Anda di halaman 1dari 34

No.

Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :


Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 1 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

PT GROGOL SARANA TRANSJAYA

NAMA PENERIMA DOKUMEN :

NO. SALINAN DOKUMEN :

STATUS DOKUMEN :

ASLI SALINAN TIDAK TERKENDALI

SALINAN TERKENDALI KADALUARSA

DIBUAT OLEH, DIKETAHUI OLEH, DISETUJUI OLEH,

ADI WIDODO ELY SANDI YUDHA BUDIONO PANGESTU


HSE OFFICER DOCUMENT CONTROL MANAGEMENT
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 2 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

CATATAN REVISI

NO Halaman Uraian Revisi Tangal Paraf

1. 26 Penambahan identifikasi potensi ledakan

2. 1 Perubahan pengesahan dokumen oleh


personel yang berwenang

3. 3 Pembaharuan referensi berdasarkan ISO


45001:2018, Kepmen ESDM No. 1827
Tahun 2018 dan perubahan penomoran
dokumen
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 3 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

A. TUJUAN
Tujuan SOP Penanganan Keadaan Darurat adalah untuk memperkecil dampak
buruk akibat keadaan darurat terhadap manusia, lingkungan, aset, citra dan reputasi
perusahaan. Serta memberikan pedoman umum bagi karyawan dalam keadaan
darurat dan memberikan tanggung jawab untuk koordinasi yang lebih baik dalam
persiapan dan respons terhadap keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi di
wilayah PT. Grogol Sarana Transjaya.

SOP Penanganan Keadaan Darurat (SPKD) merupakan bagian dari Program


Penanganan Keadaan Darurat yang terdiri dari komponen-komponen berikut :
Kebijakan & Prinsip, Peran Tanggap Darurat di Site, Tim Penanganan Keadaan
Darurat, Komandan di lokasi kejadian, SPKD di Site, Prosedur Keadaan Darurat,
Proses Tinjauan dan Personel yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap program di
masing-masing lokasi.

Peran Tanggap Darurat (PTD) merespons dengan segera dan berusaha


mengendalikan keadaan darurat, komandan di lokasi kejadian memiliki tanggung
jawab utama untuk merespons secara taktis terhadap terjadinya keadaan darurat.
Tim Penanganan Keadaan Darurat siap untuk memberikan pedoman strategis dan
dukungan kepada PT. Grogol Sarana Transjaya.

Tidak semua keadaan darurat dapat didiagnosis sebelum terjadi. Disamping itu,
pedoman ini dan pelatihan Peran Tanggap Darurat akan dapat membantu

Pengetahuan tentang bagian-bagian perencanaan respons keadaan darurat yang


mempengaruhi individu dalam situasi darurat sangatlah penting untuk diketahui.
Group Leader /Pengawas harus meninjau ulang SOP Penanganan Keadaan Darurat
dengan karyawannya :
1. Selama penempatan atau transfer ke pekerjaan yang baru.
2. Sewaktu tugas atau tanggung jawab yang ditugaskan dalam Departemen atau
area di rubah atau dimodifikasi.
3. Secara rutin sedang mengikuti latihan, pelatihan informal dan latihan-latihan.

Tingkat keseriusan dan besarnya keadaan darurat menentukan tingkat keterlibatan


dan sampai sejauh mana prosedur keadaan darurat difungsikan.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 4 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dipergunakan dalam rangka penerapan sistem manajemen terintegrasi
K3PLM yang berlaku di seluruh lokasi tambang PT Grogol Sarana Transjaya dan
subkontraktor yang bekerja dan berada dalam pengawasan PT Grogol Sarana
Transjaya

C. REFERENSI
1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Kriteria 6.7 Kesiapan menangani
Keadaan Darurat
3. Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Elemen IV.9 Pengelolaan Keadaan Darurat
4. ISO 45001:2018 Klausul 8.2 Penanganan Keadaan Darurat
5. ISO 14001:2015 Klausul 8.2 Penanganan Keadaan Darurat

D. DEFINISI

SPKD SOP Penanganan Keadaan Darurat


Pemilik lahan area pertambangan dengan ijin rePJO i dari
pemerintah setempat yang bertanggungjawab dalam
OWNER
pelaksanaan K3 dan Lingkungan di wilayah usaha
pertambangan.
Komandan di Lokasi Kejadian ( On Scene Commander ) yang
KLK ( OSC )
membawa PTD.
Peran Tanggap Darurat : Tim yang menangani keadaan
PTD
darurat di lokasi kejadian yang yang terdiri dari berbagai seksi
Ancaman aktual atau pontensial terhadap kemampuan jangka
panjang proyek PT. Grogol Sarana Transjaya untuk melakukan
KRISIS ( CRISIS )
bisnis yang berdampak terhadap : Pengoperasian, Citra dan
Kewajiban.
Strategi dan tindakan yang diambil untuk melindungi aset yang
dapat dilihat atau tidak dapat dilihat perusahaan dari ancaman
PENANGANAN KRISIS aktual atau pontensial terhadap kewajiban jangka panjang
yang diakibatkan oleh bencana, non kejadian atau rangkaian
(CRISIS MANAGEMENT)
perkembangan negatif yang menjurus pada keadaan krisis.
Penanganan krisis bergantung pada dampak yang disebabkan
oleh keadaan darurat yang dapat terjadi terhadap
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 5 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

pengoperasian, citra & kewajiban perusahaan.


Insiden fisik yang kalau tidak segera ditangani dapat
KEADAAN DARURAT
mengancam jiwa / musnahnya lingkungan atau aset.
Tindakan yang ditempuh untuk menangani konsekuensi
keadaan darurat yang dapat mengancam jiwa, lingkungan dan
PENANGANAN KEADAAN
aset. Penanganan keadaan darurat meliputi respons
DARURAT
operasional dan fungsi staf pendukung, seperti : Segi hukum,
Asuransi, Hubungan masyarakat, Sumber daya manusia,
Security dll.
Tindakan – tindakan yang ditempuh di lokasi terjadinya
keadaan darurat guna melindungi jiwa, lingkungan dan aset.
RESPON KEADAAN
Respons keadaan darurat meliputi tindakan yang diambil oleh
DARURAT
perusahaan, pelayanan keadaan darurat kota dan pihak
berwenang / instansi lain.
Tim Penanganan Keadaan Darurat adalah Tim yang terdiri dari
TPKD Management yang akan menangani lebih lanjut bila PTD tidak
bisa mengatasi keadaan darurat di areanya.

E. AKTIVITAS DAN TANGGUNG JAWAB


Dokumen/
No Aktifitas PIC
Catatan
1 Tugas dan Tanggungjawab Umum
a. Tingkat Resiko
Mengklasifikasikan tingkat keseriusan keadaan darurat ke
dalam salah satu dari empat tingkat resiko dapat meningkatkan
ketepatan komunikasi dan respons keadaan darurat di dalam
perusahaan secara menyeluruh.
Komandan di lokasi kejadian akan menentukan Tingkat Resiko (
Kritis, Tinggi, Sedang, Rendah ) yang menunjukkan tingkat
keseriusan situasi. Hal tersebut akan ditegaskan oleh Tim HSE
Penanganan Insiden pada saat diaktifkan dan akan digunakan Dept
pada semua pemberitahuan.
1) Tingkat Resiko Rendah
Keadaan darurat dapat ditangani cukup dengan respons
Pengawas Lapangan saja, bercirikan:
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 6 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

a)
Cedera ringan ( Minor Injury )
b)
Kerugian Harta Milik < US$ 1000
c)
Tidak ada hambatan dalam operasi
d)
Publikasi tidak dilibatkan
e)
Dapat ditangani secara menyeluruh di tingkat lokal
 Tim Penanganan Insiden : Group Leader /Pengawas
Saat itu.
2) Tingkat Resiko Sedang
Keadaan darurat dapat ditangani dengan respons Kepala
Departemen , bercirikan :
a) Satu orang yang mengalami cedera ringan yang
berpotensi serius.
b) Kerugian Harta Milik US$ 1000 sampai US$ 5000
c) Gangguan operasi yang bersifat sementara.
d) Publikasi dilibatkan atau akan dilibatkan.
e) Berdampak pada tingkat Site
 Tim Penanganan Insiden : Department Head, Section
Head terkait & HSE Dept Head dan Tim ERT.
3) Tingkat Resiko Tinggi
Keadaan darurat dapat ditangani dengan respons PJO ,
bercirikan :
a) Satu atau lebih korban mengalami cidera berat ( LTI ).
b) Kerugian Harta Milik US$ 5000 sampai US$ 10000
c) Gangguan operasi berlangsung selama Proses
Investigasi.
d) Publikasi penting dilibatkan atau akan dilibatkan.
e) Berdampak pada tingkat Site & HO.
 Tim Penanganan Insiden : PJO / DPJO , Department
Head Terkait, HSE Dept Head
4) Tingkat Resiko Kritis
Keadaan darurat dapat ditangani dengan respons PJO ,
bercirikan :
a) Satu atau lebih korban meninggal
b) Kerugian Harta Milik > US$ 10000
c) Gangguan Operasional berlangsung selama Proses
Investigasi / lebih
d) Publikasi dilibatkan
e) Berdampak pada Bisnis Perusahaan secara menyeluruh
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 7 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

 Tim Penanganan Insiden : PJO / DPJO , All


Dept Head
b. Menghubungi Pihak Yang Berwenang
PJO berhak memutuskan jika ada pihak berwenang tingkat
Nasional dan eksternal lainnya yang harus diberitahukan,
tentang oleh siapa dan apa yang harus disampaikan. Jika
dianggap sesuai untuk menghubungi pihak berwenang
setempat, pada umumnya aman untuk menyatakan tentang apa
saja yang telah terjadi (tanpa menspekulasi penyebabnya),
tindakan apa yang harus dilakukan, dan secara khusus
bagaimana anda meminta mereka untuk memberikan
pertolongan, bersikaplah sopan dalam menghubungi, namun
harus disampaikan dengan jelas.
Jika pihak yang berwenang dilibatkan, berusahalah untuk tidak
melepas wewenang, tugas dan tanggung jawab Proyek PT.
Grogol Sarana Transjaya bila dimungkinkan, berusahalah untuk
mendelegasikan tindakan khusus pada mereka yang mampu All
menunjukkan kualifikasinya yang terbaik. Jika mereka Dept
bertentangan dengan keputusan anda yang terbaik, & Tim
berusahalah untuk menolak saran pihak yang berwenang ERT
tersebut, khususnya jika mereka ingin melibatkan media massa.
c. Tindakan Respons Keadaan Darurat/Insiden
1) Diketahui Adanya Keadaan darurat / Insiden
Jika aman dilakukan tindakan lokal yang sesuai ditempat
tersebut. Misalnya: P3K, Pemadam Kebakaran,
Pengendalian Tumpahan B3 dan lain-lain sesuai dengan
kebutuhan untuk mengatasi situasi tersebut.
2) Lakukan panggilan keadaan darurat melalui,
Nomor telepon Contact Emergency, Mess diantaranya
memuat : nomor HP Emergency ERT, HSE Dept, PJO/ Dept
Head. Unit Respons Keadaan Darurat akan berfungsi mulai
dari awal PTD dan lanjutan oleh TPKD.
3) Kosongkan Lokasi Anda. Empat bagian berikut ini akan
dijelaskan :
a) Prosedur Evakuasi
Tanggung jawab utama untuk setiap karyawan dalam
evakuasi keadaan darurat :
 Ketahui lokasi semua pintu keluar darurat dan tempat
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 8 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

berkumpul yang ada di tempat kerja anda, khususnya


lokasi pintu keluar darurat terdekat.
 Pada waktu menerima pemberitahuan untuk melakukan
evakuasi, segera hentikan tugas yang sedang anda
lakukan dan pergi secara teratur menuju tempat
berkumpul yang tersedia di tempat kerja anda.
Karyawan tidak boleh pergi ke tempat berkumpul yang
lebih jauh dengan melintasi bangunan yang sedang di
evakuasi.
 Semua alarm evakuasi harus ditaati dan diperlakukan
sebagaimana situasi pada saat terjadi keadaan darurat.
Kecuali jika personel telah diberitahukan sebelumnya
tentang adanya pengujian khusus alarm.
 Pada saat meninggalkan tempat kerja anda yang
dilakukan adalah tutup semua pintu & jendela, dan
matikan peralatan anda untuk mengurangi penyebaran
asap dan api. Hal ini dapat membatasi keadaan darurat
dan menambah peluang untuk melakukan evakuasi
yang aman. Berikan keputusan yang aman dan jika
waktu memungkinkan, matikan alat-alat, komputer,
peralatan kantor dan lampu serta data sensitif dengan
cara mengunci laci dan kabinet file.
 Jika anda merupakan orang terakhir yang
meninggalkan lokasi tersebut, lakukan pemeriksaan
untuk memastikan semua kantor / tempat kerja /
peralatan bebas dari adanya karyawan, waktu dan
keadaan-keadaan yang mengijinkan
 Gunakan pertimbangan yang cermat dalam
menentukan apakah ada waktu untuk mematikan
peralatan, tanpa membahayakan diri anda sendiri atau
orang lain.
 Berjalanla dan jangan berlari. Dalam keadaan darurat,
bergeraklah dengan cepat tetapi jangan lari. Tetap
mengontrol diri.
 Hindari ruangan yang dipenuhi dengan asap. Jika
hanya ruangan yang dipenuhi asap yang dapat
digunakan sebagai jalan keluar, maka merangkaklah
dengan posisi tangan dan lutut dilantai atau keluar
melalui jendela.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 9 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

 Jangan berbicara dan bahkan berbisik, kecuali bila hal


tersebut benar-benar dianggap perlu. Bila orang-orang
banyak berbicara, hal ini dapat mempersulit komunikasi
dalam memberikan petunjuk keadaan darurat.
 Setelah meninggalkan gedung, segera pergi ke tempat
berkumpul yang ditunjuk, senantiasa waspadalah
terhadap lalulintas yang memungkinkan atau bahaya-
bahaya lainnya. Pastikan bahwa kontak telah dilakukan
sesegera mungkin dengan Group Leader /Pengawas
anda (orang yang ditunjuk). Setelah tiba di tempat
berkumpul, tetaplah berada ditempat tersebut hingga
diberikan petunjuk selanjutnya. Jika anda berada
dilokasi yang bukan merupakan tempat anda bekerja,
informasikan kepada Group Leader /Pengawas tempat
bekerja anda serta nama Group Leader /Pengawas
anda. Jika anda merupakan anggota tim respons
(brigade pemadam kebakaran, rescue tambang), maka
anda harus melapor kepada Group Leader /Pengawas
anda sebelum melaporkannya pada tim tempat
berkumpul.
 Setiap orang yang mengetahui ada personel yang
hilang, segera melaporkan informasi tersebut kepada
Group Leader /Pengawas masing-masing.
 Kelompok kerja tanpa Group Leader /Pengawasnya
ada ditempat berkumpul wajib melaporkan kepada
Group Leader /Pengawas departemen yang ada.
Jangan kembali memasuki gedung yang berada dilokasi
yang telah dievakuasi atau kembali ke lokasi kejadian untuk
melihat maupun menawarkan bantuan, kecuali jika anda
secara khusus diminta oleh Komandan Insiden
b) Tempat Berkumpul Untuk Evakuasi
 Tempat berkumpul untuk setiap gedung dan lokasi
telah ditentukan. Kenali tempat berkumpul tersebut
dan pada saat diberitahukan untuk melakukan
evakuasi dari tempat kerja anda, segera pergi ke
tempat berkumpul tersebut.
 Personel yang berada di dalam lokasi (tidak termasuk
Pit) yang tidak mempunyai tempat berkumpul khusus
harus melakukan evaluasi ke tempat berkumpul
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 10 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

umum dan hubungi garis komando departemen guna


menunggu perintah.
 Semua tempat berkumpul harus berjarak sekurang-
kurangnya 15 (lima belas) meter dari gedung yang
dievakuasi dan tempat tersebut sebaiknya terletak
berlawanan dengan arah angin serta berada pada
posisi yang lebih tinggi dan jauh dari arus lalu lintas.
c) Perhitungan Personel
 Group Leader /Pengawas bertanggung jawab untuk
menghitung personelnya pada saat terjadi keadaan
darurat. Dalam melakukan tanggung jawab ini, ada
dua tanggung jawab utama yaitu :
 Selama melakukan evakuasi, kosongkan
tempat kerja para personel.
 Ditempat berkumpul yang telah ditentukan,
lakukan penghitungan jumlah karyawan dan orang
lain (misalnya Kontraktor, Vendor dan lain-lain)
yang terletak ditempat kerja mereka pada waktu
dilakukan evakuasi.
 Pada waktu penghitungan selesai dilakukan, Group
Leader/Pengawas harus melaporkan hal tersebut
kepada atasan langsung dan menyampaikan
ketidakcocokan jumlah personel, termasuk personel
yang tidak ada dan/atau beberapa orang yang biasa
bekerja ditempat-tempat lainnya.
 Setiap Group Leader/Pengawas akan melaporkan hal
tersebut kepada atasan langsung masing-masing,
hingga informasi tentang personel tersebut diperoleh.
Dept Head/Sect Head untuk masing-masing
departemen yang berada ditempat berkumpul. Dept
Head/ Sect. Head akan menghitung jumlah semua
personel departemen. Hasil penghitungan ini harus
termasuk semua karyawan, subkontraktor, personel
yang diantar, personel sementara dan pengunjung
yang berada dibawah pengawasan mereka.
 Atasan (Dept Head/Sect Head) departemen yang
berada di masing-masing tempat berkumpul harus
berkomunikasi satu sama lain untuk menentukan
lokasi personel yang tidak ada tersebut. Jika personel
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 11 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

yang dianggap tidak ada ternyata berada di dalam


fasilitas evakuasi, maka komandan di lokasi kejadian
harus dihubungi dengan segera.
 Dept Head/Sect Head harus tetap menjaga keutuhan
kelompoknya di tempat berkumpul masing-masing
sehingga petunjuk selanjutnya diberitahukan oleh
komandan di lokasi kejadian.
d) Evakuasi Pit
 Pemberitahuan tentang evakuasi pit akan
disampaikan melalui masing-masing channel radio
dan hanya disahkan oleh PJO yang bertanggung
jawab atas Tim Penanganan Keadaan Darurat.
Personel Pit yang berada di dalam kendaraan yang
berban karet akan diberitahukan untuk menuju ke
tempat berkumpul yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Personel yang bekerja di Pit dan tidak menggunakan
kendaraan berban karet atau tidak memiliki akses
terhadap kendaraan (misal operator excavator / Drill
dan lain-lain ). Akan dijemput dengan kendaraan
ringan
 Sangat penting untuk diperhatikan bahwa orang yang
menunggu untuk di evakuasi harus tetap berada di
dalam lokasi yang telah ditentukan dan berada diluar
jalur angkutan (Hauling Road).
4) HSE Officer / HSE Sect. Head (jika aman) akan pergi ke
lokasi Kejadian Keadaan Darurat.
5) Saat timbul situasi yang mengancam jiwa seseorang, Tim
ERT akan bertanggung jawab atas keselamatan dan
penyelamatan semua personel. Dalam hal ini, semua
personel di Site harus mengikuti petunjuk PJO dan tidak ada
pekerjaan lain di dalam lokasi ini yang dilaksanakan tanpa
wewenang PJO. Semua Personel di site harus siap siaga
dan tetap menunggu petunjuk selanjutnya
6) Jika gedung atau lokasi telah dievakuasi, maka personel
tidak boleh masuk kembali untuk melakukan pencarian dan
penyelamatan atau melakukan prosedur shutdown, hingga
semua isyarat yang jelas diberikan, atau kecuali jika diminta
oleh PJO yang bertanggung jawab atas Tim Penanganan
Keadaan Darurat
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 12 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

a) Pencarian dan Penyelamatan, Sebelum semua isyarat


jelas diberikan, maka untuk melakukan pencarian dan
penyelamatan hanya anggota PTD yang diperbolehkan
untuk memasuki lokasi yang telah dievakuasi tersebut.
Pencarian dan Penyelamatan merupakan tanggung jawab
OSC dan akan dilakukan sesuai dengan pedoman
pengoperasian standar. Bagaimana Tim ini dapat meminta
pertolongan dari PJO atau orang yang ditunjuk untuk
pencarian dan penyelamatan, karena pengetahuan
mereka tentang lokasi tersebut
7) Penghentian Keadaan Darurat
Lokasi yang di evakuasi pertama-tama harus dinyatakan
aman. Anggota PTD akan melakukan penyelidikan terhadap
fasilitas yang dievakuasi. Jika diketahui ada kebakaran atau
kerusakan gedung, maka lokasi tersebut harus diinspeksi
oleh bagian HSE & HRD Departemen guna menentukan
apakah lokasi tersebut aman untuk ditempati lagi
8) Kembali Kerja
Pada waktu isyarat “ Semua – Aman “ telah diterima oleh
komandan di lokasi kejadian, maka karyawan dapat bekerja
kembali ditempat kerja masing-masing
9) Penyelidikan Dalam Beberapa Situasi Di Sekitar Keadaan
Darurat
Pada akhir terjadinya keadaan darurat, Departemen HSE
akan memastikan bahwa penyelidikan dilakukan guna
mencegah terulangnya peristiwa tersebut
10) Setelah OSC membuat laporan, maka selanjutnya “
Prosedur Penangan Keadaan Darurat “ akan ditinjau ulang
bersama dengan praktek standar atau prosedur di lokasi /
Site yang terkait

2 Pusat Komando dan Kendali Tim


Tugas dan Tanggugjawab Menurut Struktur Komando ERT
PERAN Memberikan respons keadaan darurat awal
TANGGAP untuk mengatasi situasi darurat. Tim ini
DARURAT memiliki kemampuan untuk melakukan
(PTD) pemadaman kebakaran, penyelamatan,
bantuan medik, penyelamatan di sungai dan
lain sebagainya.
PEMIMPIN TIM Tim Respons Keadaan Darurat bertugas
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 13 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

RESPONS untuk mengarahkan respons dalam situasi


KEADAAN keadaan darurat, misalnya pada saat
DARURAT terjadinya kebakaran, tumpahan bahan kimia,
kecelakaan lalu lintas dll.
KOMANDAN Orang yang berada di lokasi terjadinya
DI LOKASI keadaan darurat.
KEJADIAN / Orang ini bertanggung jawab mengarahkan
OSC seluruh respons terhadap keadaan darurat di
areanya.
Bisa tidak secara langsung berada di tempat
terjadinya keadaan darurat, namun tetap
berada di belakang tempat terjadinya
kejadian untuk mengarahkan keseluruhan
respons yang dilakukan oleh PTD di tempat
terjadinya keadaan darurat tersebut.
TIM Tim pada tingkat lebih tinggi diaktifkan untuk
PENANGANA keadaan darurat tingkat kesiagaan dua dan
N KEADAAN tiga. Tim ini menangani keseluruhan respon
DARURAT keadaan darurat untuk memastikan sumber-
sumber penting dan komunikasi, koordinasi
( eksternal dan internal ) dan penanganan
keadaan darurat dapat tercapai.
PEMIMPIN TIM Orang yang bertanggung jawab untuk
PENANGANA memimpin Tim Penanganan Insiden.
N KEADAAN Bertanggung jawab dalam pengambilan
DARURAT keputusan Tim Penanganan Insiden dan
menyelesaikan tugas bersama personel
dalam Tim Penanganan Insiden.

3 Prosedur Keadaan Darurat Khusus HSE


a. Karyawan Umum & Petugas Emergency Respon Team & Tim
ERT
1) Jika terdapat situasi yang mengancam. Komandan di lokasi
kejadian memerlukan evakuasi, maka harus koordinasi
dengan Tim Penanganan Keadaan Darurat, dan selanjutnya
Ketua Pelaksana akan menghubungi Pemimpin Tim
Penanganan Keadaan Darurat (PJO ).
2) Karyawan yang bekerja dimasing-masing area kerja akan
pergi ke tempat berkumpul darurat dan atau di tempat yang
akan ditentukan kemudian oleh Tim Penanganan Keadaan
Darurat, jika dipandang perlu.
3) Karyawan Mess akan berkumpul di tempat yang di beri
rambu ‘Tempat Berkumpul Darurat’.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 14 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

b. Daftar Tindakan
1) Security
a) Personil Security akan menutup pintu masuk Mess dan
kantor di area kerja masing-masing sesegera mungkin
setelah dipastikan adanya keadaan darurat.
b) Memberitahukan personel / karyawan yang akan
dievakuasi dengan menggunakan radio, telepon, ucapan
lisan / menyuruh seseorang dan e-mail.
c) Mengamankan rute-rute evakuasi.
d) Memberi petunjuk untuk pindah (keputusan dikeluarkan
oleh Tim Penanganan Keadaan darurat).
e) Menyusuri rute-rute evakuasi. untuk menghindari orang-
orang tersebut dan menimbulkan kemacetan.
f) Memastikan personel seperti trainer, keluarga atau tamu
ditransportasikan ke Mess dengan peraturan normal
sesegera mungkin dan sebelum terjadinya Tingkat
Resiko Tinggi.
2) Komandan di lokasi kejadian ( Kepala Departemen )
a) Mengetahui tempat Staff dan memastikan mereka
dikontak selama 30 (tiga puluh) menit.
b) Memanggil Staff menuju Main Office PT. Grogol Sarana
Transjaya area site.
c) Melakukan pendaftaran dan penghitungan personel
(yang digunakan untuk daftar yang berkaitan dengan
muatan atau manifest list dan perjalanan berikutnya
yang dilakukan dalam keadaan darurat).
d) Mengumpulkan dokumen penting, misalnya data-data
Engineering, Kontrak dll untuk dipindahkan dan disimpan
di kendaraan.
e) Memindahkan personel departemen secara bersamaan
menuju tempat yang aman.
c. Kebakaran (Alat, Bangunan)
Setiap lokasi dilengkapi dengan alat Pemadam Api Ringan
(APAR) dan Water Truck pemadam kebakaran untuk
penanganan pertama kebakaran kecil. Respon awal yang harus
dilakukan sebagai berikut :
1) Mengingatkan penghuni yang berada didekat area
kebakaran dan mengaktifkan alarm kebakaran jika salah
seorang berada didekatnya.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 15 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

2) Berusahalah untuk memadamkan api jika aman untuk


melakukannya.
3) Mengaktifkan alarm kebakaran.
4) Memberitahukan Komandan di lokasi kejadian (KLK) &
TPKD
Tindakan – tindakan yang lainnya :
1) Group Leader /Pengawas terkait bertanggung jawab untuk
mengawasi area yang dievakuasi.
2) Di dalam kantor atau camp, orang yang terkena harus
berkumpul dengan segera ditempat yang telah ditentukan
( tempat berkumpul ) yang telah diberi tanda “R” dan tetap
berada ditempat tersebut sehingga ada petunjuk
selanjutnya.
3) Orang pertama yang tiba ditempat berkumpul harus
memasukan nama mereka dalam lembar kontrol dan untuk
memastikan bahwa orang-orang yang hadir telah
memasukkan nama mereka dengan baik. Daftar tersebut
disampaikan kepada Group Leader /Pengawas yang tepat
guna melakukan pemeriksaan silang ( Cross check ) dengan
segera.
4) KLK akan pergi ke tempat berkumpul dengan segera dan
menginstruksikan TPD – Site Penyelamatan untuk
melakukan pencarian dan penyelamatan guna mengetahui
personel yang hilang.
5) Group Leader /Pengawas terkait akan melaporkan keadaan
kepada KLK bahwa area tersebut kosong dan jumlah orang
telah dihitung.
Tempat Berkumpul.
1) Semua Mess, tempat berkumpul yang dipasangi rambu
’Tempat Berkumpul Darurat’.
2) Semua Kantor ( area Main Office, Production Office,
Workshop ), tempat berkumpul yang dipasang rambu
’Tempat Berkumpul Darurat’.
3) Kendaraan harus dipindahkan dari rute-rute akses di dalam
dan diluar lokasi yang terkena dampak guna memberikan
jalur yang mudah untuk petugas pemadam kebakaran dan
kendaraan sarana untuk keadaan darurat lainnya. Kunci
harus ditinggalkan didalam kendaraan tersebut agar dapat
dengan mudah dipindahkan pada saat terjadinya keadaan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 16 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

darurat.
4) Personel keadaan darurat, peralatan dan atau kendaraan
tambahan harus diminta sesuai dengan kebutuhan, bagian
Security dan / Safety harus ditugaskan untuk mengontrol
akses menuju lokasi yang terkena dampak.
Cara Pemadaman Kebakaran.
1) Selalu mendekati tempat terjadinya kebakaran tidak
melawan arah angin ( arah angin dari bagian belakang Anda
). Pada saat hendak memadamkan kebakaran, berdirilah
dengan jarak 2-3 meter dari tempat terjadinya kebakaran
(jika berkaitan dengan cairan mudah terbakar, maka Anda
harus berjarak 3-4 meter)
2) Tentukan rute penyelamatan diri sebelum bermaksud untuk
memadamkan kebakaran
(tetap kembali melalui pintu keluar ).
3) Pegang alat pemadam api ringan (APAR) dengan posisi
tegak lurus ;
a) Tekan tuas dengan Carrying handle.
b) Arahkan kebagian dasar api.
c) Matikan api dari permukaan yang terbakar dengan jarak
+ 2 meter, gerakkan slang/nozzle dengan cara
mengkibas-kibaskan kekiri & kekanan, selanjutnya maju
secara perlahan.
d) Lanjutkan pemadaman beberapa saat setelah api
dipadamkan guna menghindari permukaan yang panas
menyala kembali.
4) Bila penggunaan APAR yang sudah berulangkali tidak
berhasil (api membesar), maka lakukan :
a) Informasikan ke OSC/KLK beserta PTD untuk
melanjutkan pemadaman dengan menggunakan water
truck.
b) Bagi karyawan yang tidak berkompeten segera
meninggalkan area kebakaran menuju Tempat
Berkumpul Darurat.
Komandan Di Lokasi Kejadian (KLK / OSC)
1) Lakukan penilaian awal ( berdasarkan IBPR ) tentang tingkat
keseriusan kebakaran.
2) Bila perlu, panggil Tim Respon Keadaan Darurat.
3) Jika bantuan medic dibutuhkan, hubungi Paramedis
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 17 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

4) Informasikan ke Tim Penanganan Keadaan Darurat (PJO )


dan akan dilanjutkan ke Kepala Teknik Tambang ( KTT )
Group Leader /Pengawas
1) Evakuasi Personel yang terkena (korban) keluar dari tempat
berkumpul atau jika berada di dalam PIT
2) Evakuasi Tambang
3) Informasikan ke OSC & PTD untuk segera menuju lokasi
kebakaran dan penuhi kebutuhannya
4) Pelajari situasi dan informasikan pada Kepala Departemen
5) Hitung jumlah Personel Anda yang berada di tempat
berkumpul
d. Tenggelam Di Kolam
1) Orang Pertama Di Lokasi Kejadian.
a) Pelajari keadaan dan pastikan apakah ada orang atau
peralatan yang mengapung / tenggelam di area kolam.
Semua orang harus di evakuasi dari daerah yang
terancam tersebut. Jika mungkin untuk dilakukan tanpa
menimbulkan bahaya pada siapapun, pindahkan
peralatan – peralatan dari daerah yang terancam
tersebut.
b) Jika seorang cedera, ikuti Prosedur Keadaan Darurat
Medik di dalam manual ini.
c) Jika kejadian menyebabkan seseorang tenggelam,
mintalah bantuan PTD.
d) Jangan biarkan diri Anda, atau siapapun dilokasi
kejadian. Pindahlah keposisi menguntungkan yang
aman.
e) Hubungi Group Leader /Pengawas yang berwenang,
laporkan keadaan dan ikuti petunjuknya.
f) Siapkan akses menuju lokasi kejadian untuk kendaraan
keadaan darurat dan arahkan ke lokasi kejadian.
g) Tetaplah diposisi menguntungkan yang aman sampai
digantikan dan diizinkan meninggalkan tempat tersebut
oleh Group Leader /Pengawas yang berwenang ( Group
Leader /Pengawas areanya ).
2) Group Leader /Pengawas Area.
a) Langsung menuju posisi menguntungkan yang aman.
Menegaskan hasil penilaian keadaan dengan orang
Pertama dilokasi kejadian ( berdasarkan IBPR )
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 18 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

b) Mengambil alih tanggung jawab keadaan diposisi


menguntungkan yang aman, lanjutkan usaha
penyelamatan semua orang dan peralatan ketempat
yang aman.
c) Pastikan kebutuhan PTD telah disediakan untuk
melaksanakan respons segera.
d) Informasikan Kepala Departemen ( Dept Head ) tentang
keadaan kejadian tenggelam di kolam tersebut.
e) Panggilah tenaga spesialis ( ber-ketrampilan khusus ) ke
lokasi kejadian sesuai tuntutan keadaan.
f) Informasikan Group Leader /Pengawas lainnya yang
sedang bertugas.
g) Bila keadaan telah tenang, bantu Kabag dalam
pemeriksaan keadaan darurat.
3) Komandan Di Lokasi Kejadian (KLK)
a) Langsung menuju posisi menguntungkan yang aman jika
kondisi mengijinkan perjalanan yang aman.
b) Bersama dengan Group Leader /Pengawas area, ambilah
keputusan jika layanan tambahan keadaan darurat dari
luar Job Site diperlukan.
c) Berikan bantuan apa saja yang diminta oleh Group Leader
/Pengawas yang bertanggung jawab.
d) Mengkoordinasikan respons dari berbagai tenaga
spesialis di site seperti Paramedis, Kebakaran,
Lingkungan dll.
e) Menginformasikan Tim Penanganan Keadaan darurat jika
keadaan darurat harus dilaporkan kepada pihak
berwenang.
f) Jika keadaan telah tenang, lakukan pemeriksanaan
penyebab, akibat dan respons terhadap kejadian
tenggelam di kolam, dan siapkan laporan tertulis (Laporan
Penyelidikan Insiden melalui Investigasi).
e. Tumpahan Bahan Kimia Berbahaya
1) Group Leader /Pengawas.
a) Informasikan ke Logistics Officer
b) Jika ada orang dalam bahaya langsung, evakuasikan ke
daerah sekitar.
c) Jika ada bahaya kebakaran dan ledakan, informasikan
PTD ( Channel 5-EMERGENCY )
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 19 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

d) Hubungi Group Leader /Pengawas lainnya yang sedang


bertugas dan jelaskan kepada mereka tentang keadaan
dan bahaya.
e) Bantulah evakuasi site, penutupan, pengendalian lalu
lintas dan keamanan site.
f) Informasikan Pemimpin Tim Penanganan Keadaan
darurat tentang situasi.
g) Lakukan pemeriksaan bersama dengan HSE Officer dan
buatlah laporan.
2) Komandan Di Lokasi Kejadian.
a) Mengendalikan seluruh respons bersama dengan bagian
Lingkungan.
b) Mengadakan pertemuan dengan Tim Penanganan
Keadaan Darurat jika dibutuhkan.
c) Jika tumpahan harus dilaporkan, hubungi pihak
berwenang yang terkait.
3) Bagian Lingkungan ( HSE Departemen)
a) Langsung menuju daerah tumpahan dan pelajari
keadaan. Jika memungkinkan identifikasi material dan
mengkoordinasi upaya respons. Ambil tindakan
semestinya untuk mencegah kebakaran, ledakan,
pelepasan tenaga menjadi insiden yang besar.
b) Perintahkan responder mengenakan alat pelindung diri
yang tepat untuk bahaya spesifik yang berhubungan
dengan tumpahan bahan kimia (lihat MSDS).
c) Lindungi petugas dan tenangkan atau kendalikan
keadaan : berikan pertolongan kepada orang yang
cedera, padamkan kebakaran, mengkoordinasikan upaya
Tim Respons Keadaan Darurat dan melakukan evakuasi
jika diperlukan.
d) Mengisolasi atau mengurangi bahaya : hentikan
tumpahan dan bersihkan daerah tumpahan.
e) Tangani, isolasi dan buang semua material pencemar
dengan cara yang tepat (INK).
Catatan : Jika ada pertanyaan dari Media, berikan jawaban bahwa
yang berhak mengeluarkan statement adalah Pemimpin TPKD.
f. Tanah Longsor
1) Orang Pertama Di Lokasi Kejadian.
a) Pelajari keadaan dan pastikan apakah ada orang atau
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 20 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

peralatan yang terancam oleh longsor . Semua orang


harus di evakuasi dari daerah yang terancam tersebut.
Jika mungkin untuk dilakukan tanpa menimbulkan
bahaya pada siapapun, pindahkan peralatan – peralatan
dari daerah yang terancam tersebut.
b) Jika seorang cedera, ikuti Prosedur Keadaan Darurat
Medik di dalam manual ini.
c) Jika longsor menyebabkan seseorang terperangkap,
mintalah bantuan PTD.
d) Jangan biarkan diri Anda, atau siapapun dilokasi
kejadian, terperangkap longsor yang terus bergerak.
Pindahlah keposisi menguntungkan yang aman.
e) Hubungi Group Leader /Pengawas yang berwenang,
laporkan keadaan dan ikuti petunjuknya.
f) Siapkan akses menuju lokasi kejadian untuk kendaraan
keadaan darurat dan arahkan ke lokasi kejadian.
g) Tetaplah diposisi menguntungkan yang aman sampai
digantikan dan diizinkan meninggalkan tempat tersebut
oleh Group Leader /Pengawas yang berwenang ( Group
Leader /Pengawas areanya ).
2) Group Leader /Pengawas Area.
a) Langsung menuju posisi menguntungkan yang aman.
Menegaskan hasil penilaian keadaan dengan orang
Pertama dilokasi kejadian ( berdasarkan IBPR )
b) Mengambil alih tanggung jawab keadaan diposisi
menguntungkan yang aman, lanjutkan usaha
penyelamatan semua orang dan peralatan ketempat yang
aman.
c) Pastikan kebutuhan PTD telah disediakan untuk
melaksanakan respons segera.
d) Informasikan Kepala Departemen ( Dept head ) tentang
keadaan longsor tersebut dan ikuti arahannya.
e) Panggilah Engineer GeoTechnik ke lokasi kejadian sesuai
tuntutan keadaan.
f) Informasikan Group Leader /Pengawas lainnya yang
sedang bertugas.
g) Bila keadaan telah tenang, bantu Dept Head dalam
pemeriksaan keadaan darurat.
3) Komandan Di Lokasi Kejadian
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 21 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

a) Langsung menuju posisi menguntungkan yang aman jika


kondisi mengijinkan perjalanan yang aman.
b) Bersama dengan Group Leader /Pengawas area, ambilah
keputusan jika layanan tambahan keadaan darurat dari
luar Job Site diperlukan.
c) Berikan bantuan apa saja yang diminta oleh Group
Leader /Pengawas yang bertanggung jawab.
d) Mengkoordinasikan respons dari berbagai tenaga
spesialis di site seperti Paramedis, Kebakaran,
Lingkungan dll.
e) Menginformasikan Tim Penanganan Keadaan darurat jika
keadaan darurat harus dilaporkan kepada pihak
berwenang.
Jika keadaan telah tenang, lakukan pemeriksanaan penyebab,
akibat dan respons terhadap longsor, dan siapkan laporan tertulis
( Laporan Penyelidikan Insiden melalui Investigasi ).
g. Insiden Property Damage & Injury
1) Group Leader /Pengawas Pertama Di Lokasi Kejadian.
a) Mengidentifikasi orang yang kompeten di lokasi kejadian
untuk memberikan P3K dan menenangkan korban.
b) Hubungi EMERGENCY RESPONSE TEAM
c) Berikan informasi / data kepada petugas Emergency
mengenai :
 Lokasi dan waktu kejadian, jumlah dan keadaan
korban serta nama pelapor dan jalur komunikasi radio
yang digunakan ( Channel Radio ) saat itu untuk
melaporkan .
d) Hubungi Emergency Call PT. Grogol Sarana Transjaya &
sesuaikan dengan Tingkat Resikonya, jelaskan padanya
semua rincian yang relevan dan ikuti petunjuknya.
e) Menjaga lingkungan lokasi dan perintahkan seseorang
untuk menemui Tim Medik dan antarkan mereka ke lokasi
kejadian.
f) Pastikan bahwa tidak berlanjut kepada orang lain.
2) HSE Department
a) Informasikan Tim Penanganan Keadaan darurat, karena
jika orang yang cedera dibawa ke rumah sakit, seorang
anggota Tim Penanganan Keadaan darurat harus
menemaninya, atau bertemu dengannya di rumah sakit.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 22 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

b) Kendalikan jalan masuk menuju lokasi kejadian keadaan


darurat dan pastikan jangan sampai berubah keadaan di
tempat insiden sampai pemeriksaan selesai ( untuk
cedera berat & fatal oleh PIT )
c) Lakukan pemotretan lokasi kejadian kecelakaan,
pengukuran dan sketsa kejadian.
d) Informasikan ke PJO agar dilanjutkan ke Kepala Teknik
Tambang.
3) Komandan Di Lokasi Kejadian
a) Aturlah pemberitahuan kepada pihak keluarga yang
cedera melalui HRD Section dan bantulah kebutuhan
keluarga yang bersangkutan.
b) Bertemu dengan petugas yang berwenang yang
memeriksa keadaan darurat untuk berkordinasi.
c) Jika terjadi insiden mengakibatkan cidera berat/fatal,
maka :
 Group Leader /Pengawas pertama dilokasi kejadian
segera menghubungi KLK beserta Paramedis untuk
ke lokasi kejadian
 Setelah mendapatkan informasi korban dari
paramedik, maka KLK memberitahukan setiap potensi
kematian ke Tim PKD & HSE Dept. dan diteruskan
oleh PJO ke Kepala Teknik Tambang.
 Kepala Teknik Tambang akan memberitahukan
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
 Kepala Teknik Tambang akan mengirimkan sebuah
laporan pemeriksaan perusahaan ke Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral.
 Paramedis menghubungi tenaga Patalogis Forensik
setempat untuk menyatakan kematian.
 HSE Section atau wakil perusahaan menyertai
jenazah menuju rumah keluarga.
h. Daftar Tugas
1) Komandan Di Lokasi Kejadian ( Kepala Departemen )
a) Pelajari tingkat keparahan keadaan.
b) Pastikan bahwa Sect Head/ Dept Head HSE telah
diberitahu.
c) Mengarahkan PTD untuk mengadakan pertemuan
dengan Tim jika diperlukan.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 23 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

d) Mintalah bantuan Paramedis.


e) Memberitahu Kepala Teknik Tambang untuk
menginformasikannya ke Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral.
f) Memberitahu Polisi dalam hal kematian yang menimpa
Masyarakat umum.
2) Group Leader /Pengawas Yang Berwenang.
a) Pastikan bahwa KLK dilokasi kejadian telah
diberitahu.
b) Bila aman untuk dilakukan, lanjutkan perjalanan
kelokasi kejadian keadaan darurat dan membantu
penanganan korban hingga HSE Officer / KLK tiba.
c) Awasi pekerjaan Paramedis dan tenaga medis
lainnya.
d) Kendalikan jalan masuk dan amankan lokasi kejadian,
serta pastikan tempat kejadian perkara tidak dirubah
kecuali darurat.
e) Amati dan catat semua rincian kejadian secepatnya.
f) Buatlah laporan tentang insiden dengan
menggunakan format laporan penyelidikan
kecelakaan.
i. Banjir
Keadaan darurat yang disebabkan oleh banjir sangat mungkin
terjadi di wilayah operasional PT. Grogol Sarana Transjaya,
dimana banyak terdapat area kerja yang berada dibawah
elevasi dari permukaan air dan aliran-aliran sungai dan
tingginya intensitas hujan. Langkah-langkah lain yang
diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir adalah:
1) Memastikan bahwa semua area tangkapan air disekitar
daerah yang berisiko banjir telah diidentifikasi
2) Membuat langkah pencegahan terjadinya limpasan air atau
arah air yang mengarah ke daerah kerja yang berisiko banjir
tersebut, yaitu dengan membuat paritan-paritan limpasan air
yang diarahkan ke area lain yang tidak berisiko banjir.
3) Banjir tidak terjadi tiba-tiba dan ada tanda-tandanya,
Pengawas di area kerja tersebut harus memastikan kondisi
kerjanya bebas dari kemungkinan terjadinya bahaya banjir.
Jika curah hujan terlalu deras dan lama periode hujannya,
dimana kemampuan pompa tidak mencukupi, Group
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 24 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

Leader /Pengawas setempat harus sudah bersiap-siap


untuk segera melakukan tindakan evakuasi terhadap alat-
alat kerja yang berisiko terendam banjir.
4) Memastikan bahwa semua orang-orang yang bekerja di
area tersebut telah mengetahui prosedur keadaan darurat
tersebut dan dengan segera Group Leader /Pengawas di
area tersebut mengistruksikan untuk melakukan tindakan
penyelamatan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman di
tempat kerja yang lebih tinggi di tempat berkumpul darurat.
Semua karyawan harus mengikuti petujuk dan instruksi dari
Group Leader /Pengawas -nya sampai dengan adanya
pengambil-alihan oleh kordinator keadaan darurat.
5) Memastikan bahwa semua peralatan penting yang masih
dapat diselamatkan dapat diamankan dengan baik, jika tidak
memungkinkan ‘Jangan ambil risiko tinggalkan saja’
6) Group Leader /Pengawas segera melaporkan keadaan
darurat kepada ruang pusat kendali atau ke pihak
Departemen HSE.
7) Departemen HSE akan segera meneruskan informasi
keadaan darurat kepada kordinator emergensi dan orang
dalam daftar panggil Pertama – (lihat daftar Panggil Orang
Pertama).
8) HSE Officer, Pengawas, Tim ERT dan Paramedis langsung
menuju lokasi keadaan darurat untuk memastikan bahwa
tidak ada orang-orang yang cedera dan tidak ada orang
yang tidak berkepentingan berada di area tersebut yang
memperburuk keadaan darurat.
9) Kordinator emergensi & Orang-orang dalam daftar panggil
pertama akan meninjau langsung ke lokasi untuk
memastikan keadaan darurat tersebut. Jika diperlukan
evakuasi lebih lanjut maka semua karyawan yang telah
berkumpul di Tempat Berkumpul darurat segera mungkin di
evakuasikan ke tempat yang lebih aman lagi.
10) Jika dalam keadaan darurat tersebut ada korban cidera
maka prioritas penanganan kepada korban cedera.
Paramedis harus segera menangani korban dan jika
diperlukan perawatan medis lanjutan, segera mungkin
ambulan diluncurkan ke rumah sakit terdekat.
11) Hanya orang yang berkompeten dan telah mendapatkan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 25 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

pelatihan keadaan darurat yang diijinkan untuk menangani


keadaan darurat tersebut.
12) Jika kondisi sudah dinyatakan aman dan siap untuk
dilakukan penyelamatan terhadap alat-alat lainnya, maka
instruksi akan diberikan oleh Kordinator emergensi dengan
mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitarnya telah
aman.

j. GEMPA BUMI
Jika terjadi gempa bumi maka tindakan yang dilakukan oleh
semua karyawan adalah:
1) Keluar segera dari dalam bangunan masing-masing,
usahakan tidak berada dibawah bangunan gedung atau
sesuatu yang dapat roboh karena getaran gempa tersebut.
2) Berkumpulah di tanah yang lapang dan luas
3) Salah satu orang harus segera membunyikan alarm tanda
Keadaan darurat agar semua orang segera berkumpul di
Tempat Berkumpul Darurat.
4) Kordinator emergensi harus segera mengkordinasikan
dengan anggota emergensi untuk tindakan selanjutnya.
5) Jika masih sering terjadi gempa susulan lebih baik agar
dibuatkan tenda-tenda darurat untuk berlindung dari terik
panas atau hujan.
6) Sementara anggota yang lain juga mempersiapkan hal-hal
lain yang diperlukan selama keadaan emergenci seperti:
makanan, minuman, obat-obatan selimut dan lain-lain.
7) Tim paramedis harus siaga di tempat berkumpul darurat
untuk menangani jika terjadi sesuatu.
8) Semua personil harus mengikuti instruksi dari kordinator
emergensi dan tetap tinggal di tempat berkumpul darurat,
sampai instruksi lebih lanjut.
9) Jika memerlukan bantuan pihak luar, maka segeralah minta
bantuan (lihat daftar no telp emergency call).
k. Ledakan Bahan Peledak (Explosive)
Jika terjadi keadaan darurat akibat ledakan dari Bahan Peledak
(explosive) baik di area tambang ataupun di tempat
penyimpanan bahan peledak (gudang handak), maka tindakan
yang diambil adalah:
1) Segera mungkin memberikan isyarat keadaan darurat
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 26 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

dengan membunyikan tanda keadaan darurat yang tersedia,


baik dengan sirene, klakson kendaraan, pluit dan kentongan.
Jika tidak memungkinkan maka semua pengawas diwajibkan
menginformasikan keadaan darurat tersebut lewat radio atau
pesan langsung kepada semua karyawan yang bekerja
diarea tersebut untuk segera evakuasi sejauh mungkin
dalam radius 1 KM dari sumber ledakan.
2) Pengawas segera mungkin menghubungi koordinator
emergensi lewat radio kepada Radio Chanel 1 atau HSE
Officer PT. Grogol Sarana transjaya dan Security. Hubungi
juga paramedis untuk segera menuju lokasi terjadinya
keadaan emergensi lengkap dengan fasilitas first aid dan
ambulan-nya.
3) Kordinator emergensi segera mungkin menuju lokasi
terjadinya keadaan darurat ledakan tersebut untuk
memastikan tindakan selanjutnya.
4) Kordinator emergensi segera menghubungi dan
menginformasikan keadaan darurat ledakan PJO PT. Grogol
Sarana Transjaya .
5) Jika ada korban yang mengalami cedera segeralah minta
bantuan pertolongan pertama. Jika anda seorang yang
berkompenten dalam menangani pertolongan pertama
lakukan segera ! Sebaliknya Jangan menolong korban jika
tidak kompeten melakukan tindakan pertolongan pertama /
first aid kecuali kondisi dan keadaan korban terancam
bahaya (seperti didekat api, ledakan atau bahaya lainnya).
6) Jika mungkin matikan semua sumber energi yang dapat
memperburuk keadaan darurat seperti sumber listrik, keran-
keran saluran bahan bakar dan lain-lain.
7) Orang-orang yang tidak berkepentingan diharuskan keluar
dari area terjadinya ledakan. Dan hanya orang yang
berkompeten yang boleh menangani keadaan darurat
tersebut.
8) Semua fasilitas keadaan darurat disiagakan untuk segera
menangani keadaan darurat seperti : Fire hydrant, water
truck dengan water cannon, alat-alat bantu lainnya : crane
truck, mobile crane, bulldozer, excavator dan lain-lain.
9) Kendaraan ambulan harus segera siap untuk membawa
segera jika terjadi korban cedera dan memerlukan tindakan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 27 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

medis lanjutan ke Rumah Sakit terdekat.


10) Semua personil harus mengikuti instruksi dari kordinator
emergensi, sampai instruksi lebih lanjut
l. Demonstrasi
Demonstrasi dapat saja terjadi dilingkungan kerja. Demonstrasi
dapat disebabkan oleh pihak internal maupun oleh pihak
eksternal. Demonstrasi yang dilakukan tanpa ijin dapat
dikatagorikan sebagaikeadaan darurat. Demonstrasi ini dibagi
menjadi 2 jenis yaitu:
1) Demonstrasi oleh pihak internal :
a) Jika terjadi tindakan kerusuhan, demonstrasi atau huru-
hara yang dapat menyebabkan keadaan darurat, maka
tindakan yang harus dilakukan adalah:
b) Tindakan pencegahan meluasnya demonstrasi dengan
menertibkan demonstrasi oleh setiap pengawas areanya.
Meminta kepada perusuh, demostran untuk dapat
berbicara dan berdialog dengan baik.
c) Sementara pengawas area mencoba menertibkan situasi,
pengawas yang lain mencoba menghubungi kordinator
emergensi dan kepala departmennya dan ketua serikat
pekerja (jika diperlukan)
d) Kepala Departemen dan kordinator emergensi meminta
kepada Koordinator demonstran untuk dapat
membubarkan dahulu para demonstran sambil menunggu
hasil perundingan antara wakil demonstran dengan pihak
perusahaan
e) Wakil perusahaan meminta kepada wakil demonstran
untuk tidak melakukan tindakan anarkis seperti merusak
aset milik perusahaan.
f) Jika demonstrasi meluas dan tidak dapat dihindarkan,
kordinator emergensi dapat pula menghubungi Pihak ke 2
seperti Kepolisian, dinas tenaga kerja dan pihak-pihak
lainyang diperlukan (lihar daftar panggil orang ke 2).
g) Semua tindakan yang diambil harus melalui persetujuan
kordinator emergensi.
h) Cegah pihak-pihak luar yang mencoba masuk dan
memperburuk keadaan, dengan memblokir semua jalan
masuk menuju tempat terjadinya demonstrasi
i) Keadaan dinyatakan telah aman setelah ada pernyataan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 28 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

dari kordinator emergensi.


2) Demonstrasi oleh Pihak Eksternal :
Demonstrasi oleh pihak eksternal biasanya dipicu oleh
ketidakpuasan masyarakat sekitar proyek terhadap
perusahaan. Seperti: tuntutan ganti rugi, menuntut pekerjaan
dan sebab-sebab lainnya. Jika terjadi hal-hal tersebut maka
tindakan yang harus dilakukan adalah:
a) Orang yang pertama kali menjumpai adanya
demonstrasi tersebut harus segera melaporkan keadaan
tersebut kepada pihak perusahaan melalui pusak kendali
emergensi atau kantor HRD Section/security utuk
meneruskan informasi ini kepada kordinator emergensi
dan personel Hubungan Masyarakat (Humas).
b) Kordinator emergensi dengan segera menuju tempat
terjadi demonstrasi untuk mengetahui tujuan dan
maksud dari demosntrasi tersebut.
c) Pihak-pihak yang diperlukan untuk menjamin tidak
meluasnya dampak demonstrasi sudah harus berada
ditempat kejadian, seperti: Petugas security, HSE Officer
dan pengawas-pengawas setempat.
d) Apabila dirasakan demonstrasi tidak dapat dikendalikan
maka segeralah menghubungi pihak-pihak ke 2 (lihat
daftar panggil orang kedua) seperti Polisi, PT. Grogol
Sarana Transjaya dan lainnya yang dirasakan perlu
terlibat.
e) Pihak perusahaan meminta kepada demonstran untuk
dapat berdialog dengan wakil demonstran agar maksud
demonstrasi dapat dimengerti oleh pihak perusahaan.
f) Sementara wakil demonstran dan wakil perusahaan
berdialog, pihak perusahaan meminta demonstran untuk
membubarkan diri terlebih dahulu agar proses produksi
tidak terhambat.
g) Semua personel harus bertindak dibawah instruksi
kordinator emergensi untuk mencegah tindakan-tindakan
yang salah dan dapat memperburuk keadaan, personel
emergensi tetap berada ditempat sampai instruksi lebih
lanjut dari kordinator emergensi.
h) Situasi dinyatakan aman setelah ada pernyataan dari
kordinator emergensi.
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 29 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

3) Gangguan Listrik
Semua pekerjaan yang ada di area kerja office dan
workshop sangatlah tergantung kepada tenaga listrik
sebagai sumber tenaga utama. Oleh karena itu sumber
tenaga listrik harus dijaga dan di lakukan perawatan
dengan baik, sehingga tidak terjadi kerusakan atau
gangguan yang mengakibatkan tenaga listrik yagn
didistribusikan ke area kerja manjadi terganggu yang
akhirnya dapat pula mengganggu produktifitas kerja. Jika
terjadi hal gangguan listrik maka harus dilakukan:
a) Person in charge harus menginformasikan kepada
semua pengguna adanya gangguan listrik tersebut.
Durasi gangguan listrik dan sifat gangguan (Gangguan
bisa karena perawatan atau gangguan karena adanya
penyebab lain, seperti incident atau bencana alam).
b) Jika yang terjadi hanya gangguan listrik normal, maka
PIC akan menghidupkan genset cadangan sebelum
genset utama dipadamkan, semua user setelah
pemberitahuan harus me-non aktifkan peralatan
listriknya seperti Computer, AC dan lainnya agar tidak
mengalami kerusakan saat adanya penggantian ke
Genset cadangan. Apabila selesai dilakukan perawatan
terhadap sumber listrik (genset) yang mengalami
gangguan, prosesnya sama seperti awal, yaitu PIC
menginformasikan kepada pengguna akan adanya
gangguan sumber listrik, pengguna untuk segera
melakukan pengamanan peralatan listrik, baru kemudian
dilakukan penggantian sumber listriknya.
c) Sedangkan bila terjadi gangguan listrik karena suatu
incident atau bencana alam yang mengakibatkan
terganggunya jaringan listrik, maka akan diinformasikan
kepada seluruh karyawan bahwa sumber listrik akan
dimatikan dari sumbernya, apabila sifat bahaya yang
ada memerlukan karyawan untuk segera melakukan
evakuasi, maka siren emergensi cadangan harus
dibunyikan agar seluruh karyawan segera melakukan
evakuasi dan berkumpul di tempat berkumpul darurat
sampai informasi lebih lanjut dari koordinator emergensi.
Apabila diperlukan sumber listrik cadangan lainnya
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 30 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

sebaiknya menggunakan genset portable dan tower


lamp yang ada dan tidak diperkenankan untuk
melakukan penyambungan dengan jariangan listrik yang
mengalami gangguan.
d) Hanya orang yang terlatih dan berkompeten yang boleh
melakukan perkerjaan listrik.
4) Keracunan Karyawan
Fasilitas makan baik pagi, siang dan malam disediakan
oleh perusahaan kepada karyawan yang ditempatkan di
Jobsite. Untuk itu proses penyediaan makanan, mulai dari
penyiapan bahan baku, proses memasak sampai
pendistribusian menuju lokasi kerja harus diperhatikan dari
adanya kontaminan yang menyebabkan keracunan.
Keracunan makanan yang masuk dalam keadaan darurat
adalah keracunan makanan yang terjadi secara massal
sesaat setelah makan, makanan yang disediakan oleh
perusahaan melalui jasa katering. Jika terjadi keracunan
yang menimpa karyawan dan secara massal maka
tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Orang yang pertama kali menyadari adanya Keracunan
makanan kepada karyawan segera memberikan
informasi tersebut kepada seluruh karyawan baik
melalui media verbal (suara), telepon, radio dan alat
komunikasi lainnya yang ada.
b) Semua karyawan harus segera menghentikan kegiatan
makan / menyantap makanan yang dimungkinkan
menjadi penyebab terjadinya keracunan.
c) Segera kumpulkan sampel-sampel makanan yang
diindikasikan menjadi penyebab keracunan.
d) Salah satu orang harus segera membunyikan isyarat
tanda Keadaan darurat agar semua orang segera
berkumpul di Tempat Berkumpul darurat dan
menghubungi koordinator kedaan darurat dan
menyampaikan kondisi keadaan darurat tersebut.
e) Koordinator emergensi harus segera melakukan
koordinasi dengan anggota emergensi Respon Team
untuk menuju lokasi dan melakukan tindakan lanjutan.
f) Korban keracunan segera di relokasi menuju
Emergency Room untuk mendapat perawatan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 31 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

paramedis lebih lanjut, dengan komando dari


Koordinator Emergensi.
g) Jika jumlah korban terus bertambah dan tidak cukup
tempat untuk melakukan Pertolongan pertama di
Emergency Room, maka segera buatkan tenda darurat
sambil menunggu bantuan datang sesuai dengan
komando dari Koordinator emergensi.
h) Anggota Team Emergensi mengupulkan sisa makanan
yang terindikasi menjadi penyebab keracunan dan
disimpan dalam kondisi baik untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut terhadap sampel makanan
tersebut.
i) Koordinator Emergensi akan menghubungi Puskemas
terdekat untuk meminta bantuan tenaga medis dalam
menangani korban jika diperlukan.
j) Anggota Team Emergensi Respon juga
mempersiapkan hal-hal lain yang diperlukan selama
keadaan darurat seperti: minuman, selimut, alat tidur
dan lain-lain
k) Korban Keracunan makanan diberikan rangsangan
untuk dapat memuntahkan makanan yang menjadi
penyebab keracunan, sesuai dengan instruksi
Paramedis.
l) Semua Karyawan harus mengikuti instruksi dari
Paramedis dan koordinator emergensi serta tetap
tinggal di tempat berkumpul darurat, sampai instruksi
lebih lanjut.
m) Korban akan dirujuk kerumah sakit / puskePJO as
terdekat dengan instruksi dari Koordinator untuk
meminta bantuan dari pihak rumah sakit / puskePJO an
dalam penanganan korban secara lebih lanjut.
n) Situasi dinyatakan aman setelah ada pernyataan dari
kordinator emergensi
4 a. Pemulihan Pasca Keadaan Darurat All
Setelah terjadinya bencana, Manajemen dan Tim Keadaan Dept
Daruat hendaknya melakukan tindakan untuk mencegah & Tim
terjadinya keadaan darurat ini berulang. Hal yang harus ERT
dilakukan yaitu:
1) Membentuk team evaluasi/tim investigasi
2) Mengidentifikasi Jumlah korban dan kerusakan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 32 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

3) Membentuk sistem pengumpulan dan penyimpanan


material tersisa
4) Melakukan pendataan nama, nomor telephon, alamat orang
orang yang bertanggung jawab untuk kelangsungan
kegiatan perusahaan.
5) Mengumpulkan data supplies & service untuk keperluan
seperti utility (gas, air dan listrik), vendor equipment,
kontraktor dll.
6) Membentuk mutual aid plan/strategy dengan organisasi
lain.
7) Melakukan evaluasi efektifitas dan peningkatan terhadap
pelaksanaan sistem tanggap darurat dan persiapkan
pembaharuan sistem.
8) Mempersiapkan kembali sarana dan prasarana tanggap
darurat.
9) Restorasi (perbaikan), perlu ada tindakan perbaikan
terhadap aset organisasi, baik bangunan dan arsip. Arsip
elektronik perlu diduplikasi. Perlu relokasi sementara jika
lokasi awal tidak memungkinkan untuk berjalannya
organisasi.

b. Latihan Kondisi Darurat dan Evaluasi


1) Memberikan latihan keadaan darurat secara praktis kepada
semua karyawan mengenai prosedur keadaan darurat yang
dilakukan secara reguler untuk seterusnya.
2) Pelatihan keadaan darurat dipimpin oleh Koordinator Tim
Tanggap Darurat.
3) Latihan penanganan keadaan darurat dilaksanakan pada
waktu yang telah ditetapkan
4) Koordinator Tim Tanggap Darurat berkoordinasi dengan
masing-masing kepala seksi untuk melakukan latihan
penanganan keadaan darurat dilokasi kerja.
5) Masing-masing kepala seksi bertanggung-jawab terhadap
kelengkapan karyawan yang ada diseksinya dalam
melaksanakan pelatihan
6) Tiap seksi membuat daftar hadir keikutsertaan karyawannya
dalam pelatihan tersebut menggunakan formulir daftar nama
peserta.
7) Koordinator Tim Tanggap Darurat mencatat setiap urutan
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 33 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

pelatihan keadaan darurat menggunakan formulir daftar


nama peserta
8) Apabila ada kesalahan dalam pelaksanaan pelatihan
keadaan darurat Koordinator Tim Tanggap Darurat
mencatatnya kedalam formulir daftar deviasi untuk
selanjutnya dievaluasi
9) Koordinator Tim Tanggap Darurat mengevaluasi setiap
tahapan yang dilakukan dalam pelatihan keadaan darurat
agar sesuai dengan prosedur
10) Informasi rinci mengenai latihan-latihan keadaan darurat
harus dicatat dalam formulir standar
11) Selesai pelatihan keadaan darurat tiap kepala departemen
dan seksi menandatangani formulir pernyataan telah
melaksanakan pelatihan.
12) Copy dari ‘Formulir catatan latihan emergensi’ yang harus
dibagikan adalah sebagai berikut:-
a) Satu copy harus diberikan ke Koodinator Emergensi site
untuk catatan-catatannya
b) Satu copy harus diberikan ke Seksi HSE untuk
dokumentasi dan
c) Satu copy asli disimpan di file oleh Kepala Seksi yang
terkait.

F. DOKUMENTASI
Prosedur ini terdokumentasi dalam bentuk berkas cetakan (Print out) dan file
computer yang disimpan dalam hard disk computer (HSE Departemen). Dokumen
terkait :
1. Formulir Struktur Tim Tanggap Darurat
2. Formulir Daftar No Telpon Keadaan Darurat
3. Surat Penunjukkan Tim Keadaan Darurat
No. Dokumen : GROGOL–SOP–HSE–24 Revisi :
Edisi : Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 34 of 34
Pemilik SOP : Departemen HSE

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP )


PENANGANAN KEADAAN DARURAT

G. Diagram Alir

Terjadinya
Kecelakaan

Injury Property Evakuasi Area


Damage

Pertolongan pertama Pelatihan P3K & fasilitas Pelatihan untuk tim


oleh GL atau orang yang P3K respon keadaan
kompeten dalam P3K darurat

Melapor kepada Tim


respon keadaan Site Manager KTT
darurat atau HSE
Officer / Paramedic

Kategori Cidera

Cidera Ringan Cidera Sedang Cidera Berat Fatality

First aid site Transportasi Transportasi Transportasi


darat darat darat

Rumah sakit Rumah sakit Rumah sakit atau


Selesai
terdekat dari site kerjasama dokter

Selesai Selesai Selesai

Anda mungkin juga menyukai