240210150077
Kelompok 5B
dengan teleskop yang bergerak bersamaan dengan skala (Rouessac, 2007). Ilustrasi
dari peristiwa pemantulan dan pembiasan cahaya ditunjukkan oleh Gambar 3.
aquades merupakan langkah untuk kalibrasi alat ini. Lalu dikeringkan dengan tissue
yang lembut dan tidak digoreskan, karena jika digoreskan dikhawatirkan akan
merusak prisma. Setelah kering, sampel diteteskan di atas prisma. Prisma
diturunkan (ditutup rapat-rapat) kemudian refraktometer diarahkan ke arah cahaya
agar dapat penerangan. Kemudian putar-putar prisma sehingga bidang pandangan
terbagi menjadi dua daerah terang dan gelap. Bagian- bagian refraktometer:
Prinsip kerja refraktometer adalah memancarkan cahaya yang dilewatkan
pada setetes contoh air yang hendak diperiksa, lalu dijadikan petunjuk di dalam alat
ini secara tepat dan akurat. Gambaran arah sinar pada refraktometer seperti gambar
di bawah ini :
Bila ada sinar datang dari media yang kurang rapat (udara) ke media yang
lebih rapat (larutan gula), maka arah sinar akan dibelokkan mendekati garis normal.
Besarnya indeks bias merupakan perbandingan antara sinus sudut dan sinus sudut
bias (Day & Underwood, 1981)
Indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya dalam
hampa udara (c) terhadap cepat rambat cahaya dalam zat tersebut (v), atau
perbandingan sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias. Harga indeks bias
berubah-ubah tergantung pada panjang gelombang cahaya dan suhu. Berikut ini
merupakan hasil pengamatan sifat optik bahan pangan:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Optik
Kel Sampel oBrix Indeks Bias Suhu
1 & 7 Madu Rasa Sachet 78 1,485 24,8
2 & 8 Madu Rasa Botol (Murni) 80 1,491 25,0
3 & 9 Buavita Brokoli 11,9 1,35 24,9
4 & 10 Buavita Apel 11,6 1,35 24,9
5 & 11 Jeruk 16 1,357 24,8
6 & 12 Mentimun 5,7 1,341 24,9
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017
Bayu Airlangga
240210150077
Kelompok 5B
Berdasarkan hasil pengamatan nilai Indeks Bias dan Brix tertinggi yaitu
madurasa sachet yang mempunyai nilai Indeks Bias sebesar 1,491 dan Brix 80 pada
suhu 250C.
Madu
Madu adalah cairan manis kental yang dihasilkan oleh lebah madu
(Apismellifera) dari nectar bunga. Analisis dilakukan untuk melihat kualitas madu
yang digunakan, dengan mengacu pada SNI-01-3545-2004 tentang madu yaitu
mempunyai indeks bias minimal 1,4 pada suhu 20 C. Madu yang digunakan baik
sachet maupun botol sudah sesuai literatur yaitu 1,485 dan 1,491 pada suhu 24 C.
Sari Buah
Sari buah adalah cairan yang diperoleh dari buah-buahan segar melalui
proses mekanis, sehingga memiliki warna, aroma, dan citra rasa yang sama dengan
buah aslinya. Sari buah yang digunakan yaitu buavita brokoli dan buavita apel. SNI
01-3719-1995 tentang sari buah dengan nilai Brix tidak melebihi 20 untuk jus.
Buavita apel menghasilkan nilai Brix 11 dan brokoli menghasilkan nilai Brix 11,90.
Oleh karena itu minuman sari buah yang diujikan sudah sesuai literatur. SNI 01-
3719-1995 sudah mengatur standart kualitas dari sebuah produk. Produk yang
memiliki standar mutu, dimata konsumen akan lebih dipercaya dibandingkan
dengan produk yang belum memenuhi standar mutu.
Jeruk
Mantimun
Dr. Carey Reams, seorang konsultan pertanian dari Florida pada abad ke 20
juga memperkenalkan tabel Reams Compositeyang menjelaskan hubungan antara
index Brix dengan kualitas buah dan sayur, serta hingga pada nilai Brix berapa buah
atau sayur tersebut tergolong kategori bebas penyakit. Berikut ini merupakan The
Reams Composite Chart yang diperkenalkan oleh Dr. Carey Reams.
tersebut lebih besar maka indeks biasnya semakin kecil. Menurut Hidayanto et al
(2010) indeks bias zat cair juga dipengaruhi oleh kerapatan dari medium yang
dilalui, juga merupakan fungsi dari konsentrasi zat cair. Kecepatan cahaya dalam
medium tergantung pada media itu sendiri, suhu dan panjang gelombang. Hal ini
senada dengan Siagian (2004) bahwa pada temperatur yang lebih tinggi kerapatan
optik suatu zat itu berkurang, sehingga indeks biaspun turun.
Berdasarkan penelitian Sukoyo, dkk (2014), suhu akan berpengaruh
terhadap derajat brix suatu bahan pangan. Semakin tinggi suhu yang digunakan
dalam pengolahan gula kelapa cair maka akan meningkatkan total gula reduksi pada
gula kelapa cair. Menurut Desroisier (1988), besarnya kadar gula pereduksi
dipengaruhi oleh adanya dekomposisi sukrosa oleh mikroba menjadi glukosa dan
fruktosa pada nira. Semakin rendah pH dan semakin tinggi suhu penguapan, laju
inversi semakin tinggi. Pengamatan total gula reduksi terhadap parameter kontrol
juga menunjukan nilai total gula reduksi yang lebih besar dibandingkan dengan
nilai setiap perlakuan. Hal ini diduga karena suhu yang digunakan pada parameter
kontrol lebih besar, sehingga laju inversi semakin tinggi dan total jula reduksi
menjadi semakin besar.
Keuntungan menggunakan refraktometer untuk mengukur Brix antara lain
refraktometer lebih murah dibandingkan dengan alat-alat pertanian lainnya, dapat
melakukan pengukuran secara langsung di lapangan dan objektif. Nilai-nilai Brix
memungkinkan petani untuk membandingkan varietas dan praktek produksi di
bidang pertanian, tanggal, tahun dan juga musim panen. Nilai-nilai Brix
merupakan estimasi kadar gula dalam sampel. Kadar gula dapat mempengaruhi
konsumen untuk mengkonsumsi produk buah maupun sayuran (Matthew D. K and
N. R. Bumgarner, 2012).
Mengukur Brix dengan refraktometer sangat berguna namun metode
tersebut juga memiliki kelemahan. Pertama, pengukuran Brix harus sesuai dengan
instrumen dan prosedur pengambilan sampel. Pengukuran atau pemilihan sampel
yang tidak konsisten akan menyebabkan hasil yang buruk. Pentingnya menjaga
refraktometer dalam kondisi yang baik agar diperoleh pembacaan nilai Brix yang
akurat. Kedua, adanya faktor genetik yang mempengaruhi nilai Brix dari hasil
panen. Varietas yang sama tidak selalu menghasilkan nilai Brix yang mirip, karena
Bayu Airlangga
240210150077
Kelompok 5B
dipengaruhi juga oleh kesuburan tanah dan irigasi. Ketiga, kandungan gula hanya
salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kualitas keseluruhan dari hasil panen.
Nilai Brix dapat menjadi ukuran yang akurat dan mudah diperoleh, yang
menggambarkan padatan terlarut dari tanaman pangan (Matthew D. K and N. R.
Bumgarner, 2012).
Alat yang digunakan selain Refraktometer Abbe yaitu Portable Brix Meter
merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya konsentrasi larutan
yang terkandung di dalam suatu larutan. Satuan skala pembacaan Portable Brix
Meter adalah %brix.
Bayu Airlangga
240210150077
Kelompok 5B
V. KESIMPULAN
Refraktometer Abbe digunakan untuk mengukur indeks bias dan derajat
brix.
Berdasarkan hasil pengamatan, madu dan sari buah sudah sesuai literatur,
perbedaan yang terjadi pada sampel jeruk bahwa pada temperatur yang lebih
tinggi kerapatan optik suatu zat itu berkurang, sehingga indeks biaspun
turun.
Kualitas mentimun tersebut adalah not disease free karena kurang dari 13.
Keuntungan menggunakan refraktometer untuk mengukur Brix antara lain
refraktometer lebih murah dibandingkan dengan alat-alat pertanian.
Kelemahannya yaitu pengukuran atau pemilihan sampel yang tidak
konsisten akan menyebabkan hasil yang buruk.
Portable Brix Meter menjadi alat alternatif.
Bayu Airlangga
240210150077
Kelompok 5B
DAFTAR PUSTAKA
LATIHAN
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi karakteristik optok bahan
pangan?
Kelarutan atau konsentrasi larutan
Panjang gelombang dari sinar yang digunakan
Tekanan
Suhu
Warna dari bahan
Kandungan-kandungan ataupun padatan yang terlarut.
2. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menentukan indeks bias zat zair?
Dan jelaskan prinsip-prinsip masing-masing metode?
Spektrofotometri, metode analisis yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan fototube atau tabung foton hampa.
Refraktometri, pemanfaatan refraksi cahaya untuk menentukan kadar dari
suatu zat terlarut dalam suatu larutan cair.
3. Bagaimana prinsip kerja dari Refraktometer ABBE?
Prinsip kerjanya adalah pembiasan, Dasar pembiasan adalah penyinaran
yang menembus dua macam media dengan kerapatan yang berbeda, Karena
perbedaan kerapatan tersebut akan terjadi perubahan arah sinar. Pengukuran
dengan sinar yang ditransmisikan sinar kasa/sumber sinar prisma sampel
teleskop. Urutan arah cahaya yaitu: Sampel, Prisma, dan Papan Skala.
Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sampel. Jika
sampel adalah larutan berkonsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan lebar.
Sehingga di papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah sedangkan jika
larutan sampel pekat, maka sudut refraksi akan kecil. Sehingga di papan skala
sinar b jatuh pada skala besar