Anda di halaman 1dari 39

MENGELOLA SISTEM

DOKUMENTASI K3

TIA SUGIRI
Teknisi K3 Umum
KODE UNIT : M.71KKK01.010.1
JUDUL UNIT : Mengelola Sistem Dokumentasi K3

1. Unit ini berlaku untuk mengelola system dokumentasi K3


2. Sistem dokumentasi K3 adalah system informasi dan media
penunjang mencakup, al :
a. Sistem informasi : kebijakan, target dan
sistem manajemen terdokumentasi
b. Media Penunjang : kertas, magnetic,
elektronik, foto atau kombinasi semuanya
3. Pihak terkait adalah sekelompok personal yang menjadi
sasaran penyebaran dan yang terkait dengan kegiatan
pembiuatan Dokumen K3
Kompetensi Unit ini

Detail kemampuan :
Contoh Implementasi Dokumentasi pada SKKNI
No. 48/2022 Petugas Keselamatan Konstruksi
PETUGAS
KESELAMATAN
KONSTRUKSI
SKKNI NO 48 TAHUN 2022

6
01
PENINJAUAN KEMBALI DOKUMEN SMKK
PADA KEGIATAN PCM

7
FORMAT RENCANA
KESELAMATAN
KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
DOKUMEN RKK

8
FORMAT RENCANA
KESELAMATAN
KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
DOKUMEN RMPK

9
TINJAUAN ULANG IBPRP PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI [PCM]
Hasil persetujuan tinjauan ulang tersebut didokumentasikan sesuai peraturan.

1
0
Kepala Proyek Petugas Keselamatan Konstruksi
1. Item uraian Pekerjaan dalam IBPRP disesuaikan dengan item
pekerjaan yang ada pada Daftar Kuantitas Harga;
2. IBPRP meninjau dampak pada Pekerja, Material, Alat &
Lingkungan;
POIN TINJAUAN 3. Pengendalian Risiko Awal merupakan Sasaran Khusus;

PADA IBPRP 4. Level Keparahan ada 5 Level & Level Kekerapan juga 5 level;
5. Tingkat Risiko Kecil 1-4, Risiko sedang 5-12, Risiko Besar 15-25
6. Urutan Pengendalian Risiko dimulai dengan Eliminasi,
Substitusi, Rekayasa Engineering, Pengendalian Administrasi,
penggunaan APD;
7. IBPRP ditanda tangani oleh Petugas Keselamatan Konstruksi
atau Pemimpin UKK dan Pemimpin Lapangan atau Kepala
Proyek.
1
1
02
PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TINDAKAN KETEKNIKAN,
MANAJEMEN DAN TENAGA KERJA YANG ADA DALAM
SASARAN DAN PROGRAM UMUM DAN KHUSUS PADA
DOKUMEN SMKK

1
2
SASARAN & PROGRAM UMUM
No Sasaran Umum Program Umum
A Kinerja Keselamatan Kerja
- Severity Rate (SR) / Tingkat Keparahan = 0 Komunikasi:
SR = Jumlah hari hilang x 1.000.000  Induksi Keselamatan Konstruksi (construction safety induction)
Jumlah jam orang kerja tercapai  Pertemuan pagi hari (safety morning)
(Perhitungan SR mengikuti peraturan terkait)  Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)
- Penilaian Indikator Kunci Kinerja Keselamatan Konstruksi  Inspeksi Keselamatan Konstruksi
(Construction Safety KPI) = 85/100 Pelatihan / Sosialisasi
 Bekerja pada ketinggian;
 Dasar Keselamatan Konstruksi
 Simulasi Tanggap Darurat
B Kinerja Kesehatan Kerja
- Tidak ada Penyakit Akibat Kerja (PAK) Pemeriksaan Kesehatan:
- Meminimalkan pekerja yang sakit  Pemeriksaan kesehatan (awal & berkala)
Peningkatan kesegaran jasmani
 Olahraga setiap minggu satu kali
 Pemberantasan Penyakit Menular
C Kinerja Pengelolaan Lingkungan Kerja
- Tidak ada pencemaran lingkungan AMDAL / UKL-UPL
Tata Graha (Housekeeping)
Pengolahan Sampah dan Limbah
5R
D Kinerja Keamanan
Petugas Keamanan
- Tidak ada gangguan keamanan yang mengakibatkan 1
Koordinasi dengan pihak terkait
berhentinya pelaksanaan pekerjaan
Pemasangan ID Card Pekerja 3
POIN TINJAUAN SASARAN & PROGRAM UMUM
1. Program Umum adalah Program yang dibuat agar Sasaran Umum bisa tercapai;
2. Sasaran Umum ada 4 yaitu Kinerja Keselamatan Kerja, Kinerja Kesehatan, Kinerja Lingkungan & Kinerja Keamanan;
3. Sasaran Umum & Program Umum ditandatangani Petugas Keselamatan Konstruksi & Kepala Proyek;
4. Agenda Program Umum adalah Komunikasi, Pelatihan / Sosialisasi, Pemeriksaan Kesehatan, peningkatan Kesegaran
Jasmani, Amdal, Tata Graha, Pengelolaan Sampah, 5R, ketersediaan Petugas Keamanan, Penggunaan ID Card
5. Induksi kepada Pekerja baru, tamu, subkon, penyedia dilaksanakan rutin;
6. Pertemuan Pagi Hari dilaksanakan setiap hari untuk pembiasaan datang tepat waktu, penggunaan APD &
penjelasan informasi potensi bahaya pada hari itu;
7. Pertemuan Kelompok Kerja juga untuk pembiasaan mengenal penggunaan APD, tatacara kerja, potensi bahaya &
penanggulangannya pekerjaan tertentu;
8. Rapat Keselamatan Konstruksi membahas kinerja keselamatan Konstruksi per minggu;
9. Sila direncanakan pelatihan yang memang diperlukan Proyek untuk pekerja agar tercapai sasaran Nihil Kecelakaan;
10. Pemeriksaan Kesehatan pada saat awal bekerja dan secara periodik diperlukan bagi pekerja;
11. Untuk menjaga Kesehatan Pekerja, dilakukan olahraga setiap minggu sekali, seperti senam, futsal, volley dll;
12. Karena masih adanya pandemi Covids, program Pemberantasan Penyakit Menular juga diperlukan
13. Proyek menjaga Lingkungan dengan membuat UKL & UPL, pelaksanaan 5R, pengelolaan sampah & limbah;
14. Untuk keamanan diperlukan Petugas Keamanan, setiap Pekerja diberi kartu Identitas;
15. Program yang sudah direncanakan dalam sasaran & Program Umum dimonitor implementasinya & di evaluasi;
16. Hasil Evaluasi didokumentasikan; 1
4
SASARAN & PROGRAM UMUM
Pertemuan Kerja

Induksi Keselamatan Konstruksi adalah Pemberian


informasi Persyaratan Keselamatan Konstruksi
untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah
tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak terkait pada

Induksi Pekerja Baru pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke dalam


area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

1
5
SASARAN & PROGRAM UMUM
Pertemuan Kerja
Pertemuan Pagi KK , adalah Pertemuan yang dilaksanakan secara periodik
minimum sekali dalam satu minggu dengan jadwal yang ditetapkan oleh
Kepala Proyek/Plant/Kawasan, diutamakan lebih baik setiap Hari,
membahas:
1)Penjelasan kondisi yang berbahaya dari setiap proses pekerjaan. yang
akan dikerjakan setelah kegiatan pertemuan pagi Keselamatan
Konstruksi.
2)Penyimpangan keadaan yang ditemukan saat inspeksi Keselamatan
Pertemuan Pagi Hari Konstruksi sebelumnya
3)Insiden/Kecelakaan dan dijelaskan maksud dan tujuan pencegahannya.
4)Instruksi dan informasi dari Kepala Proyek dan/atau Pemberi Pekerjaan.
5)Peraturan dan ketetapan perundang-undangan

1
6
SASARAN & PROGRAM UMUM
Pertemuan Kerja

Pertemuan Kelompok Pekerja harus dilaksanakan


minimal 1 kali dalam 1 minggu, yang lebih utama, dapat
dilaksanakan setiap hari sesuai dengan aktifitas harian,
yang membahas semua peringatan KK harus di
tekankan dalam pelaksanaan pekerjaan ke semua
tingkatan pekerja, semua masalah diatas harus berbasis
Pertemuan Kelompok Kerja
identifikasi potensi sumber bahaya

1
7
SASARAN & PROGRAM UMUM
Rapat Kerja
Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)
dipimpin oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
dan/atau Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan diikuti
oleh seluruh Staf Unit Kerja, membahas:
CONTOH AGENDA
1.PERMASALAHAN YANG LALU YANG BELUM SELESAI
Rapat Keselamatan Konstruksi
membahas kinerja keselamatan
2.PERMASALAHAN SAAT INI
Konstruksi per minggu 3.KECELAKAAN YANG TERJADI
4.HASIL INSPEKSI
5.HASIL AUDIT INTERNAL / EKSTERNAL
6.KETENTUAN / PERATURAN BARU
7.HAL/ TEKNOLOGI / SYSTEM BARU 1
8
SASARAN & PROGRAM UMUM
Jadwal Pelatihan di Proyek
Penanggung Waktu
No Jenis Pelatihan Target Peserta
Jawab Pelaksanaan
Teknik, Staf,
1 Dasar Keselamatan Konstruksi Petugas KK 20 Juli 2021
Pelaksana

Pedoman Keselamatan Teknik, pelaksana,


2 Petugas KK 25 Juli 2021
Konstruksi pekerja konstruksi

Seluruh Pekerja, Pelaksana


3 Penggunaan APD Petugas KK 27 Juli 2021
& Staf

4 Tanggap Darurat Tim Tanggap Darurat Petugas KK 6 Agustus 2021

5 Pengenalan P3K Teknik, pelaksana Petugas KK 31 Juli 2021


1
9
SASARAN & PROGRAM UMUM
Contoh kegiatan program kesehatan

Pemeriksaan Kesehatan Program Pencegahan Covids


Senam Bersama di Proyek
Pekerja

2
Kartu Identitas Tamu & Pekerja di
Sampah di Proyek Proyek Kartu Identitas Staf
0
Proyek
SASARAN & PROGRAM KHUSUS

Pekerjaan Pemasangan Perancah

Pastikan pekerja
kompeten dan
paham prosedur

Pertemuan
kelompok kerja

Pasang rambu

Penggunaan APD

2
1
POIN TINJAUAN SASARAN & PROGRAM KHUSUS
1. Pastikan bahwa semua Pengendalian Risiko Awal sudah menjadi
Sasaran Khusus;
2. Program Khusus adalah Program agar sasaran Khusus yg
ditetapkan bisa tercapai;
3. Sasaran & Program Khusus ditandatangani Petugas Keselamatan
Konstruksi & Kepala Proyek;
4. Sasaran & Program Khusus dimonitor implementasinya & di
evaluasi;
5. Penanggung jawab Program memastikan bahwa sasaran Khusus
yang menjadi tanggungjawabnya dapat tercapai;
2
6. Hasil Evaluasi didokumentasikan; 2
03
TINJAUAN ULANG PEMENUHAN STANDAR DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT DENGAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI

2
3
PERATURAN PERUNDANGAN
Peraturan Perundangan Pasal/ Bagian sesuai dengan
No Pengendalian Risiko
& Persyaratan Lainnya Pengendalian Risiko
(1) (2) (3) (4)
1 Penggunaan tenaga kerja yang UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 1 ayat (6)
berkompeten
2 Kewajiban perusahaan UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 86
melindungi pekerja
3 Standar Keamanan, UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 59
Keselamatan, Kesehatan,
Keberlanjutan (K4)
4 Penerapan SMKK PP No.14 tahun 2021. tentang Perubahan PP 22 tahun 2020 Pasal 84i
5 RKK Permen PUPR No 10 tahun 2021 Dst ...
6 Penerapan SMKK Surat Edaran no 10 tahun 2022, tentang Panduan Operasional Tertib
Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi Di Kemeterian PUPR
7 Penggunaan APD Undang-Undang no 1 tahun 1970, Keselamatan Kerja Pasal 12
6 Tool Box Meeting Prosedur Pelaksanaan TBM -

7 Rambu Prosedur Pembuatan & Pemasangan Rambu -

Dst ... Sesuai dengan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya terkait Dst ... 2
dengan mutu bahan dan peralatan 4
PERATURAN PERUNDANGAN, STANDAR & PERSYARATAN LAINNYA
Pengendalian Risiko Peraturan Perundang-undangan & Bab/Pasal/ Bagian yang sesuai untuk
No
Kecelakaan Konstruksi Persyaratan Lainnya Rujukan Pengendalian Risiko
(1) (2) (3) (4)
1 Pengendalian risiko pekerjaan Permenakertrans No. Per.01/MEN/1980, tentang K3 pada
Bab X, Tentang Penggalian, Pasal 67
tanah, khususnya Pencegahan Konstruksi Bangunan
untuk menahan tebing galian Buku Pedoman Pelaksanaan K3 pada Tempat Kerja Bab X, Tentang Penggalian Pengalian
tanah longsor/ runtuh (dengan Kegiatan Kerja Konstruksi Sesuai SKB Menteri Tenaga 10.1. Ketentuan-ketentuan Umum.
penyanggah / turap pekerjaan Kerja dan Menteri PU No KEP-174/MEN/1986 dan No. 10.2. Penyanggah Pekerjaan Pekerjaan Galian.
galian dll) 104/KPTSL1986
10.3. Parit-parit.
10.4. Sumur-sumur.
2 Pengendalian risiko kecelakaan Permenakertrans No. Per.01/MEN/1980, tentang K3 pada Bab IX, tentang Konstruksi di Bawah Tanah, Pasal 60
pekerjaan konstruksi di bawah Konstruksi Bangunan s/d Pasal 66
tanah (galian pondasi, sumuran, Buku Pedoman Pelaksanaan K3 pada Tempat Kerja Bab IX, Tentang Pekerjaan-Pekerjaan Bawah Tanah.
9.1. Ketentuan-ketentuan Umum.
terowongan, saluran dalam, septic Kegiatan Kerja Konstruksi Sesuai SKB Menteri Tenaga
9.2. Membuat / Menggali Sumuran.
tank dlsb) Kerja dan Menteri PU No KEP-174/MEN/1986 dan No. 9.3. Penyangga-Penyangga.
104/KPTSL1986 9.4. Ventilasi Udara.
9.5. Perlindungan terhadap Bahaya Kebakaran.
9.6. Penerangan di Bawah Tanah.
2
9.7. Pengeboran. 5
9.8. Debu.
POIN TINJAUAN PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN

1. Pastikan Peraturan perundangan yang terkait pada kolom 5 IBPRP sudah


ada pada format Pemenuhan Peraturan Perundangan;
2. Berbagai PERPU dari Kementerian PUPR, Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemda Tingkat I
& II yang terkait dengan Pekerjaan Konstruksi yang dimasukkan;
3. Kontraktor yang sudah mempunyai Daftar Pemenuhan PERPU dapat
meninjau Kembali daftar yang ada untuk disesuaikan dengan Jenis Proyek,
Lokasi Pekerjaan;
4. Yang belum pernah membuat, segera membuat Daftar Pemenuhan
Peraturan Perundangan ini;
5. Setiap ada Peraturan Baru, daftar ini perlu ditinjau kembali; dan
6. hasil Evaluasi Peraturan Perundangan didokumentasikan. 2
6
PERATURAN PERUNDANGAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI LAINNYA
No PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG
1 Undang-undang (UU) No 22 Tahun 2009 Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
2 Undang-undang (UU) No 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja & Menteri K3 pada tempat Kegiatan Konstruksi
PU no 174 tahun 1986 & no 104 Tahun 1986
4 Peraturan Pemerintah no 27 tahun 2012 Ijin Lingkungan
5 Permen PUPR no 27 tahun 2006 Pedoman Teknis Persyaratan Bangunan Gedung
6 Permen PU no 20 tahun 2009 Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan
7 Permen PUPR no 19 tahun 2017 Standar Remunerasi
8 Permen PUPR no 11 tahun 2021 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
9 Surat Edaran Menteri PU no 13 tahun 2012 Program Penanggulangan HIV & AIDS pada sector Konstruksi di lingkungan
Kementerian PU
10 Surat Edaran Menteri PUPR no 11 tahun 2019 Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan SMKK
11 Surat Edaran Menteri PUPR no 15 tahun 2019 Penjaminan Mutu & Pengendalian Mutu
12 Surat Edaran Menteri PUPR no 18 tahun 2020 Pelaksanaan Tatanan Dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) Dalam
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
13 Surat Edaran Menteri PUPR no 10 tahun 2022 Panduan Operasional Tertib Penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
2
14 Surat Keputusan Dirjen Bina Konstruksi no 12.1 tahun 2022 Penetapan Jabatan Kerja Dan Konversi Jabatan Kerja Eksisting Serta Jenjang
7
Kualifikasi Bidang Jasa Konstruksi
PERATURAN PERUNDANGAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI LAINNYA
No PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transkop Nomor : kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan
PER.01/MEN1976
16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Penunjukan dan Wewenang, Serta Kewajiban Pegawai Pengawas K3 dan
No. Per.03/MEN/1978 Ahli Keselamatan Kerja
17 Permenakertrans no 4 tahun 1980 Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
18 Permenaker no 2 tahun 1982 Kualifikasi Juru Las di Tempat Kerja
19 Permenaker no 3 tahun 1998 Tatacara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan
20 Permenaker no 15 tahun 2008 P3K
21 Permenaker no 9 tahun 2016 K3 Pekerjaan pada Ketinggian
22 Permenaker no 5 tahun 2018 K3 Lingkungan Kerja
23 Keputusan Menteri Naker no 186 tahun 1999 Unit Penanggulangan Kebakaran
24 Permen Kesehatan no 48 tahun 2016 Standar K3 Perkantoran
25 Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
HK.01.07/MENKES/413/2020 2019 (COVID-19)

2
8
Permenakertrans No. Per.01/MEN/1980, tentang K3 pada Konstruksi Bangunan
Bab I Ketentuan Umum 4 Pasal (Pasal 1 s/d Pasal 4)
Bab II Tentang Tempat Kerja & Alat-alat Kerja 7 Pasal (Pasal 5 s/d Pasal 11)
Bab III Tentang Perancah 13 Pasal (Pasal 12 s/d Pasal 24)
Bab IV Tentang Tangga kerja & Tangga Rumah (Ladder 3 Pasal (Pasal 25 s/d Pasal 27)
Bab V Tentang Alat-alat Angkat 8 Pasal (Pasal 28 s/s Pasal 35)
Bab VI Tentang Kabel Baja, Tambang, Rantai dan Peralatan Bantu 6 Pasal (Pasal 36 s/d Pasal 41)
Bab VII Tantang Mesin-mesin 3 Pasal (Pasal 42 s/d Pasal 44)
Bab VIII Tentang Peralatan Konstruksi Bangunan 15 Pasal (Pasal 45 s/d Pasal 59)
Bab IX Tentang Konstruksi di Bawah Tanah 7 Pasal (Pasal 60 s/d Pasal 66)
Bab X Tentang Penggalian 1 Pasal (Pasal 67)
Bab XI Tentang Pekerjaan Memancang 4 Pasal (Pasal 68 s/d Pasal 71)
Bab XII Tentang Pekerjaan Beton 5 Pasal (Pasal 72 s/d Pasal 76)
Bab XIII Tentang Pekerjaan-pekerjaan Lainnya 14 Pasal (Pasal 77 s/d Pasal 90)
Bab XIV Tentang Pembongkaran 8 Pasal (Pasal 91 s/d Pasal 98)
Bab XV Tentang Penggunaan Perlengkapan Penyelamatan dan PerlIndungan Diri 1 Pasal (Pasal 99)
6/23/2023
Bab XVI Ketentuan Peralihan 1 Pasal (pasal 100)
SKB Menaker-MenPU No 174-104-Thn-1986-K3 pada Tempat Kegiatan Konstruksi & Pedoman Pelaksanaan K3

Pasal 1 Sebagai persyaratan teknis pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER-01/MEN/1980 tentang
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan, maka ditetapkan sebagai petunjuk umum berlakunya
Buku Pedoman Pelaksanaan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi, yang
selanjutnya disebut Buku Pedoman dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada Keputusan Bersama ini.
Pasal 2 Setiap Pengurus, Kontraktor, Pemimpin Pelaksanaan Pekerjaan atau Bagian Pekerjaan dalam pelaksanaan kegiatan
konstruksi, wajib memenuhi syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja seperti ditetapkan dalam Buku Pedoman
tersebut Pasal 1.
Pasal 3 Menteri Pekerjaan Umum berwenang memberikan sanksi administratif terhadap pihak-pihak yang tersebut Pasal 2 dalam
hal ini tidak mentaati ketentuan sebagaimana dimaksudkan dalam Buku Pedoman.
Pasal 4 Hal-hal yang menyangkut pembinaan dalam penerapan Keputusan Bersama ini dilaksanakan secara koordinasi oleh
Kantor Pusat, Kantor-kantor Departemen Pekerjaan Umum setempat.
Pasal 5 Sebagai pelaksanaan terhadap penerapan Pasal 4 Keputusan Bersama ini, maka Menteri Tenaga Kerja dapat menunjuk
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Konstruksi di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum atas Usul Menteri
Pekerjaan Umum, sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat (6) Undang-undang No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
Pasal 6 Pengawasan atas pelaksanaan Keputusan Bersama ini, dilakukan secarafungsional oleh Departemen Tenaga Kerja &
6/23/2023
Departemen Pekerjaan Umum sesuai ruang lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Isi Buku Pedoman Pelaksanaan K3
pada Tempat Kerja Kegiatan Kerja Konstruksi Sesuai SKB Menteri Tenaga Kerja dan Menteri PU No KEP-174/MEN/1986 dan No.
104/KPTSL1986

Bab I
Persyaratan Umum
1.1. Kewajiban Umum Kontraktor (terdiri dari butir 1.1.1 s/d 1.1.7)
1.2. Organisasi Keselamatan & Kesehatan Kerja (terdiri dari butir 1.2.1 s/d 1.2.13)
1.3. Ketentuan Kesehatan Kerja dan Pertolongan pada Kecelakaan (terdiri dari butir 1.3.1 s/d 1.3.17)
Bab II
Tempat Kerja dan Peralatan
2.1. Pintu masuk dan keluar (terdiri dari butir 2.1,1 s/d 2.1.2).
2.2. Lampu/penerangan (terdiri dari butir 2.2.1 s/d 2.2.3).
2.3. Ventilasi (terdiri dari butir 2.3.1 s/d 2.3.3).
2.4. Kebersihan (terdiri dari butir 2.4.1 s/d 2.4.6).
2.5. Pencegahan terhadap Kebakaran dan Alat Pemadam Kebakaran (terdiri dari butir 2.5.1 s/d 2.5.27).
2.6. Perlindungan terhadap Bahan-bahan Jatuh dan Bagian Bangunan yang Rubuh (terdiri dari butir 2.6.1 s/d 2.6.5).
2.7. Perlindungan agar Orang Tidak Jatuh (Guard Rail and Toe Boards). (terdiri dari butir 2.7.1 s/d 2.7.19).
2.8. Kebisingan dan Getaran (vibrasi) (terdiri dari butir 2.8.1 s/d 2.8.2).
2.9. Penghindaran terhadap Orang yang Tidak Berwenang (terdiri dari butir 2.9.1 s/d 2.9.2).
2.10. Struktur Bangunan dan Peralatan (terdiri dari butir 2.10.1 s/d 2.10.14).
6/23/2023
Bab III
Perancah (Scaffolds)
3.1. Peraturan Umum.
3.2. Pelataran Tempat Bekerja.
3.3. Gang Ramp*) dan Jalur Pengangkut Bahan.
3.4. Perancah Kayu Bulat (dolken).
3.5. Perancah Gantung yang Pelatarannya Ditarik dengan Tangan Balok Penggantung (out riggers):
3.6. Perancah Tergantung yang Ditarik oleh Motor.
3.7. Perancah Tupang Sudut/ Perancah Tupang Siku.
3.8. Perancah Tangga.
3.9. Perancah Dongkrak Tangga (ladder jack scaffolds)
3.10. Perancah Siku dengan Penunjang (bracket scaffolds).
3.11. Perancah Kuda-kuda.
3.12. Perancah Persegi (squares scaffold).
3.13. Perancah Topang Jendela (window jack scaffolds).
3.14. Pelataran untuk Truk / Kereta Membuang Bahan-bahan.
3.15. Perancah Pipa Logam.
3.16. Perancah yang Bergerak (mobile scaffolds).
3.17. Perancah Kursi Gantung (boatswains chair).
3.18. Truk dengan Perancah Bak (arial basket trucks/boomplatform).

6/23/2023
Bab IV
Tangga Kerja Llepas (ladder) dan Tangga Kerja Sementara (stairs).
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Tangga Berkaki yang Dapat Berdiri Sendiri (portable).
4.3. Tangga Kuda-kuda yang Dapat Berdiri Sendiri (trestle stepp ladder).
4.4. Tangga yang Dapat Diperpanjang.
4.5. Tangga Lepas Mekanik.
4.6. Tangga Permanen.
4.7. Tangga Sementara.
Bab V
Peralatan untuk Mengangkat (lifting appliance)
5.1. Peraturan Umum.
5.2. Alat Pengangkat.
5.3. Derek / Kran Angkat
5.4. Derek / Kran Pengangkat yang Dapat Berpindah Tempat (travelling cranes).
5.5. Derek Bergeser di Atas (overhead travelling cranes).
5.6. Derek / Kran Angkat Menara yang Bersumbu (slewing cranes).
5.6. Derek / Kran Angkat Menara yang Bersumbu-putar (tower slewing cranes).
5.7. Kerekan Monorail / Kerekan Ber-Rel Tunggal (underhung trolley/underhung crab)
5.8. Derek (derricks).
5.9. Rangka Segi-tiga, (a-frame), Kaki Penahan (sheer-legs).
6/23/2023
Bab V
Peralatan untuk Mengangkat (lifting appliance)
5.10. Tiang Derek (gin poles), Roda Derek (gin wheels).
5.11. Kerekan (winches).
5.12. Dongkrak.
Bab VI
Tali, Rantai-rantai dan Perlengkapan Lainnya.
6.1. Tali, Rantai-rantai dan Perlengkapan Lainnya.
6.2. Tali Kawat
6.3. Tali Serat.
6.4. Rantai-rantai.
6.5. Alat Penggantung.
6.6. Roda Kerekan.
6.7. Pengait.
6.8. Belenggu Pengikat.
Bab VII
Permesinan, Ketentuan Umum.
7.1. Instalasi dan Pemasangan.
7.2. Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Mesin-mesin.
7.3. Penggunaan Mesin.

6/23/2023
Bab VIII
Peralatan
8.1. Peralatan Pemindahan Tanah: Ketentuan-ketentuan Umum.
8.2. Power Shovels dan Excavator.
8.3. Bulldozers.
8.4 Scrapers (alat pengerik).
8.5. Peralatan Aspal
8.6. Mesin Penggilas Jalan.
8.7. Pengaduk Beton (mixer beton).
8.8. Alat-alat pemuat (b an berjalan atau wheel loaders).
8.9. Mesin-mesin untuk Pekerjaan Kayu.
8.10. Gergaji Bundar.
8.11. Gergaji Pita.
8.12. Mesin Penyerut (serut).
8.13. Perkakas Tangan (hand tools).
8.14, Alat-alat Pneumatic / Alat-alat Bertekanan Udara.
8.15. Alat-alat yang Menggunakan Bubuk Peledak sebagai Tenaga (powder actuated tools)
8.16. Traktor-traktor dan Truk-truk.
8.17. Tru k-truk Pengangkat dan Truk-truk untuk Keperluan Industri lainnya.

6/23/2023
Bab IX
Pekerjaan-Pekerjaan Bawah Tanah.
9.1. Ketentuan-ketentuan Umum.
9.2. Membuat / Menggali Sumuran.
9.3. Penyangga-Penyangga.
9.4. Ventilasi Udara.
9.5. Perlindungan terhadap Bahaya Kebakaran.
9.6. Penerangan di Bawah Tanah.
9.7. Pengeboran.
9.8. Debu.
Bab X
Penggalian-Penggalian.
10.1. Ketentuan-ketentuan Umum.
10.2. Penyanggah Pekerjaan-Pekerjaan Galian.
10.3. Parit-parit.
10.4. Sumur-sumur.
Bab XI
Pemancangan Tiang Pancang.
11.1 . Persyaratan Umum.
11.2 . Pemeriksaan dan Pemeliharaan terhadap Mesin Pancang.
11.3. Mesin Pancang dalam Penggunaan.
11.4. Mesin Pancang Terapung (floating pile drivers).
11.5.6/23/2023
Pemancangan Turap Baja (sheet pilling).
Bab XII.
Pengerjaan Beton.
12.1. Persyaratan Umum.
12.2 . Persiapan Pengecoran dan Pemancangan Beton.
12.3. Besi Tulangan.
12.4. Menara Bak Muatan Beton (concrete bucket tower)
12.5. Pengerjaan Struktur / Kerangka.
Bab XIII.
Operasi Lainnya dalam Pembangunan Gedung.
13.1. Pendirian Bangunan dengan Menggunakan Prefab, yang Mudah Dibongkar dan Dipasang (prefabricated ) *).
13.2. Pemasangan Konstruksi Baja.
13.3 . Pekerjaan dalam Tabung dan Sumur Bertangga (shaft a stair wells).
13.4. Pemasangan Kerangka Atap (roof trusses).
13.5. Peraturan Mengenai Lantai Sementara.
13.6. Pekerjaan dengan Aspal yang Panas, Ter dan Lain-lain.
13.7. Bekerja dengan Pengawet Kayu (wood presevatives).
13.8. Lan tai, Dinding dan Lain-lain dengan Bahan yang Mudah Terbakar.
13.9. Pengerjaan Insulasi.
13.10. Pekerjaan yang Berhubungan dengan Atap (roof)
13.11. Pengecatan (paintings).
13.12. Pengelasan dan pemotongan dengan nyala api.
13.13. Peledakan.
13.14. Pencampuran batuan (stone dressing).
6/23/2023
Bab XIV
Pembongkaran (demolition)
14.1. Persiapan Kerja.
14.2. Persyaratan Umum pada Pekerjaan Pembongkaran.
14.3. Peralatan untuk Pembongkaran.
14.4. Lantai Pengaman untuk Pekerjaan Pembongkaran (c atch platform for demolition operations).
14.5. Pembongkaran Dinding
14.6. Pembongkaran Lantai.
14.7. Pembongkaran Bangunan Baja.
14.8. Pembongkaran Cerobong yang Tinggi dan Lain-lain.

6/23/2023
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai