Anda di halaman 1dari 33

Modul 8

PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT


PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

DIREKTORAT KEBERLANJUATAN KONSTRUKSI


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
OUTLINE
KESIAPAN TERHADAP KONDISI
01 JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT 02
DARURAT

MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP TANGGAPAN TERHADAP KONDISI


03 04
DARURAT DARURAT

RAMBU-RAMBU KESELAMATAN
05
KONSTRUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

MEMAHAMI PENGERTIAN TANGGAP DARURAT DAN ISTILAH-ISTILAH TERKAIT

MEMAHAMI PENYEBAB TERJADINYA KEADAAN DARURAT

MELAKSANAKAN PELATIHAN DAN SIMULASI

MEMBANTU MEMBUAT LAPORAN DAN MENDOKUMENTASIKAN

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TANGGAP DARURAT


PENDAHULUAN
DEFINISI
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada suatu kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban

LATAR BELAKANG
Kecelakaan Menekan jumlah Pelatihan adalah
walaupun sudah Kompleksitas
dan tingkat bagian dari
1 diupayakan
pencegahannya,
2 pekerjaan
konstruksi
3 keparahan 4 persyaratan
korban pembinaan
masih bisa terjadi
Jenis pekerjaan yang dimulai
Upaya pencegahan dari bawah hingga keatas, Peraturan Perundangan
kecelakaan dan sakit pondasi dilanjutkan struktur, Pertolongan awal
dan persyaratan SMKK
tidaklah cukup, masih mekanikal dan arsitektur dan terhadap korban dapat
mengharuskan adanya
diperlukan upaya untuk finishing yang bisa berjalan membantu meringankan
pelatihan siaga darurat
terbiasa dalam beriringan dan paralel serta dan menjaga agar
oleh pengurus, untuk
kesiagaan menghadapi jenis alat dan bahan yang kondisi tidak lebih parah,
meningkatkan
keadaan darurat beraneka-ragam yang sampai didapatkannya
kompetensi petugas dan
ditempat kerja digunakan, melibatkan bantuan lanjutan
partisipasi tenaga kerja
banyak pihak
JENIS JENIS KEADAAN DARURAT

KETUMPAHAN KEBOCORAN GAS HURU HARA


BANJIR BADAI BAHAN KIMIA BERACUN

GEMPA BUMI KEBAKARAN DINAMIT/ BOM GUNUNG MELETUS TSUNAMI


JENIS KEADAAN DARURAT

Natural Hazzard
Medis - 04 (Bencana 01 - Bencana Alamiah
Wabah, Pandemi, Alamiah)  Banjir
Serangan Jantung, 01  Kekeringan
Keracunan, dll. Medis  Angin topan
02  Gempa
Keadaan  Petir
04 Darurat Technological
Huru Hara - 03 Hazard 02 - Kegagalan Teknis
03 (Kegagalan  Pemadaman listrik
Perang / Kerusuhan /
Terorisme Teknis)  Bendungan bobol
Huru Hara  Kebocoran nuklir
 Peristiwa
Kebakaran/ledakan
 Kecelakaan konstruksi
 Kecelakaan lalu lintas
AKIBAT KEADAAN DARURAT

RENCANA TANGGAP
DARURAT

Tujuan :
 Mengurangi dampak
Fisik dan Material: Non Materiil
yang diakibatkan oleh
a. Korban manusia (mati a. Terganggunya struktur
atau cacat tetap) kegiatan proyek bagi Keadaan Darurat
suatu konstruksi atau  Kesiapsiagaan
b. Korban harta benda dan
sarana / materiil untuk kegiatan sosial bagi menghadapi Keadaan
kehidupan masyarakat masyarakat. Darurat
atau sarana produksi b. Terganggunya kondisi  Tanggap menghadapi
bagi kegiatan konstruksi ekonomi. Keadaan Darurat
 Pemulihan setelah
terjadi Keadaaan Darurat
PEMAHAMAN SEDERHANA
KEADAAN
DARURAT PANIK MELUAS

KORBAN
DARURAT ANDA MENGERTI DILOKALISIR DISELESAIKAN
MINIM
• Kebakaran
• Ledakan
• Banjir
KORBAN
• Kecelakaan TIDAK MENGERTI MELUAS PENYELESAIAN SULIT
BANYAK

PELATIHAN
TINDAKAN • Evakuasi RISIKO
PROSEDUR • APAR MINIMAL
TERENCANA
• P3K
• Bencana
Pada dasarnya Kesiagaan dan Tanggap Darurat
dibagi dalam 3 bagian :

Rencana Tanggap Darurat Peralatan Keadaan Darurat


• Identifikasi kecelakaan dan keadaan darurat yang potensial  Sistem alarm
• Identifikasi personil yang bertanggung jawab selama  Lampu dan sumber tenaga darurat
keadaan darurat  Cara penyelamatan diri
• Tugas, tanggung jawab dan wewenang personil selama  Evakuasi yang aman
keadaan darurat  Isolasi terhadap katup, dan saklar / pemutus arus
• prosedur evakuasi  Peralatan pemadam api
• Identifikasi dan lokasi material berbahaya, dan tindakan  Peralatan P3K (termasuk shower darurat, bak
darurat yang dibutuhkan pencuci mata,dll)
• Hubungan dengan pihak jasa keadaan darurat eksternal  Fasilitas komunikasi
• Komunikasi dengan badan hukum
• Komunikasi dengan tetangga/lingkungan dan umum
• Perlindungan terhadap catatan dan peralatan vital/penting Praktek / Latihan Simulasi
• Ketersediaan informasi penting selama keadaan darurat. (Practice Drill)
 Latihan simulasi dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
 Bila dimungkinkan, jasa keadaan darurat eksternal juga
9
dilibatkan.
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Contoh Menetapkan Darurat Bahaya sesuai dengan kemungkinan tempat bekerja

Keadaan Darurat Mungkin Lokasi


Kebakaran dan ledakan ….. …..
Bom ….. …..
Bahan Kimia Berbahaya Ya Gudang SUMBER INFORMASI

Kebocoran Radiasi Ya Ground  Info Media


SUMBER PENGARUH
Amuk Massa Ya Kantor  Lembaga Pemerintah
Orang/ People
Banjir Tidak -  Lingkungan Setempat
Peralatan/ Equipment
 Cuaca
Kerusakan Lingkungan Ya Semua Bahan/ Materials
 Kebiasaan Pekerja
Kecelakaan Jumlah Besar Ya Semua Lingkungan/ Environment
 Kejadian Khusus
Kerusakan Benda Ya Semua
 Operasional
Gempa Bumi Tidak -
Tenggelam Tidak -
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Kebutuhan Organisasi Tanggap Darurat dan Pembagian Tugas

Anggota Unit

Evakuasi P3K APAR Pengamanan

Kelengkapan :
1. Seragam dan Tanda Petugas
2. APD sesuai Bidangnya: ditambah Masker,
Kacamata, Sarungtangan, Helmet
3. Senter, Bendera, HT, Pengeras suara, Peluit, Tas
P3K Kecil
4. Nomor-nomor penting internal dan Pihak Luar
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Perlengkapan Peralatan P3K Isi Kotak P3K
(Permenakertrans No.PER.15/MEN/VIII/2008)

No. Isi Jumlah


1 Kasa Steril Terbungkus 20
2 Perban (lebar 5 cm) 2
3 Perban (lebar 10 cm) 2
4 Plester (Lebar 1,25 cm) 2
5 Plester Cepat 10
6 Kapas (25 gram) 1
7 Kain segitiga/mittela 2
8 Gunting 1
9 Peniti 12
10 Sarung tangan sekali pakai (pasangan) 2
11 Masker 2
12 Pinset 1
13 Lampu senter 1
14 Gelas untuk cuci mata 1
15 Kantong plastik bersih 1
16 Aquades (100 ml larutan saline) 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1
18 Alkohol 70% 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1
20 Buku catatan 1
21 Daftar isi kotak 1
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Tabung APAR

tambahkan tinggi
dasar APAR
minimal brp cm.
Kalau diletakkan di
bawah lantai,harus
diberi alas
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Penempatan tabung APAR ternyata juga diatur
dalam Permenakertrans RI No 4/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan:

 Tabung APAR haruslah mudah dilihat, diakses


dan diambil, juga harus diberi tanda
pemasangan APAR di atasnya.
 Pemberian tanda pemasangan APAR paling
tidak 125 cm dari lantai (jarak minimal APAR dari
lantai adalah 15 cm) dan harus berada tepat di
atas tabung APAR yang dimaksud.
 Jarak antar APAR adalah 15 meter, atau bisa
diatur ulang sesuai dengan arahan ahli atau
petugas K3.
 Tabung APAR sebaiknya berwarna merah.
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80

A
Combustible
Material

Flammable
Liquid/gas B C Electrical
Equipment

D Metals
ABC

A B C
Multi Purpose
MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur
Tanggap Darurat

Ya

Tidak

Dibawa ke RS untuk divisum


MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur Tanggap Darurat
TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Evaluasi dan Pelaporan
E Partisipasi Karyawan dan Pekerja
REKAP EVALUASI LATIHAN TANGGAP DARURAT
1.Mempelajari Petunjuk Umum Keadaan Darurat V sedikit yang mempelajari
No Kegiatan PIC Penjelasan
2.Membawa file/dokumen penting V sedikit yang membawa
A Organisasi
3.Menyesuaikan atau berjalan kearah yang benar V banyak yang mengikuti arah
Belum lengkap, dan petugas lantai
1.Struktur MKKG -lengkap V
kurang 4.Mengikuti arahan Petugas V banyak yang mengikuti arahan
2.Surat Penetapan Tugas-ada V ada 5.Serius dalam melakukan tindakan V masih banyak yang tidak serius
6.Tidak menggunakan HP V masih ada yang menggunakan hp, sedikit
3.Terlatih-lebih awal ada latihan yang cukup V ada latihan diruang dan di tempat tugas
7.Rapat penting V masih ada yang tetap berlangsung
paling lama 20 menit sampai Muster
4.Waktu Evakuasi-tercepat-paling lama-Menit V
point
F Peran Petugas Lantai kerja
5.Papan "Sedang Pelatihan Tanggap Darurat"-
V ada dan cukup 1.Rompi atau Tanda Lengan atau Topi V kurang lengkap, bendera tidak ada
ada
2.TOA, Masker, Sempritan, HT, V belum semua pakai HT, toa kurang
3.Tindakan Menuntun Karyawan/tenant V belum semua mengarahkan
B Peran Tim leader/BM/Garuda 1
1.Suara Jelas V jelas 4.Floor Warden - Kepemimpinan - perintah V semua mengarahkan
2.Tegas dan runtut dalam memberikan 5.Pemeriksaan Kelengkapan sarana ( pakai
V tepat namun perlu lebih tegas V semua pakai check list
perintah Check List)
3.Kepemimpinan di lokasi Muster Point-Bagus V seimbang, perlu latihan 7.Anggota-aktif-pasif-terlatih V semua petugas terlatih
8.Pelaporan Akhir-ada V Belum semua membuat laporan akhir
4.Perintah Pemulihan-ada V seimbang
5.Evaluasi secara Umum dan Ucapan G Pelaksanaan Kerja Tim P3K
V seimbang
Terimakasih-ada
1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
seimbang, korbang tidak perlu dibawa ke
C Sosialisasi 2.Anggota-kerjasama V
MP
1.Surat Pemberitahuan V ada, bocor disampaikan oleh atasan 3.Tahapan Kerja - Bantuan Dasar V tepat
2.Sosialisasi internal V di beberapa unit, ada yang kurang jelas 4.Transportasi Menuju Mobil Ambulan V tepat, ambulan sebaiknya jangan mundur
5.Transportasi Ibu Hamil-kursi dorong V tepat
cukup dengan surat, namun jadual
3.Sosialisasi Tenant dan Eksternal V
berubah 6.Transportasi-Memanggul korban pincang V tepat
3.Sosialisasi ke Tetangga V cukup, dengan pemberitahuan 7.Pelaporan Akhir-ada V ada
TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Evaluasi dan Pelaporan
H Peran Security
1.Menutup Jalur Keluar/Masuk Kendaraan V tertutup
kurang, Masih ada kendaraan di jalur
2.Mengamankan jalur evakuasi halaman V
evakuasi
3.Melarang Karyawan Kembali Ke ruangan V semua melarang
4.Komandan-Kepemimpinan- Perintah V kepemimpinan jelas
5.Mengamankan lingkungan dari pihak luar V semua melarang
6.Pelaporan akhir-ada V belum semua melaporkan
7. Mengarahkan pekerja ke muster point V tidak dilakukan..mengarahkan

I Pelaksanaan Kerja Tim APAR


1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
2.Alat Pelindung Diri-lengkap V semua lengkap
3.Anggota-kerjasama-bagus V seimbang
4.Tahapan Kerja - menggunakan APAR-tepat V tepat tegas
5.Pelaporan akhir-ada V ada

J Suasana Muster Point


1.Tertib dan Rapi V belum semua tertib
2.Lokasi-cukup-sempit-kurang nyaman V luas dan cukup
3.Hujan-terang-panas V terang dan panas
4.Serius dalam latihan-meneriman arahan V belum semua serius
5.Tanda Lokasi-batasan area evakuasi-ada dan jelas V kurang banyak dan jelas
RAMBU-RAMBU
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Contoh Rambu anjuran/Wajib Pakai di Proyek
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

A. Identifikasi keadaan darurat:


1. Identifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama
jam kerja atau setelah jam kerja.
2. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau
bahan kimia yang digunakan, dibuat, atau disimpan di dalam lokasi.
3. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi
perusahaan.
4. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.

B. Identifikasi persediaan/sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat:


1. Menilai kemampuan tempat kerja.
2. Respon keadaan darurat, termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan medis
atau lainnya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat.
3. Pengendalian beberapa keadaan darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber
pengapian.
4. Identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan
pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

C. Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan
mekanisme tanggapan diidentifikasi.
Prosedur mencakup untuk penanganan keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk
fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.

D. Komunikasikan dan Latih pekerja/pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap


darurat:
Penting untuk mengkomunikasikan Rencana Tanggap Darurat kepada semua pekerja/pemangku
kepentingan yang relevan. Pelatihan pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat
yang sering dilakukan untuk mendidik pekerja dari waktu ke waktu.

E. Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat
dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil
pengujian atau latihan.
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menjalankan Jadwal Pelatihan Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service
& industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
• Perusahaan / supplier emergency
support
• Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor
penting saat terjadi tanggap
darurat
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menyiapkan Akses Darurat dan Penunjuk Arah
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Pelaksanaan Latihan
Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service
& industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
PARTISIPATIF • Perusahaan / supplier emergency
DARI SEMUA
PIHAK
support
PROYEK • Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor penting


saat terjadi tanggap darurat
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Tahap Perencaan
3. Penyusunan IAP (Incident Action Plan)
1. Penyusunan JSA (Job Safety Analysis) Colour Code Action
Fire
Evacuation
Bomb Threat
Medical Emergency
Internal Emergency
Personal Threat
External Threat
All Clear

4. Penyusunan ICS (Incident Command Mild, Medium & Fatal Incident


System)
2. Penyusunan SOP (Standard Operation Procedure) Fatal PROJECT MANAGER

Incident EKHWAN YULIANTO (08112000277)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 PT. SKTEK Energi


REY RUYADI
PT. Girder indonesia
SURIPTO
PT. Citra Waspphutowa
HADHI S (08118125646)
PT. Pertamina Gas
FARI AR
(087855508560) (081330088076) (081316686087)

Launcher Gantry Unlock sling safety - Pasang sling - Angkat girder - Angkat girder Pws. Lap Pws. Lap.
Pws. Lap. Pws. Lap.
NAWIH SARMAN TOTO DIDIT DAMAYANTO AHMAD SIROJUDIN

berada pada posisi winch, jalankan ikat pada setinggi ±20 cm, setinggi posisi (081281682896) (085213168234)
(081218666954) (081286695678)

pengambilan winch menuju arah girder kemudian cek break diantara truss, HSE HSE HSE
HSE
INDRI WAHYU H TOHARI
DUDIK INDRAS BUDIANTO (0817585989)

girder, dengan titik pengangkatan - Cek system apakah agar dapat di


(087775545565) (081252843000)
(082111796855)

DAMKAR PEMDA
bekerja dengan baik H. MANSYUR
posisi 2 tumpuan girder yang sudah pemasangan launching girder Identifikasi Evakuasi
(082125003282)
- Matikan sumber
seimbang ditandai pin pada power (genset)
pada span POLSEK
KLINIK KITA
DEDI
hook sling tahan sampai perletakan (081293592007)
02177202381

Sling safety winch Turunkan sling ikat dengan ±15 menit. - Cek kondisi implementation of
report completed Checking report
repairs total
dan sling safety angkat, cek kondisi Cek terhadap posisi girder dan tali Yes/N
o
No Yes
truss tetap pada sling angkat dan girder apakah terjadi ikat. Cek
posisi terpasang sling ikat penurunan atau kestabilan girder
tidak. 5. Penyusunan Rencana yang dirancang untuk hasil selain dari
Contingency Plan rencana yang biasa
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Saat Terjadi Incident
3. Pemasangan Barikade di Area Insident
1. Mengehentikan aliran gas
MELAPORKAN KE PIHAK
PERTAGAS

KP 117 KP 93
PAMULANG NAGRAK

PENGAWAS
UTAMA
Flarestack 05 Flarestack 04 Nagrak DILOKASI INCIDENT
pamulang
PENGAWAS UTAMA DI LOKASI
KEJADIAN

field coordinator berkoordinasi dengan security dan kepolisian


2. Melakukan Koordinasi kepada pihak terkait sesuai ICS untuk memasang barikade untuk mensterilisasikan area insiden
dari kerumunan masyarakat setempat, sekurang kurangnya
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. GIRDER INDONESIA BPK ADHITIYA DENGAN N0MOR TELP :
berjarak 200 meter dari titik insiden
081320468244
4. Memastikan Kandungan Gas Pada Pipa Menggunakan Detektor Gas dan
PENGAWAS
UTAMA
DILOKASI INCIDENT
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. PERTAMINA GAS (PWS. PIPELINE DAN HSE) NOMOR TELP :
081316686087 Bapak Fari AR N2 Sebelum Eksekusi Perbaikan
Apapun alasan yang ada, kebocoran gas akan
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK DAMKAR PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI NOMOR TELP : (021)
7543025
sangat membahayakan bagi keselamatan
pekerja. Beberapa kasus kecelakaan yang
disebabkan oleh ledakan gas berdampak
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK POLSEK WILAYAH CINERE/POSEK TERDEKAT MELALUI NOMOR : (021)
7544891 parah pada beberapa pekerja.
Kebocoran gas pada proses pengelasan dapat berdampak pada kebakaran atau
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI KLINIK TERDEKAT MELALUI NOMOR TELP : (021) 77202381 ledakan, acetylene dan oxygen merupakan gas yang mudah terbakar, dan dapat
terjadi ledakan jika proses oksidasi terjadi cepat. Kebocoran sekecil apapun dapat
sangat membahayakan jika terjadi dalam ruang yang tertutup atau kurang
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PEMERINTAHAN DAERAH (KELURAHAN, KECAMATAN,
KABUPATEN/WALIKOTA MELALUI NOMOR TELP : (021) 7543340 ventilasi. Gas akan terakumulasi, apabila ada sedikit pemicu saja maka kebakaran
atau ledakan akan terjadi.
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok-Antasari
Tahap Perbaikan Pipa Gas

Melakukan pemotongan Pipa dengan Cold Cutting dilokasi incident yang


1 tersinyalir rusak/bocor, (Bilamana memungkinkan lakukan pemasangan
Clamp Sleeve untuk sementara mengatasi kebocoran pipa).

2 Lakukan persiapan penggantian pipa sepanjang yang dibutuhkan.


Maksud pekerjaan ini adalah penempatan pipa di sepanjang jalur pemasangan sebelum pekerjaan pengelasan dimulai.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bila tempatnya telah dipersiapkan dengan baik seperti bebas dari benda-benda atau rintangan
lainnya
4 NDT hasil penyambungan
3 Pengelasan/Penyambungan Pipa Gas
Syarat-Syarat Pengelasan: Hasil pengelasan akan diperiksa dengan cara NDT
1. Standard yang digunakan adalah API 1104 edisi terakhir. (Non Destructive Test), yaitu Radiography Test
2. Juru las yang berkualifikasi 5G dan 6G, bersertifikat MIGAS, dan masih yang dilakukan 100% terhadap sambungan las,
melakukan kegiatan pengelasan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. sedangkan untuk sambungan yang tidak dapat di
3. Peralatan, material, dan sarana lain untuk pengelasan akan sudah radiography, maka NDT dilakukan dengan cara
tersedia dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. dye penentrant atau sejenisnya. Pelaksanaan
4. Tenaga, peralatan dan material disediakan PT SKTek pemeriksaan ini adalah NDT Company yang
disediakan oleh PT SKTek dandisetujui oleh
Prosedur Pengelasan Pertamina Gas.
PT SKTek mempunyai Welding Procedure Specification (WPS) yang sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mengacu pada API 1104 Sebelum memulai pekerjaan di lakukan N2 Purging. Lebih
5 baik tetap terisi N2 ketika pekerjaan berjalan
untuk pipeline. Semua kualifikasi terhadap WPS akan disaksikan dan
disetujui oleh Pertamina gas.
Contoh Skenario Fire & Medivac Drill Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
LOKASI KEJADIAN : JALUR PIPA GAS KRUKUT DEPOK
Gambaran Kejadian Kebakaran disebabkan dari terjatuhnya girder saat pekerjaan erection menimpa pipa gas hingga patah dan meledak
1
AreaSudahDilakukan
sosialisasi
Saat terjadi ledakan, mobil kebakaran dikerahkan 2
untuk membantu memadamkan api mula yang Team komunikasi langsung menghubungi
Area Standby
DAMKAR&
berada di titik lokasi kebakaran. Lalu operator DAMKAR yang standby di lokasi untuk
AreaSudahDilakukan Ambulance Area Simulasi membunyikan sirine sebagai tanda bahaya mengantisipasi api yang semakin
sosialisasi KORBAN pemadaman peringatan kepada seluruh crew untuk berkumpul di membesar. Selain itu juga menghubungi
muster point. Crew memasang barricade tape di operator yang bertugas di Flarestack 05
sekitar lokasi ledakan seminimnya 200 meter dari Pamulang dan Flarestack 04 Nagrak
titik insiden kemudian mulai mengosongkan area untuk menghentikan aliran gas,
Titik KejadianLedakandan
Kebakaransebenarnya
Melakukan koordinasi kepada pihak
terkait sesuai dengan table incident
3 command system (ICS).
Team Evakuasi mengarahkan dan memastikan crew
untuk keluar melalui jalur evakuasi yang benar dan
aman menuju ke muster point. Membantu team p3k
untuk memastikan para korban yang terluka atau 4
pingsan keluar mengikuti jalur evakuasi yang benar Team P3K menemukan korban yang
dan aman menuju muster point. cidera hingga berdarah terkena benda
yang terpental dari ledakan pipa.
Korban dibaringkan di tandu dan
5 diletakkan di lokasi yang aman untuk
Tim Komunikasi mendata korban yang terluka dilakukan pertolongan pertama. Team
dibantu security memeriksa seluruh personnel on p3k langsung menghubungi ambulance
board memastikan seluruh crew yang dievakuasi yang standby dan melakukan
sudah berada di muster point dengan aman serta pertolongan kepada korban cidera
menyiapkan laporan investigasi keadaan darurat. dengan membawanya ke Rumah sakit
Koordinator mengkoordinir team tanggap darurat atau klinik terdekat.
dan mengumumkan keadaan aman
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai