Anda di halaman 1dari 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE

DibuatOleh DisetujuiOleh DiketahuiOleh

REV : 0
Gusfrimanuel Rizal Tandra Titien Luciane Arini
Mine Geologist/QC KTT CV.PM Direktur CV.PM
Tanggal Terbit : 09 Mei 2016 JumlahHalaman : 2 ( Dua Lembar )

CV.PM-HSE-SOP-011 Judul: COAL GETTING

1. TUJUAN
Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1 Memastikan bahwa batubara yang akan di loading telah bersih dan layak untuk diproduksi.
1.2 Menjelaskan mekanisme proses pengambilan batubara.
1.3 Mengendalikan proses aktivitas pengambilan batubara dari front sampai dengan ROM / Port
Site agar sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu.

2. RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan pelaksanaan proses produksi yang telah terencana (bulanan dan tahunan),
baik untuk kuantitas maupun kualitas batubara. Adapun ruang lingkup SOP ini meliputi
Departemen: Produksi, Engineering, Plant dan Marketing.

3. DEFINISI
3.1 Work Order (WO)
Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Engineering Dept. yang isinya merupakan rincian
kerja yang harus dilakukan oleh departemen terkait selama periode waktu satu minggu. Pada
akhir periode tersebut, departemen terkait mengisi laporan pelaksanaan terhadap order yangada
dalam WO.
3.2 Perintah Pengawasan Harian (PPH)
Adalah dokumen yang menjadi tanggungjawab dari Departement Head kepada Section
Head mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama 24 jam kedepan. Dokumen ini dikeluarkan
setiap hari sebelum shift berikutnya mulai bekerja. Pada akhir shift, Section Head membua
tlaporan (closing PPH) mengenai kemajuan pekerjaan yang disebut dalam PPH.
3.3 Handover Report
Adalah dokumen laporan yang dibuat Group Leader pada akhir shift kepada Group Leader
yang akan menggantikannya bekerja. Laporan ini menggambarkan aktivitas dan kondisi area
kerja yang terjadi pada akhir shiftnya.
3.4 Cleaning Coal
Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan lapisan batubara dari material
overburden, sisipan, dirty coal, fines coal dan material non batubara.
Page 1 of 2
HSE dept CV.Prima Mandiri
3.5 Dirty Coal
Adalah Batubara yang telah tercampur dengan material overburden atau sisipan.
3.6 Fines Coal
Adalah Batubara berukuran sangat kecil (halus), terjadi akibat adanya penghancuran oleh
unit yang bekerja di atas lapisan batubara.
3.7 New Expose
Adalah lapisan batubara fresh yang terbuka oleh karena adanya pengupasan overburden di
atas atau di samping lapisan batubara tersebut.
3.8 Front
Adalah lokasi dimana kegiatan pemuatan material (batubara) berlangsung.
3.9 Kontaminasi
Adalah material-material non batubara yang bercampur dengan material batubara bersih

4. KEBIJAKAN
4.1 Group Leader Pit harus mengusahakan material hasil cleaning langsung dibuang ke disposal
dan kalau tidak memungkinkan agar ditumpuk di tempat yang aman untuk menghindari
kontaminasi .
4.2 Penentuan status material hasil cleaning (fine coal, dirty coal atau overburden) harus
dikonfirmasikan kepada Mine Geologis/QC untuk disetujui bersama Group Leader Pit.
5.3 Group Leader Pit harus memastikan kedalaman penggalian batubara diusahakan seoptimum
mungkin (sesuai dengan type alat loading) untuk menghindari banyaknya fines yang akan
mengakibatkan tingginya kehilangan batubara dan menghindari inefisiensi penggalian.
5.4 Group Leader Pit harus memastikan dasar (lantai) penggalian sedater mungkin untuk
menghindari kehilangan batubara akibat aktivitas loading yang akan dilakukan berulang-
ulang dan menghindari terjadinya genangan air di waktu hujan.
5.5 Bila unit break down lebih dari 1 jam, Section Head yang berwenang untuk memutuskan
mengganti alat atau menuggu selesai perbaikan (tergantung dari prioritasnya).

Page 2 of 2
HSE dept CV.Prima Mandiri

Anda mungkin juga menyukai