Anda di halaman 1dari 26

Bimbingan Teknis Layanan

Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan

“ STRATEGI PEMADAMAN DAN PENYELAMATAN BAGI


APARATUR PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
KATEGORI KETERAMPILAN “

Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam negeri Republik Indonesia
2021
INCIDENT
COMMAND SYSTEM

BAMBANG SURYANTORO
(081392172102)
DINAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Incident Command System (ICS)
History
Konsep ICS dirumuskan pertama kali di
tahun 1968 pada pertemuan Para
Kepala/Pemimpin Pemadam Kebakaran
(Fire Chiefs) di kota Phoenix, Arizona
(negara bagian AS).

Tahun 1970 ICS telah dikembangkan


dan diterapkan mengatasi insiden
kebakaran hutan melanda lahan
pertanian dan pemukiman warga di
California.
Incident Command System
(ICS)
“adalah perangkat sistematis dalam
rangka komando, pengendalian dan
pengkoordinasian tanggap darurat yang
terdiri atas standar manajemen hirarki dan
prosedur untuk mengelola sementara
waktu sesuai besar kecilnya kebutuhan
dalam rangka penanganan suatu insiden”.
Maksud dan Tujuan ICS
 Memastikan perkiraan kebutuhan dan
ketersediaan sumber daya.
 Memastikan keselamatan seluruh anggota
(sumber daya ) di bawah kesatuan komando
(kesatuan perintah.
 Memastikan pelaksanaan operasi penanganan
insiden dilakukan secara efektif dan efisien
Prinsip Umum ICS
 Organisasi Modular
 Menggunakan Terminologi/Istilah Umum
 Kesatuan Komando/Perintah
 Komunikasi Terpadu
 Rantai Komando (Chain Of Command)
 Rentang Kendali (Span Of Controll)
 Rencana Aksi Insiden Terkonsolidasi
 Pengalihan Komando (Transfer of Command)
 Manajemen Sumber Daya
 Akuntabilitas
Struktur Umum ICS

 Komando
 Operasi
 Perencanaan
 Logistik
 Adminitrasi
Komando

kewenangan untuk :
•memberikan perintah,
•mengoordinasikan,
•mengendalikan,
•memantau dan
•mengevaluasi upaya penanganan insiden
Jenis komando dalam ICS

 Komando Tunggal (Unity


Command)

 Komando
Gabungan/Terpadu/Bersam
a (Unified Command)
Komandan Insiden (KI)

adalah pemimpin/pejabat
berwenang yang bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan operasi
penanganan insiden
Peran Tanggung Jawab Komandan
Insiden
 memimpin pelaksanaan operasi penanganan insiden
 melakukan penilaian situasi insiden (Size Up)
 menyusun struktur organisasi,
 menentukan prioritas utama tujuan tindakan ,
 menentukan taktik dan strategi
 bertanggung jawab atas laporan dan informasi yang internal
maupun eksternal suatu operasi
 mengawasi keselamatan petugas dan lingkungan insiden
 bertanggung jawab atas pelaksanaan keseluruhan operasi
Hirarki Komandan
Insiden
Kepala Dinas

4
Kepala Suku Dinas

3
Kepala Seksi
(Perwira/Bintara )

2
Kepala Peleton

1
Kepala Regu
TAHAPAN PROSES ICS
Penilaian Prioritas
Deklarasi
Situasi Utama Strategi dan
/Pernyataan
(Size Up) Tujuan Taktik
KI/IC
Tindakan

Sesuai prosedur dan -Jenis Kejadian -Penyelamatan Pemadaman,


regulasi yang telah -Sebab kejadian Jiwa Pencarian,
ditetapkan -Status Insiden -Keselamatan Evakuasi
-Situasi Insiden Petugas Penyelamatan,
-Properti, ,dll
Harta,Benda, dll.

Struktur Serah Terima


Kebutuhan Dokumen
Organisasi Komando
operasi /Laporan
Operasi Operasi

-Staging area -Besar kecil Laporan serah


-Pangkalan Logistik
Laporan Akhir
insiden terima Komando Operasi
-Poskotis Insiden
-Ketersediaan
Sumber Daya
Deklarasi/Pernyataan KI

 “ Pernyataan seseorang pimpinan/ pejabat


operasional tertinggi di lingkungan
kejadian/insiden untuk peningkatan peran
fungsi dan tanggung jawab dalam struktur
operasi penanganan insiden”.
Penilaian Situasi (Size UP)
 Jenis Insiden
 Sebab Insiden
 Situasi Insiden
Prioritas Utama Tujuan Tindakan

 Penyelamatan Jiwa
 Penyelamatan Harta Benda/Properti
 Penyelamatan Lingkungan (Jalur
transportasi dan fasilitas penting lainnya )
Strategi dan Taktik Operasi
 Sasaran Strategis adalah suatu pernyataan luas dan umum
tentang hasil insiden yang diharapkan.
 Tujuan Taktik mengacu kepada operasional atau fungsi spesifik
yang memenuhi sasaran strategis.

Strategi dan taktik dimaksudkan untuk :


 Menyelamatkan dan melindungi mereka yang
dalam bahaya
 Memastikan keselamatan petugas operasional
 Melindungi properti
 Melindungi lingkungan
Sektorisasi Lingkungan Insiden
Sektor 3

Sektor 2 Sektor 4

Sektor 1
Sektorisasi
Sektor 3

Sektor 1
Kebutuhan Operasi
 Stagging Area
 Pangkalan Logistik
 Poskotis
Pengalihan Komando (Transfer
Of Command)
 proses memindahkan tanggung jawab atas perintah
insiden dari satu Komandan Insiden ke yang lain
 sebaiknya melalui komunikasi tatap muka (face to
face)
 pelaporan secara langsung dapat menangkap semua
informasi penting untuk melanjutkan operasi yang
aman dan efektif.
• Berdasarkan laporan hasil operasi calon Komandan insiden
baru dapat mengambil alih atau tidak mengambil alih komando
insiden tergantung situasi dan kondisi.
Laporan Operasi
 Adalah data informasi yang dihimpun oleh
Komandan Insiden memuat data informasi
pelaksanaan operasi yang telah di laksanakan.
 KI membuat laporan secara lengkap mengenai
setiap tindakan yang telah dilaksanakan pada
operasi penanganan insiden
 Bahan Evaluasi
Kesimpulan
 Hampir semua insiden kebakaran sudah besar ketika petugas
pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian.
 ICS dapat diimplementasikan untuk merespon keadaan darurat semua
insiden, besar dan kecil, termasuk yang melibatkan bahan-bahan
berbahaya.
 ICS mengindikasikan semua tingkat kebutuhan sudah teridentifikasi.
 Setiap unsur pimpinan sesuai hirarkinya sebaiknya telah memahami
atau sudah/pernah mengikuti pelatihan tentang ICS memikul
tanggungjawab sebagai pimpinan operasi (Komandan Insiden)
 Personil yang bertugas dan terlibat dalam struktur ICS juga harus
petugas terlatih untuk merespon insiden.
 Prosedur Sistem Komando Insiden (ICS) harus sudah terbentuk
dengan disertai pengawasan/sanksi berdasarkan regulasi teknis sesuai
dengan tanggung jawab, tugas dan perannya.
Referensi
• National Incident Management System (NIMS) Incident Command
System (ICS) Forms Booklet ; FEMA (Federal Emergency Management
Assistance)
• Incident Command System Operational Description (Canada standart
2012) Homeland Security
•The Network Governance of Crisis Response: Case Studies of Incident
Command Systems ;Donald P. Moynihan University of Wisconsin–
Madison
• The Incident Command System: High Reliability Organizing For
Complex And Volatile Task Environments ; Gregory A. Bigley School of
Business Administration University of Washington
• Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor
03 Tahun 2016 Tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai