Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM

Rangkaian Listrik

Nama : Muhammad Afitfuddin


NIM : 09030182327002
Prodi : Teknik Komputer
Dosen : Akhiar Wista Arum, M.KOM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN SISTEM DIGITAL


PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
PRAKTIKUM III

I. JUDUL PRAKTIKUM
Tegangan Seri dan Paralel (Simulasi)

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mengetahui perbedaan tegangan seri dan paralel
2. Memahami kegunaan dari tegangan seri dan paralel
3. Dapat menggunakan program simulasi rangkaian elektronika

III. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Praktikum
2. Komputer
3. Program Simulasi Rangkaian Elektronika (Proteus / EWB)

IV. TEORI DASAR


Untuk keperluan tertentu, beberapa sumber tegangan (misalnya baterai)
harus dirangkai secara seri atau paralel. Setiap sumber tegangan mempunyai nilai
Gaya Gerak Listrik (GGL) yang di nyatakan dengan lambang r. Sumber tegangan
listrik searah yang disebut dengan gaya gerak listrik dapat disusun secara seri atau
paralel.

SUSUNAN SUMBER TEGANGAN SERI


Jika beberapa buah sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama
dengan masing-masing hambatan dalam,maka besarnya kuat arus yang keluar dari
sumber tegangan untuk susunan seri adalah:

Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
n= jumlah sumber tegangan
E= besar sumber tegangan (volt)
r= hambatan luar (ohm)
R= hambatan dalam (ohm)

Gambar Rangkaian Tegangan Seri

Dari gambar di atas dapat ditentukan besarnya GGL total (E total) dengan
persamaan:
Etotal=E1 +E2 + E3 +….. + En
Hambatan dalam totalnya :
rs =r1 +r2+r3+…+rn
Bila rangkaian sumber tegangan di hubungkan pada suatu hambatan luar R, maka
kuat arus yang mengalir (I) pada hambatan luar tersebut adalah:

Sumber tegangan seri di gunakan untuk mendapatkan tegangan gabungan


yang lebih besar.Jadi semakin banyak sumber tegangan yang di susun secara seri
maka semakin besar pula tegangan total yang dihasilkan.

KELEMAHAN SUSUNAN SERI


Bayangkanlah sederetan lampu hias yang disusun secara seri. Jika salah satu
filamen lampu putus, seluruh lampu akan padam. Anda harus memeriksa satu
demi satu lampu tersebut untuk menemukan lampu yang rusak, kemudian
menggantinya dengan lampu baru. Pekerjaan memeriksa seperti ini memerlukan
waktu yang lama. Oleh karena itu, tidaklah menyenangkan merangkai
komponen- komponen listrik secara seri.

MANFAAT SUSUNAN SERI

Dalam banyak rangkaian,sekering sengaja dipasang seri dengan rangkaian


komponen-komponen lain untuk tujuan pengaman. Konduktor pada sekering
didesain untuk melebur dan membuka rangkaian pada arus maksimum tertentu
yang tergantung pada batas arusyang boleh melalui komponen yang dirangkai
seri dengan sekering. Jika tidak digunakan ,arus yang melebihi batas dapat
merusak komponen pada rangkaian,mengakibatkan pemanasan lebih pada kawat
atau kabel penghantar yang menimbulkan kebakaran. Pemutusan daya (circiut
breaker) digunakan sebagai pengganti sekering. Ketika kuat arus dalam rangkaian
melebihi nilai tertentu,pemutus daya akan bertindak sebagai sakelar dan memutus
rangkaian secara otomatis.

SUSUNAN SUMBER TEGANGAN PARALEL


Beberapa sumber tegangan yang di rangkai paralel,menghasilkan GGL total
yang lebih kecil di banding jika di rangkai seri.Bila besarnya GGL masing-
masing sumber tegangan sama,maka besar GGL totalnya sama dengan GGL
masing- masing sumber tegangan tersebut
Etotal= E1=E2=E3 ……En=E
Hambatan dalam total:

atau

Jika beberapa sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama dengan
masing-masing hambatan dalam dimana seluruhnya dipasang secara paralel.
Maka besarnya kuat arus listrik pada rangkaian tersebut dapat diketahui melalui
persamaan berikut.

Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
E= besar sumber tegangan
(volt)
R= Hambatan luar (ohm)
r= hambatan dalam (ohm)
n= jumlah sumber
tegangan
Gambar Rangkaian Tegangan Paralel

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah program “PROTEUS / EWB” pada komputer.
2. Buatlah rangkaian “Tegangan Seri” seperti gambar berikut ini

3. Lakukan pengukuran tegangan menggunakan voltmeter dan arus menggunakan


amperemeter, kemudian ubah nilai tegangan setiap baterai mengikuti tabel
berikut ini dan catat hasilnya.

No. Baterai 1 Baterai 2 Baterai 3 Tegangan Arus


1 5 volt 5 volt 5 volt
2 10 volt 10 volt 10 volt
3 15 volt 15 volt 15 volt
4 5 volt 15 volt 10 volt
5 10 volt 10 volt 15 volt
6 15 volt 20 volt 20 volt
7 5 volt 10 volt 15 volt
8 10 volt 13 volt 10 volt
9 15 volt 20 volt 10 volt
10 20 volt 15 volt 5 volt

4. Buatlah rangkaian “Tegangan Paralel” seperti gambar berikut ini

5. Lakukan pengukuran tegangan menggunakan voltmeter dan arus menggunakan


amperemeter, kemudian ubah nilai tegangan setiap baterai mengikuti tabel
berikut ini dan catat hasilnya.
No. Baterai 1 Baterai 2 Baterai 3 Tegangan Arus

1 5 volt 5 volt 5 volt


2 10 volt 10 volt 10 volt
3 15 volt 15 volt 15 volt
4 5 volt 15 volt 10 volt
5 10 volt 10 volt 15 volt
6 15 volt 20 volt 20 volt
7 5 volt 10 volt 15 volt
8 10 volt 13 volt 10 volt
9 15 volt 20 volt 10 volt
10 20 volt 15 volt 5 volt
VI. PENGOLAHAN DATA

I. Percobaan menghitung tegangan dan arus pada rangkaian Seri


sebagai berikut :

Nomor 1.

Nomor 2.
Nomor 3.

Nomor 4.

Nomor 5.
Nomor 6.

Nomor 7.

Nomor 8.
Nomor 9.

Nomor 10.
II. Percobaan menghitung tegangan dan arus pada rangkaian Pararel
sebagai berikut :

Nomor 1.

Nomor 2.

Nomor 3.
Nomor 4.

Nomor 5.

Nomor 6.

A
Nomor 7.

Nomor 8.

Nomor 9.
Nomor 10.

VII. ANALISA

Berikut adalah hasil dari analisa saya mengenai percobaan Tegangan dan Arus pada
rangkaian Seri yang diminta:

Rangkaian tegangan seri adalah rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber
tegangan (baterai) yang dihubungkan secara seri/berurutan sehingga tegangan
totalnya merupakan jumlah tegangan tiap baterai. Sedangkan arus yang mengalir
sama besar di semua bagian rangkaian.

Hasil Pengukuran :
1. Didapatkan rangkaian tegangan seri sederhana menggunakan 3 buah baterai dan
alat ukur voltmeter untuk mengukur tegangan serta amperemeter untuk mengukur
kuat arus.

2. Pada kondisi awal ketika ketiga baterai memiliki tegangan yang sama 5 volt,
didapat tegangan total rangkaian sebesar 15 volt (5+5+5) dan arus yang mengalir
sama besar di setiap cabang rangkaian.

3. Kemudian tegangan tiap baterai diubah-ubah sesuai tabel, mulai dari 5 volt, 10
volt, 15 volt hingga 20 volt untuk setiap baterai. Dari data pengukuran tegangan
total selalu sesuai dengan penjumlahan tegangan masing-masing baterai.

4. Sedangkan besar arus relatif konstan meskipun tegangan baterai diubah-ubah.


Hal ini sesuai dengan sifat rangkaian seri dimana kuat arus sama besar di setiap
cabang rangkaian dan bergantung pada total hambatan rangkaian.

5. Dengan demikian telah terbukti sifat-sifat rangkaian seri, yaitu: tegangan total
merupakan jumlah tegangan setiap elemen, kuat arus yang mengalir sama besar di
setiap elemen, dan berlaku hukum Ohm untuk rangkaian seri.
Berikut adalah hasil dari analisa saya mengenai percobaan Tegangan dan Arus pada
rangkaian Pararel yang diminta:

Rangkaian pararel adalah rangkaian Listrik yang di bentuk oleh beberapa


komponen dan di hubungkan dalam beberapa cabang. Arus yang di terima di tiap
cabang, lebih besar di bandingkan arus di dalam rangkaian seri.

1. Telah dibuat rangkaian paralel sederhana menggunakan 3 buah baterai dengan


voltmeter untuk mengukur tegangan rangkaian dan amperemeter di setiap cabang
untuk mengukur arus.

2. Pada kondisi awal ketika ketiga baterai 5 volt, didapat tegangan rangkaian
sebesar 5 volt, sedangkan arus sebesar 150 dapat dipahami bahwa setiap cabang
Memiliki besar yang berbeda bergantung pada hambatan masing-masing cabang.

3. Kemudian tegangan baterai diubah-ubah sesuai tabel. Terlihat tegangan


rangkaian selalu mengikuti nilai tegangan baterai terbesar di antara ketiganya.

4. Sementara itu, arus tiap cabang sebanding dengan tegangan baterai cabang
tersebut. Semakin tinggi tegangan baterai, arus cabangnya semakin besar.

5. Data pengukuran ini telah membuktikan sifat-sifat rangkaian paralel, yaitu:


tegangan sama pada semua cabang dan arus tiap cabang berbanding lurus dengan
tegangannya.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa percobaan rangkaian tegangan seri, dapat disimpulkan


bahwa:

 Rangkaian tegangan seri telah berhasil dibuat menggunakan 3 buah baterai,


voltmeter, dan amperemeter.

 Pengukuran membuktikan bahwa pada rangkaian seri, tegangan totalnya


merupakan jumlah tegangan semua elemen (baterai) dalam rangkaian.

 Telah terbukti pula bahwa kuat arus mengalir sama besar pada setiap
elemen rangkaian seri. Jika salah satu elemen diputus, arus akan berhenti
pada seluruh rangkaian.

 Data pengukuran tegangan dan arus sesuai dengan hukum Ohm untuk
rangkaian seri, yaitu Vtotal = V1 + V2 + V3 dan Itotal = I1 = I2 = I3.

 Rangkaian tegangan seri berhasil dibuat dan diuji coba. Data hasil
pengukuran membuktikan sifat-sifat rangkaian seri sesuai teori.

Berdasarkan hasil analisa percobaan rangkaian tegangan pararel, dapat disimpulkan


bahwa:

 Telah berhasil dibuat rangkaian paralel sederhana menggunakan 3 buah


baterai, voltmeter, dan amperemeter pada setiap cabang.

 Pengukuran membuktikan tegangan pada semua cabang rangkaian paralel


bernilai sama, yaitu sesuai dengan tegangan baterai terbesar.

 Arus listrik pada setiap cabang bergantung pada tegangan dan hambatan
masing-masing cabang. Semakin besar tegangan baterai cabang tersebut,
semakin besar pula kuat arusnya.

 Jika salah satu cabang diputus, cabang yang lain tetap akan mengalir dan
tidak terganggu.

 Data pengukuran tegangan dan arus telah sesuai dengan perilaku rangkaian
paralel pada teori.

Anda mungkin juga menyukai