Anda di halaman 1dari 25

BAB III

HASIL
A. Pelaksanaan
Kegiatan praktek kunjungan dilakukan oleh mahasiswa semester V
Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret yang dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal
: Selasa, 15 November 2016
Waktu
: 09.00 WIB Selesai
Lokasi
: PT Sinar Sosro
Alamat
: Jl. Raya Semarang Bawen Km.28 Bergas, Ungaran,
Semarang 50552.
B. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah PT Sinar Sosro
Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo
yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi
Jawa Tengah. Setelah 25 tahun menjual teh wangi, keluarga Sosorodjojo
mulai mengembangkan bisnis di Cakung. Kemudian pada tahun 1974,
didirikan PT. Sinar Sosro yang bergerak di bidang minuman teh dalam
botol.
Awalnya, produk teh kering dengan merek Teh Cap Botol hanya
diproduksi sekitar wilayah Jawa Tengah. Kemudian, keluarga Sosrodjojo
memperkenalkan produk Teh Cap Botol hingga ke Jakarta pada tahun
1953 untuk memperluas bisnisnya.
Cara pertama yaitu dengan cara memasak dan menyeduh teh
secara langsung dibeberapa pasar yang ada di Jakarta. Setelah teh tersebut
telah jadi, maka langsung diberikan ke pengunjung di pasar. Ternyata,
pengunjung di pasar tidak sabar menunggu untuk mencicip teh karena
proses penyajian teh yang sangat lama dan teh yang telah disajikan sangat
panas. Cara untuk memasarkan produk tersebut yang dikenal dengan cara
cicip rasa sangat tidak efisien.
Kemudian cara kedua, yaitu teh dimasukkan ke dalam panci dan
dibawa dengan menggunakan mobil bak terbuka menuju pasar di Jakarta.

32

33

Pada saat itu jalan menuju Jakarta masih berlubang sehingga


menyebabkan banyak teh yang ada didalam panci tersebut tumpah.
Setelah berbagai cara telah dilakukan akhirnya pada tahun 1969,
muncul gagasan baru untuk menjual teh kemasan botol untuk siap
diminum. Cara ini mendapatkan respon baik oleh pengunjung karena
selain praktis juga dapat dikonsumsi langsung tanpa harus menunggu
lama untuk minum teh terebut. Pada tahun 1974 terbentuklah PT. Sinar
Sosro yang merupakan pelopor pertama di Indonesia dengan produk
utamanya, yaitu teh siap minum dalam kemasan botol.
PT. Sinar Sosro pernah beberapa kali berganti nama. Pada awal
berdiri bernama PT. Toba Sosro Kencono, kemudian berganti nama
menjadi PT. Reksobudi Adijaya pada tahun 1995. Pada tahun 2000
berubah lagi menjadi PT. Sinar Sosro yang memiliki visi untuk menjadi
perusahaan beverage yang memimpin di pasar lokal dan internasional. PT.
Sinar Sosro memiliki filosofi yaitu niat baik terhadap konsumen dan
lingkungan. Produk-produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro tidak
menggunakan 3P (Pewarna, Pengawet dan Pemanis Buatan) sehingga
aman dikonsumsi oleh semua usia tanpa efek samping. Selain itu, proses
produksi yang tidak menimbulkan limbah yang dapat mencemari
lingkungan karena telah diolah dengan baik, salah satu contoh adalah
pengolahan ampas teh menjadi pupuk.
Adapun cabang-cabang PT. Sinar Sosro lainnya adalah:
a. PT. Sinar Sosro Cakung (kantor Pusat), Cakung Jakarta Timur.
b. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi Jawa Barat.
c. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat.
d. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang Jawa Tengah.
e. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya Jawa Timur.
f. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten.
g. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar Bali.
h. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa Sumatera
Utara.
i. PT. Sinar Sosro Palembang.
Visi
Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada konsumen
dimanapun mereka berada
Misi

34

Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau Internasional)


dengan memasarkan produk baru dibidang minuman.
2. Produk di PT Sinar Sosro
a. Teh Botol Sosro
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO Indonesia
adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB
(Returnable Glass Bottle). The botol Sosro kemasan botol beling
merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di
Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1969.
b. Fruit Tea Sosro
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT.
Sinar Sosro pada tahun 1997 mengeluarkan produk minuman Teh
dengan aneka rasa buah yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen
Remaja.
c. S-TEE
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen
terhadap produk teh dengan harga lebih terjangkau dan volume yang
lebih banyak, maka PT. SINAR SOSRO Indonesia meluncurkan
produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle)
dengan merk S-TEE bervolume 318 ml.
d. Country Choice
PT. Sinar Sosro juga menghadirkan produk dalam kategori
Jus pada akhir tahun 2008 dengan merek Country Choice. Country
Choice merupakan minuman real jus kaya manfaat untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi harian Anda, dengan cara yang praktis dan hemat.
Country Choice hadir dalam kemasan kotak ( Tetra Pak) yaitu volume
250 ml dan 1 Liter
e. Air Minum Prim-A
Pada tahun 90-an, PT. Sinar Sosro memproduksi kategori air
minum dalam kemasan yaitu dengan merk Prim-a. Pada saat pertama
kali dikeluarkan merknya yaitu Air Sosro. Pada tahun 1999, Air Sosro
berganti nama menjadi Prim-a. Air minum Prim-A hadir dalam
kemasan cup 240ml, botol plastik 330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan
dalam kemasan gallon

35

f. TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang
Launching pada bulan November tahun 2004 dengan kemasan botol
beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang
kemudian disusul dengan kemasan kaleng dengan volume 318 ml.
Keunggulan TEBS dibanding dengan minuman bersoda
lainnya adalah TEBS berbahan baku Ekstrak Teh, Ekstrak Rosella
serta Konsentrat Sari Buah. Dimana masing-masing- bahan baku
tersebut mempunya manfaat untuk tubuh.
g. HAPPY JUS
Untuk kategori minuman Jus,

PT. SINAR

SOSRO

menghadirkan produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun


2005. Produk ini lebih banyak diminati oleh anak-anak. Sampai
dengan saat ini HAPPY JUS hadir dalam kemasan Genggam (Tetra
Pak) dengan volume 200ml dan kemasan Pouch dengan volume
188ml.
h. The Freso
Tahun 2014, PT. Sinar Sosro mengeluarkan produk minuman
teh dalam kemasan gelas dengan merek Teh Freso. Teh Freso dalam
kemasan Cup 240 ml. Minuman teh beraroma melati ini dipasarkan di
beberapa wilayah sub urban di Jawa dan Bali
3. Dasar atau Filosofi PT Sinar Sosro
a. Peduli terhadap KWALITAS
b. Peduli terhadap KEAMANAN
c. Peduli terhadap KESEHATAN
d. Serta RAMAH LINGKUNGAN
4. Kebijakan Perusahaan
a. Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Direksi beserta seluruh jajaran karyawan PT. Sinar Sosro
Indonesia secara terus-menerus dan konsekuen bertekad untuk:
1) Menghayati dan mematuhi norma-norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
2) Selalu mendukung upaya-upaya pencegahan terhadap kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan.

36

3) Menciptakan sikap dan perilaku seluruh unsur pimpinan yang


bertanggung jawab atas terlaksananya program K3 dengan selalu
mengawasi keadaan unit kerjanya dan cara kerja bawahannya.
4) Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan penerapan
peraturan-peraturan K3, biro inspeksi dan keselamatan serta biro
kesehatan.
Kebijakan dibuat tidak lain untuk dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang berada dilingkungan PT. Sinar
Sosro Indonesia dalam usahanya untuk menciptakan kesejahteraan dan
tercapainya tujuan perusahaan.
b. Kebijakan Mutu Perusahaan
Kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk dan
pelayanan secara terus-menerus.
5. Strukrur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis
mengenai hubungan antara fungsi dan personil dalam hubungannya satu
dengan yang lain dalam melaksanakan fungsi-fungsinya. Dengan
demikian struktur organisasi menunjukkan suatu pola hubungan kerja,
tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang berbeda.
Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan
fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan
kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua
staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Berikut struktur
organisasinya:

37

Gambar 5. Struktur Organisasi PT Sinar Sosro


Tugas dan tanggung jawab masing-masing struktur organisasi
adalah:
a. Komisaris, memegang kekuasaan tertinggi sebagai pemegang saham.
b. Presiden Komisaris, merupakan orang yang dipilih sebagai
pemersatu pikiran dari para komisaris, yang mengawasi jalannya
perusahaan dan mendapatkan laporan dari direktur operasional.
c. Direktur operasional, mengawasi kinerja perusahaan, dapat
mengambil keputusan yang mempengaruhi kebijakan perusahaan.
d. General Manajer, mengawasi kinerja masing-masing divisi yang
berada di bawahnya. Ia bertugas untuk mengatur job desk masingmasing manajer dan memberikan dukungan sehingga para manajer
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
e. Manager produksi bertanggung jawab atas kelancaran proses
produksi dan membuat rencana produksi sehingga menghasilkan
produk yang berkualitas.
f. Manager QC bertanggung jawab atas pengendalian mutu, baik pada
bahan baku, proses produksi maupun produk jadi dan limbah pabrik
sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu.
g. Kepala bagian PB & PI, bertanggung jawab dalam penyimpanan,
pemeliharaan, penyiapan material dan segala macam bentuk bahan
untuk keperluan produksi.

38

h. Manajer logistic bertanggung jawab dalam menerima, meyimpan


dan mengeluarkan bahan baku dan bahan penolong untuk keperluan
produksi. Selain itu, kepala gudang logistik bertanggung jawab atas
keamanan dan kerusakan barang yang disimpan.
i. Manager personalia dan umum bertanggung jawab mengelola sunber
daya manusia dan umum. Sumber daya manusia yang ada
dikembangkan manjadi tenaga kerja yang handal, optimal sesuai
dengan potensinya dan kapasitas peralatan kerja pendukung.
Pelayanan umum dikelola secara terkendali dalam rangka menunjang
kelancaran operasional perusahaan.
j. Manajer Keuangan, Bertanggung jawab atas keuangan dan
perbankan

perusahaan,

mengatur

alur

keluar

masuk

uang

perusahaan, mengatur penggajian karyawan, menetapkan untung


atau rugi dari perusahaan.
k. Manajer Puchasing, bertanggung jawab kepada manajer produksi
dan

PM.

Tugasnya

adalah

mengkoordinir

dan

mengawasi

pelaksanaan kegiatan pembelian, mengawasi kegiatan administrasi


pembelian dan melakukan pembelian barang yang diminta oleh
departemen lain.
6. Ketenagakerjaan
Sampai saat ini jumlahkeseluruhan tenaga kerja di PT. Sinar
Sosro Ungaran berjumlah 242 tenaga kerja. Dimana karyawan PT. Sinar
Sosro ini kebanyakan berasal dari daerah sekitar, yaitu Bergas, Pringapus,
Karangsjati, Salatiga dan beberapa daerah sekitar. Latar belakang
pendidikan cukup beragam minimal pendidikan SMP yaitu pegawai lama
yang memasuki usia pensiun, sisanya SLTA dan sarjana.
Tenaga kerja yang ada terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga
kerja harian, tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang belum di angkat
menjadi tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap dibayar 2 hari sebelum
bulan berakhir dan apabila hari pembayaran jatuh pada hari minggu,
pembayaran dilaksanakan sehari sebelumnya. Sedangkan tenaga kerja

39

harian di bayar setelah 3 hari periode minggu sebelumnya. Komponen


upah terdiri dari gaji pokok imbalan hadir dan uang makan.
Total jam kerja karyawan PT. Sinar Sosro adalah 40 jam dalam 1
minggu, dimana setiap hari kerja terdapat 1 jam istirahat. Pengaturan jam
kerja karyawan dilakukan dengan sistem shift (A, B dan C) dan nonshift.
Pembagiannya sebagai berikut :
a. Karyawan nonshift
: Senin Jumat pukul 08.00 16.00
Sabtu pukul 08.00 13.00
b. Karyawan Shift

: Shift pagi pukul 06.00 14.00


Shift siang pukul 14.00 22.00

7. Tunjangan dan Fasilitas yang dibeberikan PT Sinar Sosro


Adapun fasilitas fasilitas yang diberikan berupa kesejahteraan
karyawan antara lain gaji pokok dan tunjangan jabatan tiap bulan dengan
jumlah nominal bervariasi tergantung jabatan dan kinerjanya. Gaji yang
diberikan tidak secara tunai, akan tetapi melalui transfer bank, sehingga
setiap karyawan diwajibkan memiliki rekening bank tersebut. Kurang
lebih tiap setahun sekali, karyawan akan mendapat kenaikan gaji dengan
jumlah yang bervariasi. Di samping itu, karyawan juga mendapat fasilitas
berupa :
a. BPJS Ketenagakerjaan, karyawan yang masih berstatus masa
percobaan, dimasukkan dalam tiga program yaitu JKK (Jaminan
Kecelakaan Kerja), JHT (Jaminan Hari Tua), dan JK (Jaminan
Kematian). Sedangkan karyawan yang telah lulus masa percobaan
mendapat tambahan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
b. Sarana Kesehatan, di Pabrik ini juga disediakan poliklinik dengan satu
orang dokter dan satu orang perawat yang dibuka tiap senin, rabu dan
jumat pukul 14.00 16.00.
c. Cuti, cuti diberikan kepada karyawan yang telah bekerja secara terusmenerus selama satu tahun. Jumlah cuti bervariasi, tergantung pada
ketertiban karyawan. Untuk mengajukan cuti, karyawan harus mengisi
formulir ijin cuti yang disetujui oleh pimpinan departemen masingmasing dan personalia.

40

d. Koperasi Karyawan, koperasi ini merupakan milik karyawan yang


menyediakan kebutuhan sehari hari karyawan. Koperasi buka setiap
hari yang disesuaikan dengan jam kerja kantor.
e. Kantin, dalam satu hari diberikan jatah satu kali makan, baik untuk
karyawan shift maupun non shift. Jam makan disesuaikan dengan
waktu kerja karyawan tersebut.
f. Transportasi, sarana transportasi berupa mobil dinas diberikan kepada
karyawan yang menempati posisi manajer ke atas.
g. Seragam Kerja, karyawan mendapatkan tiga pasang seragam baru tiap
tahun

beserta

perlengkapan

yang

disesuaikan

dengan

jenis

pekerjaannya.
h. Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan ini diberikan kepada
karyawan yang telah bekerja selam satu tahun. Besar nilai tunjangan
adalah minimal sebesar satu bulan gaji.
i. Tunjangan Akhir Tahun, setiap akhir tahun, karyawan yang telah
bekerja minimal satu tahun akan mendapatkan TAT sebesar gaji pokok
masing masing karyawan. Untuk meningkatkan kemampuan dan
kompetensi karyawan, dilakukan pelatihan. Bagi karyawan baru,
diberikan training selam tiga bulan. Pelatihan khusus diberikan
terhadap operator yang bertanggung jawab terhadap mesin tertentu.
Training bagi seluruh karyawan diberikan dari pusat 1 2 kali per
tahun yang meliputi Kepemimpinan dan Motivasi.
j. Reward, reward diberikan kepada karyawan yang sudah bekerjaan
selam bertahun-tahun.
8. Proses Produksi
Proses Produksi PT Sinar Sosro ungaran intinya terdiri dari tiga tahap
proses, antara lain:
a. Penanganan Air (water Tretment)
Pt sosro memiliki 3 sumber sumur sebagai mata air. Dua
diantaranya untuk keperluan produksi, sedangkan 1 buah di gunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekita.
Penanganan air sebagai bahan utama yang akan di gunakan
dalam pembuatan teh botol adalah dengan menampung air bawah
tanah yang telah di pompa menggunakan deep wll pump di dalam

41

tabung kerucut bersekat. Air yang di tampung tersebut diberi


tambahan kaporit dan PAC (poly Alumuniumn Cloride). Penambahan
kaporit berguna juga untuk membunuh kuman kuman di dalam air.
b. Proses pembuatan teh
1) Penyeduhan Teh
Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi
dengan air mendidih yang sudah melalui proses filtrasi dan
pemanasan. Setelah proses penyeduhan Teh selesai,maka Teh Cair
Pahit ( TCP ) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos
dan ditampung di tangki pencampuran ( Mixing Tank ).
2) Pelarutan Gula
Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki
pelarutan gula sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian
difilter dan dipompa kedalam tangki penampungan.
3) Pencampuran
Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki
pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis ( TCM )
mencapai standar yang telah ditentukan.
4) Proses Pasteurisasi
Di dalam proses paseurisasi Teh Cair Panas yang keluar
dari Mix tank masuk ke dalam Pasteurizer. Pasteurizer berfungsi
membunuh mikrobia dengan cara mempertahankan suhu panas.
Teh cair panas hasil pasteurisasi masuk ke dalam bag filter dan
selanjutnya akan menuju mesin filter.
c. Pembotolan
Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi
botol. Di stasiun ini, TCM dengan temperatur diatas 90 C diisi
kedalam botol panas yang sudah dicuci dan steril, sehingga bebas dari
kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan
dibiarkan dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol
Sosro) tetap segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan
pengawet selama kerapatan botol terjamin.
Bottling Line merupakan alur penanganan botol mulai dari
botol kosong hingga menjadi botol isi yang di simpan untuk kemudian
di pasarkan.

42

1) Pallet, krat dan botol kosong dibawa menggunakan Forklift


2) Depalletizer : proses ini dimana melepas crat yang masih
berisikan botol-botol kosong dari pallet dan menjalankanya di
coveyor
3) Decrater : Proses melepas botol dari cratnya menuju jalur
conveyor yang berbeda
4) Pembersihan Crat : proses membersihkan crat setelah di pisahkan
dengan botol
5) Sortir Manual 1 : menyortir botol kotor yang tidak bisa di
bersihkan oleh mesi
6) E.B.I : Merupakan pendeteksi benda asing menggunakan sensor
optic
7) Sortir Manual 2 : antisipasi jika ada yang terlepwat oleh E.B.I
8) Filler dan crowner : Proses pengisian teh dan memebri tutup pada
botol
9) Kinerja Produksi : Menghitung Jumlah teh botol yang telah di
produksi dan memberi label kadaluarsa
10) Sortir manual 3 : menyortir jika ada benda asing yang ikut masuk
ke dalam botol serta memeastikan kode kadaluarsa telah tertera
11) Crater : menggabungkan kembali botol yang telah terisi dengan
crat yang sudah di bersihkan
12) Palletizet : Memasukan crat yang sudah terisi botol dengan pallet
Diagram singkat proses produksi teh botol sosro di PT Sinar
Sosro Ungaran sebagai berikut:

43

Gambar 6. Diagram proses produksi teh botol sosro


9. Sertifikar dan penghargaan
a. ISO 9001 : 2008, yaitu sertifikat system manangement mutu untuk
menjamin kualitas pengolahan dan hasil produk
b. SNI (Standar Nasional Indonesia), dikeluarkan oleh lembaga
Sertifikasi Produk departemen Perindustrian
c. Halal, yang dikeluarkan LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan,
Obat-obatan & Kosmetika MUI) bekerjasama dengan Departemen
Agama, BPPOM dan Balai POM Daerah untuk menjamin kehalalan
bahan baku, proses dan produknya

44

d. HACCP, yaitu sertifikat system management keamanan makanan


untuk menjamin produk yang aman bagi konsumen.
e. ISO 14000, yaitu sertifikat system lingkungan untuk menjamin
keamanan lingkungan untuk PT Sinar Sosro cabang Bali
f. Piagam APKLI Award 2012 untuk Bapak Joseph S. Sosrodjojo
untuk Jasa dan Kepedulian Dalam Pemberdayaan Pedagang Kaki
Lima dari APKLI
g. Customer Satisfaction Award No. 1 untuk TehBotol Sosro Category
Ready To Drink Tea Brand of The Year 2012 dari Roy Morgan
Research.
h. Top Brand Award untuk TehBotol Sosro for Ready To Drink TeaNon Bottled (Tetrapack) dari Majalah Marketing dan Frontier
Consulting
i. Indonesia Best Brand Platinum Award 2010 untuk TehBotol Sosro
Category Packaged Ready Drink (2006-2010) dari SWA-MARS

C. Observasi
PT Sinar Sosro Ungaran merupakan industri yang bergerak dalam
kategori minuman. Produk yang dihasilkan oleh PT Sinar Sosro berupa
berbagai macam olahan teh. Suplai bahan baku utama yaitu berupa teh
bersasal dari perkebunan milik sendiri dengan nama perusahaan PT
Agropangan Putra Mandiri sehingga dapat menghasilkan kualitas teh yang
bermutu, dari perkebunan inilah daun teh yang berkualitas terbaik. Kualitas
dan kuantitas dari bahan baku sangat penting, hal ini berkaitan dengan
menjaga keamanan produk untuk menghasilkan produk yang aman, cita rasa
yang berbeda dan baik saat dikonsumsi oleh para konsumen. Dari perkebunan
teh tersebut, daun teh kemudian diolah menjadi teh kering yang menjadi
bahan baku teh untuk produk-produk PT Sinar Sosro yaitu dengan nama
perusahaan PT Gunung Slamat. PT Agropangan Putra Mandiri dan PT.
Gunung Slamat merupakan sister company dari PT. Sinar Sosro yang
bernaung perusahaan induk yaitu Rekso Group.
Dengan kemajuan teknologi dan kejayaan PT Sinar Sosro yang telah
memproduksi teh botol pertama di indonesia dan didunia maka produk dari

45

teh botol sosro sudah dikenal dan diakui oleh masyarakat, PT Sinar Sosro
mengembangkan usahanya yang semula hanya memproduksi teh botol sosro
saja, namun saat ini telah berevolusi menjadi industri yang mengembangkan
jenis seduhan teh dengan teh siap minum dengan merek Teh botol Sosro,
Fruit Tea Sosro dan S-Tee, minuman berkarbonasi / soda dengan merek TEBS
dan Creso, jus dengan merek Country Choice dan Happy Jus, air mineral
dengan merek Prim-a. Selain itu PT Sinar Sosro berusaha menerapkan
produksi bersih dengan mengolah limbah produksi yang berupa limbah padat
yang akan digunkan sebagai pupuk tanaman dan limbah cair yang akan diolah
untuk dijadikan air kolam serta untuk menyiram tanaman. Berikut ini
merupakan sistem penanganan limbah di PT Sinar Sosro :
Limbah PT. Sinar Sosro Ungaran secara fisik dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu limbah padat dan cair. Dimana semua limbah tersebut
akan mengalami perlakuan agar tidak mencemari kebersihan lingkungan.
Karena sesuai dengan filosofi dari PT. Sinar Sosro yaitu Niat Baik yang
ramah lingkungan.

Gambar 7. Diagram Alir Sumber Limbah dan penangananya


1. Pengolahan Limbah Cair
Tujuan dari pengolahan limbah cair ini adalah untuk
mendapatkan effluent yang aman saat dibuang ke lingkungan. Limbah

46

yang diolah adalah limbah dari proses produksi, air dari pencucian
manual dan air dari kantin, Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah
akan diolah dalam Waste Water Treatment dan mengalami beberapa
proses. Berikut ini adalah diagram alir proses waster water treatment :

Gambar 8. Diagram Alir Proses Waster Water Treatment


2. Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi berupa
ampas teh, botol pecah, krat, palet dan crown. Botol pecah, krat, palet
dan crown dimusnahkan jika tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan
ampas teh diolah menjadi kompos.
Kompos merupakan jenis pupuk alam yang dibuat dengan cara
penguraian bahan organik dan menghasilkan senyawa-senyawa yang
larut dalam air yang bersama-sama dengan bahan mineral akan
membentuk senyawa organik baru. Kegunaan pupuk ini adalah untuk

47

memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah. Pengolahan ampas teh


dilakukan dengan dua metode, yaitu thermofil dan Vermikompos.
Untuk ampas Black Tea, hanya dilakukan proses thermofil
saja. Namun dalam prosesnya ampas black tea harus dicampur dengan
ampas teh SPRR dan TPC. Karena, jika tanpa dicampur dengan ampas
SPRR dan TPC, akan membutuhkan waktu penguraian yang cukup
lama (sekitar 9 bulan). Sedangkan jika dilakukan pencampuran,
membutuhkan waktu sekitar 2 bulan. Black tea tidak cocok jika
dilakukan vermikompos karena memiliki pH yang rendah ( 5) yang
dapat menyebabkan cacing pengurai mati.
a. Metode Thermofil
Proses ini dilakukan dengan bantuan mikroorganisme
untuk

menguraikan

bahan-bahan

organik.

Diagram

proses

thermofil antara lain :

Gambar 9. Diagram Alir Pengolahan Ampas Teh Secara Thermofil


b. Metode Vermikompos
Metode ini merupakan metode penguraian limbah dengan
menggunakan bantuan cacing (Vermes). Cacing yang digunakan
adalah Eisenia fetida yang berasal dari laut Kaspia. Kondisi alam
di tempat asal cacing ini adalah dingin, sehingga perlu proses

48

adaptasi (aklimatisasi). Ampas teh yang telah melalui proses


thermofil digunakan sebagai media awal tempat hidup cacing.
Kotoran cacing yang dihasilkan merupakan zat yang dimanfaatkan
sebagai pupuk. Diagram proses pengolahan secara Vermikompos
adalah :

Gambar 10. Diagram Pengolahan Ampas Teh Secara Vermikompos


PT Sinar Sosro sendiri mempunyai sertifikat ISO 9001:2000, yaitu
sertifikat sistem management mutu untuk menjamin kualitas pengolahan dan
hasil produk. sehingga penerapanmanajemen mutunya sudah terbukti terjaga
kualitas produk yang dihasilkan dari dulu sampai sekarang yang masih tetap
memiliki cita rasa dan kualitas yang sama sepeti petama kali dibuat oleh

49

Bapak Sosrodjojo. Berikut merupakan penerapan ISO 9001:2000 dalam PT.


Sinar Sosro.
1. Strategi Internal
a. Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam
produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu
bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol
Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di
Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh
masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam
kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT.
Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang
beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee,
Frestea, Tehkita.
PT. Sinar Sosro pada saat ini dihadapkan pada berbagai
saingan produk minuman ringan yang tidak hanya dari pesaing lokal,
namun juga pesaing asing. Persaingan berbagai merek teh dalam
kemasan botol membuat perusahaan lebih berhati hati dalam
merancang strategi pemasarannya.
Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam
jumlah yang banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak
konsumen. Terciptanya citra baik dalam benak konsumen akan
menumbuhkan kepuasan pelanggan yang dapat memberikan beberapa
manfaat.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand teh botol yang
didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih.
Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol
yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Pemain lain terlambat
masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh
masuk dalam botol.
Yang masih kurang dari Teh Botol adalah upaya upaya
mempertahankan image secara above the line. Upaya iklan di media

50

massa, event, maupun promosi yang akan terus membuat teh botol
tertancap di kepala konsumen masih jarang dilakukan. Terkesan Teh
Botol merasa sudah besar dan yakin dengan penetrasi produk yang
telah dilakukannya sehingga tidak perlu lagi melakukan promosi
above the line secara intensif.
b. Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang
dibutuhkan

dalam

perencanaan

dan

pengembangan

strategi

pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak


pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan
oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh
(non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah
kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios kios yang ada di
pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus
ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki
target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan
perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik
dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu
itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan
perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam
kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
c. Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat
agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan
dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk,
masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan
panas.

Ternyata

proses

diferensiasi

yang

dilakukan

Sosro

membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh


dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan

51

membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan.


Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
2. Strategi Bersaing
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok pelosok daerah.
Konsumen menjadi tidak sulit membeli teh botol sosro karena mudah di
cari dan harganya terjangkau. Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang
lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat
kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah buahan dan melati.
3. Positioning Strategy
Menurut Kotler Positioning diartikan sebagai tindakan merancang
tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas
(dibandingkan dengan para Kompetitor) didalam benak pelanggan yang
menjadi targetnya yang tujuannya adalah menempatkan Brand dalam
pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan,
sehingga dengan menentukan positioning brand yang baik membantu
strategi marketing dalam hal mengklarifikasi esensi merek , tujuan, yang
hasil akhirnya adalah penciptaan proporsi nilai yang berfokus pada
pelanggan.
Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh
marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari
komponen komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk
berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price)
dengan saluran distribusi (place), dll.
a. Strategi Produk
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat
agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol
dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan
produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro
membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman
teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai
melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan

52

membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan.


Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang.
Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro
menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang
dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah :
1) Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan
telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari
Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori
teh siap minum dalam kemasan botol.
2) Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama
puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas
produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
3) Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat
bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi
maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
4) Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan
hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas,
dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon apapun
makanannya minumannya teh botol sosro.
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh
Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan
pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk
kalangan

muda

dan

Tebs

untuk

pengkonsumsi

minuman

berkarbonasi, selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit


margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen
dan distributornya.
Ada hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan
penggunaan kata Teh Botol kemudian memberikan asosiasi pada
Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga
tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus
dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat,

53

karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka


kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa.
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro
menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah :
1) Line Extens ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan
pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs
untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman
berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar,
terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai
menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Kesuksesan
produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT.
SInar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi
PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer
dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh
yang mengandung soda.
2) Brand Extens ion dengan meluncurkan produk Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA.
b. Strategi Distribusi
Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran
yang mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari
produsen ke konsumen. Perusahaan harus membuat keputusan
mengenai

saluran

(channel)

yang

akan

digunakan

dalam

mendistribusikan produk produk mereka. PT Sinar Sosro


merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses
mengolah minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk yang
dihasilkan adalah teh dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol
Sosro. Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang
diraih perusahaan tidak terlepas dari strategi distribusi yang jitu
dalam menjangkau pasar. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro
adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan
terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk
sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.

54

Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional


mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan
Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke
Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Sosro
dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar.
Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan juga
merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability) menjadi
kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet outlet
Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan
Teh Botol Sosro. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu
menemukan availability Sosro mencapai 100 persen.
Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah
dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh
sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan
bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas
cakupan distribusi dari Sosro.
c. Pricing Strategy
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan
botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang
yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi
yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari
biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang
sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk,
Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh
siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di
Indonesia.
d. Strategi Promosi
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia
sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam
beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat
di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar
sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir,
ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh

55

dalam botol seperti yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang
perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk
menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia.
Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat
sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki
prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan
bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya
dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga
kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah
keanehan.
Sosrodjojo,

pendiri

perusahaan

sosro,

justru

berpikir

sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes


cicip (on place test) di pasar pasar tradisional terhadap teh tubruk
cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat
dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara
tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung
meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah
diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong tong
dan dibawa dengan mobil. Akan tetapi cara ini ternyata membuat
banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan
belum

sebaik

sekarang.

Akhirnya

sosro

mencoba

untuk

memasukkannya pada kemasan kemasan botol limun agar mudah


dibawa. Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan
kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam
menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering
melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro
menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan
hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah
kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini
dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam
kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios kios sepanjang

56

jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin
dengan menyediakan boks boks es pada titik titik penjualannya
(penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Kini PT Sinar Sosro telah menjadi perusahaan minuman yang
besar dan otomatis strategi pemasaran yang dipakai pun semakin
besar pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa
tetapi kini banyak iklan iklan sosro yang terlihat di berbagai
stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai
acara acara besar maupun kecil.

Anda mungkin juga menyukai