I kaia ,mol, ini trdaklah singkatan dari kata molekul, tetapi satu kata hitungan untuk semua macam
butiran.
39
Massa dari suatu jumlah mol tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus
m = n.MM
massa 1g) = jumlah mol(mol) x massa mol (g/mol);
Jumlah mol dlsingkat dengan "n".
Contoh soal: Berapa mqssq dari 0,25 mol NajPAa?
massa mol(8n..o,,
Jika kita perhatikan persamaan reaksi yang lengkap dengan koefisiennya, maka akan tampak bahwa
perbandingan koef isien reaksi ialah perbandrngan yumlah mol zat'zat dalam reaksi tersebut.
Berdasarkan perbandingan jumlah mol kita dapat menghrtung massa yang diinginkan. Langkah
langkah yang perlu drkerjakan untuk menghitung massa zat berdasarkan koefisien reaksi adalah:
1. Menuliskan persamaan reaksi
2. Melengkapi persamaan reaksi tersebut dengan koefisien reaksi
3. Mencari zatyang diketahuijumlah massanya dan mengubah jumlah tersebut ke dalam satuar,
4. Berdasarkan perbandingan koefisien, tentukan lumlah mol zat yang ditanyakan
5. Jumlah mol zatyang dicari drubah menladi lumlah dalam gram atau satuan lain.
Contoh soa[; Berapa gram kalsiunr ctk,sitla dapat bereaksi clengon 0,1J2 g.fos/rtr perrlrtksida dan herapa
gram kilsittm fosfal dapat terbentuk?
Diketahui: MM (Ca) , 10 g mol
l\4M (O) =, 16 g,mol
/\,1 4 (P) -. 3l g,mol
40
Javvaban: MM(CaO) :46 gimol
MM (Pr0l = 142 g/mot
AaM (CadPO)) = 3t0 gimot
'I'ahap l: Ca) i Pd)5 - Caj(t 0)2
't'ahap 2: 3 (laO r PzOs - (laj(P))2
l-ahap 3: Zat yang diketahtti jumlahttya attalah
fosfor penloksida a, t il g. Jumlsh mol zat ter'ehut adalah:
, -. p2o5
,9"!!? ,= 0,00100
142g/mol mot 1-r= 1,00 mmot
""' pzos
'2"5
l'ahap 1: Berdas:arkan perhandingan koefi.rien reqksi mqk{t
diperlukan 3 x 0,00100 ntol CoO ., 3 mmol(qo
dihctsilkan I x 0,0A100 mol Cadt,O)2 = I mmol Caj(lrOlt
,
?'ahap 5: Jarnlah grqm zat y{utg ditanyakan jumlah mot x Masi
Mol
jumlah CoO : 0,0AJ00 mol x t6 g/mol 0, t 68 g CaO :
jumlah Caj([,O)2 - 0,00t00 molx 3t0 glmol
O,StO gCar(p\r),
Contoh soal: Berapa hanya* aluminium dqn klor dibutuhkm antuk nensintesis
20 g alttmittium klorido?
Jawab:
Al +Cl, * AlCl:
<li lengkapi dengan koefisien sloi kiome tris :
2Al+3C12 - 2 AlCl3,
MM Al = 26,98 glmot
MM Cl = 35,45 glrnol
MM Cl, = 2* 35,45 g/ mol = 70,90 g/ mol
MM AlCl3 = [26,98 + (3x 35,45)] g/mol = 133,33 g/mot
Jadi,.iumlah mol dalam 20 g AtCl adalsh:
2oc
= 0,150 mol
rara8.jmol
'
{htuk mendapal 20 g AtC[, jumlah mol yang diperlrtkcur sexrai dengen koefinen.stoikienretri.E;
0,150 mol Al +{3/2)x 0,150 mot Ct2 - 0,150 motAtCt3
trtsu, dnlam massa {Fam
47
unflr datam DDT (Ctltdls)? Berapa massa mastng-masutg
Contoh: Berapa persel mctssa masing-masirtg
unflr dalam t,t t0 g DDT'tersebul/
Massa ntol CyllsCl5 -- (l4xt2,Al + 9xl,0AB + 5x35,45)g1mol
- 354'5 g/mol
Dqlam rumus lerdapat l4 abm C, iadi %o massa C adalqh
14x MM (c) xloa g+ xfio/o = 47,44%
%=
354,5 g/mol 354,5
exMM(H) xloo%
r\1v e tw=2Y1x1oolo =2,56%
354,5 g/mol 354,5
Dolam fllmus, terdapal 5 aktm Ct, jadi %o ma'ssa Cl adqlah
5x MM (cl)
g/molxloo % =I71
xfio%= 5o,oo%
354,5 345,5
.Javabatr:
'lahap I: Tertukan massa tiap tiltwr dengart mengaflt?tsikan banyalorya senymt'a la0 g'
70'-5q g
'
lumlah molc = 5,BB mol
12 8*ol
l6 -*ol
'rahap IIt: Tulis runtus semeillqra ),ang diclasarkan pada.fumlcrh nol pada
tahop ll.
Cr.aaHssaOto,
btrlal dengan cara semta angka
'[ahap [[':,lqdikon atgka-artgkcr potla nrntus tlitohap 3 ruetr.icrtli bilangan
ter.sehul dibagi oleh bilangan terkecil.
42
g-masing,
C4H40. lnilah rumus empiriknya.
Tahap W: Menghitung rumus molekttl. Rumus molekul dapat dicari dengan menggunakan persarnaan
MM = n.M(RE)
di rnana M(RE) berarti massa dari rumus empiris, dan n adalah kelipatan (1,2,3,...)
MM (C4H4O)n 136
^-
" 4.[4]\4(C) *4.l\4M(1, * [,1N,(O) 48+4+16
Jadi, rttmus molekulnya adatah 2xCaltao "'CfitOt
2b=4c=+b=2c (4)
d = 2c (3/B) ,
d = (3/4)c (6)
Substitusikon persafficran (6) ke persamaan (5) il
a= (5/3)d
2= (5/3).(3/4)c = (5/4)c (7)
Tirlis kembali p€rsilmaail (1), (6) dcn (7)
b = 2c ; d= (3/4)c', a= (5/4) c
judia:b:c:d-' I
(5/4).2: I :(3/4)= 5 : B :4 : 3
.lat{i perscanaan kimranya ia{ah
43
5 P4O6 + B 12 - 4 P"lo + 3 P4O1o.
.lctu,sban.-
pV=nRT; n=m/MM
*RT
MI\4 =
pV
m=3,Big
T= iB2 "C =(182 + 273) K = 455 K
p = 950 torr = 95O/760 atm = \,25 alm
V=41
I
R = 0,082 l-atm.K-1.mol
4 ?8 p -0 082 I -atm K-l
[_,1[/1_ "-.-o ---*
-mol-l 455K::32
Gas apakah itu?
8/mo1
1,25 atm 4 I
6.5 Pereaksi Pembaks
Dalam persamaan reaksi berikut:
2Na+Ciz-251ra,
dinyatakan bahwa 2 mol Na bereaksi dengan 1 mol Cl2 untuk menghasilkan 2 mol NaCt. Apa yang
terladt kalau, dalam percobaan di laboratorjum, misalnya hanya 1 mol Na drbrarkan bereaksi dengan
1 mol Cl2? Antara unsur Na dan Cl tidak ada senyawa selain dari NaCl Sebagai akibat, akan tersisj
%
mol C12 yang tidak ikut bereaksi, karena terdapat dalam keadaan berlebih. Jumlah mol hasil reaksi
dttentukan oleh pereaksiyang jumlah stoikiometriknya paling kecil, yang disebut pereaksipembatas.
Contoh: l0 g l,'e dan l0 g S direaksikan. Berapa hary,oft I;e2S j akan terbentuk/ {lnwr mana yarg
me rupa kan pe re aksi 1te m halas'1
-lq'eyab: Persamcsil reoksi adalah
2Fe+3S-Fe2S3
l0 g f'e (1vfr4.,55,87 gtnol) adalah 0,U9 mctl. t0 g S MM. 32,07 g,,mot) adolah 0,3t2 mst.
Perbandingarr molar: Unttrk .sentua besi ikut bereaksi,.juntlah helerang haru.r
3mol S
0, 179 mol Fe x ---
-l:-" = 0.268 mol S
2 molFe
.hmlah nol S yong lersedia adalah 0,3 t 2 mol, ),aitu berlehih, .sehingga han1.a 0,26g nol dapat bereaki.
.lunlah l''e,S; terbentuk adalah t't.0,179 nol 0,089 not atou (h[M l.'ef , 2t)7,95 g,mot) lg,6 g. Sisanya
S adoloh 0,051 mol atau 1,1 g. Fe atloloh pereok.st pembotcts..
.luvoh .i.(,i'c_-(/. tulttluh (),,J1t3 mrtl. .J t,\.l,gtululoh 0,l2 j mtl l)tr.ttrk.sr ltt,nrhttltts;
nctl ulrttt (l[\'! ltc -!-i,,\'J g rnoll 3.-i g. ] urr,g (ltlLr()l(,h cufuloh 3.lJ g ttturt ().0-t6) ntol l:a.
Persen hasrl adalah
-111_f rooz
-r,: I] :3:['l o' 'o.,- '0"'
45
10. Asam iereftalat yang sering digunakan
C'
6.7 Soal-Soal dalam industri Dacron mengandung senyawa
i dan O. Massa molekulnYa = 166'1'
Konsep mol BerOasartan analisis pengabuan, diperoleh
57,83 % C dan 3,64 /o H' Bagaimana rumus
1. Berapakah lumlah atom dalam contoh materi
molekul asam tereftalat itu?
dibawah ini?
a.2,50 mol Cu
b.O,O2 mol Ne Persamaan kimia
c. 3,4 x 1Crle mol Pu L1. Selesaikanlah persamaan kimia berikut
ini:
a. NH, + 02 -+ NO + H2O
2. Berapa iumlah aiom dalam tiap cuplikan b. Al + Fe30a + Al2O3 + Fe
berikut ini?
a 2,35 mol Cu l-2. Selesaikan persamaan-persamaan berikut:
b. 0,0163 mol S
a. CrH,, * A2 "> CO, + HrO
c. 0,162 mol CS2 + +
b. AlCl3 + Na2S Al2S3 NaCl
3. Hitunglah!
a. Jumlah mol dalam B,2l x 1024 atom Al Hitungan kimia
b. Massa (dalam gram) dari 4.18 mol Cl2 13. Berapa gram PaO6 diperlukan untuk.dapai
'aen"gan
Uui.uXti 1 g b, dan berapa mol Po06
4. Berapa banyak atom S yang ada pada setiap yane Oiperlukan bila nendak drhastlkan 5'4
contoh berikut? gram P2la?
a. 3,85 mol S
b. 3,4 x 10-e mol H2S
14. U ntuk memperoleh alu m tn ru m sulfida
c. 0,162 mol CS, sebanyak 0,075 g, berapa gram alu.mintum
perlu
klonda dan berapa gram Natrium sulfida
5. Berapa banyak atom Ag yang terdapat dalam di rea ksi kan?
sekeping uang logam perak yang massanya
65.2 gram? Uang logam perak rnengandung 15. Fe(lll) klorrda direaksikan denan kalium
92,5% Ag berdasarkan massa. .JiAu *"n1adi besi(tl) klorida, ka{ium kloridag'
Jan ioO Besi(lll) klorida yang bereaksr 11
gram
Hitungan rumus molekul Berapa gram iodida dihabrskan, berapa
[urui t.,rilt yang terbentuk masing'masing?
6. Rumus molekul dari senyawa trinitrotoluena
(TNT) adalah C7H5NeO6 Tentukanl
16 Gas amoniak dapat drhasrlkan dari reaksi:
a Jumlah atom dalam satu satuan rumus
b. Perbandingan atom H terhadap atom N CaO+2NHaCl -+ CaClr+ H2O+2NH3
c. PerbandinBan massa O terhadap massa C Berapa banyak amoniak dapat drperoleh dari
dalam senyawa p"r.rrPurrn i0,00 g NHoCI dan 6'5 g Ca0?
d. Persen massa
!7. Suatu metode laboratorium pembuatan
7. Terrtukan %O berdasar massa, dalam O2(g) ralah Penguraian KCIO3(P)
mineral malachit, Cu2(OH)2CO3
2 KCIO3(P) -+ 2 KCI(P) + 3 Oz(g)
8 Bagarmana rumus emPlrrk darr 6,5 g contoh KCIO3(p) diurarkan Berapa'
a roJeniisida worfarin, yang susunannya 74'01 a. mol O2(g) Yang dihasrlkanr
% C, 5,23 lo H dan 20.76 % O b g KCI Yang drhasilkan?
b asam sitrat, yang susunannya: 31 ,5I % C'
4,20 % t1 dan 58,29 loO Stoikiometri gas
9. Suatu senyawa karbon dan hrdrogen 1. Rapatan suatu gas pada 9B'C dan tekanan
mengandung /40 mm Hg adalah 2,50 g/\tter 'Jrka dranggap
93,11. % C dan 6,29 % H berdasar massa gas tersebul mengrkuti keadaan ideal' hitunglah
Massa mol (lr4M) senyawa rnr 128 Bagarmana .rrt, molekul gas tersebutl
rumus molekulnYa?
2. Volume suatu gas rdeal tergantung dari
tekanan P = 1 atm
lumlah mol gas tersebut lrka
46
nakan dan suhu T - 273 K. Jelaskan mengapa
wa c, demikian? 5. Berapakah volume oleh i3,7 g Cl2 (g) pada
66,1. 45"C dan 745 mm Hg?
)roleh 3. Hitunglah tekanan gas N2 jika massanya 17 g
.UMUS dan voiurne = 500 mL pada suhu 20"C! 6.. Berapa volume HCI dihasilkan, bila 3,0 L H2
dan 10,0 L Cl2 direaksrkan? Berapa volume
4. Hitunglah massa mol suatu gas iika akhir total? Semua diukur pada T dan p sama.
massanya 5,0 g, volum 3,5 liter dan tekanan
800 torr Hg pada suhu 175"C. Diketahui R =
0,084 L.atm.K-l.mol-1
7 Reaksi Reduksi-Oksidasi
7.1 Bilangan Oksidasi (Biloks)
Setiap atom dalarn suatu senyawa bercirikan suatu bilangan, yang menyatakan muatan ion atau
muatan formal atom tersebut Untuk senyawa kovalen, bilangan yang disebut biloks rtu diberikan
dapai sesuai dengan elektronegativitas atom.aiom.
i P406
t 5,4 7.1.1 Aturan Biloks
L. Biloks sebuah atom dalam keadaan unsur adalah nol.
iulfida Biloks Ag dahm logan perak - 0; Belerang dalam 56 - 0: O datam O, - 0.
)inium 2. Bagt ion monoatomik, biloksnya sama dengan muatanya.
perlu
Biloks K' -- l;Cl = l.
3. Pada umumnya:
(alium Golongan lA mempunyar biloks +1
<.lorida Golongan liA mempunyai biloks +2
11 g. Golongan VIA mempunyat btloks -2
gram Golongan VllA mempunyai biloks -1
? 4. Hrdrogen brloksnya +1
Kekecuaiian. Senyawa hidrogen dengan unsur yang sangat elektropositif, seperti logam alkali dan
rksi: alkaliianah.
13
I'raH, hillk.c Na' -. I, lt l.
h dari 5. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam sebuah molekul{netral) adalah nol.
0?
NH,. hiloks ll -
. l: hiloks /'l(dolam NH) ..
3; ntaka 3 , 3x(, l) . 0.
ruatan 6. Bagt ion poliatomik, lumlah biioks semua atom sama dengan rnuatan ion tersebut
./um!ah htktk.s dalam (r(),: odttloh 2. Rilctks('r (dalan; ('rO.,: 1 ,(t, {) =. 2. A./aku, .jx( )t ,6. 2.
T.lkatan antara atom yang sama (satu unsur) tidak mernpengaruhr nilar brloks
N,l!, d)N-NI-l); bilok.s N 2
41
Contoh: Af --+ AP* +3e-;
- )+
fe' -) Fe3r 'r e-;
2Cf *+ Cl2+ 2s-
Reaksi reduksi dan oksidasi selalu tergabung, karena dengan satu zat teroksidasi, suatu zat yang lain
harus tereduksi. Reaksi tergabung itu disebut reaksi redoks.
1.2.2.1 penyelesaian persamaan redoks dengan cara KPK dapat dilakukan dengan tahap berikut:
1 Tentukan dan tandailah unsur yang teroksidasi serta hitung kenaikan biloks.
2. Tentukan dan tandailah unsur yang terreduksi serta hitung penurunan btloks-
3. Dari dua bilangan kenaikan dan penurunan biloks dicari KPK'
4. isi koefrsren unsur teroksidasr dengan angka hasil bagi antara KPK dan kenaikan biloks
5. isi koefisien unsur tereduksi dengan angka hasil bagi antara KPK dan penurunan biloks.
6. Tuliskan persamaan yang benar-
bilok.s S truik )
'tahap 2: SO2 + N(*v)O} - SOo2- + N(+rv)02
ldrl,G h.til:
I
I Itthap I .
I
I
I Reaksr oksrdasr cto r , clo4
Reaksi i'eduksi: fMnOa * MnOz
ha
6OIf - + 4H2O + 2e
Tahap3: 2HPO32- + 2POt3-
OB{+H2O+2e - Br + 2OI{
2HPO32-+OBr + 4Ol{ - 2POo3- + Br - 3HQ
50
I Larutan
8.{ Definisi Larutan
yaitu pelarut dan zat terlarut'
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih macam zat
pelarut adalah komponen yang Jumlahnya lebih banyak dalam suatu larutan. Zat terlarut adalah
untuk
torpo6un yang jumlahnyu t.-Oit', sedikii dari pelarut. lstilah larutan brasanya digunakan
terlarut maupun pelarut.
campuran .rt piOrtun, cjiran atau gas baik sebagai zat
conioh larutan larutan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Larutan yang mengandung zat terlarut dalam
Zat terlarut Pelarut Contoh jumlah banyak disebut larutan pekat. Jtka
Gas []d5 Udara lumlah zat terlarut sedikit maka disebut
\rd5 Cair Campuran Gas COz dalam air larutan encer.
(1d5 Padai Hidrogen dalam Platina
Cai r Alkohol dalam atr Kalau suatu zalyang akan dilarutkan (dalam
Cair
jumlah yang besar) dimasukkan ke dalam
Cair Padat Raksa daiam tembaga
pelarut, sampai zat tersebut tidak larut lagt
Padat Padat Perak dalam Piatina
walaupun larutan diaduk dengan baik, maka
Padat Cair Garam dalam air
akan terdapat sisa zat yang tenggelam di
wadah. Larutan demikian disebut larutan jenuh'
KCIO KCIOa
30 4A 50 60
TetnPerou{'C1
Perubahan tekanan berpengaruh sedrkit saja pada kelarutan jikazat terlarut itu cairan atau padatan.
Tetapi, dalam pembentukan larutan jenuh suatu gas dalam suatu cairan, tekanan gas memainkan
bagian penting dalam menentukan berapa banyak gas itu melarut. Massa suatu gas yang melarut
dalam sejumlah tertentu cairan berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu yang
berada dalam kesetimbangan dengan larutan. lni adalah Hukum Henry yang dikemukakan oleh
Wrrlinu Hmtnv (i774 1836).
Massa lKelarutan
;%
-
Si{at Kolreatrf, Elektrokimia, Termodinamtka,
Fraksr Mol Srfat Kolrgatrf, Hukum Dalton, Hukum Raoult
(.'rsnloh: 5 gram Na{'l dilarutkan dalam 95 g atr (menghasilkatt 100 g larrtltttt), maka ',vi masstt nqlriunt
klarirJrt adaloh
5
/o massa NaCl - 9b+5
|- a: v l)a% - 5%
Perbandingan massa itu dapat pula diungkapkan dalam permil (per seribu; %o), yarti: perbandtngan
rrassa zat terlarui dan massa larutan drkali 1000 %,
52
8.2.2 ppm dan ppb
Untuk menyebut kandungan yang sangat kecil, kadang.kadang satuan ppm (parfs per ni$ion)
dan ppb
(patts per billion) dipakai. ppm didefinisikan sebagai perbandingan massa zat
terlarut dan larutan,
dikalikan satu juta ppm.
massa zat terlarut
ppm = x 106 ppm.
massa laru tan
Untuk memperoleh ppb, perbandingan massa dikalikan 10e ppb.
Conloh: 2 mg NaF dalam I kg larutan dinyatokm sebagai 2 ppm NaF.
Cc;ntoh: 5 mL etanol etanol dilqrulkan dalam air .sampai volttme laralan t00 mL. Maka % wtlume etantil
adoloh
u
lo volume etanol= rcO% =5%
# ^
Keterangan:
Massa mempunyai sifat aditif, artinya penambahan massa selalu menghasilkan lumlah yang sama.
Tetapi volume tidak mempunyai sifat aditif, artinya penambahan volume tidak selalu menghasilkan
jumlah yang sama,
Contoh: Kalau 50 m[. air tbn 50 mL metanctl dicampurkan, .iumlahnya tidqk t00 mL, tetapi .redikt kurang.
8.2.6 Molaritas
Molaritas adalah jumlah zat terlarut dalam setiap lrter larutan. Satuannya adalah mol/1.
Jumlah mol zat terlarut
Molaritas 1*, - liter lan-,tan
Contoh soal: !{ilung molaritas larulan yang dibuat deng.an ntelarutkon 11,3 gram NaOH dolxm air hmgga
vtlume menladi "{50 ml,
.fav,ah:
53
14'3 g
Jumlah mol NaOH - 40g/mol = 0.358 mol
Hal ini berarti dalam setiap 45A mL (0,450 L) larutan terdapat 0,358 mol NaOH dan untuk setiop I L
lqrutan akan mengandung sebanyak:
o'358 mol
=0.796 mol/L
0,4s0 L
8.2.7 Malalitas
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut.
jumlah mol zat terlarut
Molalitas _
kilogram pelarut
Contoh Soal; Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 90,9 gram I7 dalam 450 mL CCli
-
Diketchui den.ritas (p) CCh 1,60 g/m1,.
Jawab:
9o'9 g
rumlah mol l" =253,8 g/mol = 0.358 mol
Massa pelarut CCfi : 450mL x 1,60 g/ml =. 720 g : 0,720 kg
Hal ini berarti bahwa dalam seliap 0,720 kg pelarut CClt terdapat 0,358 mol I2 .
*"]
0,720kgCCta
=o:'=t=u
3 = o,4g7mor/kg
1=3jB
Banyaknya mol c2H5oH
" - 46,07
,, g/mol I , = 0,300 mol
54
1'5 mol
FraksimolHro
- = 'ol,H,o -
totalmol 1,8 mol
= 0.833
Perhatikan bahwa jumlah fraksi mol zat terlarut dan pelarut haruslah sama dengan satu.
Persen mol suatu zat adalah fraksi molnya drkafi fiO/o
{)ontoh: pada larutan di atas, persen mol etanol adqlah
!e 9 ltlnol =tB,e
z^
)l giL
1 0.1 L larutan
d Molaritas elgnol
h41,/((':Hfi) . 16,I g nol. .Jumloh mol etcmol:
7,89 g etanol
= 0.I 71 mol etanol
46,1glmol etanol
0,171 mol etanol
Molaritas - 0,1 L laruian
-1,71mo\/L C2H5OH
e Molalitas etanot
It4assa H!) , ntass{t larukut massa elsnol
.. 98,2 g - 7,8e g 90,3 g - 0,0903 kg H20
0':7.1^:.t', c*lol
[/olalitas , - 1,Be mot/kg c2H5oH
0,0903 xg i20
f. FTaksi mol elanol
55
Jumlah mol uro = -!o'1€-- = s,o2mot H2o
' 18,0 g/mol
0,171 molC2HSOH
x (c2H5oH)=
0,171 mol C2H5OH +5,02 mol H2O
o'771=
0.0329
5, 19
8.3 Pengenceran
Apabrla kedalam suatu larutan dengan konsentrasi tertentu ditambahkan arr (sebagai pelarut), maka
volume akan meningkat, tetapi konsentrasi larutan akan berkurang, sedangkan jumlah mol zat
terlarut tetap konstan ,dalam sistem pengenceran berlaku rumus sebagai berikut:
M1 xVt=MzxVz
dimana
Mr = molaritas zat sebelum diencerkan
Mz = Molaritas zat setelah diencerkan
Vr = volume zat sebelum diencerkan
Vz = volume zat setelah diencerkan
('otrtoh t: Jika 25 m[. air ditambahkan kedolaru 350 ml, larulan 0,5 molil, HCl, berapa k<tn.senlra.ti larutqn
setelah diencerkan?
,Juwab:
llttmusM1xl1 M;xl'1
0,5 mol/L x 350 mL = Mz X (350 + 25)mL
0,5 mol/L x 350 mL
M2= -0.467 mol/L
(350 + 25') mL
.ludi larutan 500 rn!.0,250 ntol I NIOH, dapat dibuat dengan mertgambil 71,9 ml. larutan 1,67 nol.4.
NaOH dttrt artc:arkttrt dengun uir hntgga t,ohtme menlacti 500 ml. olott, tamhahkan (500 7-1,9) ml, = 125,1
ml,air kepacla 71,9 ml, larutrut l.(1 mol, l, NaOH.
Srfat sifat non koligatif dari larutan adalah misalnya kerapatan, massa, warna, dan
rasa.
perhatikanlah perbedaan antara larutan elektrolit (yang terurai dalam pelarut menladi ion-ion) dan
jumlah partikel pada
iarutan non elektrolit (yang tidak terionisasi). Pada konsentrasi yang sama,
larutan elektrolrt adalah kelipatan darijumlah partikel pada larutan non elektrolit.
menghusilkan tiga ion
Contoh: Gtrlo dqlan larutan berair tidok terionisasi, sedangkon M{)12 terionisasi
per satu ntolekul Mdl2'
Selanjutnya yang drbahas dalam diktat ini adalah larutan non elektrolit encer
dari zat terlarut yang
trdak mudah menguap
pada tahun 1BB0 F.M Reourr, ahlr kimra dari Perancis telah berhasil melakukan penelitian dalarn me'
nerangkan sifat koligatif iarutan non elektrolit. Faktor konsentrasi mernpengaruhi sifat
koligatif
laruta-n Konsentrasi yang lazim digunakan dalam mempelaiari srfat koligatif larutan ialah molalitas
dan fraksi mol
lni disebabkan karena adanya Iarutan gula yang mengikat dan menghalangr molekul air
menjadi uap
Jadr dengan adanya zat terlarut maka akan terladi penurunan tekanan uap.
Rncu1r menyatakan secara kuantitatif hubungan antara tekanan uap suatu zal catr
dengan
konsentrasi larutannya dengan rumus:
Llctntoh stto! llitrrrrglah lekurruil uap januh lanrtoil.iiktr t00 g gla oil4 -i't)1 tlilorutkrtn ke dolom 1000 g
o(.'
ttir fi./.11 I,s). thilt tt:kortut rtLrlt ttrr poda suhu )5 suntl detryirr )J mm |tg
i 0Lr0
to 55q
v. = !') 1" =0995
itJO lOti 3tr.O
r e aL?
, :,rr l'd zat ter'dlut d3n pelarut. maka hubL !c rp€rurunar iehanon uap jenll
arll,,"a t",
dengan f r3i'''r rrol zat terlarut adalah sebagai berikut
1\ ll = ;-1 il
57
8.4.2 Kenaikan Titik Didih ATo dan Penurunan Titik Beku ATr
dan titik beku larutan'
Adanya zat terlarut dalam suatu larutan dapat mempengaruhi titik didih
jenuhnya sama dengan tekanan udara luar- Titik didih air
Suatu zat cair mendidrh jika tekanan uap
jenuh lebih rendah akan
pada tekanan 1 atm adaiah 100"C. Larutan yung m.mpunyai tekanan uap
mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari 100"C-
rumus berikut:
Hubungan antara sifat ko'iigatif dengan konsentrasi larutan dinyatakan dengan
AT6 = m' Ku aTs = kgn2lkan titik didih larutan ('C)
Ko = tetapan kenaikan titik didih molal ("C/mol'ktrl)'
aT1 = 6 _ 6, m molalitas larutan (mol zat terlarut dalam 1 kgram pelarui)
=
AT1 = p€ourunan titik beku ("C)
Kr = tetapan penurunan titik beku molal
('Clmol'kg-')'
or"" =
oltTol .0,52'c = 0,69"c
0,25 kg
Titik didih larutan = 100oC + 0,69oC = 100,60'C
dapat luga digunakan
Tiap-tiap pelarut mempunyai harga K6 dan Kl yang khas. Rumus rumus diatas
uniuk menghrtung massa mol zat terlarut. Untuk penurunan trtik beku
i,,,
lvllVIa
Kl me ' 1000 g / kg
MMs = massa mol zat terlarut (g/mol)
" -
ma'Al1 o-rp. = rllssSS pelarut
mB = massa zat terlarut
Kr = tetapan penurunan titrk beku molal ('Clmol kg-t)
'{enlukail mossa m<tlekul
C,ntoh Soal:Titik beku larulan (t,1 g naftalena dalam 100 g benzern ttdalqh 2,9 C'
naflalenn..likcr tetctpan litik heku molal berueno 1X, 1
--''5,t C mrtl 'kst dart titik heku benzena 5'16'C'
,/cw,oh:
MM" - s,1
:q/-r9-!qj-Sfs-l9qo-€1q = tzl
100 g (5,46' 291)"C
stmat
8.4.3 Tekanan.Psmotik(r)
Osmosis adalah perrstiwa mengalirnya molekul'molekul pelarut
ke dalarn Iarutan secara spontan melalui selaput
semipermea[re1 Dapat juga drkatakan sebagar mengalrrnya
molekul molekul pelarut darr larutan yang lebrh encer ke dalam larutan
larutan yang iebrh pekat metalur seLaput semrpermeabel bcrair
Selaput semipermeabel adalah suatu selaput yang hanya dapat dari Sukrosa
dilalur oleh rnolekul'molekul pelarut' sedangkan molekul
molekul zat terlarut trdak dapat menembusnya Selaput
semipermeabel rnr luga terdapat dalam tubuh hewan dan
tumbul-ran. dttnarra perrstrwa osmosrs terladl secara alamr'
Untuk laruian encer VRru'r HoFr rnerumuskan hubungan
/ang
antara roi-rsenir.asi dan suhu dengan tekanan osmotrk sebagar
beri kut.
58
n^_
,r = *Hl 7r =tekananOSmOSiS(atm)
V
p = jumlah mol zat terlarut (mol)
R = konstanta gas (0,082 L-atm.mol-1.K-l)
T = suhu (K)
V = volume larutan (L)
Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung massa mol zat terlarut, jika diketahur tekanan
osmotik larutan, konsentrasi, dan suhu larutan.
Contoh Soal: Salu liter larulan mengandung 45 g zat A. Pada t'uhu 27C landart lersehul memp*nvai
lekanart osmotik 3,12 atm. Tentukan ma.ssa molekul zqt A tersebut.
Peristiwa osmosis balik adalah tekanan eksternal (luar) yang dapat digunakan untuk menghentrkan
aliran osmosis Contoh dari proses ini adalah pada pembuatan metoda air tawar dari air laut
8.5 Koloid
8.5.1 Pengeriian Koloid
Apabrla suatu zat rnisalnya NaCl drmasukkan ke dalam gelas yang berisi air, setelah diaduk nraka
akan menghasilkan suatu campuran homogen yang dinamakan larutan sejati Sedangkan bila suatu
zat misalnya pasir dimasukkan ke dalam gelas yang berrsi air, setelah diaduk akan menghasilkan
suatu campuran heterogen yang dinamakan suspensi kasar Selanlutnya yika susu bubuk dimaslkkan
ke dalam gelas yang berisr arr, setelah draduk, akan menghasilkan suatu carnpuran yang merata tapi
keruh. Campuran antara susu dan arr tidak dapat disaring dengan kertas saring biasi Campuran
tersebut disebut srstem koloid atau disoersrlgbrd
Ststem kolotd merupakan campuran yang berada antara larutan dan suspensi kasar Pariikel lloloicl
dapat menembus kertas saring brasa tapr trdak dapat menembus rrernbran semipermeabel Uoluran
partrkel koloid antara 10 / dan 10 5 cm
..9-.: . 9-
eas_.._-lcarrii ca,,
itB!.. i busa. buih
]busa,burh busa sabun
)buslylr1
\
s,jls
Lg!: _ , padat
oadat bLrsa padat
I] trusa oadat ] karet busa
i(ryqlbgt,
car
car: gas
i qas 3o',socair
, aerosol carr llqlql qq{,]
kab,,L,.rr..
c.ai( rcarr lremulsrair '+SUSU
--' '
8.5.2 Sifat-sifatKoloid
3erikut ini beDerapa sifat xoiord yarg trdak dimrlikr oleh larutair
i !'ang i-reiirLrbr..r.Eac dengar Dei'stivra otr.i k:
Efek I vuoqLr
Gerak Llar:r,,.,,t.t
:t 'ralg berrlJll:riigarl dengal i,'e|tit \n1a kelrsirtkan.
59
- Elektroforesis
- Koagulasi
- Dialisis
3. Sifat adsorpsi Permukaan
8.5.2.1 Efek TYndall
Diiemukan oleh tlmuwan lnggris, JoHru Tytonll 1820-1893.
Bila seberkas cahaya dilewatkan pada
kabur, walaupun sisiem koloid
suatu sistem koloid, terlihat bahwa iatan yang-dilalui cahaya tersebut
oteh partikel'partikel kecil dari koloid,
kelihatan jernih. Efek ini timbul karena ternalnournya cahiya
efek ini yang disebut Efek TYruonu-
8.5.2.2 Gerak BRowtl
Partikel koloid tidak dapat terlihat dengan
mikroskop biasa, tapi terlihat dengan mikroskop
e{ektron. Partikel kotoid bergerak lurus ke segala
arah, hal ini disebabkan karena adanya tumbukan
antara molekul pendispersi dengan partikel-partikel
koloid. Gerakan ini yang disebut Gerak BRowt't,
karena ditemukan pertama kali oieh Roeenr Bnowru
tahun 1827.
Garnbar: Gerak Brown
8.5.2.3 Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa gerakan partikel-
puttit f,oloiO menu.iu medan listrik' Si{at ini
"t
menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan listrik'
Hal ini dapat dituniukkan pada percobaan di sebelah
rnt.
l.rzS:
Ke dalam tabung bentuk U dimasukkan aquades sol
sarnpai terisi seperempat bagian- Kemudian
dimasukkan koioid As2S3 ke dalam iabu pemisah A'
Selanjutnya kran A dibuka sehingga koloid As2S3
mengaltr sampai ke tabung U dan permukaan air
akari terdorong ke atas- Elektroda dimasukkan ke
dalam tabung U latu Oihubrngkan dengan arus listrik'
Ternyata kolord As2S3 bergerak naik pada elektroda
(+) atau anoda. Berarti partikel kolord As2S3
Lermuatan negatif. Dengan teknik eiektroforesrs ini,
dapat dipakai dalam klinrs untuk pemisahan frakst' \:2
fraksi protein, khususnya albumin dan globulin yang
berguna urrtuk dtagnosa penyakit.
Gamba r: Elektroloresis
8.5.2-4 Koagulasi
hrlangnya faktor penyebab
Koasuiasi adalah peristiwa ixengSumpalnya pariikel kolorcl karena
kestabilan koloid tersebut.
Beberapa penyebab kestabilan kolord antara lain adalah:
u Muatan Iistrik pada permukaan kolord gugus -NH2 dan -COOH yang dapat
Protein nrerupakan poltmer darr asam amrno yang mengandung
+ (yartu asam amrno) berada pada
terdissosiasi menjadt ion'ion. Jrka lurnlah muatan dan - sarna
sehingga dapat terkoagulasr
ldrl,rLS-qclektr[), maka kelarutannya akaTr mrntmal
(9
HzN-- ,,O
HsN-.- P
cH- c' -----> CH-C/\(;)
ra/ 'oH H-o
> Fase terdtspersi mempunyai afinitas yang lebih tinggi daripada medium pendispersi.
Koloid sepertrini, selain mempunyai lapisan rangkap listnk, luga terjadi laprsan (manfet) oleh
molekul.molekul medium pendispersi di sekeliling partrkel koloid.
Dengan menghilangkan faktor-faktor penyebab kestabilan koloid, maka koloid dapat terkoagulasi.
Ada dua cara koagulasi koloid yaitu dengan cara fisika dan cara kimia.
Cara fisika antara lain dengan: pemanasan, pendingrnan, pengadukan dan pengubahan tekanan.
Conloh: Margorin dipanoskan maka air a*qtt terpisah dari minyak.
Cara kimia antara lain: dengan menambah zat kimia
Conloh : *tl As2S3 dimasukkan ke dalatn duo tabutry sentrirtrye, tahung pertama ditumbeh I ntl, larutqn
NaCl 0,2 mol,"l, don tabung kedua ditambqh I mL larutan NaCt t mol,L, kenurlion cliputar heherapa menit
di dalam alat senlnfuge. Terlihat bal*ua endapan lebih banyak pada tabung kedua tkrri tobung pertoma.
8.5.3 Dialisis
Dialisis adalah suatu cara pemisahan ron'ion pengganggu yang terdapat dalam koloid Karena
partikel koloid tidak dapat melewati membran semipermeabel, maka dialisis dapat dilakukan dengan
membran semipermeabel. Untuk mempercepat terjadinya dialisis, maka dapat dilakukan dengan
cara elektrodialisis seperti pada gambar dibawah ini.
kenlorg somlrymeabel
at( yang
mangandunq lon
pongadukj
Kolord drrrasukkan ke dalam kantong semipermeabel yang dapat dilewati ion,ion Kantong
iersebut
drrlasukkan ke dalam a I yang rnengalrr. ron.ion akan keluar melalur kantong sem,per,nlabei dan
lartrt dalam arr Dengan adanya elektroda dalam air akan merripercepat ron.ion keluar.dar kolord
Car-a drairsls dan elektrodralists ni berguna untuk memurnikarr koloid atau berbagar
;enrs prctein dan
terutama rrerupakan suatu prinsip dasar pencucian dar-ah manusia yang gagal grnlal
hl:+ K- 1\.1 V-
f'.1 a' r,' K' I\t-.
C\ \ C\ \
C] l --> l
61
(permeabel)
proteinat (NaR) dan ruruirnjuin ,"-nganorng
ffifi;;;
BilasatahsatularutanmengandungkomponenyangtakdapatmelaluimembranmisalnyaNa.
v.lg 91!* melalui membran
osmosisnya tidak
p*,|ilagiun ion;.9n dan tekanan
misatnya NaCl, maka prO, 1.uauun i"tirUunf
Kesetimbansan DoNNeN'
akan sama. Keadaan i"i ving dinamakan
i{^+ Na*
t\d
Na' Na"
R-
l( ct-
cl- cl-
-->
mernbran
membran
8.5.5 Kesetimbangan Dalam Darah protein' K*' Na*' cl- dan HC03-'
mengandung haemoqlgb]&
Butir butir darah merah antara lain "HCOr-'
it,embran yang meng€lilingi butir-
plasma darah luga mengandung proiein, r<., Nu;,'cr
dan
pr;i;;, ti,r[i purrn.Ibel terhadap cl dan HCo'' Dengan
butrr darah merah imper*meabeiterhadap
untriu dara'h merah dan plasma darah'
lrti,
demikian teriadi kesetimbangan Donnan
8.6 Soal-Soal
6. Jika tangkai bunga drpetik drmasukkan
de
1. Larutan berair dengan rapatan d = 0'98 akan
dengan cara dalam larutan garam pekat, bunga .layu'
s/cm3 pada suhu 20'C dibuat ke dalam
Jika mentrmun segar dimasukkan mengerut'
"rn.frrrtlr" 11,3 mL CH30H (metanol)' d =
untuk larutan yang sama, mentimun akan
o,ig:" c7.r3, dalam air secukupnyaCH3OH Jelaskan dasar dari geiala ini'
il"ntr-,riirxun 75 mL larutan' Berapa %
dinyatakan sebagar 7 - BeraPa kemolaran dari larutan P
a)/ovlu diklorobenzena yang dibuat dengan
melarutkan
b) /o tniv ,,1; g C6HoCl, dalam 25 mL benzena
c)/rm/m (d(C6H4C1r) = 1'2BB g/mL)?
cuka
2. Dalarn suatu contoh yang berisi asam 8. Suatu larutan drbuat dengan mencampurkan
turfrnOrng 6,10 % massa aslT^. asetat yaitu 2'13
massa CH3CooH vang iioiorrinon'hidrokarbon berikut
iCHTCOoH; Berapakah *of t.r.ptunu (CrHro), 1,79 mol oktana (C*Hte)
iit*oung dalam botol cuka 0,75 L
dan 3, i 1 mol nonana (CsHzo)'
(d=lOIgrn"L)? a) Berapakah fraksi mol maslng'masrng
hidrokarbon tersebut?
3. Asam sulfat komersial mengandung 94lo iip"ii", *ol setiap komponen dalam larutan?
H2SO, dan rapatannya 1,83i g/mL
,BlrlOakah
r<o'nsentras, motar HrSO, dalam larutan ini?
9. Jelaskan Pengertian dari:
dalam a) Pelarut
4. Bei'apa gram 1od, 12 , harus dlla1u|lan b) terlarut
125 mi karbon tetraklorrda (CCl4) (d = 1'595
Iarutan 12 yailg c) larutan
!7mL) untuk menghasilkan d) lar utan lenuh
O,158 rr-,olal?
e) larutan tak lenuh
f) larutan lewat lenuh
5. Laru.tan berair asam hidrofluorida
konrun:rurinya *tO lo m/m HF dan mempunyat 1O. Hrtunglah kemolaran iarutan
yang dibuat
', i . 1o1 gi m L Berapakah kemolalan dan drlarutkan^dalarr a\t
'lrpuiu Zuit Za g" l.irOH yang jadr
kemoiar'ail lar'uran HF?
,"t ,ngg, iolume larutan men 750 mL
62
11. Jika larutan 250 mL 0,1 mol/L NaOH
Jitambahkan 50 mL air, maka hitunglah 15. Apa yang dirnaksud dengan:
ronsentrasi larutan NaOH yang telah a) koagulasi
iiencerkan. b) dialisis
c) efek Tyndall
L2. Pada analisrs sampel darah sebanyak2 mL, d) efek Brown
:erkandung kolesterol sebanyak 1 mg. Berapa
<on sentras in ya iika d nyataka n dalam mg/o?
i L6. Apa yang dimaksud dengan Kesetimbangan
Donnan?
[3. Apa yang dimaksud dengan koloid? Berikan
3 contoh koloid! 17. Jelaskan terjadinyan kesetimbangan
Donnan dalam darah.
L4. Sebutkan sifat'sifat koloid disertai
penjelasan!
63
9 Kesetimbangan Kimia
9.1 PengertianKesetimbangan
Dalam bab stoikiometri kita menulis persamaan reaksi yang seolah.olah selalu berjalan IOO/.,
sampai habis pereaksinya. Akan tetapi senngkali dapat diamaii bahwa hasil reaksi tidak mencapai
100%. Alasanya bukan dalam hal pemurnian, ietapi reaksi tidak sempurna. Hal itu disebabkan oieh
adanya reaksi timbal.bal ik.
Contoh: Reaksi antarq hidrogen dan iod
Hr+lr - 2Hl
Pada kndisi yang seruai dengan pemhentukatt HI, sebagiatt zat ini juga mengalami
Stengrraian menjadi
hidrugen dqn iod,
2Hl - Hz+lz
sehingga reaksi uti dapat dilulis
Hr+1, \ 2Hl
Kaiau reaksi ini dibiarkan bereaksi cukup lama, konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tidak akan
berubah lagi. Keadaan demikian disebut kesetimbangan.
Contoh:Pengttkuran Kottsentra-ti pada 'f - 115.C
Konsenlrasi (mol/L) H" I HI
tT
Awal 1,00 i,00 0
Perubahan - 0,70 - 0,70 + 1.40 i.
Kesetimbangan 0,30 0,30 1.40
L
Reaksr reaksi bersangkutan tidak berhenti, tetapi berlangsung dengan laju yang sama, sehingga
kesetimbangan rtu adalah kesetimbanqan dinamis.
pat
o{+ {H,
9.3 Merarnatkan Arah Reaksi
Apabila:
uj Q. K, konsentrasi hasil reaksi lebih kecil dari bentuk kesetimbangan, dan konsentrasi
pereaksinya lebih besar, Dengan demikian, reaksi masih dapat berlangsung.
b) Q , K , iionsentrasi hasil reaksi lebih besar dibandingkan dengan bentuk kesetimbangannya,
hasil reaksi
dan
konsentrasi pereaksi lebih kecil Dengan demit<ian, reaksi penguraian akan
terladi.
(lontoh reaksi:
2 0 0 1,88 Y-_(1,88-10-3)2
n _.-- Q,K ke kiri
0
? I,B8 1,88 1,88
n- (1,88 . 10-3)2 ,1 Q.K ke kanan
(1,88. 10-')'
/1 (zg2.7o-r2 trn)
4 0,41 0,41 v- =------ -
-JvtL Q=K setimbang
(0,41 -10-')'
t_I E txxxxvxa
xxvxxxxt
W
r#r!ffil
ffi ffi
Quosien
reaksi
Q=0 Q. K. Q=K. Q>K. Q=-
Reaksr
berlang" ke krrr
ke kanan
!!Lng_
5.3.1 PerhitunganTetapanKesetimbangan
Dengan mengetahui konsentrasi zat'zat dalam suatu reakst, tetapan kesetimbangan dapat dihitung.
Contoh so*l: Reaksi pttdafase gas
Kc :45,9
pada kasus ini tetapan kesetimbangan reaksi tidak memiliki satuan oleh karena jumlah mol pereaksi
(rnr) sama dengan jumlah mol hasil reaksi (rn6)'
b) tJntuk reqlcsi 2 HI{d I Hdd + Ir(g)
3mol / L)
(8,62 10amol / L)(2,63 ' 10-
- tHzltlzl -
6 , =lHtl2
"'' (1,02. 1o-2m ol /L)z
K^,= i
" Lqq =zt8.to-z
Pada umumnya, kalau suatu reaksi ditulis terbalik, maka K.'meniadi 1/K.
o- [Hl]2
' [Hz][z] :maka '
nQ)2 1
1"1 )
hasil reaksi harus
K.= ?1,8, jadi sistem belum setimbang. Supaya nilai Q berubah menjadr 21'B '
ditingkatkan. Berapa banyak reagen lagi harus bereaksi?
Jumlah zatyang masih harus bereaksi disingkat x'
Konsentrasi H2 l2 HI
(moi/L)
Awal l 1 1
Perubahan -X +2x
Kesetimbanean 1-x 1-x l+2x
Persamaan kesetimbangan men1adl
[1 + 2x]2
^=) =---
|
i1-xl[]-x]
Bila srstem dalam keadaam setimbang, maka Q -K"
ll + 2x12
[i-x][i-x]
66
Penyelesaianl persamaan ini menghasilkan
x = 0,55 mol/L
Jadi konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi adaiah:
(1 - 0,55)mol/L = 0,45 mol/L
[Hz] = !zl = (1- x) mol/L =
fHll = (1+ 2x)mol/L = (1 + 1,l)mol/L -- 2,1a mol/L
,^. u,
^ (z'-t ^,2
l)^
a1 Q
=-=LLta
(0,45)'
Jadi, Q = K.
g.3.3 Kesetimbangan dalam Fase Gas
kesetimbangan dapai pula dinyatakan
Kalau suatu reaksr melibatkan zat dalam fase gas, konstanta
sebagai fungsi iekanan (Ko).
Contoh: bagr reaksi 2 SO2 + 02 5 2 SA3 ' KPdttpat
dinlis
2
,, )
P(sor)
'\n - ' P1so,f 'P(o,)
I + bx + c = 0 Lal u
penyelesatan persamaan kuadrat membutuhkan persamaan dalam bentuk ax2
p.rrururn inr dapat dipecah ciengan menggunakan rumus
1^
b i ibr 4ac
67
Jawab:
Nz(g)+ 3Hz(g) + 2NHg(g)
An - (In hasil reaksi ) - (In pereaksi)
=2-(l+3)=-2
Ko= K"'(RT)o' = K.'(RT)-z
Kp= 2-l1-z L?/molz ' (0,082 L'atm/mol'K'i000
K)-2
'105 atm-2
Ko= 2'lo-z L2/moll'82,1 .-2'atm'2'mol2 = 2'97
Temperatur K"
/K
298 4.9.702',
800 i,38.10s
1000 2,54.701
1 200
68
C)= [NHr]'
Y
[rur].[u.]'
Contoh loin: Pado temperatur lertentu campuran N2Oa berada dalam keadqan *esetinbmgan
Nzoo(g) s 2 NO2(g)
Juvqb: Ileaksi ke kanan menyangkul pemulusan ikqtan. Oleh karena itu reaksi ke kanan adalah reulL:;i
endoterm. Jadi tetapan kesetimbangan berlqmbah jika lemperalur dinaikkan whinggo , untuk menc'apai
kesetimbangart baru, reaksi bergeser ke kansn, yaitu N2Oa lenrrai meniadi NOv
69
Kegunaan katalis pada reaksi di atas sangat penting untuk mensintesis asam sulfat, H2S0a. Untu.
memperoleh asam sulfat, SO3 dibutuhkan (sesuai dengan reaksi SO3 + HzO - H2SOa). Tetapi reaks
antara belerang (Sn) dan oksigen (O2) menghasilkan S0, saja. Dengan menggunakan katalis V2O.
vanadium oksida, SO3 dapat diperoleh dengan cukup cepat.
S+O, - S0z
Vrot
SOr+0, - SO,
70