Anda di halaman 1dari 6

ISSN 1978-3000

Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih Kambing Saburai di


Kabupaten Tanggamus

Pre Weaning Growth Curve Model of Saburai Goat in


Tanggamus District

Kusuma Adhianto, M. D. Iqbal Hamdani, dan Sulastri

Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Jl. Sumantri Brojonegoro no 1 Bandarlampung
Email: kusuma.adhianto@fp.unila.ac.id

ABSTRACT

The growth curve is a figure of an individual's ability to display of the body's genetic potential and development
of the body. Research on the growth curve models of Saburai goat from birth until the age of 3 months has been
implemented in the area of Tanggamus. The purpose of this study was to determine the growth curve models
Saburai goat in pre- weaning period. This study used observation method with a random sample of 145 goats.
Data were analyzed regression. The result showed that the growth curve models of Saburai goat from birth to 3
months followed the model of equation regression,Y= 0.16x + 3.29 for male and Y=0.149x + 3.25 for female.

Key words: growth curve, Saburai goat, Tanggamus district

ABSTRAK

Kurva pertumbuhan merupakan gambaran kemampuan individu untuk menampilkan potensi genetik dan
perkembangan tubuh mencapai dewasa. Penelitian mengenai model kurva pertumbuhan kambing Saburai sejak
lahir sampai umur 3 bulan telah dilaksanakan di wilayah sumber bibit Kabupaten Tanggamus. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui model kurva pertumbuhan kambing Saburai pada periode pra sapih. Penelitian ini
menggunakan metode observasi dengan sample acak sebanyak 145 ekor kambing. Data yang diperoleh
dianalisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa model kurva pertumbuhan kambing Saburai dari lahir
sampai 3 bulan mengikuti model persamaan regresi Y=0,16x + 3,29 untuk anak kambing saburai jantan dan
Y=0,149x + 3,25 untuk betina.

Kata kunci: kurva pertumbuhan, kambing saburai, Tanggamus

PENDAHULUAN tinggi terhadap berbagai keadaan


lingkungan dan tingkat pertumbuhan yang
Kambing Saburai adalah salah satu tinggi. Salah satu upayayang dilaksanakan
jenis kambing yang banyak dipelihara oleh untuk mengembangkan usaha peternakan
peternak di Kabupaten Tanggamus, kambing Saburai yang sudah ada yakni
melalui SK Menteri Pertanian No meneliti tentang pola pertumbuhan
359/Kpts/PK.040/6/2015tanggal 8 Juni kambing Saburai melalui bobot tubuhnya
2015 kambing Saburai telah ditetapkan yang dapat memudahkan peternak dalam
sebagai salah satu plasma nutfah Indonesia menentukan nilai ekonomis dari ternaknya.
yang harus dijaga, ditingkatkandan Kurva pertumbuhan merupakan
dikembangkan populasinya sehingga dapat gambaran kemampuan suatu individu
memberi banyak manfaat bagi peternak untuk menampilkan potensi genetik dan
dan juga dalam upaya mencukupi sekaligus sebagai ukuran akan
kebutuhan daging, baik tingkat lokal dan berkembangnya bagian-bagian tubuh
nasional. sampai mencapai ukuran maksimal
Kambing Saburai memiliki (dewasa) pada kondisi lingkungan yang
keunggulan antara lain pemeliharaan yang ada. Cara yang paling sederhana untuk
mudah, memiliki kemampuan beradaptasi menduga fungsi pertumbuhan anak

Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember 2015 | 95


ISSN 1978-3000

kambing sebelum penyapihan adalah waktu ke waktu, interaksi antara


dengan menggunakan regresi linier. subpopulasi atau perawatan dan waktu
Kelemahan regresi linier adalah adanya sertamengidentifikasi hewan yang lebih
salah penafsiran untuk jangka panjang. berat di usia muda dalam populasi (Bathaei
Untuk mengatasi hal tersebut pada and Leyroy1996). Selanjutnya, informasi
umumnyacenderung digunakan regresi tentangkurva pola pertumbuhanmembantu
non-linier. Hal ini didasari dari menentukan perencanaan pakan,
keterbatasan sifat biologis yang manajemendan rencana strategi pemuliaan
menghendaki norma tersendiri, sehingga untuk meningkatkan efektivitas proses
teori yang mengacu pada sifat keterbatasan pertumbuhan secara keseluruhan (Lambe
biologis tersebut sangat baik untuk et al., 2006). Pengetahuan tentang faktor
digunakan pada ternak. yang mempengaruhi bentuk kurva
Suparyanto (2001) melaporkan pertumbuhan dan hubungan antar
pada domba Ekor Tipis pertumbuhan anak parameter yang diperlukan untuk
sampai dengan umur 3 bulan memiliki laju meningkatkan efisiensi.
pertumbuhan linier, sedangkan di atas Permasalahan yang terjadi di
umur tersebut laju pertumbuhan cenderung peternak,tidak semua peternak mengetahui
mengikuti pola non-linier. Hasil tersebut pola pertumbuhan ternak kambingnya, dan
di atas juga sejalan dengan analisis laju kurangnya informasi (data) tentang pola
pertumbuhan bobot badan anak domba pertumbuhan, sehingga usaha yang
yang dilakukan oleh Gunawan et al. dimiliki peternak tidak efisien karena
(1992), dimana rekomendasi menunjukkan dalam pengelolaan pakan, perkawinan
bahwa cara yang baik untuk menganalisis dilakukan tidak tepat. Studi mengenai
laju pertumbuhan adalah dengan dua model kurva pertumbuhan kambing ini
pendekatan. Pertama, bagi anak domba belum banyak dilakukan. Oleh karena itu,
yang belum mencapai umur sapih penelitian ini bertujuan untuk memetakan
digunakan analisis laju pertumbuhan pola pertumbuhan kambing dalam upaya
dengan regresi linier. Kedua, untuk menentukan model kurva pertumbuhan
pertumbuhan lepas sapih penggunaan kambing Saburai pada periode pra sapih di
fungsi eksponensial adalah yang paling kabupaten Tanggamus.
baik.
Kurva pola pertumbuhan sangat MATERI DAN METODE
berguna pada usaha peternakan.Kurva pola
pertumbuhan ini digunakan untuk Penelitian dilakukan dengan
memperkirakan berat badan dewasa dan menggunakan metode survei. Lokasi
peningkatan berat hidup pada kambing dan penelitian ditentukan dengan menggunakan
domba oleh banyak peneliti (Kor et al., metode purposive sampling berdasarkan
2006; Jenkins and Leymaster 1993). populasi kambing Saburai terbanyak dari
Kurva pertumbuhan dapat digunakan untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten
pemilihan ternak karena dapat memberikan Tanggamus. Ternak yang menjadi objek
prediksi pertumbuhan di masa yang akan penelitian ini adalah 145 ekor kambing
datang pada tingkat usia tertentu (Tekel et Saburai milik peternak rakyat, yang
a., 2005). Selama beberapa tahun terakhir diamati sejak lahir sampai usia sapih (90
studi tentang kurva pertumbuhan dan hari). Variabel utama yang diukur dalam
penggunaannya untuk pemuliaan dan penelitian ini adalah bobot tubuh.
adaptasi lingkungan telah meningkat (Tatar
et al., 2009). Manajemen pemeliharaan
Kurva pertumbuhan dapat juga Model kandang kambing saburai
digunakan untuk melakukan evaluasi yang ada di Tanggamus berupa kandang
respon terhadap pengobatan khusus dari panggung dengan kontruksi yang

96 | Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih Kambing Saburai (Adhianto et al.)


ISSN 1978-3000

digunakan adalah: atap menggunakan meningkatnya suhu lingkungan.


genteng karena tahan lama dan tidak Kebutuhan air dalam tubuh ternak dapat
menimbulkan suara gaduh ketika hujan dicukupi melalui air minum, air dalam
harapannya kambing akan tetap merasa bahan pakan, dan air yang berasal dari
nyaman; dinding terbuat dari bahan yang proses metabolisme zat pakan dalam
kokoh dan kuat yakni, bambu atau kayu tubuh.
bulat, karena kambing mempunyai
kebiasaan suka menanduk, menggigit, dan Analisis Data
menggeser dinding; lantai terbuat dari Data yang diperoleh dianalisis
batang pinang atau kayu yang mudah dengan menggunakan analisis regresi linier
didapat dan tahan lama; celah lantai untuk mengetahui pola dan kecepatan
panggung di buat sekitar 1- 2 cm supaya pertumbuhan kambing Saburai. Korelasi
kaki kambing tidak terperosok serta feses (r) yang menunjukkan hubungan variabel x
dan urine dapat jatuh ke bawah, sehingga (umur) terhadap y (bobot tubuh),
memudahkan pengumpulan kotoran dan sedangkan koefisien determinasi (R2)
pembersihan kandang. Model kandang ini menunjukan seberapa besar pengaruh
sesuai dengan rekomendasi Sarwono variabel x terhadap y.
(2002).
Letak kandang kambing di HASIL DAN PEMBAHASAN
belakang rumah dengan jarak minimal 10
m. Hal ini sesuai dengan pendapat Pertumbuhan dapat diukur
Murtidjo (1993), yakni kandang yang baik sebagai peningkatan berat badan dan ini
bisa memberikan perlindungan yang aman dapat dilakukan secara secara langsung.
bagi ternak dan lokasinya antara 10 - 20 m Model Matematika menafsirkan fenomena
dari rumah peternak, sehingga biologis yang mendasari untuk dapat
memudahkan pengawasan dari berbagai menduga pola pertumbuhan (Waheed et
gangguan dan hal-hal yang tak terduga. al., 2011).Dalam mempelajari
Manajemen pemberian pakan dan pertumbuhan pemakaian model
air minum. Pakan yang diberikan pada matematika sangat membantu untuk
kambing di lokasi penelitian adalah hijauan memberikan gambaran yang baik tentang
saja tanpa tambahan konsentrat. Jenis kurva pertumbuhannya. Dalam pendugaan
hijauan yang diberikan yaitu rumput model berat badan tersebut, maka berat
lapangan, ramban, daun nangka, lamtoro, badan sebagai variabel dependen, sedang
pisang, gamal, waru, dan singkong. Pakan waktu pengamatan sebagai variabel
hijauan tersebut diberikan secara independen.
bersamaan dalam satu kandang.Pakan yang Kriteria untuk memilih model
bagus dan baik mengandung gizi dan regresi terbaik didasarkan pada
nutrisi (protein, lemak, air, vitamin, dan perhitungan koefisien determinasi R2.
mineral) yang mencukupi kebutuhan untuk model alometrik dari persamaan Yi =
kambing. Pemberian pakan dilakukan pada ß0xißiɛi. Berhubung pengukuran dimulai
siang dan sore hari. Pemberian air minum dari berat lahir atau 0 bulan, sehingga
pada kambing di lokasi penelitian untuk model tersebut variabel umur x
diberikan 1 hari sekali dengan ditransformasi ke (x + 1), sehingga model
menggunakan ember kapasitas ±10 l dan kurva pertumbuhan menjadi Yi = ß0 (xi + 1) ßi
setelah minum ember diambil kembali. ɛi .
Selanjutnya menurut Sarwono Dari data yang diperoleh
(2002), kebutuhan air minum kambing berdasarkan perhitungan rata-rata berat
dipengaruhi oleh umur dan suhu badan umur 0 sampai 3 bulan tercantum
lingkungan. Kebutuhan air minum pada Tabel 1.
kambing meningkat seiring dengan

Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember 2015 | 97


ISSN 1978-3000

Tabel 1. Rata-rata berat badan umur 0 sampai 3 bulan


Umur (hari) Rata-rata bobot tubuh (kg)
Jantan Betina
Lahir 3,290 3,250
30 8,191 7,729
60 13,091 12,209
90 (sapih) 17,992 16,689

Pada Gambar 1 perbedaan bobot sapih dalam pola pertumbuhan ini. Superioritas
kedua jenis kelamin kambing sangat pola pertumbuhan anak kambing jantan ini
terlihat, masing-masing menjelaskan terus terjadi selama masa pertumbuhan.
keunggulan bobot anak kambing jantan

Gambar 1. Kurva pertumbuhan pra sapih kambing Saburai

Pola pertumbuhan kambing saburai Periode yang paling penting dari


tampak mirip dengan jenis kambing lain pertumbuhan tampaknya terjadi pada dua
yang telah diteliti oleh beberapa peneliti bulan pertama umur kambing. Oleh karena
(Ozdemir and Dellal, 2009). Pertambahan itu, melakukan pemeliharaan yang optimal
berat badan seiring dengan berlalunya pada periode sapihakan dapat memberikan
waktu jelas terlihat pada kedua jenis dampak peningkatan produksi daging pada
kelamin, mulai dari lahir hingga mencapai periode selanjutnya. Pada saat
usia 3 bulan. Namun pertumbuhan itu tidak pemeliharaan periode sapih kurang optimal
seragam pada setiap interval waktu. maka akan memberikan pengaruh pada
Pola kurva pertumbuhan sebagian peningkatan biaya per kg daging yang
besar tergantung pada data yang dihasilkan. Kondisi ini harus
dikumpulkan, hal ini sesuai dengan data dipertimbangkan untuk mengoptimalkan
bobot anak yang bervariasi dan manajemen pemeliharaan demi
dipengaruhi oleh jenis kelamin dan tipe memastikan produksi daging yang lebih
kelahiran (Trangerud et al., 2007).Selain baik, meningkatkan produksi dan
itu, kurva pertumbuhan untuk anak pendapatan petani (Gaddour and Najari,
kambing membentuk kurva linier pada 2013).
periode awal pertumbuhan tetapi linearitas Kurva pertumbuhan dapat
ini berubah setelah beberapa minggu. membantu perencanaan strategi
Ozdemir dan Dellal ( 2009) dan Forni et al. manajemen pertanian dan pengambilan
( 2009) membuat pengamatan serupa pada keputusan mengenai seleksi ternak dan
kambing Angora dan sapi. memilih hewan yang sangat produktif

98 | Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih Kambing Saburai (Adhianto et al.)


ISSN 1978-3000

hanya dengan melihat model kurva (Eds). Domba dan Kambing untuk
pertumbuhan mereka (Waheed et al. 2011). Kesejahteraan Masyarakat.
Disarankan bahwa model seperti ini dapat Proseding Sarasehan Usaha Ternak
digunakan untuk memperkirakan kurva Domba dan Kambing Menyongsong
pertumbuhan dari kambing Saburai sampai Era PJPT II. Kerjasama antara ISPI
dengan periode sapih. dan HPDKI Cabang Bogor : 85-91.
Jenkins, T.G. and K.A. Leymaster. 1993.
KESIMPULAN Estimating of maturing rates and
masses at maturity for body
Pola kurva pertumbuhan kambing components of sheep. J Anim Sci 71,
saburai memiliki pola yang serupa dengan 2952-2957.
pola kurva pertumbuhan kambing lain Kor, A., E. Baspinar, S. Karaca, and S.
yang sudah diteliti oleh beberapa peneliti Keskin. 2006. The determination of
sebelumnya, yang menyatakan bahwa growth in Akkeci (White goat)
pertumbuhan jantan lebih baik daripada female kids by various growth
betina, pada akhirnya manajemen models. Czech J Anim Sci 51, 110-
pemeliharaan periode sapih merupakan 116.
periode penting untuk pertumbuhan Lambe, N.R., E.A. Navajas, G. Simm,L.
selanjut. Bunger. 2006.A genetic investigation
of various growth models to
DAFTAR PUSTAKA describegrowth of lambs of two
contrasting breeds. J Anim Sci 84,
Amor,G. and S. Najari. 2013. Estimation 2642-2654.
parameters of the kid's growth curve Murtidjo, B.A. 1993. Memelihara
in Tunisia goat by using Gompertz Kambing sebagai Ternak Potong dan
model. Journal of Genetic and Perah. Penerbit Kanisius.
Environmental Resources Yogyakarta.
Conservation 1(1): 47-49. Ozdemir, H. and G. Dellal. 2009.
Bathaei, S.S. and P.L. Leyroy. 1996. Determination of growth curves in
Growth and mature weight of young Angora goats. Tarim Bilimleri
Mehraban Iranian fat-tailed sheep. Gergisi 15: 358-362 .
Small Rumin Res 22: 155-162. Sarwono, B. 2002. Beternak Kambing
Ropstad, E. and L. Moe, 2007. A Unggul. Penerbit Penebar Swadaya.
longitudinal study on growth and Jakarta
growth variables in dogs of four Suparyanto, A., T.R. Subandriyo,
large breeds raised in domestic Wiradarya and H. H. Martojo. 2001.
environments. J. Anim. Sci., 1: 76 - Non-linear growth analysis of
83. Sumatera thin tail sheep and its cross
Forni, S., M. Piles, A. Blasco, L.Varona, breds. Jurnal Ilmu Ternak dan
H.N. Oliveira, R.B. Lôbo and L.G. Veteriner 6 (4): 259-264.
Albuquerque 2009. Comparison of Tatar, A.M., N. Tekel, M. Ozkan, I.
different nonlinear functions to Baritci,G. Dellal. 2009. The
describe Nelore cattle growth. J. determination of growth function in
Anim. Sci. 87: 496-506. young Hair goat. J Anim Vet Adv 8:
Gunawan, B., D. Kinarjadi, A.A. Matjik 213-216.
dan Komarudin. 1992. Pendugaan Tekel, N., H.D. Sireli, M. Elicin, and A.
model fungsi pertumbuhan anak Elicin. 2005. Comparison of growth
domba sebelum penyapihan. Dalam. curve models on Awassi lambs.
Haryanto, B., I.K. Sutama, B. Indian Vet J 82: 179-182.
Sudaryanto dan A. Djajanegara

Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 2 Juli -Desember 2015 | 99


ISSN 1978-3000

Waheed, A., M. S. Khan, S. Ali and M. ISSN 0003-9438 Leibniz Institute for
Sarwar. 2011. Estimation of growth Farm Animal Biology, Dummerstorf,
curve parameters in Beetal goats. Germany.
Archiv Tierzucht 54 3, 287-296,

100 | Model Kurva Pertumbuhan Pra Sapih Kambing Saburai (Adhianto et a.l)

Anda mungkin juga menyukai