Anda di halaman 1dari 9

 

PROPOSAL
AUDIT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
(SMK3)

BERDASARKAN

PP NO. 50 TAHUN 2012

# NAMA KLIEN #

# UNIT TRANSAKSIONAL DAN ALAMAT LENGKAP


#

  Rev 00                                                                              [1/9] 
 

 
DAFTAR ISI 

PENDAHULUAN ................................................................................................. 3 
DASAR HUKUM ................................................................................................. 5 
MAKSUD DAN TUJUAN  .................................................................................... 5 
RUANG LINGKUP ............................................................................................... 7 
METODE ............................................................................................................ 7 
PENUTUP .......................................................................................................... 9 

  Rev 00                                                                              [2/9] 
 

PENDAHULUAN

Pada negara-negara maju, dengan tingkat kesejahteraan tinggi, keselamatan telah menjadi
kebutuhan dan menjadi persyaratan dalam segenap aspek kehidupan. Aspek K3
berkembang luas meliputi berbagai bidang seperti keselamatan mainan (toy safety),
keselamatan di rumah (home safety), keselamatan di tempat umum (public safety),
keselamatan di jalan raya (road safety), keselamatan bahan kimia (chemical safety),
keselamatan di sekolah (school safety), keselamatan di tempat kerja (occupational safety)
dan lainnya. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja
karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas
keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020
mendatang, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus
dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia.

Karena begitu pentingnya K3 ini bagi kelangsungan organisasi dan perlindungan


keselamatan tenaga kerja, Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang No.1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja, sebagai landasan hukum dalam pengelolaan K3 oleh
organisasi dan dipertegas oleh Undang-Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan dalam pasal
87 ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan. Ketentuan mengenai sistem manajemen K3 tersebut diatur dalam Peraturan
Presiden No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Indonesia.

Dengan penerapan SMK3 PP No. 50 Tahun 2012 diharapkan Perusahaan dapat melakukan
pengendalian bahaya dan risiko di tempat kerja sehingga terciptanya tempat kerja yang
aman, meningkatnya kinerja K3, meningkatnya produktifitas, meningkatnya efektifitas dan
efisiensi proses kerja serta meningkatnya citra perusahaan. Konsistensi pelaksanaan SMK3

  Rev 00                                                                              [3/9] 
 

di Indonesia oleh perusahaan-perusahaan sekaligus dapat mendukung program pemerintah


Menuju Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015.

Bagi perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3), perlu


diadakan audit untuk mengukur dan memverifikasi seberapa jauh keberhasilan dalam
penerapan system tersebut. Audit SMK3 dilakukan terhadap elemen-elemen dan kriteria-
kriteria audit SMK3 yang ada. Di dalam amanah peraturan perundangan untuk perusahaan
yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMK3.

Audit SMK3 adalah proses yg dilakukan sistematik, independen dan terdokumentasi untuk
memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai
sejauh mana kriteria audit dipenuhi. Standar Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dimaksudkan untuk melindungi pekerja dari kemungkinan sakit
karena pekerjaan dan dari kecelakaan kerja. Agar penerapannya berjalan efektif, maka
secara periodik perlu dilakukan efektivitasnya melalui audit internal dan tinjauan manajemen.
Dari hasil audit SMK3 akan dapat diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status
mutu pelaksanaan K3 yang selanjutnya dapat digunakan untuk perbaikan yang
berkelanjutan.

  Rev 00                                                                              [4/9] 
 

DASAR HUKUM
Dari uraian di atas ada beberapa dasar hukum sebagai acuan, diantaranya:
1. Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.18/MEN/XI/2008 tentang


Penyelenggaran Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

5. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP.14/M/DJPPK/III/2012


tentang Penunjukan PT Surveyor Indonesia Sebagai Penyelenggara Audit Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

MAKSUD DAN TUJUAN

PT Surveyor Indonesia (PTSI) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang telah ditugaskan
oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Penyelenggara Audit Sertifikasi sesuai Nomor KEP
14/M/DJPPK/III/2012 tanggal 13 Maret 2012 , bermaksud untuk memberikan kontribusi kepada
perusahaan – perusahaan di Indonesia untuk melakukan Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).

MAKSUD :

Maksud dari Kegiatan Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
untuk melakukan jasa Audit dalam rangka pemenuhan regulasi pemerintah yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012.

  Rev 00                                                                              [5/9] 
 

TUJUAN :

PT Surveyor Indonesia (Persero) (PTSI) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang
bergerak di bidang jasa Independen Assurance bermaksud untuk memberikan kontribusi kepada
perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan Audit Sistem Manajemen K3 bagi Perusahaan
sehingga dapat membangun dan atau meningkatkan penerapan Sistem Manajemen K3 di perusahaan
untuk perbaikan berkelanjutan.

Proposal ini diajukan untuk menjelaskan pelaksanaan audit mencakup:

• Menilai kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3

• Masukan bagi tinjauan manajemen untuk perbaikan berkelanjutan

• Membuktikan penerapan SMK3 di tempat kerja sesuai dengan peraturan pemerintah dan
standarl lainnya yang diacu.

Berdasarkan PP 50 Tahun 2012, audit meliputi:

1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen


2. Pembuatan dan pedokumentasian rencana K3
3. Pengendalian, perancangan dan peninjauan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian dan pengendalian produk
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya.
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan.

  Rev 00                                                                              [6/9] 
 

RUANG LINGKUP AUDIT

Bagian yang menjadi lingkup jasa Audit Sistem Manajemen K3 ini adalah seluruh
bagian/departemen perusahaan atau disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
perusahaan.

Auditor PTSI merupakan Auditor berpengalaman yang profesional mampu melakukan audit
secara konprehensif sesuai dengan persyaratan akan memberikan laporan audit.

METODE AUDIT

Dalam pelaksanaan kegiatan Audit, PTSI menggunakan metode audit yang sistematis, serta
didukung oleh auditor yang professional. Penggunaan metode yang sistematis ini
dimaksudkan untuk mencapai tujuan audit yaitu Menilai kesesuaian dan efektifitas
penerapan SMK3.

Audit ini merupakan audit independen dimana PTSI akan mengevaluasi dan mengaudit
seluruh kegiatan dalam organisasi yang berkaitan dengan penerapan SMK3 yang telah
dibangun.

Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan audit SMK3, yaitu :

1. Review Dokumen
2. Observasi.
3. Wawancara
4. Uji Coba Prosedur
5. Mengikuti Alur Proses

  Rev 00                                                                              [7/9] 
 

Aktivitas audit meliputi :


a. Pelaksanaan audit pada seluruh bagian perusahaan
b. Mereview seluruh hasil temuan audit.
c. Tindakan koreksi terhadap dokumen maupun penerapan Sistem Manajemen K3
yang belum memenuhi PP 50 Tahun 2012.

JENIS JASA AUDIT

1. PRE AUDIT :
Pre-Audit dilakukan untuk melihat secara umum pemenuhan terhadap penerapan
persyaratan SMK3 di perusahaan sebelum dilakukan kegiatan Sertifikasi Audit. Hasil akhir
berupa prosentasi pemenuhan dan Laporan Rekomendasi untuk tindakan perbaikan

2. SERTIFIKASI AUDIT :
Sertifikasi Audit dilakukan untuk melakukan penilaian akhir pemenuhan terhadap penerapan
persyaratan SMK3 di perusahaan. Hasil akhir dari Sertifikasi Audit berupa Laporan Audit,
Sertifikat yang diterbitkan dan disyahkan oleh Kemenakertrans RI

3. SURVEILANCE AUDIT :
Surveilance Audit atau audit pengawasan dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap
penerapan persyaratan SMK3 setiap tahun di perusahaan. Hasil akhir berupa prosentasi
pemenuhan dan Laporan Rekomendasi untuk tindakan perbaikan.

  Rev 00                                                                              [8/9] 
 

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami sampaikan dengan harapan dapat memberikan gambaran
secara lengkap mengenai Audit Penerapan Sistem Managemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja PP No.50 Tahun 2012 yang akan kami berikan.

INFORMASI LEBIH LANJUT

Contact:
PT Survyeor Indonesia (Persero)
Cabang Palembang
Jl. Soekarno-Hatta No. 3040A Kel. Karya Baru
Kec. Alang-Alang Lebar Palembang
Email: ...
Fax: ...
Web: ptsi.co.id
CP: ......

  Rev 00                                                                              [9/9] 

Anda mungkin juga menyukai