Anda di halaman 1dari 30

P E L AYA N A N P U B L I K DA N M A L A D M I N I S T R A S I

S E K TO R P E RTA M BA N GA N

Oleh : Mokhammad Najih, S.H., M.Hum., Ph.D


(Ketua Ombudsman Republik Indonesia)

PELATIHAN HUKUM PERTAMBANGAN


ANGKATAN XI 26-27 Juli 2022

Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
PELAYANAN PUBLIK DAN
MALADMINISTRASI
( P e n g a n t a r S i n g k a t P e r s p e k t i f
S e k t o r P e r t a m b a n g a n )

MOKHAMMAD NAJIH
KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PELATIHAN HUKUM PERTAMBANGAN

Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
POKOK BAHASAN:

2. Mengenal Maladministrasi
1. Mengenal Pelayanan Publik

3. Pengawasan ORI di Sektor Pertambangan


DASAR KONSTITUSIONAL PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
(Hubungan UUD NRI 1945 dengan Prinsip Pelayanan Publik)

• Pembukaan UUD NRI 1945 – Alinea 4


UU No. 37 Tahun 2008
1. Melindungi Segenap Bangsa Tumpah
darah Indonesia UU No. 25 Tahun 2009
Pelayanan Publik
2. Memajukan Kesejahteraan Umum UU No. 30 Tahun 2014

3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa UU No. 23 Tahun 2014

Asas-Asas Umum
4. Ikut Menjaga Ketertiban Dunia Pemerintahan yang Baik

4
APA ITU
PELAYANAN
PUBLIK ???
KONSEP PELAYANAN PUBLIK

Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan


Produk yang tidak ada wujud atau bentuknya
umum yang dilaksanakan oleh Instansi
sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki,
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
dan berlangsung sesaat atau tidak tahan
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh
barang dan /atau jasa, dalam pemenuhan
penerima layanan (Lovelock, 1991)
kebutuhan masyarakat (LAN, 1998)

Defined as those services which are important


Suatu proses bantuan kepada orang lain for the protection and promotion of citizen
dengan cara-cara tertentu yang memerlukan well-being, but are in are as where the market
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta is in capable of reaching or even approaching
kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan a socially optimal state; heatlh, education,
menghasilkan produk, baik berupa barang welfare and security provide the most obvious
dan jasa (Departemen Dalam Negeri, 2004) best know example (David McKevitt, 1998)
Pengertian:

Pelayan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. (Ps. 1 ayat (1) )

Pelayanan Publik?
UU 25/2009 Tujuan Pelayanan Publik: (Ps.3)

1. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung


jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaran pelayanan publik,
2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesua
dengan asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik,
3. Terpenuhinya sistem penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan,
4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaran pelayanan publik.
T
P
M

26/07/2022
Unsur – Unsur Pelayanan Publik

Institusi
Penyeleng-
gara

Penerima
Layanan

Kepuasan
Pelanggan
Partisipatif
Berkeadilan

PRINSIP
PELAYANAN Transparan
Akuntabel
PUBLIK

Aksesibel Responsif

Efektif dan Tidak


efisien Mudah dan diskriminatif
murah
JENIS MEKANISME KELEMBAGAAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Arranger
Producer
Public Private
• Government service
Public • Intergovernmental • Government vending
Agreements

• Free market
• Contracts
• Voluntary service
Private • Franchises
• Self-service
• Grants
• Vouchers
SEDERHANA PARTISIPATIF
Mudah dimengerti, diikuti, Melibatkan masyarakat dan
dilaksanakan, dan diukur dengan pihak terkait lainnya
prosedur yang jelas
01
02
KEADILAN 06 Prinsip Penyusunan
Harus menjamin bahwa AKUNTABEL
pelayanan dapat Standar Dapat dilaksanakan dan
menjangkau semua 03
masyarakat Pelayanan dipertanggungjawabkan

05
04
TRANSPARANSI BERKELANJUTAN
Dapat dengan mudah diakses Terus menerus dilakukan perbaikan
oleh masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas dan
inovasi pelayanan
Pelayanan publik merupakan hak warga negara
sebagai amanat konstitusi (hak konstitusional)

Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak


yang dibayar oleh warga Negara
Fundamen
Pelayanan
Publik Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan
untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan
pencapaian tujuan bangsa di masa mendatang

Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi


kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia
akan tetapi juga memberikan perlindungan kepada warga
negaranya
APA
MALADMINISTRASI
???
Pengertian Maladministrasi:
Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang,
menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan
wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban
Maladministrasi ?
Pasal 1 ayat (3) UU Nomor
hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
37 Tahun 2008 tentang Penyelenggara Negara dan pemerintahan yang menimbulkan
Ombudsman Republik kerugian materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat dan orang
Indonesia
perseorangan.

Bentuk-Bentuk Maladministrasi:
Penundaan Berlarut - Tidak Memberikan Pelayanan
Tidak Kompeten - Penyalahgunaan Wewenang
Penyimpangan Prosedur - Permintaan Imbalan
Tidak Patut – Berpihak
Diskriminasi - Konflik Kepentingan

26/07/2022
Indikator Bentuk-bentuk Maladministrasi
– Penundaan atas Pelayanan – Diluar Kompetensi
(Berlarut larut) – Tidak Kompeten
– Tidak Menangani – Intervensi
– Melalaikan Kewajiban – Penyimpangan Prosedur
– Persekongkolan – Bertindak Sewenang-wenang
– Kolusi dan Nepotisme – Penyalahgunaan Wewenang
– Bertindak Tidak Adil – Bertindak Tidak Layak/ Tidak
– Nyata-nyata Berpihak Patut
– Pemalsuan – Permintaan Imbalan Uang/Korupsi
– Pelanggaran Undang-Undang – Penguasaan Tanpa Hak
– Perbuatan Melawan Hukum – Penggelapan Barang Bukti
Patologi Birokrasi

KKN

Konflik
Red tape kewena
ngan
Duplikasi
tugas dan
fungsi
Pengge Enggan
lembu ngan melaku kan
organisasi perubahan
Masalah Klasik Pelayanan Publik di Indonesia

1. Biayanya mahal;
2. Prosedurnya sulit dipenuhi dan harus melalui
tahapan yang berbelit-belit;
3. Pemberi layanan tidak ramah;
4. Diskriminatif;
5. Tidak ada kepastian kualitas dan waktu
penyelesaian layanan;
6. Tidak transparan;
7. Tidak responsif terhadap kebutuhan warga
negara;
8. Ditandai praktik KKN.
OMBUDSMAN RI DAN PENGALAMAN
PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN
(LEASION LEARN)
OMBUDSMAN
Ombudsman RI adalah Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan
mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang
diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara dan Pemerintahan termasuk
yang diselenggarakan oleh BUMN, BUMD, dan BHMN serta Badan Swasta
atau Perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/ anggaran pendapatan dan belanja
daerah. (Pasal 1 angka 1 UU 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik
Indonesia & Pasal 1 angka 13 UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik)
WEWENANG DAN TUGAS OMBUDSMAN

Wewenang Tugas
• Melakukan pemanggilan, • Menerima laporan masyarakat;
Pasal 7 dan 8, pemeriksaan dan klarifikasi; • Memeriksa substansi atas
UU 37 Tahun 2008 • Melakukan mediasi, konsiliasi, laporan;
Tentang Ombudsman RI dan menyusun rekomendasi; • Menindaklanjuti laporan
• Mengumumkan temuan masyarakat;
• Menyarankan perbaikan • Melakukan investigasi atas
organisasi dan prosedur ; prakarsa sendiri;
• Menyarankan perubahan • Melakukan koordinasi;
peraturan perundang-undangan. • Mengelola jaringan;
• Mencegah maladministrasi;
SIFAT
Mandiri; Tidak memiliki hubungan
FUNGSI
organik dengan Lembaga lainnya; Mengawasi penyelenggaraan
Bebas dari campur tangan pelayanan publik yang diselenggarakan
kekuasaan lainnya. oleh Penyelenggara Negara dan
pemerintahan.
Data Ombudsman
Penyebaran penanganan LM Pertambangan di Kantor
Ombudsman Tahun 2020

Jateng 1
Jumlah LM Pertambangan 1
Kepri 1
Tahun 2020 & 2021 1
NTT 1
2
Sulut 2
107 5
120 Sulteng 6
8
Sultra 12
100 Pusat
13
13

67
80
Penyebaran penanganan LM Pertambangan di Kantor
60 Ombudsman Tahun 2021

Sumbar 1
40 1
Yogja
Sulsel 1
20 Kepri 3
Kalbar 5
Sultra 12
0 Kalteng 22
2020 2021 Pusat 27
Kaltim 34
Permasalahan Pelayanan Publik yang
sering dilaporkan Bag.I
✓ Listrik ✓ Perhubungan dan Infrastruktur
• P2TL • Kondisi jalan rusak
• Kenaikan biaya tarif/ tagihan listrik • Proses pembangunan infrastruktur yang kurang
• Permohonan sambungan baru transparan
• Pelayanan di transportasi, darat,laut dan udara

✓ PERTAMBANGAN ✓ Kehutanan
• Peningkatan status IUP • Tumpang tindih izin kawasan hutan
• Perpajangan status IUP • Belum adanya tindak lanjut pinjam pakai dan
• Proses pencabutan IUP pelepasan kawasan hutan
• Tumpang tindih IUP • Klaim hutan antara warga dengan perusahaan
• Penetapan Status clear and clean/
• Data dalam MODI (Minerba One Data Indonesia)
Permasalahan Pelayanan Publik yang
sering dilaporkan Bag.II
✓ Perikanan ✓ Lingkungan Hidup
• Keberatan atas ketentuan dan kebijakan • Pengaduan terkait pengelolaan sampah dan limbah oleh
yang dianggap menyulitkan nelayan pemda maupun KLHK
• Pengaduan tentang pelayanan di balai • Permasalahan pencemaran dan polusi akibat kegiatan
karantina ikan pertambangan dan kegiatan lainnya
• Bantuan program oleh dinas perikanan • Permasalahan ganti rugi akibat pencemaran lingkungan

✓ Perizinan ✓ Penanaman Modal


• Prosedur dan waktu proses perizinan yang • Permohonan jaminan hukum berinvestasi
tidak ada kepastian • Ketidakpastian prosedur, mekanisme, biaya dan
• Pungutan liar pada perizinan waktu dalam rencana investasi
• Informasi proses perizinan yang tidak • Pengutan liar
transparan
• Petugas tidak memberikan pelayanan terhadap
masyarakat yang mengajukan perizinan
OBJEK PEMANTAUAN DAN PERMASALAHAN PELAYANAN PUBLIK
DALAM PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN

1. Kelengkapan dan kesesuaian perizinan.


2. Pelimpahan data Izin Usaha Pertambangan dari daerah ke pusat.
3. Tumpang Tindih Wilayah Izin Usaha Pertambangan
4. Kelengkapan dokumen lingkungan.
5. Penggunaan kawasan hutan di sektor pertambangan (Izin Penggunaan dan Pemanfaatan
Kawasan Hutan)
6. Proses persetujuan dan pembatan serta kesesuaian Rencana Kerja dan Anggaran Biaya
(RKAB).
7. Penyelesaian masalah hak atas tanah.
8. Penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik (Dukungan Inspektur Tambang sangat
diperlukan untuk menjamin kepatuhan dalam penerapannya).
9. Kepatuhan dalam pembayaran pajak dan PNBP.
10. Kepatuhan dalam realisasi reklamasi dan pasca tambang.
11. Pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
12. Penerapan good mining practices dan standar mutu lingkungan.
13. Lemahnya penegakan hukum.
Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik

TANTANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE

• Perilaku korupsi (walaupun terbukti berkurang-IT)


• Birokrasi lamban (walaupun terbukti bisa cepat)
• ASN kurang profesional (rekrutment, reward, gaji-mutasi)
• Lemahnya kultur hukum (walaupun OTT, Hukuman berat)

KULTUR MELAYANI
PIMPINAN SEMUA TINGKATAN
KULTUR HUKUM
Harapan Ombudsman RI

❑ Percepatan penyelesaian laporan ❑ Partisipasi Masyarakat dlm


masyarakat dengan mengoptimalkan focal pengawasan pelayanan public.
point pada instansi Terlapor; ❑ Ombudsman RI membangun
❑ Mewujudkan koordinasi dan jejaring yang engagement dengan K/L/D agar
efektif dg semua komponen bangsa dalam rekomendasi Ombudsman RI dipatuhi
Penyelesaian Laporan dan Pencegahan oleh penyelenggara negara dlm
❑ Kerjasama dalam rangka pengawasan pelayanan publik.
perbaikan pelayanan di kementerian/ ❑ Sinergi penyusunan regulasi pusat
Lembaga/Daerah sampai dengan daerah dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan publik di
segala bidang
Sekian, Terima Kasih.

Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik

Awasi, Tegur, Laporkan !

Kontak Kami :
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-19
Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Telepon: (021) 2251.3737
Fax: (021) 5296.0904/05

Anda mungkin juga menyukai