Anda di halaman 1dari 50

MANAJEMEN

RISIKO
K3
Bahan Ajar Perkuliahan Mahasiswa
Politeknik Morowali
07 Oktober 2022

Departemen Health & Safety


PT Indonesia Morowali Industrial Park
Jadwal Kuliah K3 – Jum’at, 08:00-11:30 WITA
BULAN TANGGAL MATERI KULIAH
09 Dasar K3 : Sejarah dan Definisi
September
23 Dasar K3 : Peraturan K3 dan SMK3

07 Manajemen Risiko K3
Oktober
21 Fire Management, K3 Pengelasan, dan K3 Kelistrikan

04 UJIAN TENGAH SEMESTER


November
18 K3 Mekanik dan LOTO

02 Industrial Hygiene dan K3 Perkantoran


Desember
16 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja

13 Manual Handling dan Manajemen B3


Januari
20 UJIAN AKHIR SEMESTER
01 02
IDENTIFIKASI BAHAYA
ISTILAH DAN DEFINISI K3
MANAJEMEN RISIKO K3

03 04
PENILAIAN RISIKO K3 PENGENDALIAN
BAHAYA K3
01
ISTILAH DAN DEFINISI
MANAJEMEN RISIKO
K3
ISTILAH DAN DEFINISI TERKAIT
MANAJEMEN RISIKO K3
Risiko Risiko K3
Kombinasi dari kemungkinan terjadinya kondisi
Kombinasi dari kemungkinan dan atau paparan berbahaya yang berhubungan
konsekuensi dari suatu bahaya dengan aktivitas pekerjaan, serta tingkat keparahan
dari cedera dan penyakit, atau kombinasi dari
spesifik yang terjadi keduanya, yang disebabkan oleh kondisi atau
paparan tersebut.

Bahaya Peluang K3
Sumber atau situasi yang berpotensi Sebuah atau serangkaian keadaan
menimbulkan cedera, penyakit, dan yang dapat mengarah pada
kerugian. peningkatan kinerja K3.
ISTILAH DAN DEFINISI TERKAIT
MANAJEMEN RISIKO K3
Manajemen Risiko K3 Penilaian Risiko
Suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan
Kegiatan penilaian risiko secara
ancaman, yang terdiri dari beberapa rangkaian keseluruhan melalui analisa dan
aktivitas, seperti identifikasi bahaya, penilaian evaluasi risiko untuk menentukan
risiko, dan pengendalian risiko tersebut apakah risiko tersebut masih dapat
menggunakan sumberdaya yang dimiliki. ditoleransi atau tidak.

Identifikasi Bahaya Pengendalian


Upaya sistematis untuk mengetahui Risiko
adanya bahaya serta karakteristiknya Realisasi dari upaya, dan sesuai dengan
pada aktivitas produksi, serta sebagai kemampuan pengelolaan risiko dengan
langkah awal dalam mengembangkan tepat, efektif dan kondisi perusahaan
manajemen risiko K3.
ISTILAH DAN DEFINISI TERKAIT
MANAJEMEN RISIKO K3
Likelihood/ Tingkat Risiko
Kemungkinan Hasil perkalian dari nilai
kemungkinan (likelihood/probability)
Kemungkinan terjadinya suatu dengan konsekuensi
bahaya. (consequence/severity).

Consequences/
Tingkat Risiko Awal
Keparahan
Penentuan tingkat risiko berdasarkan
Tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh penilaian awal sebelum pengendalian.
suatu bahaya.
ISTILAH DAN DEFINISI TERKAIT
MANAJEMEN RISIKO K3

Tingkat Risiko Akhir


Penentuan tingkat risiko setelah
dilakukan pengendalian.
Risiko yang Dapat
Diterima
Risiko yang telah diturunkan sampai
ke tingkat yang dapat ditolerir oleh
perusahaan untuk memenuhi
peraturan perundangan dan
Risiko Signifikan kebijakan K3 perusahaan.

Tingkat risiko yang memerlukan tindakan


pengendalian untuk menjadikan tingkat
risiko tersebut dapat diterima
MANAJEMEN RISIKO K3
1. Manajemen Risiko K3 sangat penting bagi kelangsungan seluruh aktivitas operasional maupun pendukung di tempat
kerja.
2. Jika terjadi suatu bencana, seperti kebakaran atau kerusakan, tempat kerja akan mengalami kerugian yang sangat
besar, dan dapat menghambat, mengganggu, bahkan menghancurkan kelangsungan usaha atau kegiatan operasional.
3. Manajemen Risiko K3 merupakan salah satu alat untuk melindungi tempat kerja dari setiap kemungkinan yang
merugikan yang berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas operasional maupun
pendukung.
4. Tanpa menerapkan Manajemen Risiko K3, pengelola tempat kerja dihadapkan dengan ketidakpastian, karena tidak
mengetahui apa saja bahaya K3 yang berpotensi di dalam tempat kerja.

PELUANG K3
1. Selain memiliki risiko K3, seluruh aktivitas operasional yang ada di tempat kerja juga memberikan peluang untuk dapat mengembangkan
kinerja K3 yang diterapkan, karena risiko K3 yang ditemukan di tempat kerja dapat dijadikan sebagai rencana kerja K3.
2. Peluang K3 ini juga dapat dilihat dari perspektif yang lebih luas, misalnya mencegah aktivitas operasional dan peralatan di area kerja
yang dapat menimbulkan risiko K3 baru.
3. Penilaian peluang K3 dilakukan berdasarkan urutan prioritas risiko K3 untuk menyiapkan anggaran, sumber daya manusia, dan waktu
hingga aktivitas operasional untuk memanfaatkan peluang K3 tersebut tercapai dengan baik.
Job Safety
Analysis
(JSA)

Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan yang memerlukan JSA:


 Pekerjaan yang sering mengalami kecelakaan atau memiliki angka
kecelakaan tinggi.
 Pekerjaan berisiko tinggi dan dapat berakibat fatal, misalnya
membersihkan kaca dengan gondola.
 Pekerjaan yang jarang dilakukan sehingga belum diketahui secara persis
bahaya yang ada.
 Pekerjaan yang rumit atau kompleks, dimana sedikit kelalaian dapat
berakibat kecelakaan atau cedera.

Adapun langkah-langkah melakukan JSA adalah sebagai berikut:


 Pilih pekerjaan yang akan dianalisa.
 Pecah pekerjaan menjadi langkah-langkah aktivitas.
 Identifikasi potensi bahaya pada setiap langkah.
 Tentukan langkah pengamanan untuk mengendalikan bahaya.
 Komunikasikan kepada semua pihak berkepentingan.
Hazard Identification,
Risk Assessment, and
Determinant Control (HIRADC)
02
IDENTIFIKASI
BAHAYA K3
IDENTIFIKASI
Sumber informasi atau masukan yang
menjadi pertimbangan selama proses
identifikasi bahaya, antara lain:

BAHAYA K3

Identifikasi bahaya K3
harus memperhitungkan
semua jenis potensi
bahaya di tempat kerja,
termasuk potensi bahaya
keselamatan dan
kesehatan kerja.
IDENTIFIKASI BAHAYA K3

• Gerakan: ada pada semua Benda yang


bergerak.
•Bahan Kimia: terlepas ketika kontak dengan bahan
kimia tau bahan lainnya
•Radiasi: terlepas dari sumber radioaktif atau sinar
•Listrik: dihasilkan oleh aliran arus listrik melalui
penghantar listrik
•Gaya Berat: kekuatan pada benda yang terangkat
misalnya material pada rak
•Panas / Dingin: energi panas (atau tidak adanya)
terjadi pada suhu panas atau dingin yang ekstrim.
•Biologi: zat termasuk binatang buas, serangga,
dan bibit penyakit yang dibawa dalam darah
•Tekanan: kekuatan yang dikenakan terhadap
permukaan; disimpan dalam sistem pneumatic dan
hidrolis; tekanan suara
01 GERAKAN / MOTION
Gerakan muncul di semua obyek
bergerak. Pipa yang berayun dan truk di
gambar, kira kira mempunyai masa dan
energi gerak yang sama ketika bergerak.

Trauma dari hantaman, tertabrak, terjepit, tertekan, “titik jepit”, kerusakan


peralatan karena kerusakan integritas
02 ENERGI LISTRIK
Energi listrik terjadi karena ada aliran arus
listrik melalui konduktor.

Kejutan listrik, kebakaran, arau


electrocution (kematian);
Cidera yang disebabkan oleh reaksi
terhadap kejutan listrik (terjatuh, dsb);
sumber tegangan listrik seperti listrik statis
atau induksi; kerusakan peralatan karena
kegagalan integritas mekanik.
03 ENERGI
TEKANAN
Tekanan adalah gaya yang terjadi pada sebuah
permukaan; tersimpan dalam sistem pneumatik,
hidrolik; tekanan suara

Trauma dari hantaman atau tubrukan (selang yang lepas), suntikan ke


tubuh, kehilangan pendengaran karena tingkat kebisingan yang tinggi,
kerusakan karena kegagalan intergritas mekanik.
04 ENERGI TEMPERATURE
Panas/ Dingin, energi temperatur (atau
tidak adanya) muncul pada suhu extrim
panas atau dingin (permukaan, api, dan
lingkungan sebagai contoh)

Luka bakar dingin, hypothermia, luka bakar panas, hyperthermia


(kelelahan karena panas)
05 ENERGI KIMIA
Energi kimia terlepas sepanjang
kontak dengan bahan kimia atau
bahan lainnya.

Luka bakar akibat asam/ basa, luka


bakar panas, iritasi, pajanan racun,
kekurangan oksigen (asfiksasi),
pencemaran lingkungan.
06 ENERGI BIOLOGIS
Agen Biologis termasuk binatang
buas, serangga, dan bibit penyakit
dalam darah
Iritasi kulit, penyakit, racun dari
makhluk berbisa
Cairan Tubuh

Serangga Bakteri Virus


07 ENERGI RADIASI
Energi radiasi terlepas dari
sumber radioaktif atau sinar
Cidera termasuk luka bakar,
penyakit radiasi, mata terbakar
akibat percikan las atau cahaya
matahari.
08 ENERGI SUARA
Suara dihasilkan ketika gaya menyebabkan sebuah bahan/
obyek bergetar. Energi ditransfer melalui substansi dalam
bentuk gelombang
Contoh: Dampak bising, getaran, pelepasan tekanan tinggi,
kebisingan peralatan
09 ENERGI
GRAVITASI
Gravitasi adalah gaya pada benda yang lebih tinggi seperti
material di rak, material yang dipindahkan dengan crane, atau
orang yang ada pada posisi ketinggian.

Kunci inggris (1 kg) jatuh dari


crane dengan ketinggian 10
meter akan jatuh dengan
kecepatan?
• 14 meter/detik or 50.4 km/jam (√2gh = √2x9.8x10)
10 ENERGI MEKANIK
Komponen energi dari sistem mekanik seperti, putaran,
getaran, pergerakan, dll dalam peralatan mesin.

Contoh: Peralatan berputar, pegas yang ditekan, drive


belts, konveyor, motor
03
PENILAIAN
RISIKO K3
PENILAIAN RISIKO K3

1. Penilaian risiko K3 adalah proses mengevaluasi risiko yang timbul dari bahaya K3, yang
mempertimbangkan kecukupan setiap pengendalian yang ada, dan memutuskan risiko yang dapat
diterima.
2. Hasil penilaian risiko memungkinkan pengelola tempat kerja untuk membandingkan pilihan
pengurangan risiko dan memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk penerapan manajemen
risiko yang efektif.
3. Kegiatan penilaian risiko secara keseluruhan dilakukan dengan analisa risiko dan evaluasi risiko untuk
menentukan tingkat risiko. Tingkat risiko merupakan hasil perkalian dari nilai kemungkinan
(likelihood/probability) dengan konsekuensi (consequence/severity). Tabel perkalian antara keduanya
biasa disebut dengan Risk Matrix.
CONTOH RISK MATRIX
CONTOH KLASIFIKASI
RISIKO SIGNIFIKAN
04
PENGENDALIAN
BAHAYA K3
HIERARKI PENGENDALIAN
RISIKO K3

01 ELIMINASI 02 SUBTITUSI

Risiko dapat dihindarkan dengan Teknik subtitusi adalah mengganti


menghilangkan sumbernya. Jika bahan, alat, atau cara kerja dengan
yang lain, sehingga kemungkinan
sumber bahaya dihilangkan, maka
kecelakaan dapat ditekan.
risiko yang akan timbul dapat
dihindarkan.
HIERARKI PENGENDALIAN
RISIKO K3

REKAYASA
03 ENGINEERING 04 ADMINISTRASI

Pengendalian pajanan dilakukan untuk mengurangi kontak


Kemungkinan terjadinya kecelakaan
antara penerima dengan sumber bahaya, contohnya
dapat dikurangi dengan menggunakan melebarkan jarak, mengatur jam kerja dan istirahat,
rekaya engineering, seperti membatasi pembuatan dokumen terkait, pelaksanaan training dan diklat,
sumber bahaya dengan penerima serta pelaksanaan system manajemen tanggap darurat, dll
menggunakan penghalang (barrier).
HIERARKI PENGENDALIAN
RISIKO K3

05 PENGGUNAAN APD
Penggunaan APD bukan untuk mencegah kecelakaan tetapi untuk mengurangi
dampak atau konsekuensi dari suatu kejadian. APD digunakan sebagai upaya
terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila pendekatan teknik dan
administrasi tidak dapat dilakukan dengan baik.
PENGENDALIAN
BAHAYA K3
PENGENDALIAN
BAHAYA K3
PENGENDALIAN
BAHAYA K3
• Perlindungan Kepala
• Perlindungan Muka dan Mata
• Perlindungan Telinga
• Perlindungan Tangan dan Lengan
• Perlindungan Kaki
• Perlindungan Pernapasan
• Pelindungan Badan
• Perlindungan Bekerja di
Ketinggian
PERLINDUNGAN KEPALA
Fungsi Helmet adalah untuk
melindungi kepala dari dampak
benda yang terbang / jatuh dan
sengatan listrik (tipe tertentu).
Standar ANSI Z89.1-1981

•Helmet berbentuk seperti kubah


dengan konstruksi cetakan dan
tanpa sambungan
•Memiliki suspensi
Tanggal Produksi (sept. 2004) •Memiliki browpad
•Memiliki tali (Chin Strap)
PEMELIHARAAN
•Lakukan pemeriksaan setiap hari. Helmet tidak boleh
terpapar suhu ekstrim dan tidak boleh dibanting.
Helmet yang retak, getas, kadaluarsa,
•Anda dapat membersihkannya dengan merendamnya penyok tidak boleh digunakan lagi
dalam larutan sabun yang ringan dan air hangat (60˚)
sekitar 5 – 10 menit. Bilas dengan air bersih, lap, dan
biarkan mengering.
•Simpan helm pada tempat yang kering dan terlindung
dari sinar matahari
Perlindungan Muka dan Mata
Jenis Keterangan
Safety glasses umumnya lebih kuat dan lebih tahan terhadap benturan dan
panas daripada kaca mata biasa. Standar ANSI/ ISEA Z87.1-2010

Goggles menutupi daerah mata dan memberikan perlindungan lebih pada


situasi dimana terjadi kemungkinan akan semburan cairan, asap, uap,
serbuk, dan debu

Face shields memberikan perlindungan menyeluruh terhadap muka (full


face protection), digunakan pada pekerjaan dimana dimungkinkan
terjadinya pemaparan terhadap logam cair, percikan bahan kimia atau
partikel-partikel yang berterbangan.
NOTE: selalu memakai safety glasses atau goggles ketika memakai face
shield. Pemakaian face shield saja TIDAK dianggap cukup untuk melindungi
mata.
Welding helmet memberikan perlindungan terhadap mata dan muka.
Welding helmet menggunakan lensa absorptive khusus yang
menyaring/menyerap kekuatan cahaya dan energi radiasi.
NOTE: safety glasses atau goggles harus dipakai ketika memakai welding
helmet.
Perlindungan Muka dan Mata
Potensi Bahaya Kegiatan
debu, serbuk, asap dan uap menggerinda, memahat,
kabut menghaluskan, memalu/memartil
Benda dan Partikel Terbang menggerinda, memahat,
menghaluskan, memalu/memartil
Gas Beracun, Uap dan Cair Bekerja dengan bahan kimia
Bahaya Panas dan Radiasi pengelasan

PEMELIHARAAN
•Jaga lensa alat pelindung mata agar tetap bersih
•Gunakan sabun lembut dan air hangat (600 C), atau penyeka khusus untuk membersihkan alat
pelindung mata
•Simpan di tempat yang bersih, sejuk dan kering, terhindar dari embun 
Perlindungan Telinga
Tipe Alat Pelindung Pendengaran Kehilangan pendengaran
1. Foam dan PVC Earplugs adalah proses yang
2. Earmuffs
berlangsung secara
3. Canal Caps
berangsur-angsur, dan
merupakan yang paling
lambat disadari dibandingkan
dengan tipe cedera ditempat
kerja yang lain.

Standar ANSI/ ASA S12.6-2008


PEMELIHARAAN
•Simpan ditempat yang bersih, sejuk dan
Kapan harus menggunakan kering.
Alat Pelindung Pendengaran ? •Jangan gunakan earplugs foam yang
kotor, sobek, rapuh atau keras,
ketika terpapar oleh kebisingan •Jika earplugs PVC anda kotor, bersihkan
pada level 85 desibel atau lebih dengan larutan sabun yang lembut
selama 8 jam. dengan air kemudian keringkan.
•Periksa selalu earmuffs anda terhadap
retakan disekitar foam cups. Jika
earmuffs rusak, minta untuk diperbaiki
Perlindungan Tangan dan
Lengan PEMAKAIAN
Potensi Bahaya Kegiatan
•Pilihlah sarung tangan yang tepat.
Luka trauma Bekerja dengan benda tajam ,
•Lepaskan cincin, jam tangan, atau
berputar, dsb
kalung.
Luka terpapar Bekerja dengan bahan kimia
•Cuci tangan anda sebelum dan
Cedera akibat Mengerjakan hal yang sama sesudah memakainya
gerakan berulang berulang kali
•Periksa sarung tangan sebelum
digunakan. Cari apakah ada lubang
dan retakan yang bisa terbuka.
•Setelah bekerja dengan bahan kimia,
letakkan tangan anda di bawah air
yang mengalir dan cuci bersih semua
bahan kimia dan kotoran sebelum
melepaskan sarung tangan tersebut.
•Hindari meminjam sarung tangan.
Perlindungan Tangan dan
Lengan

PEMELIHARAAN
•Jangan dipakai jika telah kadaluwarsanya
•Ganti sarung tangan yang telah aus atau sobek.
•Cuci sarung tangan katun jika diperlukan.
•Simpan sarung tangan pada tempat yang tepat, bersih, sejuk, kering dan berventilasi udara.
•Jangan memakai sarung tangan disekitar peralatan yang berputar – mesin bor, mesin
bubut dll.
Perlindungan Kaki
Potensi Bahaya Kegiatan
Cedera karena Benturan bekerja disekitar benda-benda tajam dan berat
Cedera karena Tumpahan dan Bekerja dengan bahan kimia, asam
Percikan
Cedera karena Himpitan/Tekanan bekerja disekitar benda-benda berat
Sengatan Listrik Bekerja dengan arus listrik
Dingin, Panas yang Ekstrim Bekerja di lingkungan panas /dingin ekstrim
Tergelincir Bekerja dengan minyak,sabun, bahan kimia

PEMAKAIAN
•Pilih dan gunakan sepatu safety yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan
•Sepatu safety harus memenuhi standard ASTM F2413.
•Dilarang memakai sepatu safety dari kulit atau dari kain jika
bekerja di sekitar bahan kimia, acid atau caustic.
•Pilih dan pakailah sepatu safety yang sesuai dan pas dengan
kaki.
•Periksalah sepatu safety sebelum digunakan.
Perlindungan Kaki

PEMELIHARAAN
•Ganti jika sepatu safety sudah rusak atau koyak.
•Setelah bekerja dengan bahan kimia, bersihkan dengan air untuk menghilangkan bahan kimia atau
debu yang menempel di sepatu safety.
•Dilarang saling meminjamkan sepatu safety. Sepatu safety adalah Personal Protective Equipment.
•Simpan sepatu safety di tempat yang kering, sejuk dan berventilasi.
Perlindungan Pernapasan
Potensi Sumber
Bahaya
Air Purifying respirator :
Debu pengoperasian grinding Respirator dimana udara yang
dan sanding anda gunakan untuk bernapas
dimurnikan dengan
Uap Material-material yang
menggunakan catridge atau
mudah menguap
canister.
Mist dan operasi pelapisan dan
Spray penyemprotan
Supplied Air Respirator :
Smoke Kegiatan pembakaran respirator di mana anda
yang tidak sempurna terhubung dengan udara
Fumes operasi pengelasan dan yang dimampatkan ke dalam
(uap) penyolderan silinder / tabung.

Perlindungan pernapasan memenuhi ANSI


Z88.2
Perlindungan Pernapasan
MEMILIH RESPIRATOR YANG PENGGUNAAN SCBA
TEPAT SCBA akan digunakan selama kondisi-
Dengan mempertimbangkan : kondisi berikut:
1.Berapa lama anda akan terpapar •Bekerja dengan kondisi yang
terhadap kontaminan? berpotensial kekurangan oksigen
2.Apakah sensitifitas individual •Memasuki confined space sebelum
anda terhadap kontaminan? atmosfir dinyatakan aman untuk
3.Apakah persyaratan individual dimasuki tanpa SCBA/SABA
anda? •Potensial pemaparan terhadap atmosfir
4.Apakah anda memakai IDLH
kacamata? •Ketika melakukan pekerjaan apa saja di
• Apakah anda memiliki mana konsentrasi ambient dari H2S di
janggut atau rambut di atas 10 ppm atau secara beralasan
wajah lainnya? diharapkan melebihi 10 ppm selama
• Apakah anda memakai gigi jalannya pekerjaan itu
palsu?
• Apakah anda harus memakai
perlengkapan perlindungan
lainnya?
Perlindungan Pernapasan
PEMERIKSAAN SETELAH PENGGUNAAN

Setelah menggunakan respirator, anda harus membersihkan dan memeriksanya.


Yakinkan untuk mencari:
- retakan atau serpihan pada faceplate
- retakan atau lubang pada breathing tube atau airlines
- sabuk yang karatan atau berjerumbai
- fitting yang karatan atau rusak
- gesper yang bengkok atau keropos atau
- seated valve yang tidak layak
jika anda menemukan sesuatu yang salah dengan respirator anda, segeralah perbaiki atau
ganti respirator tersebut.

MENYIMPAN RESPIRATOR

Untuk menyimpan respirator, tempatkan respirator di dalam tas plastik yang bisa
dilem/ditutup. Pastikan untuk menyimpannya di suatu tempat yang tepat, tetapi jauh dari:
- debu;
- sinar matahari;
- panas;
- dingin yang ekstrim
- kelembaban; dan
- bahan-bahan kimia yang merusak
Perlindungan Badan
Potensi Bahaya Kegiatan
Tumpahan dan Percikan Bekerja dengan bahan kimia, asam
Dingin, Panas yang Ekstrim Bekerja di lingkungan panas /dingin ekstrim
Radiasi ultraviolet Bekerja di luar ruangan
Nyala api Bekerja dengan bahan mudah terbakar

Jenis Pelindung Badan

Pakaian Pelindung terhadap Bahan Kimia


Pakaian Tahan Api
Jas hujan (Rain coat)
Pelindung dada/ Apron
Pelampung Keselamatan/ Life jacket/ personal flotation device

Harus memenuhi standard ANSI/ ASA S12.6-2008 dan/ atau EN 352: 2002
Perlindungan Bekerja di Ketinggian

Safety harness tidak mencegah seseorang


terjatuh tetapi menahan korban bergantung di
atas ketika jatuh sehingga tidak sampai
menyentuh permukaan tanah

Gunakan safety body harness


PEMAKAIAN jika bekerja pada ketinggian
•Tali / sabuk safety body harness harus
lebih dari 1.8 meter
diperiksa sebelum digunakan.
•Jangan digunakan apabila ditemukan
kerusakan
•Kaitkan hook / tali penyandang pada
benda / tiang yang kokoh dan mampu
menahan berat badan anda ketika
jatuh.
Standar ANSI/ AIHA Z88.6: 2006, CSA Z259.10-06 dan/ atau ISO 16972: 2010
Perlindungan Bekerja di Ketinggian

PEMELIHARAAN
•Jauhkan safety body harness dari
benda-benda tajam, zat pencemar
atau material abrasif
•Safety body harness harus diuji
coba secara terinci setiap tiga
bulan

PERSYARATAN
•Tali penolong minimum 2 cm, terbuat dari tali manila atau setara, dengan
minimum kekuatan menahan beban 2250 kg.
•Tali pengaman dan tali penyandang harus berukuran minimum 1 cm, terbuat
dari nilon atau yang setara, dengan maksimum panjang tidak lebih dari 1.8
meter ketika jatuh.
•Tali harus memiliki kekuatan minimum menahan beban 2250 kg.

Anda mungkin juga menyukai