DAYA SEARAH
Pengukuran daya searah sangat mudah dalam pelaksanaannya, dapat diukur langsung
dengan wattmeter atau dengan voltmeter-amperemeter.
Rangkaian (a)
Daya pengukuran P = I x VL
P = (IL + IV) x VL
P = IL VL + IV VL
IL VL = P – IV VL
Daya sebenarnya PL = P – IV VL
Jadi harga sebenarnya adalah selisih antara daya pengukuran dikurangi rugi-rugi dari
voltmeternya.
Rangkaian (b)
Daya pengukuran P = IL x V
P = IL (VL + Va)
P = IL VL + IL Va
IL VL = P – IL Va
Daya sebenarnya PL = P – IL Va
Harga daya sebenarnya adalah selisih antara daya pengukuran dikurangi rugi-rugi
amperemeter.
DAYA BOLAK-BALIK
Pada pengukuran daya bolak-balik 1 fasa, bila besaran yang diukur lebih besar dari
batas alat ukur, dapat dilakukan dengan pertolongan trafo arus dan trafo tegangan.
Rangkaian pengukurannya adalah:
Diagram vektor:
c. Pengukuran metode 3 amperemeter
Diagram vektor:
II. Pengukuran daya bolak-balik 3 fasa
Pengukuran ini hanya dapat dilakukan khusus untuk daya yang seimbang saja, karena
pada dasarnya sistem pengukuran daya 1 fasa.
P3F = P1 + P2 + P3
d. Pengukuran dengan 2 wattmeter 1 fasa (metode ARON)
Hubung Y
P1=i1(v1-v3)
P2=i2(v2-v3)
P1+P2=v1i1+v2i2-v3(i1+i2)
P1+P2=v1i1+v2i2+v3i3=P3F
Hubung D
Daya yang diukur oleh masing-masing wattmeter:
P1=-v3(i1-i3)
P2=v2(i2-i1)
P1+P2=-v3(i1-i3)+v2(i2-i1)
P1+P2=v3i3+v2i2-i1(v2+v3)
v1+v2+v3=0
v1=-(v2+v3)
P3F=P1+P2=v1i1+v2i2+v3i3
Contoh soal
1. Pengukuran daya searah dilakukan dengan voltmeter amperemeter yang
mempunyai tahanan dalam sebesar: Rv=20 kW; Ra=0,04 W. Rangkaian pengukuran:
Didapat hasil pengukuran I=10 A dan V=220 V. Hitung daya yang diserap beban!
Jawab:
= 2200 – V2/Rv
= 2200 – 2202/20000
= 2200 – 48400/20000
= 2200 – 2,42
= 2197,58 watt
Jawab: