Kebijakan Keselamatan

1. memasukkan dalam SMKnya, kebijakan tertulis yang

LIFE CYCLE PERKERETAAPIAN merefleksikan komitmen perusahaan untuk meningkatkan
keselamatan ;
2. Kebijakan tersebut harus disetujui dan ditandatangani oleh Pejabat
eksekutif yang berwenang; terdokumentasikan dan terpelihara
dengan baik.
3. Bersifat dinamik dan direview menyesuaikan perubahan yang
terjadi dalam penyelenggaraan dan peraturan perundangan
undangan;
4. mengkomunikasikan kebijakan keselamatannya dan perubahan-
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
perubahan kebijakan kepada seluruh pegawai.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
PTDI-STTD 1 2

Perencanaan Keselamatan Perkeretaapian

Dasar Penyusunan PENERAPAN MANJEMEN KESELAMATAN DALAM LIFE CYCLE PERKERETAAPIAN
1. Hasil Penelaahan awal Dasar Penyusunan
Sistem
2. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko prasarana sarana SDM operasi
3. Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
4. Sumber daya yang dimiliki
perencanaan perencanaan perencanaan perencanaan
Konten minimal
Rekruitmen konstruksi
konstruksi konstruksi
1. Tujuan dan sasaran (dapat diukur, ada satuan, sasaran pencapaian ) diklat
2. Skala prioritas berdasarkan tingkat resiko tertinggi secara berurutan
3. Upaya pengendalain bahaya komisioning komisioning sertifikasi komisioning
4. Penetapan sumber daya pengoperasian
5. Jangka watu pelasanaan
6. Indikator pencapaian (menggunakan parameter yang dapat diukur) pemeriksaan, pemeriksaan, pemeriksaan,
keberhasilannya Penilaian perawatan dan
perawatan dan perawatan dan
7. Sistem pertanggungjawaban pemantauan pemantauan kerja pemantauan

Penyelenggara harus menyampaikan rencana keselamatan secara berkala modifikasi modifikasi rekualifikasi modifikasi
kepada Direktur Jenderal.
Pemutusan penghapusan
penghapusan penghapusan
hub. kerja

Pelaksanaan Rencana Keselamatan Perkeretaapian

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Keselamatan
1. Menyediakan Sumber Daya Manusia, meliputi kegiatan : a) prosedur
Perkeretaapian
pengadaan SDM, b) konsultasi, motivasi dan kesadaran, c)
tanggungjawab (PIC), d) pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja
1. Pemeriksaan terhadap potensi bahaya,
2. Audit internal SMKP dilakukan secara berkala, sistematik dan
2. Menyediakan Fasilitas pendukung yang memadai : a) unit kerja (pokja),
independen oleh personil yang kompeten,
b) anggaran, c) prosedur operasi/kerja (SOP/Instruksi kerja), informasi
dan pelaporan serta pendokumentasian, d) Instruksi kerja (perintah
tertulis untuk melaksanakan pekerjaan dengan tujuan untuk memastikan
keselamatan operasional

3. Melaksanakan Rencana kerja minimal meliputi : a) tindakan

pengendalian, b) perancangan dan rekayasa,
 KETERKAITAN ANTARA SARANA DENGAN
KETERKAITAN ANTARA JALAN REL DAN SIPIL DENGAN OPERASI KERETA API
OPERASI KERETA API
DIMENSI KENDARAAN REL (KUAT MUAT, RUANG MUAT DAN TOLERANSI)
TEKANAN GANDAR
 RUANG BEBAS SARANA BATAS KECEPATAN
 UKURAN JALAN REL DAN TOLERANSINYA PROFIL RODA TERMASUK UKURAN, BENTUK.
 KEMAMPUAN PRASARANA JALAN REL DAN SIPIL MENERIMA BEBAN TIPE KOPLER, TINGGI DAN PEMELIHARAAN
GANDAR DAN KECEPATAN BATAS KONDISI RODA
PANJANG KERETA API , MASA KERETA API SISTEM [PENGEREMAN
 JALAN REL, WESEL DAN PERSIMPANGAN , MEMPERHATIKAN PERALATAN KENDARAAN REL
LENGKUNGAN DAN GRADIEN KONDUKTIFITAS KELISTRIKAN ANTARA RODA DAN REL
TIPE WESEL DAN PERSIMPANGAN DAN GEOMETRINYA KESESUAIAN KELISTRIKAN ANTAR KOMPONEN SISTEM TRAKSI DAN ANTARA
TOLERANSI PARAMETER GEOMETRI JALAN REL SISTIM TRAKSI DAN SISTEM PERSINYALAN
TOLERANSI TERHADAP PANAS YANG MENYEBABKAN KEMAMPUAN MELEWATI LENGKUNGAN
SPATEN, BANJIR DLL PENGARUH PEMASIR TERHADAP TRACK CIRKUIT
KEMAMPUAN JALAN REL TERHADAP BEBAN DINAMIS PENGARUH DINAMIKA KENDARAAN REL
 PROFIL REL AKSES PENUMPANG DAN AWAK KA PADA KONDISI NORMAL DAN DARURAT
 KARAKTERISTIK KELISTRIKAN PADA STRUKTUR REL DAN KOMPONENNYA
 LOKASI JALAN REL DAN STRUKTURNYA TERHADAP PLAA

KETERKAITAN ANTARA PRASARANA KELISTRIKAN DENGAN KETERKAITAN ANTARA PERSINYALAN DAN TELEKOMUNIKASI DENGAN SISTEM
OPERASI KERETA API OPERASI KERETA API

LOKASI DAN KONFIGURASI JALAN REL TERMASUK WESL DAN PERSIMPANGAN

 PROTEKSI TERJADI KESALAHAN LOKASI PERON DAN WESEL

 PARAMETER KELISTRIKAN DIANTARANYA ANTARA LOKASI DAN TIPE LEVEL PERSIMPANGAN

BEBAN DAN SUPLY PENGARUH PHISIK TERHADAP PENGGUNAAN TELEKOMUNIKASI
 TOLERANSI KELISTRIKAN , ISOLATOR, PERINGATAN PENGARUH PHISIK TERHADAP JARAK PENGLIHATAN
DAN GANGGUAN KEBUTUHAN GERAKAN KERETA API TERMASUK GERAKAN LANGSIR
 KESELAMATAN PADA KONTAKTOR DAN ISOLASI
KEMUNGKINAN PENGARUH TRAKSI LISTRIK ATAU ELEKTRO MAGNETIK TERHADAP
 PEMBUMIAN /GROUNDING PERSINYALAN DAN TELEKOMUNIKASI
KEANDALAN PERALATAN
KESELAMATAN KERJA PADA SAAT NORMAL DAN DARURAT
KETERSEDIAAN DAN KESESUAIAN RUTE.
PENGOPERASIAN SISTEM PROTEKSI KERETA API

KETERKAITAN ANTARA “TRAFFIC DAN TRAIN MANAGEMENT” DENGAN OPERASI

KERETA API DISAIN (PERENCANA`AN)
SISTEM PROSEDUR KESELAMATAN KERJA STANDAR DAN PROSEDUR HARUS DIBUAT/DITERBITKAN DAN DIJAGA SAAT
PROSEDUR DARURAT MELAKUKAN DISAIN/PERENCANAAN DAN SEBAIKNYA MENCAKUP

PENGATURAN PENGENDALIAN KERETA API DAN PROSEDUR PERENCANAAN HARUS SESUAI DENGAN STANDAR DAN PROSEDUR YANG
DITETAPKAN
KETERSEDIAAN DAN KESESUAIAN RUTE
PERENCANAAN HARUS MEMPERHATIKAN KETERKAITAN DENGAN SEMUA
PERENCANAAN PERFORMANSI KERETA API DAN BATASANNYA
ASPEK YANG BERKAITAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
PERMANEN DAN TEMPORER PEMBATASAN KECEPATAN
PERENCANAAN HARUS DIJAGA DAN DIPELIHARA SESUAI STANDAR DAN
BEBAN MUAT SARANA, PROSEDUR YANG DITETAPKAN PEMERINTAH
PENANGANAN KHUSUS PEMUATAN GERBONG BILA MELEBIHI RUANG MUAT PERENCANAAN HARUS DAPAT APROVAL PEMERINTAH
GERBONG DAN MUATAN B3
PENGATURAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTARA AWAK KA, PENGENDALI
KERETA API DAN PEGAWAI JALAN REL.

KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI
STANDAR DAN PROSEDUR HARUS DIBUAT/DITERBITKANDAN DIJAGA SAAT
KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI DAN SEBAIKNYA MENCAKUP :
PENJAGAAN PENGOPERASIAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN SELAMA
TERJADI PERUBAHAN SISTEM
PENGENDALIAN SESUAI STANDAR YANG DITENTUKAN
PENGOPERASIAN DAN MENEJEMEN PEKERJAAN DI LINTAS
PENJAGAAN SESUAI DESIGN
PROSEDUR UNTUK MENJAMIN PEKERJAAN SESUAI SPESIFIKASI YANG SUDAH
DISETUJUI
KOMISIONING
STANDAR DAN PROSEDUR HARUS DIPERTAHANKAN DAN DIJAGA PADA SAAT
COMMISIONING/PENGUJIAN BAIK KONSTRUKSI SARANA BARU DAN SAAT MODIFIKASI,
SEBAIKNYA MEMPERHATIKAN
TINGKATAN PERYSYARATAN KETERIKATAN PADA PEKERJA YANG MELAKUKAN PENGUJIAN
KEMAMPUAN PENGGANTIAN ANTARA PEKERJAAN BARU DENGAN FUNGSI BIDANG LAINNYA
KEVALIDAN PERFORMANSI KESELAMATAN
VERIFIKASI MELALUI PENGETESAN DAN EVALUASI PADA SISTEM UNTUK MENJAMIN SESUAI
SPECIFKASI TEKNIS DAN PARAMETER OPERASI
KEBUTUHAN JAMINAN KESELAMATAN SAAT PERUBAHAN SISTEM
PROSES SERAH TERIMA
UJI RANCANG BANGUN DAN UJI PERTAMA SESUAI PERATURAN DAN PERUNDANG
UNDANGAN

MONITORING DAN MAINTENANCE

STANDAR DAN PROSEDUR HARUS DIBUAT/DITERBITKAN DAN DIJAGA SAAT MONITORING
DAN MAINTENANCE , MELIPUTI : MODIFIKASI
INSPEKSI, PENGUJIAN DAN MAINTENANCE HARUS RELEVAN
STANDAR DAN PROSEDUR HARUS DIBUAT SAAT MODIFIKASI
ASESEMEN /AUDIT/PENILAIAN DENGAN CARA
o STANDAR YANG BERLAKU
YANG SEBAIKNYA MENCAKUP :
o ATURAN ASESEMEN
o ANALISIS DETIL
PENGARUH MODIFIKASI SECARA UMUM TERHADAP
PERKERETAAPIAN
PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN MELIPUTI SEBAGAI BERIKUT TAHAPAN MODIFIKASI MELIPUTI PERENCANAAN, KONSTRUKSI
o PROSES PENGENDALIAN SESUAI PERATURAN DAN PERUNDANG UNDANGAN
DAN KOMISIONING SEMUA BAGIAN YANG DIMODIFIKASI
o PENGOPERASIAN DAN MENEJEMEN PELAKSANAAN LAPANGAN
o AKSES PENGENDALIAN DAN PROTEKSI PENCATATAN PERUBAHAN DAN MODIFIKASI YANG
o PENGGUNAAN PRAKTEK MAINTENANCE, PROSEDUR DAN PENCATATAN YANG MEMADAI
o PROSEDUR UNTUK MENJAMIN PEKERJAAN SESUAI STANDAR YANG DIPERLUKAN
BERPENGARUH TERHADAP KESELAMATAN

PERUCATAN SDM PERKERETAAPIAN

SDM PENGOPERASIAN SARANA

STANDAR DAN PROSEDUR HARUS DIBUAT SAAT PERUCATAN o AWAK SARANA PERKERETAAPIAN (MASINIS DAN ASISTEN MASINIS)
YANG MENCAKUP SBB: SDM PENGOPERASIAN PRASARANA

KEBUTUHAN YANG MENJAGA KESELAMATAN SAAT o PENGATUR PERJALANAN KERETAAPI

PERUCATAN o PENGENDALI PERJALANAN KERETA API

MENJAMIN TIADA PERUCATAN YANG DILAKUKAN TIDAK SDM PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN SARANA

MEMADAI o PEGAWAI PERAWATAN BERKALA

PEGAWAI PEMERIKSAAN BERKALA
KEBUTUHAN PENJAMINAN MATERIAL PERUCATAN o

TERCATAT DENGAN BAIK SDM PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN PRASARANA

o PEGAWAI PERAWATAN BERKALA
KEBUTUHAN PENCEGAHAN PENGGUNAAN MATERIAL
o PEGAWAI PEMERIKSAAN JALAN
HASIL PERUCATAN DENGAN PENJAMINAN YANG MEMADAI
SDM OPERASIONAL LAINNYA
SDM ADMINISTRASI
 PROSES PENYEDIAAN SDM (HRD)
PERATURAN DAN PERUNDANGAN
PERKERETAAPIAN
o JUMLAH PERENCANAN KEBUTUHAN
o KOMPETENSI SDM

o PENDIDIKAN UMUM
o IQ/EQ PENERIMAAN SDM
o KESEHATAN
SUMBER SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KESELAM
o SKILL PENDIDIKAN DAN
o KNOWLAGE DAYA PERKERETAAPIAN ATAN
PELATIHAN
o ATTITUDE

UJI
SERTIFIKAT KOMPETENSI
KOMPETENSI

PELAKSANAAN PENGENDALIAN DAN UMPAN BALIK

o REWARD
PEMANTAUAN/EVALUASI
o PUNISHMENT

REKUALIFIKASI

o USIA
PEMUTUSAN HUBUNGAN
o PELANGGARAN
KERJA
o PENDI PAGE  20

OBJEK KESELAMATAN
PADA JASA PERKERETAAPIAN

Pegawai / Pekerja Pelanggan

• Kekurangan Pegawai • Penurunan kualitas layanan PEGAWAI
• Produktifitas menurun • Peningkatan waktu tunggu
• Pemborosan waktu kerja • Penurunan vol pnp & brg
• Menurunnya hubungan kerja

Pemegang Saham Publik / Masyarakat

• Kerugian finansial Penurunan citra & Persepsi KONSUMEN UPAYA
MASYARAKAT
• Penurunan nilai kekayaan Negatif Terhadap Perusahaan PENGGUNA KESELAMATAN LINGKUNGAN
• Pemborosan biaya JASA JASA PER-KA-AN

CAKUPAN KEGIATAN
KESELAMATAN JASA PERKERETAAPIAN

PEGAWAI
• AWAK KA TUGAS
• OPERASIONAL
• PEMELIHARAAN
• ADMINISTRASI 1. Gambarkan Kondisi Profil Keselamatan Kereta Api di Lokasi Daerah Masing-
• PERGUDANGAN Masing Taruna/i berada ( bagi yang domisili di luar pulau Jawa dan Sumatera
BIDANG silahkan Gambarkan Kondisi profil di Jabodetabek) ?
KESELAMATAN • PENUMPANG
KONSUMEN • BARANG
JASA
PERKERETAAPIAN • IKATAN USAHA 2. Jelaskan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kecelakaan KA di negara
• PENGANTAR Sedang Berkembang & Maju (masing-masing taruna/i berbeda lokasi
negaranya) ?

• PERLINTASAN 3. Berikan Contoh dan Peran aktif taruna/i sekalian dalam Keselamatan
Perkeretaapian ?
MASYARAKAT • SISI JALAN REL
• LINGKUNGAN
SEKITAR
PERUSAHAAN
Terima kasih