Rangkaian Listrik
I. JUDUL PRAKTIKUM
Tegangan Seri dan Paralel (Simulasi)
Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
n= jumlah sumber tegangan
E= besar sumber tegangan (volt)
r= hambatan luar (ohm)
R= hambatan dalam (ohm)
Dari gambar di atas dapat ditentukan besarnya GGL total (E total) dengan
persamaan:
Etotal=E1 +E2 + E3 +….. + En
Hambatan dalam totalnya :
rs =r1 +r2+r3+…+rn
Bila rangkaian sumber tegangan di hubungkan pada suatu hambatan luar R, maka
kuat arus yang mengalir (I) pada hambatan luar tersebut adalah:
atau
Jika beberapa sumber tegangan yang mempunyai GGL yang sama dengan
masing-masing hambatan dalam dimana seluruhnya dipasang secara paralel.
Maka besarnya kuat arus listrik pada rangkaian tersebut dapat diketahui melalui
persamaan berikut.
Keterangan:
I = kuat arus listrik (ampere)
E= besar sumber tegangan
(volt)
R= Hambatan luar (ohm)
r= hambatan dalam (ohm)
n= jumlah sumber
tegangan
Gambar Rangkaian Tegangan Paralel
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah program “PROTEUS / EWB” pada komputer.
2. Buatlah rangkaian “Tegangan Seri” seperti gambar berikut ini
Nomor 1.
Nomor 2.
Nomor 3.
Nomor 4.
Nomor 5.
Nomor 6.
Nomor 7.
Nomor 8.
Nomor 9.
Nomor 10.
II. Percobaan menghitung tegangan dan arus pada rangkaian Pararel
sebagai berikut :
Nomor 1.
Nomor 2.
Nomor 3.
Nomor 4.
Nomor 5.
Nomor 6.
A
Nomor 7.
Nomor 8.
Nomor 9.
Nomor 10.
VII. ANALISA
Berikut adalah hasil dari analisa saya mengenai percobaan Tegangan dan Arus pada
rangkaian Seri yang diminta:
Rangkaian tegangan seri adalah rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber
tegangan (baterai) yang dihubungkan secara seri/berurutan sehingga tegangan
totalnya merupakan jumlah tegangan tiap baterai. Sedangkan arus yang mengalir
sama besar di semua bagian rangkaian.
Hasil Pengukuran :
1. Didapatkan rangkaian tegangan seri sederhana menggunakan 3 buah baterai dan
alat ukur voltmeter untuk mengukur tegangan serta amperemeter untuk mengukur
kuat arus.
2. Pada kondisi awal ketika ketiga baterai memiliki tegangan yang sama 5 volt,
didapat tegangan total rangkaian sebesar 15 volt (5+5+5) dan arus yang mengalir
sama besar di setiap cabang rangkaian.
3. Kemudian tegangan tiap baterai diubah-ubah sesuai tabel, mulai dari 5 volt, 10
volt, 15 volt hingga 20 volt untuk setiap baterai. Dari data pengukuran tegangan
total selalu sesuai dengan penjumlahan tegangan masing-masing baterai.
5. Dengan demikian telah terbukti sifat-sifat rangkaian seri, yaitu: tegangan total
merupakan jumlah tegangan setiap elemen, kuat arus yang mengalir sama besar di
setiap elemen, dan berlaku hukum Ohm untuk rangkaian seri.
Berikut adalah hasil dari analisa saya mengenai percobaan Tegangan dan Arus pada
rangkaian Pararel yang diminta:
2. Pada kondisi awal ketika ketiga baterai 5 volt, didapat tegangan rangkaian
sebesar 5 volt, sedangkan arus sebesar 150 dapat dipahami bahwa setiap cabang
Memiliki besar yang berbeda bergantung pada hambatan masing-masing cabang.
4. Sementara itu, arus tiap cabang sebanding dengan tegangan baterai cabang
tersebut. Semakin tinggi tegangan baterai, arus cabangnya semakin besar.
Telah terbukti pula bahwa kuat arus mengalir sama besar pada setiap
elemen rangkaian seri. Jika salah satu elemen diputus, arus akan berhenti
pada seluruh rangkaian.
Data pengukuran tegangan dan arus sesuai dengan hukum Ohm untuk
rangkaian seri, yaitu Vtotal = V1 + V2 + V3 dan Itotal = I1 = I2 = I3.
Rangkaian tegangan seri berhasil dibuat dan diuji coba. Data hasil
pengukuran membuktikan sifat-sifat rangkaian seri sesuai teori.
Arus listrik pada setiap cabang bergantung pada tegangan dan hambatan
masing-masing cabang. Semakin besar tegangan baterai cabang tersebut,
semakin besar pula kuat arusnya.
Jika salah satu cabang diputus, cabang yang lain tetap akan mengalir dan
tidak terganggu.
Data pengukuran tegangan dan arus telah sesuai dengan perilaku rangkaian
paralel pada teori.