Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

“AUDIT SMK3”

DOSEN PENGAMPU : Herawati,S.Pd.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

NAMA : Widya Tri Damayana

NPM : 2113201094

KELAS : B

UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK

FAKULTAS KESEHATAN MAYRAKAT

TA 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLA SWT yang telah memberikan saya
Kesehatan kesempatan sehingga saya mampu mebuat tugas makalah system manajemen
keselamatan dan Kesehatan kerja dengan jdul “ Audit SMK3 “ Tepat waktu.

Solawat serta salam tetap tercurahkan kepada keskasih ALLAH SWT , tauladan umut
muslim ,nabi dan rasul terakhir yang nabi Muhammad SAW, dia yang telah membawah kita
dari alam kebodohan hingga zaman kepintaran seperti yang kita rasakan saat ini dalam
menuntun ilmu .

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
dosen matakuliah system manejemen k3, yang telah memberikan tugas kepada saya.

Saya tahu pembuatan makalah saya banyak kekurangan. Sehingganya saya


membutuhkan kritik dan saran yang baik agar berguna bagi saya,serta pembaca makalah ini.

Luwuk, 31 maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN............................................................................................................................

A. Latar belakang...................................................................................................................

B. Rumusan masalah.............................................................................................................

C. Tujuan................................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN..............................................................................................................................

A. Konsep audit SMK3...........................................................................................................

B. Instrument audit SMK3.....................................................................................................

C. Penyusunan rekomendasi hasil audit SMK3.....................................................................

BAB III...........................................................................................................................................

PENUTUP......................................................................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................................................

B. Saran..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik
jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan
konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko
kecelakaan di lingkungan kerja (Ramli, 2010). Dalam mengatasi semua masalah yang ada ditempat
kerja seperti kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan, maka sebuah perusahaan perlu
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk menjamin para
tenaga kerja akan bekerja secara selamat, aman dan sehat. SMK3 merupakan bagian dari sitem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kergiatan kerja demi terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Peraturan
Pemerintah RI Nomor 50, 2012). Dalam SMK3 terdapat satu elemen penting didalamnya yaitu
kegiatan audit. Audit SMK3 merupakan proses sistematis, independen dan terdokumentasi
terhadap pemenuhan kriteria audit yang telah ditetapkan guna mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan. Audit SMK3
dibagi menjadi 2, yaitu audit internal dan audit eksternal. Audit internal merupakan audit yang
dilakukan secara berkala minimal setahun sekali yang dilakukan oleh petugas yang independen dan
berkompeten serta memiliki wewenang dalam pelaksanaan audit. sedangkan audit eksternal adalah
audit yang dilakukan 3 tahun sekali yang diselenggarakan oleh lembaga audit yang ditunjuk oleh
menteri dalam rangka penilaian pelaksanaan SMK3 di Perusahaan ( PP RI No.50 2012). Audit
internal dilaksanakan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk mengetahui
dimana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan dan dipelihara
secara tepat (Adzim, 2020). Audit SMK3 ini wajib dan penting dilaksanakan oleh perusahaan yang
mempekerjakan pekerja paling sedikit 100 orang atau mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi (PP
RI No 50, 2012). Audit Internal bertujuan untuk meninjau dan menilai kinerja serta efektivitas
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. Audit internal ini juga
bermanfaat untuk memantau.
B. Rumusan masalah
1. Konsep audit SMK3
2. Instrument audit SMK3
3. Penyusunan rekomendasi hasil audit SMK3
4. Tindak lanjut audit SMK3

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep audit SMK3
2. Untuk mengetahui instrument audit SMK3
3. Untuk mengetahui rekomendasi hasil audit SMK3
4. Untuk mengetahui tindak lanjut audit SMK3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep audit SMK3


AUDIT SMK3 merupakan evaluasi atas kinerja K3 dalam suatu usaha baik badan
usaha atau sebuah perusahaan besar dengan tujuan untuk mengukur keberhasilan
penerapan kebijakan  dalam perusahaan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, audit SMK3
menjadi hal yang sangat penting dilakukan.

Berdasarkan peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam PP nomor 50


tahun 2012, disebutkan bahwa audit SMK3 merupakan runtutan pemeriksaan yang
dilakukan secara independen dan sistematis terhadap pemenuhan kriteria yang sebelumnya
sudah ditetapkan guna membantu terhadap pengukuran hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan telah dilaksanakan dalam beragam aturan penerapan SMK3 di
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan – perusahaan yang wajib melaksanakan audit
eksternal SMK3 di antaranya adalah perusahaan yang memiliki karyawan atau pekerja paling
sedikit sebanyak 100 orang atau memiliki tingkat potensi bahaya tinggi.

Jenis-jenis Audit SMK3

Berdasarkan pelaksanaan audit SMK3, dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis audit
yaitu audit internal dan audit eksternal :

a. Audit internal

Penilaian ini merupakan penilaian yang dilakukan oleh perusahaan sendiri, yang
bertujuan menilai efektifitas penerapan sistem manajemen K3 di perusahaan serta memberi
masukan kepada pihak manajemen dalam rangka pengembangan secara terus menerus.

Pelaksanaan internal audit idealnya dilaksanakan 2 kali dalam setahun dengan melibatkan
seluruh bagian di perusahaan antara lain pada setiap unit operasi, lokasi dan
departemen/bagian harus dikutsertakan dalam audit dengan metode uji silang (cross
check).
Audit internal dilaksanakan oleh personil yang independen terhadap bagian yang diaudit,
bukan personil yang mempunyai hubungan langsung terhadap bagian yang diaudit, bukan
personil yang mempunyai hubungan terhadap bagian tersebut, sehingga hasil yang didapat
merupakan hasil yang obyektif. Disini personil yang harus terlatih dan melakukan audit juga
berpengalaman.

Pelaksanaan audit dilakukan oleh suatu tim sendiri atas berbagai unsur disiplin dan fungi
dengan jumlah anggota tim tetap harus ganjil dan tidak melebihi dari 7 (tujuh) orang, karena
semakin banyak anggota tim akan mengakibatkan kurang efektifnya kerja tim.

Komposisi anggota tim tetap ditentukan sebagai berikut :

 1 orang tim manajemen senior;

 2 orang anggota P2K3;

 2 orang ahli dalam bidang operasi/produksi dan

 2 orang ahli K3 atau ahli lain yang ditunjuk khusus.

b. Audit External 

Audit Eksternal SMK3 adalah audit SMK3 yang diselenggarakan oleh  Lembaga Audit
dalam rangka penilaian penerapan SMK3 di perusahaan dengan maksud untuk
menunjukkan penilaian terhadap system manajemen K3 di perusahaan secara obyektif dan
menyeluruh sehingga diperoleh pengakuan dari pemerintah atas penerapan SMK3 di
perusahaan.

Audit eksternal wajib bagi perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi,
sepertiperusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, minyak dan gas bumi. Selain itu,
sesuai dengan Permenaker No.26 Tahun 2014, perusahaan yang mempunyai potensi bahaya
tinggi selain ketiga sektor tersebut yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagekerjaan dan/atau Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi juga wajib
melaksanakan audit eksternal SMK3.

Fungi audit eksternal ini sebagai umpan balik yang mendukung dalam perkembangan
pertumbuhan serta peningkatan kualitas SMK3 yang ada di perusahaan.

Kategori Pelaksanaan Audit SMK3


Pelaksanaan audit SMK3 sendiri dilakukan berdasarkan tiga kategori sesuai yang tertera
dalam PP nomor 50 tahun 2012 dan Permenaker nomor 26 tahun 2014, terdiri atas :

1. Tingkat awal dengan pemenuhan atas 64 kriteria audit SMK3

2. Tingkat transisi yang berkaitan dengan pemenuhan atas kriteria audit SMK3 sebanyak
122 kriteria

3. Tingkat lanjutan dengan pemenuhan atas 166 kriteria audit SMK3

B. Instrument audit SMK3


Nama Perusahaan

Unit Kerja

<Nama Tempat Kerja Yang Diaudit>

<Lokasi>

Tingkat Audit : <Awal/Transisi/Lanjutan>

Nomor : <No. Laporan>

<Nama Penyelenggara Audit Independen>

Distribusi Laporan :

1. <Nama Tempat Kerja Yang Diaudit>

2. <Kementerian Yang Membidangi Ketenagakerjaan>

3. <Nama Penyelenggara Audit Independen>

4. <Dinas Yang Membidangi Ketenagakerjaan>


C. Penyusunan rekomendasi hasil audit SMK3
Laporan hasil audit adalah merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari
suatu pekerjaan audit. Dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampakpsikologis bagi
auditor maupun auditee. Dampak psikologis dalam tahapanpersiapan audit dan
pelaksanaan audit dapat ditanggulangi pada waktuberlangsungnya audit. Tetapi dampak
psikologis dari laporan hasil audit,penanggulangannya akan lebih sulit karena:

a. Waktu audit sudah selesai


b. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis, formal, sehinggaauditor
tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung
c. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyakpihak
yang terlibat

Sebelum hasil audit dikomunikasikan, pengaudit SI/TIperlu berdiskusi utk mendapatkan


kesepahaman thd hasil temuan ( findings) dan mengembangkan rekomendasi untuk
memperbaiki hasil tersebut. Jika terjadi ketidak
sepakatan,pengaudit SI/TI seharusnya menguraikan signifikansi temuan serta resiko dan
efek jika fokus perbaikan proses yg berkaitan dengan resiko tersebut tidak dilakukan.
Pemaparan pd bab ini akan difokuskan pd penentuan hasil. Audit SI/TI dan penyusunan
laporan dr hasil audit tersebut
serta pembahasan mengenai konsep hasil audit sebagai bahan utk perbaikan proses yg
berkelanjutan.

Secara umum laporan audit akan berisikanstruktur pembahasanberikut

1. Pendahuluan, termasuk pernyataan tujuan dan area yg akan diaudit,

2.Batasan terhadap pelaksanaanAudit SI/TI.

3.Syarat atau kualifikasi pengaudit SI/TI yg sesuai dengan ketentuan atau standarpengaudit.

4. Pernyataan panduanAudit SI/TI yg diikuti selama aktivitas audit dilaksanaan.

5. Pernyataan panduanAudit SI/TI yg diikuti selama aktivitas audit dilaksanakan.
6.Detil temuan audit dan rekomendasi serta keputusan apakah memasukan atautdk
memasukan temuan ke dlm laporan audit.

7. Keanekaragaman temuan yg beberapa diantaranya bersifat penting.

8. Kesimpulan keseluruhan dARI pengaudit SI/TI dan pendapat dari kecukupankontrol dan
prosedur yg diuji selama audit.

D. tindak lanjut audit SMK3

- Melakukan pemantauan Tindakan perbaikan atas temuan

- Bahan masukan pengurus perusahaan/Menter

 Lembaga audit wajib menyampaikan laporan audit kepada direktur dengan


tembusan perusahaan yang di audit
 Setelah menerima laporan audit SMK3 direktur melakukan evaluasi dan penilaian
 Berdasarkan hasill evaluasi dilakukan :
 Pemberian sertifikat dan bendera penghargaan
 Mengintruksikan untuk mengambil Tindakan apabila ditemukan ketidaksesuaian
dengan peraturan perundang-undangan
Audit harus melakukan Tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian yang ditemukan
sesuai jangka waktu yang telah disepakati
 pelaksanaan Tindakan perbaikan sebaiknya mengacu pada prosedur
 Tindakan perbaikan yang berlaku
 Verifikasi untuk closing hasil temuan akan dilakukan oleh disnaker
 setempat/dapat dilakukan oleh MR/ketua PANITIA PEMBINA KESELAMATAN
 DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)/Sekretaris PANITIA PEMBINA KESELAMATAN
 DAN KESEHATAN KERJA (P2K3) yang telah ditunjuk dan mengirimkan bukti
 hasil closing ke Lembaga audit Sistem Manajemen Keselamatan dan
 Kesehatan Kerja (SMK3) yang menga
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
audit (K3) adalah pengujian kritis secara sistematis terhadap penerapanManajemen
K3 diseluruh kegiatan perusahaan, dengan tujuan untukmeminimisasi kerugian. Sedangkan,
Inspeksi K3 adalah suatu prosesuntuk menemukan potensi bahaya yang ada ditempat kerja
untukmencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan di tempat kerja dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.Dalam pelaksanaan Audit terbagi atas dua jenis,
yaitu Audit Internal dan Audit Eksternal.Sedangkan jenis-jenis Inspeksi Inspeksi Informal
danInspeksi Terencana termasuk di dalamnya yaitu Inspeksi Rutin / Umumdan Inspeksi
Khusus

B. Saran
penerapan audit di Indonesia, mestilah makin ditingkatkanseiring dengan adanya
peraturan pemerintah tentang keselamatandan kesehatan kerja (K3),agar terciptanya
pekerja yang ASEP(Aman,Sehat,Efisien,& Produktif)
DAFTAR PUSTAKA

demia.edu/9045553/Makalah_Audit_dan_Inspeksi_Program_K3

Keselamatankerja.com/audit-smk3-166-kriteria-audit-smk3/
PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai