Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

TEMA KELEMBAGAAN KEAHLIAN & SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 1

1. ABDI RAYHAN GARNIWAN


2. ADE OKTARIZAL PUTRA
3. AGUNG SUTRA SATRIA
4. ALBINER LUMBAN GAOL
5. ALDA QURNIAWATI
6. ARIF SANTYA BUDI
7. BIBIT BUDI PRATAMA
8. DIDI PRIYADI MANUARON
9. EKA SAPUTRA

NKRI, 31 Oktober 2023


Sertifikasi Ahli K3

Tugas Kelompok Tema Kelembagaan Keahlian & SMK3


1. Sebutkan secara lengkap dan disertai dengan dasar hukum, cara perusahaan
mendapatkan sertifikat penerapan SMK3!

2. Jelaskan beserta dengan regulasi, cara menghitung nilai penerapan SMK3 pada suatu
perusahaan!

3. Jelaskan dan lengkapi dengan dasar hukum, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
penentuan lama hari audit SMK3 pada suatu perusahaan?

4. Bagaimana cara agar perusahaan mendapatkan penghargaan zero accident? Lengkap


dengan dasar hukum?

Jawaban dikirim dalam format PDF, lengkapi dengan nama kelompok (bagi anggota kelompok
yang tidak ikut mengerjakan tugas tidak perlu dicantumkan namanya)

Jawaban :
1. Cara perusahaan mendapatkan sertifikat penerapan SMK3 :
a. Proses awal (penetapan tujuan dilakukannya sertifikasi penerapan SMK3)
Persyaratan untuk SMK3

- memiliki Legalitas Perusahaan (Akta Notaris Pendirian dan Perubahan


Terakhir, NIB, Ijin Lokasi, dll)
- Membentuk P2K3, yaitu Panitia Pembinaan Keselamatan & Kesehatan
kerja yang dibuat dari dinas setempat (masa pembentukan P2K3 yang
telah disetujui oleh Dinas – 2 minggu)
- Memiliki program BPJS perusahaan
- Memiliki Minimal 1 orang tenaga ahli yang bersertifikat Ahli K3 Umum
- Untuk perusahaan Kontraktor maupun di Bidang Industri harap
melampirkan SIA (Surat Izin Alat) & SIO (Sertifikat Izin Operasional alat)
- Siap dilakukan pemeriksaan lingkungan kerja
- Siap dilakukan audit oleh lembaga audit terakreditasi Kemenakertrans

1
Sertifikasi Ahli K3

b. Proses Implementasi
Pengecekan dokumen-dokumen oleh Lembaga Consulting yang dipilih. Tim
Konsultan akan melakukan pendampingan selama proses pengajuan Sertifikasi SMK3,
dan melakukan pemantauan terhadap penerapan dasar K3

c. Training SMK3
- Training SMK3 Awareness atau Pemahaman SMK3
- Training P3K untuk Tim P3K Perusahaan atau Organisasi
- Training Pemadam Kebakaran
- Training Internal Audit SMK3
- Training Ahli K3 Umum
- Training Operator sesuai dengan kompetensinya

d. Audit SMK3

Audit SMK3 dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang ditunjuk oleh Kemenaker.
Audit ini berlangsung selama 2 sd 5 hari atau lebih tergantung besar kecilnya
perusahaan, Selama Proses Audit, perusahaan akan didampingi pula oleh Tim
Consulting.

Dasar Hukum

- Undang - undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


- Undang - undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Undang - undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per. 05/Men/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
- Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun 2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
Per-01/Men/I/2007 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3).
- Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit

2
Sertifikasi Ahli K3

2. Cara menghitung nilai penerapan SMK3 pada suatu perusahaan yaitu :

A. Berdasarkan, Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Bab III Pasal 16 Ayat 1,2,3, dan 4 tentang Penilaian SMK3.
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh Lembaga Audit Independen yang
ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan.
Penilaian tersebut dilakukan melalui Audit SMK3.

B. Berdasarkan, Permenaker No. 26 Tahun 2014 tentang PENYELENGGARAAN


PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA.
Bab I Pasal 1 Ayat 4 :
Lembaga Audit SMK3 adalah badan hukum yang ditunjuk oleh Menteri untuk
melaksanakan Audit Eksternal SMK3.

C. Berdasarkan PERMENAKERTRANS No. PER . 18/MEN/XI/2008 tentang


Penyelenggaraan Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
BAB I Pasal I nomor 3
Audit adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen untuk mengukur
penerapan SMK3 di tempat kerja dan/atau perusahaan yang hasilnya digunakan
sbg bahan pertimbagan dalam penilaian tingkat pencapaian penerapan SMK3.
BAB I Pasal I nomor 4
Audit internal SMK3 adalah audit SMK3 yang dilakukan oleh perusahaan sendiri
dalam rangka pembuktian penerapan SMK3 dan persiapan audit eksternal SMK3
dan/atau pemenuhan standar nasional atau internasional atau tujuan-tujuan
lainnya. Untuk Audit dapat dilakukan oleh Auditor internal (Bagian V Pasal 14 (2)
maupun eksternal (Pasal 16).

Pedoman penilaian penerapan SMK3 meliputi :


A. Kriteria Audit SMK3

B. Penetapan kriteria audit tiap tingkat pencapaian penerapan SMK3

C. Ketentuan penilaian hasil Audit SMK3.

Untuk kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3 tersedia pada TEKNIS AUDIT SMK3
Sesuai Lampiran II PERMENAKERTRANS No. PER . 18/MEN/XI/2008 dimana
terdapat 12 Unsur/Elemen Audit dengan 166 Kriteria.

3
Sertifikasi Ahli K3

Adapun 12 Elemen Audit tersebut adalah :


1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN
2. PEMBUATAN DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN PENINJAUAN KONTRAK
4. PENGENDALIAN DOKUMEN
5. PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK
6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3
7. STANDAR PEMANTAUAN
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
9. PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
11. PEMERIKSAAN SMK3
12. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DAN KEMAMPUAN

Pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan tingkatan penerapan SMK3 yang


terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu :
1. Tingkat awal dengan pemenuhan atas 64 kriteria audit SMK3
2. Tingkat transisi yang berkaitan dengan pemenuhan atas kriteria audit
SMK3 sebanyak 122 kriteria
3. Tingkat lanjutan dengan pemenuhan atas 166 kriteria audit SMK3,
(contoh form terdapat pada lampiran 1)

Tingkat penilaian penerapan SMK3 ditetapkan sebagai berikut:


1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-59% termasuk tingkat penilaian
penerapan Kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60-84% termasuk tingkat
penilaian penerapan Baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85-100% termasuk tingkat
penilaian penerapan Memuaskan.

Tingkat penilaian penerapan SMK3 dapat dilihat pada Tabel :

4
Sertifikasi Ahli K3

3. [3] Berdasarkan PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 26 TAHUN 2014 tentang PENYELENGGARAAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lampiran III. A. menyatakan bahwa penetapan hari Audit SMK3 dilakukan berdasarkan
kategori :
a. ruang lingkup kegiatan usaha,
b. jumlah tenaga kerja,
c. kompleksitas dan
d. tingkat resiko bahaya kegiatan usaha.
Penentuan tingkat resiko mengacu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5
Sertifikasi Ahli K3

Durasi waktu Audit SMK3 tidak termasuk waktu perjalanan ke lokasi Audit SMK3
(pergi-pulang) dan kegiatan induksi keselamatan dan kesehatan kerja.
Penetapan hari Audit SMK3 dikelompokkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penetapan hari Audit SMK3 untuk kategori tingkat awal dilakukan
sekurang-kurangnya 40% dari Tabel 1.
2. Penetapan hari Audit SMK3 untuk kategori tingkat transisi dilakukan
sekurang-kurangnya 60% dari Tabel 1.
3. Penetapan hari Audit SMK3 untuk kategori tingkat lanjutan dilakukan
sekurang-kurangnya 80% dari Tabel 1.

6
Sertifikasi Ahli K3

4. Zero Accident Award atau penghargaan kecelakaan nihil merupakan salah satu
penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia kepada
perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program keselamatan dan
kesehatan kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan kerja pada waktu tertentu. Jika
perusahaan berada di kondisi tidak terjadi kecelakaan yang membuat pekerja tidak
mampu bekerja selama 2 x 24 jam yang mengakibatkan terhentinya proses dan atau
rusaknya peralatan tanpa korban jiwa di mana kehilangan waktu kerja tidak melebihi
shift berikutnya dan jumlah jam kerja tertentu, perusahaan dapat mengajukan
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award).

Dasar Hukum pelaksanaan program zero accident (kecelakaan nihil) di tempat kerja
adalah sebagai berikut ini :
a. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
c. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
d. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
e. Kepmenaker RI no 463 Tahun 1993 tentang Pola Gerakan Nasional
Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
f. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Perencanaan K3
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
Per-01/Men/I/2007 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3).

Ketentuan pemberian penghargaan zero accident (kecelakaan nihil)


● Bagi perusahaan besar : tidak terjadi kecelakaan kerja (insiden) yang
menghilangkan waktu kerja berturut-turut selama 3 (tiga) tahun atau telah
mencapai 6.000.000 (enam juta) jam kerja tanpa kecelakaan kerja (insiden) yang
menghilangkan waktu kerja.
● Bagi perusahaan menengah : tidak terjadi kecelakaan kerja (insiden) yang
menghilangkan waktu kerja berturut-turut selama 3 (tiga) tahun atau telah
mencapai 1.000.000 (satu juta) jam kerja tanpa kecelakaan kerja (inseden) yang
menghilangkan waktu kerja.
● Bagi perusahaan kecil : tidak terjadi kecelakaan kerja (insiden) yang
menghilangkan waktu kerja berturut-turut selama 3 (tiga) tahun atau telah

7
Sertifikasi Ahli K3

mencapai 300.000 (tiga ratus ribu) jam kerja tanpa kecelakaan kerja (inseden)
yang menghilangkan waktu kerja.
● Bagi perusahaan sektor konstruksi : perusahaan kontraktor utama yang telah
selesai melaksanakan pekerjaan tanpa terjadi kecelakaan kerja (insiden) yang
menghilangkan waktu kerja dengan waktu pelaksanaan kegiatan minimal 1 (satu)
tahun. Perusahaan sub-kontraktor merupakan pendukung data bagi perusahaan
kontraktor utama. Apabila terjadi kecelakaan kerja (insiden) yang menyebabkan
hilangnya waktu kerja baik pada perusahaan kontraktor utama maupun pada
perusahaan-perusahaan sub-kontraktor, maka seluruh jam kerja yang telah
dicapai menjadi 0 (nol) secara bersama.

Tata cara pengajuan serta penilaian untuk memperoleh penghargaan zero accident
(kecelakaan nihil) Per. 01/Men/2007 BAB III sebagai berikut ini:
1. Perusahaan telah melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
selama 3 (tiga) tahun.
2. Mengajukan permohonan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia c.q. Direktur Jenderal Binawas melalui Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Melengkapi data pendukung sebagai berikut :

Jumlah jam kerja nyata keseluruhan tenaga kerja selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut dan diperinci dalam jumlah jam kerja tahunan.

a. Jumlah jam kerja lembur nyata keseluruhan tenaga kerja selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut dan diperinci dalam jumlah jam kerja lembur
tahunan.
b. Jumlah jam kerja nyata keseluruhan tenaga kerja kontaktor maupun
subkontraktor (yang dianggap bagian dari perusahaan) selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut dan diperinci dalam jumlah jam kerja kontraktor dan
atau sub-kontraktor tahunan.
c. Jumlah jam kerja lembur nyata keseluruhan tenaga kerja kontaktor
maupun sub-kontraktor (yang dianggap bagian dari perusahaan) selama 3
(tiga) tahun berturut-turut dan diperinci dalam jumlah jam kerja lembur
kontraktor dan atau sub-kontraktor tahunan.
4. Panitia (tim penilai) melaksanakan pemeriksaan terhadap data-data yang
diajukan perusahaan.
5. Panitia (tim penilai) melaksanakan pemeriksaan ke lokasi perusahaan meliputi :
a. Dukungan dan kebijakan manajemen secara umum terhadap program K3
di dalam maupun di luar perusahaan.

8
Sertifikasi Ahli K3

b. Organisasi dan administrasi K3.


c. Pengendalian bahaya industri.
d. Pengendalian kebakaran dan hygiene industri.
e. Partisipasi, motivasi, pengawasan dan pelatihan.
f. Pendataan, pemeriksaan kecelakaan, statistik dan prosedur pelaporan.
6. Hasil penilaian dilaporkan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia untuk selanjutnya ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
7. Penghargaan zero accident (kecelakaan nihil) diserahkan oleh Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia ataupun pejabat lain yang ditunjuk.
8. Biaya yang timbul sebagai akibat pemberian penghargaan zero accident
(kecelakaan nihil) menjadi beban perusahaan bersangkutan.
9. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pemberian penghargaan zero accident
(kecelakaan nihil) dapat dilakukan dengan mempertimbangkan saran-saran dari
perusahaan bersangkutan.

9
Sertifikasi Ahli K3

Lampiran 1
Contoh FORM INTERNAL AUDIT CHECKSHEET SMK3t:

10
Sertifikasi Ahli K3

Lampiran 2
Contoh Format Lampiran Zero Accident:
LAMPIRAN XI
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
BENTUK SURAT PENGANTAR PENGAJUAN PERMOHONAN
PENERIMAAN PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL DAN PEMERDULI K3

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KOP SURAT DINAS

Tanggal/bulan/tahun

No :
Lampiran : ... Berkas Perusahaan
Perihal : Penghargaan K3

Yth,

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI


Up. Direktur Jenderal Binwasnaker
Melalui Panitia Bulan K3 Tahun ....
Di Jakarta

Dengan ini kami sampaikan daftar nama perusahaan/Pemerduli K3 yang telah dilakukan verifikasi oleh Tim
Penilai tingkat Provinsi sebagaimana terlampir dalam daftar rekapitulasi.

Kepala Instansi yang bertanggung jawab di


bidang ketenagakerjaan Provinsi
TTD
Nama Terang
NIP:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 Januari 2007

MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ERMAN SUPARNO

11
Sertifikasi Ahli K3

Lampiran 3
Contoh Surat Pengajuan Zero Accident:

12

Anda mungkin juga menyukai