Klausul IATF – 6.1.2.

2
Klausul ISO 9001 – 10.2
SOP
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
1. TUJUAN :
a. Sebagai panduan melakukan tindakan koreksi/perbaikan untuk menghilangkan akar
penyebab dari ketidaksesuaian.
b. Tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab potensi terjadinya ketidak-
sesuaian.

2. RUANG LINGKUP.
Prosedur ini mencakup mulai dari pencatatan sampai memonitoring tindakan koreksi dan
pencegahan terhadap ketidaksesuaian yang terjadi.

3. REFERENSI.
3.1. IATF 16949:2016 Klausul 6.2.2
3.2. ISO 9001:2015 Klausul 10.2

4. PROSEDUR.

4.1. Ketentuan umum.

4.1.1. Usulan tindakan perbaikan dan pencegahan.
Setiap karyawan yang terkait dengan proses atau aktifitas dapat memberikan
usulan tindakan koreksi dan pencegahan sesuai dengan masalah yang timbul.
4.1.2. Usulan tindakan koreksi dan pencegahan dapat berasal dari :
a. Audit Mutu dan Lingkungan Internal.
b. Karyawan yang menemukan ketidak sesuaian khususnya masalah
Lingkungan.
b. Audit Mutu dan Lingkungan External.
c. Keluhan Pelanggan.
d. Keluhan Stake Holder.

4.2. Identifikasi ketidak-sesuaian.

4.2.1. Ketidaksesuaian yang ditemukan dari audit mutu internal akan diidentifikasi
sesuai dengan prosedur Audit Mutu Internal.
4.2.2. Ketidaksesuaian yang terkait dengan supplier / penyedia external dapat
diidentifikasi dari Prosedur Purchasing / pembelian.
4.2.3. Ketidaksesuaian yang terkait dengan pelanggan dapat diidentifikasi melalui
Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan.
4.2.4. Ketidaksesuaian yang ditemukan dari pemeriksaan mutu diidentifikasi
dengan Prosedur Pengendalian Produk tidak Sesuai.

4.3. Langkah-langkah penanganan ketidak-sesuaian.

4.3.1. Tinjauan Permintaan Tindakan Koreksi/Perbaikan dan Pencegahan.

a. Pengusul akan mencatat setiap ketidaksesuaian yang perlu ditindaklanjuti
pada formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan (CAR).
Form tersebut dan bukti pendukungnya disampaikan kepada MR untuk
ditindal lanjuti.
 b. MR akan meninjau apakah Permintaan Tindakan Koreksi dan
Pencegahan tersebut perlu untuk ditindaklanjuti.
 Jika tidak perlu untuk ditindak lanjuti, maka PTPP tersebut akan
disimpan.
 Jika perlu ditindak lanjuti, MR akan memberikan nomor pada CAR
tersebut
 MRakan meneruskan CAR tersebut kepada bagian terkait dan
salinannya disimpan oleh Document Controller.

4.3.2. Analisa penyebab masalah.

a. Pemangku proses / auditee menganalisa penyebab ketidaksesuaian / potensi
ketidaksesuaian guna menetapkan tindakan koreksi /tindakan pencegahan
yang harus diambil.
b. Analisa ini dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi faktor-faktor yang
terkait dengan terjadinya ketidak-sesuaian.
c. Hasil analisa mengenai penyebab ketidak sesuaian akan dicantumkan
pada CAR termasuk juga rencana implementasi, batas waktu pelaksanaan
dan personil yang bertanggung jawab.

4.3.3. Tindakan Perbaikan.

a. Tindakan perbaikan dapat ditetapkan setelah penyebab ketidak
sesuaian teridentifikasi dengan jelas melalui analisa masalah.
b. Bagian yang terkait harus menerapkan tindakan koreksi / pencegahan
sesuai dengan keputusan dalam analisa masalah.

4.3.4. Tindakan Pencegahan.

a. Tindakan pencegahan dapat ditetapkan setelah penyebab potensial
terjadinya masalah teridentifikasi dengan jelas.
b. Tindakan pencegahan dapat juga diambil berdasarkan hasil statistik yang
menunjukkan adanya suatu kecenderungan yang menunjukkan
potensi terjadinya masalah.
Penetapan tindakan pencegahan harus berdasarkan pada tingkat potensi
permasalahan.

4.4.4. Monitoring Tindakan Koreksi dan Pencegahan.

a. Pemangku proses / auditee harus memastikan bahwa tindakan koreksi/
pencegahan yang direncanakan telah dilaksanakan dan efektif untuk
menyelesaikan masalah.
b. MR akan memverifikasi dan menilai keefektifan setiap Tindakan Koreksi
dan Pencegahan yang telah selesai ditindaklanjuti.
c. MR akan mencatat semua tindakan koreksi / pencegahan pada Log
Status CAR.
Hasil penerapan tindakan koreksi / pencegahan akan dilaporkan pada
saat rapat tinjauan manajemen.
===============================================
Lampiran :
1. CAR
2. CAR Status Log.
CAR Status log :