: http://jurnal.polines.ac.id/jurnal/index.php/jtet/article/view/9/9
https://eprints.uns.ac.id/9632/1/157372408201009521.pdf
http://tipsajbs.blogspot.co.id/2015/10/klasifikasi-api-dalam-istilah-jenis.html