Anda di halaman 1dari 8

INDEKS BIAS

A. TUJUAN
1. Menentukan indeks bias berbagai larutan dengan berbagai konsentrasi
2. Menentukan sudut kritis larutan
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi indeks bias
4. Mengetahui bagian-bagian alat refraktometer
5. Mengetahui kegunaan refraktometer abbe dan prinsip kerjanya

B. ALAT DAN BAHAN


1. Bejana pengukur indeks bias
2. Refraktometer
3. Berbagai larutan dengan konsentrasi berbeda

C. TEORI DASAR
Apabila seberkas cahaya mengenai bidang batas antara dua medium yang berbeda, maka
berkas cahaya itu akan dipantulkan (refleksi) dan biaskan (refraksi). Pasa gejala refleksi
maupun refraksi tersebut berlaku Hukum Snellius :

a) Apabila seberkas cahaya datang pada bidang batas antara dua medium dengan indek bias
masing-masing n dan n’ maka cahaya tersebut akan dipantulkan dan dibiaskan.
b) Berkas cahaya pantul sebidang dengan berkas cahaya datang, dan memiliki sudut pantul
sama dengan sudut datang atau dapat dituliskan (∠𝑖) = (∠𝑝), dimana ( ∠𝑖) adalah sudut
datang dan (∠𝑝) adalah sudut pantul.
c) Sedangkan bila cahaya tersebut dibiaskan, maka berlaku :
sin 𝑖 𝑛′
= (1)
sin 𝑟 𝑛
𝑛′
disebut indeks bias relatif dari medium kedua terhadap medium pertama.
𝑛

Jika sudut bias r = 90°, sehingga sin r = 1, maka sudut datang i disebut sudut kritis (ic).
Sehingga, bila seluruh berkas cahaya yang datang pada bidang batas antara medium tersebut
akan dipantulkan semuanya/sempurna.
Menghitung koefisien indeks bias relatif

Berdasarkan persamaan (1) maka diperoleh: n sin i = n’ sin r. Selanjutkan perhatikan gambar
𝑥 𝑥′
1. Berdasarkan gamabr 1, maka kita akan dapatkan hubungan 𝑛 = 𝑛′ sehingga nx = n’x’
𝑎 𝑎
𝑛′ 𝑥 𝑛′
atau = ( disebut indeks bias relatif).
𝑛 𝑥′ 𝑛

Refractometer

Jiak berkas cahaya datang dari zat antara dengan indeks bias n dan mengenai sisi prisma
(indeks bias n) dengan sudut hampir 90° maka diperoleh persamaan berikut:

1. Pada saat cahaya masuk prisma, berdasarkan persamaan (1) berlaku:


n = n sin r1 (2)
2. Pada saat cahaya masuk prisma, berdasarkan persamaan (1) berlaku:
n sin r2 = n sin i2 (3)
3. Sedangkan 𝛽 = r1 + i2 (4)
Subtitusi persamaan (2), (3), dan (4) diperoleh:

𝑛′
sin 𝑟2 = sin(𝛽 − 𝑟1 ) (5)
𝑛

Pada prisma, besaran-besaran seperti n’, 𝛽 dan sudut kritis prisma (r1) merupakan besaran
tertentu yang besarnya tergantung pada bahan dan jenis prisma, dan n’sin(𝛽 – r1) merupakan
suatu ketetapan (sebut saja k ). Maka

𝑘
sin 𝑟2 = (6)
𝑛

𝑘
Dengan k = n’sin(𝛽 – r1) atau n = sin 𝑟 . Indeks bias n dapat dihitung jika r2 diketahui.1
2

TEORI DASAR II

Cahaya yang bergerak menempuh garis lurus akan dibiaskan atau yang melintas dari
suatu medium ke medium yang lainnya, sebagian besar sinar datangnya akan dipantulkan
pada perbatasan dan sisanya lewat ke medium yang baru. Jika seberkas cahaya datang
membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan
pada waktu memasuki medium yang baru. Pembelokkan ini disebut pembiasan. Hubungan
antara media dan sudut datang dikenal dengan hukum Snell dan dituliskan :

1
Tim Dosen Fisika. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar II. 2018. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Dengan i adalah sudut datang dan r adalah sudut bias. n1 dan n2 adalah indeks bias materi
tersebut. Berkas-berkas datang dan bias berada pada bidang yang sama yang juga termasuk
garis tegak lurus terhadap permukaan. Hukum Snell ini merupakan dasar dari hukum
pembiasan. Konsep dasar pembiasan cahaya adalah hukum Snellius yang terbagi menjadi 2,
yaitu:

1. Hukum I Snellius berbunyi “Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada
satu bidang datar”.
2. Hukum II Snellius berbunyi “Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium
lebih rapat maka sinrl dibelokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar
datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar dibelokkan
kegaris normal.2

Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya
dalam ruang hampa dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium. Indeks bias suatu zat
adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat
tersebut. Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang
batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan adalah
perbandingan kecepatan cahaya diruang hampa dengan kecepatan cahaya dibahan tersebut. 3

Pengukuran indeks bias suatu bahan dapat memberikan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam bidang kimia, pengukuran indeks bias larutan membantu mengetahui
konsentrasi larutan dan mengetahui komposisi bahan-bahan penyusun larutan. Dalam industri
makanan dan minuman, pengukuran indeks bias berguna untuk mengetahui besarnya
konsentrasi gula dalam produk tersebut. 4

Alat yang dipakai untuk mengukur indeks bias larutan adalah refractometer abbe.
Salah satu komponen refractometer abbe adalah prisma. Cara kerja refraktometer abbe
memanfaatkan prinsip pembiasan dan membutuhkan indeks prisma untuk mengukur indeks
bias larutan. Indeks bias prisma harus diketahui terlebih dahulu sebagai dasar untuk

2
Douglas C. Giancolli. Fisika. 2001. Jakarta: Erlangga.
3
Sears, zemansky. Fisika Universitas. 1994. Jakarta: Bina Cipta.
4
Sutiah. “Studi Kualitas Minyak Goreng dengan Parameter Viskositas dan Indeks Bias”. Berkala Fisika, Vol. 11
No. 2, 2008. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
mengetahui indeks bias bahan lainnya. Refraktometer abbe merupakan alat sederhana
dibanding dengan metode lainnya sebab sampel yang digunakan juga relatif lebih sedikit.5

Metode pengukuran refraktometer prisma menggunakan perubahan sudut puncak


prisma dengan sudut datang dan sudut bias dibuat sama sehingga kesimetrisan berkas sinar
teta terjaga. Salah satu keuntungan menarik dari refraktometer ini adalah bahwa ukurannya
agak kecil sehingga bisa muat dengan medan portable.6

Alat refraktometer merupakan hasil pengembangan dari alat yang telah ada yaitu kaca
plan paralel. Prinsip kerja dari alat refraktometer berdasarkan hukum Snellius yang dituliskan
pada persamaan 1. Persamaan yang digunakan ialah7

sin 𝑖 𝑛2
= maka n1 sin i = n2 sin r
sin 𝑟 𝑛1

Pengoperasian Refraktometer melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Day light palte dibuka dengan menggunakan ibu jari.


2. Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades. Kemudian dilakukan
penyekaan secara satu arah dan bebas.
3. Apabila refraktometer sudah lebih dari 3 bulan tidak digunakan, bleaching (pemutihan
10%) digunakan untuk membersihkan plak-plak yang terbentuk.
4. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan aquades. Aquades diteteskan pada prisma
dan jangan sampai ada gelembung. Apabila terdapat gelembung, maka akan
mempengaruhi nilai indeks bias sehingga pengukuran tidak tepat.
5. Mata melihat hasil pengukuran dari eye pieces sehingga ada garis perbatasan antara
biru dan putih yang menunjukan hasil pengukuran.
6. Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquadest kemudian
diseka secara satu ara dan bebas.
7. Refraktometer disimpan kembali didalam box atau wadah.8

5
Indah Swari. “Analisis Kadar Air Dalam Madu Menggunakan Kombinasi Metode Kapasitansi dan Indeks
Bias. Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, Vol. 4 No. 1, Juni 2019. Mataram: Universitas Mataram.
6
Misto, Tri Mulyono. “Desain Refraktometer Prisma untuk Pengukuran Kadar Gula Berdasarkan Perubahan
Sudut Puncak Secara Terkomputerisasi”. Prosiding Sensei Vol. 2 No. 2, 2017. Jember: Universitas Jember
7
Dodi Rahayu Prasetyo. “Uji Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Indeks Bias Cahaya Menggunakan Alat
Refraktometer Sederhana”. Jurnal Fisika Vol. 4 No. 1, Mei 2014. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
8
Anggilia widianti, Minarni, “Bangun Rancang Sistem Refraktometer Laser Untuk Menentukan Nilai Indeks
Bias Madu”, Prosiding Seminar Nasional Fisika IV, 7 September 2019. Riau: Universitas Negeri Riau.
Pembiasan merupakan peristiwa pembelokan arah rambat cahaya ketika memasuki ke
suatu medium ke medium yang lain. Besarnya nilai pembiasan atau pembelokan arah rambat
cahaya yang keluar dari suatu medium bergantung pada kerapatan optik medium tersebut.
Besar nilai kerapatan optik suatu medium dinyatakan dalam indeks bias. Itu artinya semakin
besar indeks bias suatu medium berarti kerapatan optik medium juga semakin besar dan
semakin besar kerapatan optik, maka akan semakin besar pula arah pembelokan cahaya yang
melewati medium tersebut.9

D. CARA KERJA
Refractometer sederhana
1. Mengisi bejana dengan larutan dengan konsentrasi tertentu.

2. Menempatkan standar S didinding bagian belakang bejana.

3. Mengukur A dan X sebagai sudut datang.

4. Membuat S, O dan A terlihat jika diamati melalui larutan (A akan berpindah ke


A’ jika diamati melalui larutan).
5. Mengukur x dan x’ yang menunjukkan kedudukan titik A dan A’.

6. Mengukur sudut bias sebagai A’ dan X’.

7. Mengubah letak S dan catat kedudukan A dan A’ serta X dan X’ seperti langkah
6 dan 7.
8. Melakukan percobaan diatas untuk bermacam-macam konsentrasi, misalnya
50%, 40%, 30%, 20% dan 10%.

Refractometer Abbe

1. Mencatat temperatur di ruang anda kerja.

2. Mengatur lensa refractometer sehingga garis silang dan skala tampak jelas.

3. Membersihkan prisma dengan kain lunak dan bersih.

4. Meneteskan cairan yang akan diukur indeks biasnya (beberapa tetes) pada prisma

9
Achmad Zamroni. “Pengukuran Indeks Bias Zat Cair Melalui Metode Pembiasan Menggunakan Plan Paralel”.
Jurnal Fisika Vol. 3 No. 2, November 2013. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
penerang, kemudian rapatkan kembali prisma penerang dan pengukur.
5. Memutar pemutar disebelah kanan sehingga batas gelap terang tepat pada garis
silang. Bacalah skalanya!

E. PERHITUNGAN
1. Hitung indeks dan sudut kritis masing-masing larutan pada percobaan Refractometer
sederhana !
2. Hitung indeks bias masing-masing larutan pada percobaan Refractometer Abbe !
3. Berdasarkan data hasil percobaan yang telah anda lakukan, buatlah grafik hubungan
antara indeks bias dengan konsentrasi larutan serta hubungan antara sudut kritis
dengan konsentrasi larutan !

F. PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa apabila seberkas cahaya sampai pada batas antara dua medium
transparan akan terjadi refleksi dan refraksi!
2. Jika seberkas cahaya datang dari ruang hampa menuju zat antara, apa yang terjadi?
Jelaskan berdasarkan persamaan (1)!
3. Bagaimana pendapat anda tentang hubungan antara indeks bias relatif dengan indeks
bias mutlak dalam percobaan ini?
4. Bagaimana pendapat anda pengukuran indeks bias dengan Refractometer Abbe?

PEMBAHASAN

1. Seberkas cahaya ketika melewati dua medium yang transparan maka akan dipantulkan
(direfleksikan) karena cahaya merupakan suatu gelombang yang salah satu sifatnya
adalah dipantulkan jika melewati suatu permukaan (jumlah cahaya yang dipantulkan
dan diserap bergantung jernih keruh dan halus kasar nya permukaan) dan dibiaskan
(direfraksikan) karena gelombang cahaya mngalami perubahan cepat rambat yang
bergantug pada kerapatan medium kedua terhadap medium pertama, panjang
glombang dan arah cahaya juga berubah sedangkan frekunsinya tetap.

2. Bila seberkas cahaya datang dari ruang hampa dengan sudut tertentu menuju suatu
medium maka, berkas cahaya tersebut akan dipantulkan dan dibiaskan, yaitu
pembelokan gelombang cahaya menuju garis normal karena adanya perubahan cepat
rambat cahaya dari medium yang rapat masanya lebih rapat menjadi sedikit lebih
lambat. Sudut bias (r) bergantung pada sudut datang (i), keduanya diukur dari garis
𝑛′
normal, yaitu garis yang tegak lurus permukaan antara, dan adalah indeks bias
𝑛
sin 𝑖 𝑛′
materi. Sehingga dapat dituliskan: =
sin 𝑟 𝑛

3. (Pertanyaan dijawab pada pertanyaan akhir)


4. (pertanyaan dijawab pada pertanyaan akhir)

Anda mungkin juga menyukai