LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan atau safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan
aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau
safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja
yang aman bebas dari kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan
menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja
adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang
melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah
menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
2. Keselamatan kerja Listrik
a. Pengertian Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang
menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor
(pengantar listrik) atau ion (positif atau negatif) dalam zat cair atau gas.
Energi listrik dinamis dapat diubah menjadi energi lain dengan tiga
komponen dasar, sesuai dengan sifat arus listriknya.
Ada dua jenis arus listrik yaitu arus listrik searah atau biasa
disebut arus DC dan arus listrik bolak-balik atau yang biasa disebut arus
AC. Satuan arus listrik adalah ampere ( A ), tegangan listrik mempunyai
satuan volt ( V ) dan daya listrik memiliki satuan watt ( W ).
Energi listrik sangat bermanfaat dalam menunjang kerja
manusia. Energi listrik dapat dihasilkan dari sumber energi alam seperti
angin atau panas matahari dan telah menjadi kebutuhan yang paling
banyak digunakan di dunia sejak penemuannya. Bahan bakar fosil dan
batu bara adalah contoh dari jenis gas yang juga dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik. Petir juga bentuk lain dari listrik. Baterai juga
4
merupakan salah satu contoh kecil dari manfaat listrik. Tapi baterai
diperlukan untuk dikenakan pada listrik dengan voltage kecil, dan apabila
diperlukan, dapat sangat berguna dalam melayani tujuannya. Pengadaan
listrik pada peralatan elektronik kecil, misalnya jam dinding, remote tv,
handphone, dan lain sebagainya
b. Pengertian-Pengertian Berhubungan dengan Kelistrikan
1) Instalasi listrik adalah jaringan yang tersusun secara terkoordinasi
mulai dari sumber pembangkit atau titik sambungan suplai daya listrik
sampai titik beban akhir sesuai maksud dan tujuan penggunaanya.
2) Perlengkapan listrik adalah semua sarana yang diperlukan dalam
rangkaian instaasi listrik, misalnya pengendali, fiting, sakelar dan
sejenisnya.
3) Peralatan listrik adalah sema jenis alat, pesawat, mesin dan sejenisnya
yang digerakkan dengan tenaga listrik atau sebagai pengguna listrik.
4) Bahaya sentuhan listrik adalah sentuhan yang dapat membayakan
manusia, nilai tegangan dan arus listrik yang dapat mengakibatkan
kematian.
5) Bahaya sentuhan langsung adalah menyentuh pada bagian konduktif
yang secara normal bertegangan.
6) Bahaya sentuhantidak langsung adalah menyentuh pada bagian
konduktif yang secara nrmal tidak bertegangan, namun menjadi
berteganagan karena adanya kebocoran isolasi.
7) Bahaya sambaran petir adalah bahaya pada manusia, binatang,
bangunan atau peralatan karena dilalui oleh arus petir baik langsung
maupun tidak langsung.
8) Lift adalah sarana transportasi vertical untuk mengangkut orang atau
barang dengan tenaga penggerak motor listrik dan dikendalikan secara
otomatik memlaui sistem control elektrik.
c. Manfaat Listrik Bagi kehidupan Manusia
1) Listrik sebagai penghasil cahaya
Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang dipasang.
Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam dating,
dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerjanya adalah jika
arus listrik mengalir pada kawat wolfram, kemudian lampu akan panas
berbeda
potensial
yang
dapat
dijangkau
secara
dimaksudkan
untuk
10
melakukan
pelayanan,
pemeliharan
dala
kedaan
11
12
beberapa instalasi atau karena instalasinya jelek. Maka dari itu digunakan
sepatu safety saat mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan
listrik.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentang terhadap
pengaruh aliran aruslistrik. Ada empat batasan jika kita tersengat arus
listrik :
a)
b)
(0,5 mA 10 mA)
c)
(200 mA 500 mA ) :
detik.
Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa
sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah
( diatas 500 mA )
bahaya.
Jantung akan rusak dan secara permanen
dapat merusak sistem peredaran darah serta
berakibat kematian.
13
diakibatkan
pemanasan
jaringan
akibat
14
dewasa. Tahanan
tubuh
wanita
dewasa
lebih
rendah
1 mA
5 mA
sedikit.
Merasa terkejut, tidak menyakitkan tapi
6-30 mA
mengganggu.
Sakit dan sangat mengejutkan, otot kehilangan
50-150 mA
control.
Sakit yang hebat, pernapasan tertahan, otot
15
kematian.
Ventricular fibrillation (jantung kehilangan
irama denyut), kontraksi otot dan kerusakan
syaraf terjadi. Sangat mungkin terjadi
10.000 mA
kematian.
Kegiatan jantung tertahan, terbakar hebat, dan
terjadi kematian
16
dengan
aliran
listrik,
menyentuh
korban
dapat
17
untuk
mencegah
terjadinya
kecelakaan
18
dilaran
bekerja
dibawah
tonggak
pohon
pembuangan
atau
menggerakan
beban
mesin
19
harus
dibuat
dengan
20
21
12) Harus selalu menggunakan pelindung kepala dan kaki pada saat
penggalian berlangsung.
13) Tidak boleh menggunakan alat penggalian mesin (excavator) pada
jarak 50 cm dari pipa gas.
14) Jika tercium adanya bau gas, harus segera melakukan pemeriksaan
untuk menjamin bahawa tidak ada sumber api disekitar lokasi
penggalian.
d. Pekerjaan Pondasi
Persyaratan Umum
1) Mesin pemancang (pile drive) harus ditumpu oleh dasar yang kuat
seperti balok kayu yang berat, bantalan beton/pondasi penguat
lainya.
2) Bila perlu untuk mencegah bahaya, mesin pemancang harus diberi
tali/rantai penguat secukupnya.
3) Mesin pemancang tidak boleh digunakan di dekat jaringan listrik
4) Bila 2 buah mesin pemancang digunakan pada satu tempat, maka
jarak antar mesin mesin tersebut tidak boleh kurang dari panjang
kakinya yang terpanjang.
5) Fasilitas untuk mencapai lantai kerja (platform) dan roda penggerak
(pulley) paada ujung atas harus berupa tangga yang memenuhi
persyaratan
6) Lantai kerja dan tempat kerja operatornya harus terlindungi dari
cuaca
7) Saluran upa/udara harus terbuat dari pipa baja atau semacamnya
8) Sambungan pipa (hose) harus diikat dengan tali/rantai
9) Roda penggerak pada mesin pancang harus diberi pengaman untu
mencegah seseorang terjerebat didalmnya.
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana Bangunan
1) Perancang
a) Peraturan Umum
(1) Perancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan yang tidak
bisa dikerjakan secara aman dalam ketinggian.
(2) Perancah hanya dapat dibuat dan dirubah oleh pengawas
yang ahli dan bertanggung jawab.
b)Bahan bahan
(1) Dalam membuat perancah harus digunakan bahan yang baik
22
(2) Kayu yang digunakan harus berurat lurus padat, tidak ada
mata kayu yang besar besar, kering, tidak membusuk, tidak
ada lubang ulat.
(3) Tali baja yang telah terkena asam/bahan kimia, karat lainya,
(4)
(5)
(6)
(7)
23
24
konstruksi perancah.
j) Sepatu perancah (fixed base fixture)
Alat pada ujung tiang vertical, menghubungkan landasan dengan
tiang vertical.
k) Sambungan pin (join pin)
Alat sambung berbentuk pipa, menghubungkan antara tiangtiang vertical.
l) Pengunci lengan (arm lock)
Alat pengunci yang menghubungkan dua frame vertical.
m) Tangga (ladder)
Alat yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggian
untuk menaikkan dan menuruni.
n) Clamp bebas (universal clamp)
Alat pengikat perancah pipa ke segala arah.
o) Clamp siku-siku (right angle clamp)
Alat pengikat perancah pipa secara siku-siku.
p) Braket (bracket)
Konstruksi berbentuk siku pada perancah, penunjang siku yang
berfungsi untuk mendukung lantai kerja diatasnya.
q) Jaringan pengaman (protective net)
Jaringan untuk perancah agar para pekerja atau orang-orang
berada dibawahnya tidak kejatuhan benda-benda atau material.
r) Rangka (frame)
Tiang vertical berbentuk frame pada perancah frame.
s) Butt joint
25
26
terhadap
kelayakan
kondisi
perancah.
Penilaian
27
gangguan,
dalam
masa
B. Perundang-undangan
1. Undang-undang No. 1Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
2. Undang-undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan
28