Anda di halaman 1dari 2

Prinsip Dalam Mengembangkan Atau Menyusun Rpp

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai


berikut.
1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-
3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2. Satu RPP dilaksanakan dalam satu kali pertemuan (satu hari).
3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4. Berpusat pada peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifikmeliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
5. Berbasis konteks.
Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai
sumber belajar.
6. Berorientasi kekinian.
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7. Mengembangkan kemandirian belajar.
Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran.
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
9. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan.
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI,
KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
10. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
dan kondisi.
Pertimbangan Pemilihan Suatu Media

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan suatu media adalah


sebagai berikut (Sadiman, 2002:82) :
1. Memilih media harus berdasarkan tujuan instruksional yang ingin dicapai
2. Memilih media harus sesuai karakteristik siswa atau sasaran
3. Memilih media harus disesuaikan dengan jenis rangsangan belajar yang
diinginkan (audio, visual, gerak, dll)
4. Memilih media harus disesuaikan dengan keadaan latar atau lingkungan
5. Memilih media harus memahami kondisi setempat, dan luasnya jangkauan
yang ingin dilayani.
6. Tepat untuk mendukung isi pelajaran.
7. Praktis, luwes, dan bertahan.
8. Guru terampil menggunakannya.
9. Mutu teknis

Menurut Nana Sudjana (2002: 4-5), dalam memilih media untuk kepentingan
pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria sebagai berikut.
1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih
berdasarkan tujuan intruksional pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran; artinya media yang digunakan harus
mampu memberikan bahan pengajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan
generalisasi.
3. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang dipergunakan mudah
diperoleh yaitu media pembelajaran mudah dibuat oleh pengajar, tidak
memerlukan waktu dan biaya yang banyak dalam proses pembuatannya.
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; ini merupakan faktor penting dalam
proses pemanfaatan media pembelajaran, karena dengan adanya keterampilan
seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran, maka proses
pembelajaran akan berjalan lancar dan efektif.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa; dalam memilih media harus memperhatikan
kesesuaian media yang digunakan terhadap pengguna media, dalam hal ini
media harus sesuai dengan pola berfikir dan tingkat berfikir siswa, agar dapat
menarik minat dan mudah untuk dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai