Anda di halaman 1dari 39

Materi-1

MERANCANG SISTEM
TANGGAP DARURAT

Disampaikan oleh : Anas Zaini Z. IKSAN


TUJUAN PEMBELAJARAN

MEMAHAMI & MENGERTI IDENTIFIKASI KONDISI KEADAAN DARURAT

MEMAHAMI BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN KESIAGAAN TANGGAP DARURAT

MAMPU MELAKUKAN SOSIALISASI KEADAAN DARURAT DAN TANGGAP DARURAT

MEMILIKI KEMAMPUAN TANGGAP TERHADAP KONDISI DARURAT

MEMAHAMI DAN MAMPU MEMBACA TANDA-TANDA KONDISI


DARURAT DAN RAMBU KEADAAN DARURAT
JENIS KEADAAN DARURAT

01 IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN SUMBER DAYA

KESIAPAN TERHADAP KONDISI


02 DARURAT (PEMBUATAN RENCANA
TANGGAP DARURAT)
MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP
03 DARURAT (SOSIALISASI / PENYULUHAN,
PENDIDIKAN/PELATIHAN)

04 TANGGAP TERHADAP KONDISI


DARURAT

TANDA DAN RAMBU-RAMBU


05
KEADAAN DARURAT
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Kecelakaan Menekan jumlah Pelatihan adalah


walaupun sudah
1 diupayakan
pencegahannya,
2 Kompleksitas
pekerjaan 3 dan
keparahan
tingkat
4 bagian
persyaratan
dari

korban pembinaan
masih bisa terjadi
Jenis pekerjaan yang dimulai
Upaya pencegahan dari Teknologi rendah hingga Peraturan Perundangan
kecelakaan dan sakit Teknologi tinggi, misalnya Pertolongan awal
dan persyaratan SMKK
tidaklah cukup, masih pekerjaan konstruksi : pondasi terhadap korban dapat
mengharuskan adanya
diperlukan upaya untuk dilanjutkan struktur, mekanikal membantu meringankan
dan arsitektur dan finishing
pelatihan siaga darurat
terbiasa dalam dan menjaga agar
yang bisa berjalan beriringan oleh pengurus, untuk
kesiagaan menghadapi kondisi tidak lebih parah,
dan paralel serta jenis alat dan meningkatkan
keadaan darurat sampai didapatkannya
bahan yang beraneka-ragam kompetensi petugas dan
ditempat kerja bantuan lanjutan
yang digunakan, melibatkan partisipasi tenaga kerja
banyak pihak
DEFINISI
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan,
prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
Bencana dan keadaan darurat yang telah terjadi di
masa lalu meliputi:
No. Bahaya Tgl/bln/th Kerusakan apa yang Pengendalian
ditimbulkan dan (sumber daya yang
mengapa? dibutuhkan
1

2
3

Bencana dan keadaan darurat yang kemungkinan akan


Identifikasi terjadi di masa depan (termasuk sebagai akibat dari
& penilaian perubahan iklim) meliputi:
risiko No. Bahaya Kerusakan apa yang Pengendalian (Sumber
bahaya mungkin ditimbulkan? daya yang dibutuhkan)
1

4
JENIS JENIS KEADAAN DARURAT
1. BENCANA ALAM
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, TSUNAMI
GEMPA
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
BANJIR BADAI BUMI
GUNUNG MELETUS

2. BENCANA NON ALAM


Bencana nonalam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam yang antara lain berupa
gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,
dan wabah penyakit.
KETUMPAHAN
BAHAN KIMIA
3. BENCANA SOSIAL KEBAKARAN KEBOCORAN GAS
Bencana sosial adalah bencana yang BERACUN
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia
yang meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
HURU HARA DINAMIT/ BOM
JENIS KEADAAN DARURAT

Natural Hazzard
Medis - 02 (Bencana 01 - Bencana Alamiah
Wabah, Pandemi, Alamiah) ü Banjir
Serangan Jantung, 01 ü Kekeringan
Keracunan, dll. Medis ü Angin topan
02 ü Gempa
Keadaan ü Petir
02 Darurat Technological
Huru Hara - 03 Hazard 02 - Kegagalan Teknis
Perang / Kerusuhan /
03 (Kegagalan ü Pemadaman listrik
Terorisme
BENCANA SOSIAL Teknis) ü Bendungan bobol
ü Kebocoran nuklir
Huru Hara,
ü Peristiwa
Ancaman bom dan Kebakaran/ledakan
terorist ü Kecelakaan konstruksi
ü Kecelakaan lalu lintas
Gangguan atau kegagalan utilitas (telekomunikasi, tenaga
listrik, air, gas, uap, HVAC, sistem pengendalian polusi,
sistem pembuangan limbah, infrastruktur penting lainnya)
AKIBAT KEADAAN DARURAT

RENCANA TANGGAP
DARURAT

Tujuan :
q Mengurangi dampak
Fisik dan Material: Non Materiil
yang diakibatkan oleh
a. Korban manusia (mati a. Terganggunya struktur
atau cacat tetap) kegiatan proyek bagi Keadaan Darurat
suatu konstruksi atau q Kesiapsiagaan
b. Korban harta benda dan
sarana / materiil untuk kegiatan sosial bagi menghadapi Keadaan
kehidupan masyarakat masyarakat. Darurat
atau sarana produksi b. Terganggunya kondisi q Tanggap menghadapi
bagi kegiatan konstruksi ekonomi. Keadaan Darurat
q Pemulihan setelah
terjadi Keadaaan Darurat
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Contoh Menetapkan Darurat Bahaya sesuai dengan kemungkinan tempat bekerja

Keadaan Darurat Mungkin Lokasi


Kebakaran dan ledakan ….. …..
Bom ….. …..
Bahan Kimia Berbahaya Ya Gudang SUMBER INFORMASI

Kebocoran Radiasi Ya Ground § Info Media


SUMBER PENGARUH
Amuk Massa § Lembaga Pemerintah
Ya Kantor §Orang/ People
§ Lingkungan Setempat
Banjir Tidak - §Peralatan/ Equipment
§ Cuaca
Kerusakan Lingkungan Ya Semua §Bahan/ Materials
§ Kebiasaan Pekerja
Kecelakaan Jumlah Besar Ya Semua §Lingkungan/ Environment
§ Kejadian Khusus
Kerusakan Benda Ya Semua
§ Operasional
Gempa Bumi Tidak -
Tenggelam Tidak -
Rencana Tanggap Darurat (Emergency
Respon Plan_ERP)
Tindakan yang diambil pada menit-menit awal keadaan
darurat sangat penting. Peringatan segera kepada karyawan
untuk mengungsi, berlindung atau terkunci dapat
menyelamatkan nyawa. Panggilan bantuan ke layanan
darurat publik yang memberikan informasi lengkap dan
akurat akan membantu petugas operator mengirim
responden dan peralatan yang tepat.
SIKLUS TANGGAP DARURAT
Tindakan yang diambil untuk menghindari
insiden. Menghentikan suatu kejadian agar Mencegah keadaan darurat dan/atau
tidak terjadi. Operasi pencegahan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
pengawasan. keadaan darurat dan/atau mengurangi
dampak merusak atas keadaan darurat
yang terjadi atau tidak dapat dihindari.
Tindakan pemulihan yang diambil untuk
Langkah-2 mitigasi, tetapkan kode
mengembalikan komunitas ke kondisi
bangunan dan persyaratan zonasi,
normal atau mendekati normal, termasuk
pemulihan layanan dasar dan perbaikan pasang penghalang seperti tanggul, dll
kerusakan fisik, sosial dan ekonomi,
termasuk kegiatan pembersihan puing-
puing, bantuan keuangan kepada individu
dan pemerintah, pembangunan kembali
jalan dan jembatan dan fasilitas utama, dan
perawatan massal berkelanjutan untuk
populasi manusia dan hewan yang terlantar.

Tindakan yang dilakukan segera sebelum, selama, dan


segera setelah dampak bahaya, ditujukan untuk Kegiatan meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk merespon ketika terjadi bencana.
menyelamatkan nyawa, mengurangi kerugian ekonomi, dan
Langkah-langkah kesiapsiagaan, termasuk
mengurangi penderitaan.
mengembangkan perjanjian saling membantu
Tindakan tanggap mungkin termasuk mengaktifkan pusat
dan nota kesepahaman antara instansi/lembaga
operasi darurat, mengevakuasi populasi yang terancam,
membuka tempat penampungan dan menyediakan terkait, mencakup: pelatihan untuk personel
tanggap darurat dan warga/masyarakat, latihan
perawatan massal, penyelamatan darurat dan perawatan
tanggap bencana dan menguji kemampuan
medis, pemadaman kebakaran, dan pencarian dan
(drill), dan menyajikan kampanye pendidikan
penyelamatan perkotaan.
semua bahaya.
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

A. Identifikasi keadaan darurat:


1. Identifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama
jam kerja atau setelah jam kerja.
2. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau
bahan kimia yang digunakan, dibuat, atau disimpan di dalam lokasi.
3. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi
perusahaan.
4. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.

B. Identifikasi persediaan/sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat:


1. Menilai kemampuan tempat kerja.
2. Respon keadaan darurat, termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan medis
atau lainnya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat.
3. Pengendalian beberapa keadaan darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber
pengapian.
4. Identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan
pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.
PERENCANAAN TANGGAP DARURAT PADA ISO 45001

C. Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan
mekanisme tanggapan diidentifikasi.
Prosedur mencakup untuk penanganan keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk
fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.

D. Komunikasikan dan Latih pekerja/pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap


darurat:
Penting untuk mengkomunikasikan Rencana Tanggap Darurat kepada semua pekerja/pemangku
kepentingan yang relevan. Pelatihan pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat
yang sering dilakukan untuk mendidik pekerja dari waktu ke waktu.

E. Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat
dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil
pengujian atau latihan.
PEMAHAMAN SEDERHANA
KEADAAN
DARURAT PANIK MELUAS

KORBAN
DARURAT ANDA MENGERTI DILOKALISIR DISELESAIKAN
MINIM
• Kebakaran
• Ledakan
• Banjir
TIDAK MENGERTI MELUAS KORBAN
• Kecelakaan PENYELESAIAN SULIT
BANYAK

PELATIHAN
TINDAKAN • Evakuasi RISIKO
PROSEDUR APAR MINIMAL
TERENCANA •
• P3K
• Bencana
Contoh tindakan dari Rencana Tanggap
Darurat (ERP)
Paramedis dan/atau Seorang karyawan yang
terlatih mampu memberikan pertolongan pertama
atau melakukan CPR untuk menyelamatkan
nyawa, atau

tindakan seorang karyawan yang memiliki pengetahuan dan


kemampuan tentang proses instalasi gas dan
operasionalnya, dapat dengan segera mengendalikan
kebocoran dan meminimalkan kerusakan pada fasilitas dan
lingkungan.
Contoh tindakan dari Rencana Tanggap
Darurat (ERP)
Langkah pertama ketika mengembangkan rencana Ketika keadaan darurat terjadi, prioritas pertama adalah
tanggap darurat, dengan melakukan identifikasi selalu keselamatan jiwa. Prioritas kedua adalah stabilisasi
bahaya potensial dan penilaian risiko untuk dapat insiden.
menentukan langkah pengendalian yang tepat Ada banyak tindakan yang dapat diambil untuk menstabilkan
sasaran dan terpat guna. insiden dan meminimalkan potensi kerusakan, kemungkinan
diperlukan penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan
Pemahaman tentang akan kebutuhan sumber daya, (P3K) dan/atau CPR oleh karyawan/tenaga kerja terlatih dan
termasuk prosedur dan/atau sistem pengelolaan yang kompeten akan dapat menyelamatkan nyawa.
diperlukan,. Rencana darurat harus konsisten dengan Penggunaan alat pemadam api oleh karyawan/tenaga kerja
tujuan kinerja yang ditetapkan terlatih dapat memadamkan api kecil.
Paling tidak, setiap fasilitas harus mengembangkan dan Penahanan tumpahan bahan kimia kecil dan pengawasan utilitas
menerapkan rencana darurat untuk melindungi dan sistem bangunan dapat meminimalkan kerusakan pada
karyawan, pengunjung, kontraktor, dan siapa pun di bangunan dan membantu mencegah kerusakan lingkungan.
dalam fasilitas. Bagian dari rencana darurat ini disebut
"tindakan perlindungan untuk keselamatan jiwa" dan Beberapa peristiwa cuaca buruk dapat diramalkan beberapa jam sebelum
termasuk evakuasi bangunan ("latihan kebakaran"), tiba, memberikan waktu yang berharga untuk melindungi fasilitas.
perlindungan dari cuaca buruk seperti tornado, Sebuah rencana harus ditetapkan dan sumber daya harus tersedia, atau
dengan cepat, tersedia untuk menyiapkan fasilitas. Rencana tersebut juga
"penampungan di tempat" dari bahaya udara luar seperti harus mencakup proses penilaian kerusakan, penyelamatan, perlindungan
bahan kimia. pelepasan dan penguncian. Lockdown properti yang tidak rusak dan pembersihan setelah insiden. Tindakan untuk
adalah tindakan protektif saat menghadapi tindakan meminimalkan kerusakan lebih lanjut dan gangguan bisnis adalah contoh
kekerasan. konservasi properti.
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Kebutuhan Organisasi Tanggap Darurat dan Pembagian Tugas

Anggota Unit

Evakuasi P3K APAR Pengamanan

Kelengkapan :
1. Seragam dan Tanda Petugas
2. APD sesuai Bidangnya: ditambah Masker,
Kacamata, Sarungtangan, Helmet
3. Senter, Bendera, HT, Pengeras suara, Peluit, Tas
P3K Kecil
4. Nomor-nomor penting internal dan Pihak Luar
Identifikasi Bahaya
keadaan darurat q Procedure Kesiagaan tanggap
darurat
Ø BENCANA ALAM q Procedure evakuasi dan
Ø BENCANA NON ALAM penyelamatan
entifikasi Identifikasi
Ø BENCANA SOSIAL q Procedure interkoneksi dengan
& &
penilaian instansi/Lembaga terkait
enilaian TINDAKAN
risiko Identifikasi Sumber daya yang risiko
PERBAIKAN
bahaya dibutuhkan bahaya
q Bentuk dan kompleksitas Di sosialisasikan / di latihkan
organisasi, berikut pembagian
tugas dan tanggung jawabnya
(peran masing-masing anggota Uji coda (drill)
organisasi)
q Personil yang kompeten
q Sarana dan prasarana tanggap
EVAL TIDAK SESUAI
darurat (Sistem alarm, Lampu dan sumber
tenaga darurat, Isolasi terhadap katup, dan saklar / UASI
pemutus arus, Peralatan pemadam api, Peralatan
P3K (termasuk shower darurat, bak pencuci
AMAN
mata,Fasilitas komunikasi, dll) SESUAI STANDAR
&
YANG DITETAPKAN SEHAT 19
Identifikasi Sumber daya yang KESIAPAN TERHADAP
dibutuhkan
KONDISI DARURAT
Isi Kotak P3K
Perlengkapan Peralatan P3K (Permenakertrans No.PER.15/MEN/VIII/2008)

No. Isi Jumlah


1 Kasa Steril Terbungkus 20
2 Perban (lebar 5 cm) 2
3 Perban (lebar 10 cm) 2
4 Plester (Lebar 1,25 cm) 2
5 Plester Cepat 10
6 Kapas (25 gram) 1
7 Kain segitiga/mittela 2
8 Gunting 1
9 Peniti 12
10 Sarung tangan sekali pakai (pasangan) 2
11 Masker 2
12 Pinset 1
13 Lampu senter 1
14 Gelas untuk cuci mata 1
15 Kantong plastik bersih 1
16 Aquades (100 ml larutan saline) 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1
18 Alkohol 70% 1
19 Buku panduan P3K di tempat kerja 1
20 Buku catatan 1
21 Daftar isi kotak 1
Identifikasi Sumber daya yang KESIAPAN TERHADAP
dibutuhkan
KONDISI DARURAT
Tabung APAR

tambahkan tinggi
dasar APAR
minimal brp cm.
Kalau diletakkan di
bawah lantai,harus
diberi alas
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Penempatan tabung APAR ternyata juga diatur
dalam Permenakertrans RI No 4/MEN/1980
tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan:

q Tabung APAR haruslah mudah dilihat, diakses


dan diambil, juga harus diberi tanda
pemasangan APAR di atasnya.
q Pemberian tanda pemasangan APAR paling
tidak 125 cm dari lantai (jarak minimal APAR dari
lantai adalah 15 cm) dan harus berada tepat di
atas tabung APAR yang dimaksud.
q Jarak antar APAR adalah 15 meter, atau bisa
diatur ulang sesuai dengan arahan ahli atau
petugas Keselamatan Konstruksi
q Tabung APAR sebaiknya berwarna merah.
Klasifikasi KEBAKARAN KESIAPAN TERHADAP
Ref : Permenaker -04/80 KONDISI DARURAT
A
C
Combustible
Flammable
Liquid/gas B Material Electrical
Equipment

D Metals

C
ABC

A B
Multi Purpose
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Tahap Perencaan
3. Penyusunan IAP (Incident Action Plan)
1. Penyusunan JSA (Job Safety Analysis) Colour Code Action
Fire
Evacuation
Bomb Threat
Medical Emergency
Internal Emergency
Personal Threat
External Threat
All Clear

4. Penyusunan ICS (Incident Command Mild, Medium & Fatal Incident


System)
2. Penyusunan SOP (Standard Operation Procedure) Fatal PROJECT MANAGER

Incident EKHWAN YULIANTO (08112000277)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 PT. SKTEK Energi


REY RUYADI
PT. Girder indonesia
SURIPTO
PT. Citra Waspphutowa
HADHI S (08118125646)
PT. Pertamina Gas
FARI AR
(087855508560) (081330088076) (081316686087)

Launcher Gantry Unlock sling safety - Pasang sling - Angkat girder - Angkat girder Pws. Lap Pws. Lap. Pws. Lap. Pws. Lap.

setinggi ±20 cm,


NAWIH SARMAN DIDIT DAMAYANTO AHMAD SIROJUDIN
winch, jalankan
TOTO
berada pada posisi ikat pada setinggi posisi (081281682896) (085213168234)
(081218666954) (081286695678)

pengambilan winch menuju arah girder kemudian cek break diantara truss, HSE HSE HSE
HSE
TOHARI
system apakah
INDRI WAHYU H DUDIK INDRAS BUDIANTO (0817585989) (082111796855)
girder, dengan titik pengangkatan - Cek agar dapat di
(087775545565) (081252843000)

bekerja dengan baik DAMKAR PEMDA

posisi 2 tumpuan girder yang sudah pemasangan launching girder H. MANSYUR


(082125003282)
- Matikan sumber Identifikasi Evakuasi

seimbang ditandai pin pada power (genset) pada span POLSEK


KLINIK KITA

hook sling perletakan


DEDI 02177202381

tahan sampai
(081293592007)

Sling safety winch Turunkan sling ikat dengan ±15 menit. - Cek kondisi implementation of
report completed Checking report
dan sling safety angkat, cek kondisi Cek terhadap posisi girder dan tali repairs total Yes/N
o
No
truss tetap pada sling angkat dan ikat. Cek
Yes
girder apakah terjadi
posisi terpasang sling ikat penurunan atau kestabilan girder
tidak. 5. Penyusunan Rencana yang dirancang untuk hasil selain dari
Contingency Plan rencana yang biasa
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
Saat Terjadi Incident
3. Pemasangan Barikade di Area Insident
1. Mengehentikan aliran gas
MELAPORKAN KE PIHAK
PERTAGAS

KP 117 KP 93
PAMULANG NAGRAK

PENGAWAS
UTAMA
Flarestack 05 Flarestack 04 Nagrak DILOKASI INCIDENT
pamulang
PENGAWAS UTAMA DI LOKASI
KEJADIAN

field coordinator berkoordinasi dengan security dan kepolisian


2. Melakukan Koordinasi kepada pihak terkait sesuai ICS untuk memasang barikade untuk mensterilisasikan area insiden
dari kerumunan masyarakat setempat, sekurang kurangnya
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. GIRDER INDONESIA BPK ADHITIYA DENGAN N0MOR TELP :
berjarak 200 meter dari titik insiden
081320468244
4. Memastikan Kandungan Gas Pada Pipa Menggunakan Detektor Gas dan
PENGAWAS
UTAMA
DILOKASI INCIDENT
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PT. PERTAMINA GAS (PWS. PIPELINE DAN HSE) NOMOR TELP :
081316686087 Bapak Fari AR
N2 Sebelum Eksekusi Perbaikan
Apapun alasan yang ada, kebocoran gas akan
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK DAMKAR PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI NOMOR TELP : (021)
7543025
sangat membahayakan bagi keselamatan
pekerja. Beberapa kasus kecelakaan yang
disebabkan oleh ledakan gas berdampak
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK POLSEK WILAYAH CINERE/POSEK TERDEKAT MELALUI NOMOR : (021)
7544891 parah pada beberapa pekerja.
Kebocoran gas pada proses pengelasan dapat berdampak pada kebakaran atau
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI KLINIK TERDEKAT MELALUI NOMOR TELP : (021) 77202381 ledakan, acetylene dan oxygen merupakan gas yang mudah terbakar, dan dapat
terjadi ledakan jika proses oksidasi terjadi cepat. Kebocoran sekecil apapun dapat
sangat membahayakan jika terjadi dalam ruang yang tertutup atau kurang
FIELD COORDINATOR MENGHUBUNGI PIHAK PEMERINTAHAN DAERAH (KELURAHAN, KECAMATAN,
KABUPATEN/WALIKOTA MELALUI NOMOR TELP : (021) 7543340 ventilasi. Gas akan terakumulasi, apabila ada sedikit pemicu saja maka kebakaran
atau ledakan akan terjadi.
Contoh Rencana Tanggap Darurat di Lokasi Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok-Antasari
Tahap Perbaikan Pipa Gas

Melakukan pemotongan Pipa dengan Cold Cutting dilokasi incident yang


1 tersinyalir rusak/bocor, (Bilamana memungkinkan lakukan pemasangan
Clamp Sleeve untuk sementara mengatasi kebocoran pipa).

2 Lakukan persiapan penggantian pipa sepanjang yang dibutuhkan.


Maksud pekerjaan ini adalah penempatan pipa di sepanjang jalur pemasangan sebelum pekerjaan pengelasan dimulai.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bila tempatnya telah dipersiapkan dengan baik seperti bebas dari benda-benda atau rintangan
lainnya
4 NDT hasil penyambungan
3 Pengelasan/Penyambungan Pipa Gas
Syarat-Syarat Pengelasan: Hasil pengelasan akan diperiksa dengan cara NDT
1. Standard yang digunakan adalah API 1104 edisi terakhir. (Non Destructive Test), yaitu Radiography Test
2. Juru las yang berkualifikasi 5G dan 6G, bersertifikat MIGAS, dan masih yang dilakukan 100% terhadap sambungan las,
melakukan kegiatan pengelasan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. sedangkan untuk sambungan yang tidak dapat di
3. Peralatan, material, dan sarana lain untuk pengelasan akan sudah radiography, maka NDT dilakukan dengan cara
tersedia dan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. dye penentrant atau sejenisnya. Pelaksanaan
4. Tenaga, peralatan dan material disediakan PT SKTek pemeriksaan ini adalah NDT Company yang
disediakan oleh PT SKTek dandisetujui oleh
Prosedur Pengelasan Pertamina Gas.
PT SKTek mempunyai Welding Procedure Specification (WPS) yang sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mengacu pada API 1104 Sebelum memulai pekerjaan di lakukan N2 Purging. Lebih
5 baik tetap terisi N2 ketika pekerjaan berjalan
untuk pipeline. Semua kualifikasi terhadap WPS akan disaksikan dan
disetujui oleh Pertamina gas.
MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur
Tanggap Darurat

Ya

Tidak

Dibawa ke RS untuk divisum


MEMAHAMI PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Contoh Instruksi / Prosedur Tanggap Darurat
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menjalankan Jadwal Pelatihan Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service
& industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
• Perusahaan / supplier emergency
support
• Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor
penting saat terjadi tanggap
darurat
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Menyiapkan Akses Darurat dan Penunjuk Arah
KESIAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT
Pelaksanaan Latihan
Tanggap Darurat

Diperlukan pembentukan kesepakatan


dengan pihak lain (Emergency service
& industrial agent) dalam hal darurat /
emergency:
• Rumah Sakit
PARTISIPATIF • Perusahaan / supplier emergency
DARI SEMUA
PIHAK
support
PROYEK • Pemadam Kebakaran
• Kepolisian, SAR, PMI
• Lembaga Asuransi.

Menyediakan nomor-nomor penting


saat terjadi tanggap darurat
Contoh Skenario Fire & Medivac Drill Pembangunan Struktur Jalan Tol Depok–Antasari
LOKASI KEJADIAN : JALUR PIPA GAS KRUKUT DEPOK
Gambaran Kejadian Kebakaran disebabkan dari terjatuhnya girder saat pekerjaan erection menimpa pipa gas hingga patah dan meledak
1
Area Sudah Dilakukan
sosialisasi
Saat terjadi ledakan, mobil kebakaran dikerahkan 2
untuk membantu memadamkan api mula yang Team komunikasi langsung menghubungi
Area Standby
DAMKAR &
berada di titik lokasi kebakaran. Lalu operator DAMKAR yang standby di lokasi untuk
Area Sudah Dilakukan Ambulance Area Simulasi membunyikan sirine sebagai tanda bahaya mengantisipasi api yang semakin
sosialisasi KORBAN pemadaman peringatan kepada seluruh crew untuk berkumpul di membesar. Selain itu juga menghubungi
muster point. Crew memasang barricade tape di operator yang bertugas di Flarestack 05
sekitar lokasi ledakan seminimnya 200 meter dari Pamulang dan Flarestack 04 Nagrak
titik insiden kemudian mulai mengosongkan area untuk menghentikan aliran gas,
Titik Kejadian Ledakan dan
Kebakaran sebenarnya
Melakukan koordinasi kepada pihak
terkait sesuai dengan table incident
3 command system (ICS).
Team Evakuasi mengarahkan dan memastikan crew
untuk keluar melalui jalur evakuasi yang benar dan
aman menuju ke muster point. Membantu team p3k
Area Simulasi
pemadaman
untuk memastikan para korban yang terluka atau 4
pingsan keluar mengikuti jalur evakuasi yang benar Team P3K menemukan korban yang
dan aman menuju muster point. cidera hingga berdarah terkena benda
Titik Kejadian Ledakan dan yang terpental dari ledakan pipa.
Area Sudah dilakukan Kebakaran sebenarnya
Korban dibaringkan di tandu dan
sosialisasi
5 diletakkan di lokasi yang aman untuk
Tim Komunikasi mendata korban yang terluka dilakukan pertolongan pertama. Team
dibantu security memeriksa seluruh personnel on p3k langsung menghubungi ambulance
board memastikan seluruh crew yang dievakuasi yang standby dan melakukan
Assembly
sudah berada di muster point dengan aman serta pertolongan kepada korban cidera
Point
JALUR DAMKAR menyiapkan laporan investigasi keadaan darurat. dengan membawanya ke Rumah sakit
JALUR AMBULANCE Koordinator mengkoordinir team tanggap darurat atau klinik terdekat.
ESCAPE ROUTE dan mengumumkan keadaan aman
Evaluasi dan Pelaporan TANGGAP TERHADAP KONDISI DARURAT
E Partisipasi Karyawan dan Pekerja
REKAP EVALUASI LATIHAN TANGGAP DARURAT
1.Mempelajari Petunjuk Umum Keadaan Darurat V sedikit yang mempelajari
No Kegiatan PIC Penjelasan
2.Membawa file/dokumen penting V sedikit yang membawa
A Organisasi
3.Menyesuaikan atau berjalan kearah yang benar V banyak yang mengikuti arah
Belum lengkap, dan petugas lantai
1.Struktur MKKG -lengkap V
kurang 4.Mengikuti arahan Petugas V banyak yang mengikuti arahan
2.Surat Penetapan Tugas-ada V ada 5.Serius dalam melakukan tindakan V masih banyak yang tidak serius
6.Tidak menggunakan HP V masih ada yang menggunakan hp, sedikit
3.Terlatih-lebih awal ada latihan yang cukup V ada latihan diruang dan di tempat tugas
7.Rapat penting V masih ada yang tetap berlangsung
paling lama 20 menit sampai Muster
4.Waktu Evakuasi-tercepat-paling lama-Menit V
point
F Peran Petugas Lantai kerja
5.Papan "Sedang Pelatihan Tanggap Darurat"-
V ada dan cukup 1.Rompi atau Tanda Lengan atau Topi V kurang lengkap, bendera tidak ada
ada
2.TOA, Masker, Sempritan, HT, V belum semua pakai HT, toa kurang
3.Tindakan Menuntun Karyawan/tenant V belum semua mengarahkan
B Peran Tim leader/BM/Garuda 1
1.Suara Jelas V jelas 4.Floor Warden - Kepemimpinan - perintah V semua mengarahkan
2.Tegas dan runtut dalam memberikan 5.Pemeriksaan Kelengkapan sarana ( pakai
V tepat namun perlu lebih tegas V semua pakai check list
perintah Check List)
3.Kepemimpinan di lokasi Muster Point-Bagus V seimbang, perlu latihan 7.Anggota-aktif-pasif-terlatih V semua petugas terlatih
8.Pelaporan Akhir-ada V Belum semua membuat laporan akhir
4.Perintah Pemulihan-ada V seimbang
5.Evaluasi secara Umum dan Ucapan G Pelaksanaan Kerja Tim P3K
V seimbang
Terimakasih-ada
1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
seimbang, korbang tidak perlu dibawa ke
C Sosialisasi 2.Anggota-kerjasama V
MP
1.Surat Pemberitahuan V ada, bocor disampaikan oleh atasan 3.Tahapan Kerja - Bantuan Dasar V tepat
2.Sosialisasi internal V di beberapa unit, ada yang kurang jelas 4.Transportasi Menuju Mobil Ambulan V tepat, ambulan sebaiknya jangan mundur
5.Transportasi Ibu Hamil-kursi dorong V tepat
cukup dengan surat, namun jadual
3.Sosialisasi Tenant dan Eksternal V
berubah 6.Transportasi-Memanggul korban pincang V tepat
3.Sosialisasi ke Tetangga V cukup, dengan pemberitahuan 7.Pelaporan Akhir-ada V ada
TANGGAP TERHADAP KONDISI DARURAT
H Peran Security
Evaluasi dan
1.Menutup Jalur Keluar/Masuk Kendaraan V tertutup
Pelaporan
kurang, Masih ada kendaraan di jalur
2.Mengamankan jalur evakuasi halaman V
evakuasi
3.Melarang Karyawan Kembali Ke ruangan V semua melarang
4.Komandan-Kepemimpinan- Perintah V kepemimpinan jelas
5.Mengamankan lingkungan dari pihak luar V semua melarang
6.Pelaporan akhir-ada V belum semua melaporkan
7. Mengarahkan pekerja ke muster point V tidak dilakukan..mengarahkan

I Pelaksanaan Kerja Tim APAR


1.Tim Leader-Kepemimpinan dan Perintah V tepat dan tegas
2.Alat Pelindung Diri-lengkap V semua lengkap
3.Anggota-kerjasama-bagus V seimbang
4.Tahapan Kerja - menggunakan APAR-tepat V tepat tegas
5.Pelaporan akhir-ada V ada

J Suasana Muster Point


1.Tertib dan Rapi V belum semua tertib
2.Lokasi-cukup-sempit-kurang nyaman V luas dan cukup
3.Hujan-terang-panas V terang dan panas
4.Serius dalam latihan-meneriman arahan V belum semua serius
5.Tanda Lokasi-batasan area evakuasi-ada dan jelas V kurang banyak dan jelas
Ir. Anas Zaini Z. Iksan, AhT, MMTK3, CSP

email: anaszaini.iksan@gmail.com
Hp. 081514517551

Anda mungkin juga menyukai