Anda di halaman 1dari 7

REVIEW BOOK

Judul Buku : Work That Matters : The Teacher’s Guide to Project-based


Learning

Penulis Buku : Alec Patton and Jeff Robin

Diterbitkan Oleh : Paul Hamlyn Foundation

Tahun Terbit : February 2014

Jumlah Halaman Buku: 102 Halaman

Cover :

Untuk covernya sudah bagus, pada tampilan cover depan, warna yang dipadu
padankan sudah sesuai dan terlihat menarik. ilustrasi gambar sudah sesuai dengan judul
buku.. Untuk tipe tulisan yang dipilih penulis untuk judulnya sudah bagus dan sangat jelas.
Pada tampilan cover belakang, penulis memaparkan kata motivasi yangberkaitan dengan
judul buku. Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi pembaca untuk memotivasi pembaca dalam
mengaplikasi model pelajaran tersebut. Pada tampilan cover belakang, disebutkan juga
beberapa lembaga-lembaga yang bekerja sama dengan penulis dalam menerbitkan buku ini.

Bab I : Introduction (pengenalan )

Di dalam bab I , penulis membahas tentang Pembelajaran berbasis proyek bukanlah


fenomena baru - itu populer di awal abad ke-20 (paling menonjol diperjuangkan oleh John
dewey) dan pada tahun 1970-an terjadi reputasi buruk dikarenakan tidak terstrukturnya dan
kurang kaku pembelajatran berbasis proyek tersebut. Sejak saat itu ada dua pergeseran kunci
yang menghidupkan kembali minat guru dalam pembelajaran berbasis proyek dan
membantunya menghilangkan stigma. pertama, dan yang paling jelas, teknologi digital
membuatnya lebih mudah dari sebelumnya bagi siswa untuk melakukan penelitian yang
serius, menghasilkan karya berkualitas tinggi, mencatat semua proses, dan berbagi kreasi
mereka dengan dunia. Kedua, kita sekarang tahu lebih banyak tentang bagaimana melakukan
pembelajaran berbasis proyek yang baik dan terstruktur, dan kita dapat mengevaluasi
efektivitasnya. Panduan ini mengacu pada pengetahuan yang substansial (dan terus
berkembang), menyatukan berbagai strategi dan protokol yang telah dicoba dan dicoba yang
dapat digunakan oleh semua guru. Hari ini, guru di seluruh dunia sedang merancang proyek
untuk siswa mereka karena mereka memicu semangat bersama untuk belajar baik pada siswa
maupun staf; mereka mengembangkan berbagai keterampilan (seperti manajemen waktu,
kolaborasi, dan pemecahan masalah) yang akan dibutuhkan siswa di kampus, universitas, dan
di tempat kerja; dan mereka dapat disesuaikan agar sesuai dengan siswa dengan berbagai
kemampuan dan kebutuhan belajar. Selain itu, guru yang frustrasi dengan tes standar yang
sempit menemukan bahwa siswa dapat memperoleh konten kurikulum yang mereka butuhkan
melalui proyek, tanpa membiarkan tes mendikte. Pembelajaran berbasis proyek' mengacu
pada siswa yang merancang, merencanakan, dan melaksanakan proyek yang diperluas yang
menghasilkan output yang dipamerkan secara publik seperti produk, publikasi, atau
presentasi.

Bab II : Inspiration (Inspirasi)

Di dalam bab ini penulis memaparkan contoh-contoh hasil nyata proyek siswa yang di
lakukan bersama pemandu (guru). Beberapa contoh hasil proyek yang di hasilkan:

1. The Blood Bank Project


2. Should the US government apologise for the ‘genocide’ of the Native Americans?
3. Wild About Cramlington
4. Field guide to San Diego Bay
5. Kindergarten tools

Bab III : Foundations (Landasan)

Pada bab ini, penulis membahas tentang tiga kunci cara sukses dama membuat sebuah
proyek, yaitu, exhibition (memamerkan), multiple draft (beberapa pendukung), critique
(kritis).
Penulis dalam bab ini juga menjelaskan bagaimana langkah-langkah melakukan tiga
kunci sukses tersebut dan terdapat juga gambar yang semakin memperjelas makna dari setiap
point tersebut.

Bab IV : Execution ( pelaksanaan)


Di dalam bab ini, penulis memaparkan tentang bagaimana cara melaksanakan
pembelajaran berbasis proyek, yaitu :1. Mendapatkan ide 2. Merancang proyek 3.
Menghubungkan proyek 4. Melakukan proyek 5. Pameran proyek. Penulis juga memberikan
tips dalam setiap pemaparan cara melaksanakan pembelajaran berbasis proyek yang dapat di
lihat oleh pembaca pada lampiran.
Penulis juga menyisipkan beberapa cerita pengalaman siswa yang pernah melakukan
pembelajaran berbasis proyek. Penulis juga memberikan sebuah pertanyaan dan memberikan
solusi yang sangat baik. Pertayaan yang diberikan hal-hal yang sering terjadi atau berkaitan
dengan pelaksaan pembelajaran tersebut
Pada bagian ini, membahas tentang dimana saat kita sudah mempunyai rencana untuk
membuat sebuah proyek, maka langsung saja untuk melaksanakannya. Artinya kita bisa
memperkenalkan rencana kita kepada rekan grup, yang akan memberikan umpan balik yang
konstrutif, datang dengan ide yang tak pernah terpikir oleh kita.

- Apa saja yang dibawa ke percobaan


Dalam pengerjaan proyek, perlunya untuk menyiapkan beberapa hal untuk melaksanakan
proyek kita, yaitu:
1. Rencana proyek kalian
2. Model yang akan dibuat dari produk
3. Satu atau dua pertanyaan membangun untuk pengaturan grup. Dengan kata lain apa
yang kamu suka untuk membuat mereka focus pada rencana proyek yang akan
dikerjakan.
- Peraturan dasar untuk percobaan
1. Berbagi dengan yang lain: jika kamu cenderung untuk berbicara banyak, pastikan
kamu tidak mendominasi percakapan dan membiarkan orang lain untuk bebicara.
Sama halnya, jika kamu cenderung untuk tidak berbicara berlebihan, pastikan bahwa
kamu berkontribusi.
2. Kuat pada konten, lemah pada orang: pastikan bahwa diskusi focus pada proyek,
bukan pada orangnya.
3. Menjadi baik, spesifik, dan bermanfaat
- Langkah pengerjaan proyek
1. Setiap orang yang datang, bagikan rancangan proyeknya
2. Pembawa acara memperkenalkan proyek mereka
3. Mengklarifikasi pertanyaan
4. Menyelidiki pertanyaan
5. Diskusi
6. Pembawa acara memberikan respon
7. Tanya jawab
8. Menutup forum
4. Melakukan proyek
- Libatkan murid kamu
Dalam pelaksanaan proyek, selalu libatkan murid karena murid mengetahui langkah
apa saja yang terjadi saat pengerjaan proyek yang juga akan menambah pengalaman
mereka.
- Tunjukkan ke murid kamu model dari produk yang akan kalian ciptakan
Melihat model bersama-sama dapat melayani dua tujuan, yakni:
1. Pertama, ini menunjukkan kepada siswa apa yang mereka inginkan
2. Kedua, murid bisa menilai seberapa baikkah itu memenuhi tujuan? Apa yang
terlihat sulit dilakukan? Apa yang terlihat paling mudah di lakukan? Aspek apa
yang paling penting? Dan apa yang kurang penting.
- Memonitor proses
1. Jangan takut untuk menyesuaikan desian anda setelah proyek berjalan. Proyek
tidak akan berjalan sesuai rencana. Rangkullah selama kamu tahu bagaimana
siswa kamu mengerjakannya.
2. Pastikan bahwa rancangan murid sudah diarsipkan. Ketika anda berada di tenagh-
tengah proyek, pengarsipkan mungkin akan menjadi hal terakhir dalam pikiran
anda. Tetapi setelah proyek selesai, anda akan sangat senang memiliki kopel/foto
dari rancangan siswa. Karna catatan akan berguna bagi siswa anda saat ini dan
anda akan dapat menunjukkan drafnya kepad siswa di masa mendatang sebagai
model kerja kelompok.
5. Memamerkan proyek
1. Mempromosikan pameran
2. Orang-orang yang terlibat dalam hari pameran
3. Jadi arsiper dari proyek siswa kamu
4. Jangan menyerah
Bab V: Integrasi

Membangun kultur dari PjBL di kelas kamu


1. Menanyakan pada temanmu tentang pengelolaan sebelumnya, keterampilan, dan
minat
2. Membantu pengembangan materi dari pembelajaran
3. Membangun kelas dengan ‘norma’ atau ‘aturan dasar’ yang setiap orang perlu di
investasikan
4. Bantu temanmu yang gagal dalam pelajaran dan belajar dari kesalahan
5. Percayalah pada siswa kamu, dan berikan mereka alasan untuk mempercayai kamu.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus dalam menbahas tentang pembelajaran
berdasarkan proyek. Sangat detail dalam pembahasan walaupun dengan materi yang sedikit.
Juga terdapat lampiran, dimana pada lampiran itu terdapat buku-buku yang relevan,
memberikan cara untuk berhubungan dengan guru lain yang menggunakan PjBL, langkah-
langkah pengerjaan proyek, contoh waktu proyek, contoh lembar proyek untuk diberi ke
murid dan orang tua, rubric model untuk tim penilai di pameran, dan kritik protocol.

Penulis ingin membawa apa yang akan kamu lakukan untuk merancang dan
menjalankan proyek-proyek hebat:

1. Rancanglah dari gaya kamu sendiri dan siswa kamu.


2. Pastikan proyek kamu selaras dengan rekan dan murid
3. Pastikan murid kamu membuat banyak draf dan kritik kerja lainnya
4. Akhiri setiap proyek dengan pameran

SARAN :

Buku tersebut hendaknya perataan tulisannya menggunakan jenis justify sehingga


membuat buku tersebut semakin rapih dan indah untuk dilihat.

Anda mungkin juga menyukai