Anda di halaman 1dari 32

6 Stoikiometri

Kata "stoikiornetri' berasal dari Bahasa Yunani yang berarti mengukur


unsur-unsur. Stoikiometri s
meliputi bermacam-macam pengukuran dan perhitungan zal'zal serta reaksinya'

6.1 Konsep Mol dan Bilangan Avogadro \


6.1.1 Deflnisi Mot
pada bab bab sebelum ini, dipelajari sifat sifat dari atom, molekul dan ion secara kualitatif- Yang
dibutuhkan sekarang aOatin hrubungan antara
jumlah molekul suatu zat yang terlibat dalam suatu
*if,.i, dan massa diri zalitu, yang dapat diukur, yaitu hubungan kuantitatif'
atau amu, 7 sma =
paoa bau Z, kila telah dengar'tenlang konsep massa atom relatif (satuan sma
(rnassa satu atom hidrogen
r,ososo,lolztkg!,yangdigunakan karena massa satu atom sangat kecil
)'iiii1,allt"g:zi 1,008 sma). Kecilnya massa suatu atom mengakibatkan.dalam suatu
^1.r;r
r"*p.f iut yr'.,g maslh dapat ditimbang (misalnya 1 mg), jumlah atom luar biasa banyaknya'
sehari.hari, kadang-iadang srngkatan tertentu digunakan untuk menyebut
suatu
Dalam tehiiupan
'satu lus'r-n' untu[ 12 biji. Untuk menghitung suatu jumlah atom atau
ir",lrr., terteniu, misalnya "mol". Satu mol didefinisikan sebagai
molekul yang sangat banyak, ahli kimia menggunakan singkatan
1 moi = A,OZZ-h023 atom, atau molekul, atau butiran apapun'

Conkth: I nol stom H = 6,022'1023 alom


I mol molekut H2 = 6'a22'td3 molefut
I molNa' = 6,022'ld3 ionNar
2 mol HtO : 1,204'ld4 mobkul HzO
I mol telor : 6,022'ldr hqi telor

(yaitu 6,a22'10?1-didasarkan pada


Bilangan 6,022.1A23 dinamakan Bilangan Avogadro. Bilangan ini 12C' Perhatikanlah
Uaitu] sama dengan) jumlah atom ying terdapat dalqp 72 g dari atom-atom
tzg !2 sma, massa satu mol 12C
banwa massa satu atom = = 12 g'
Massa dari satu mol zat, yaitu dari 6,A22-1023 atom atau molekul tertentu, disebut massa mol
(disingkat MM, dengan satuan g/mol).
(itntoh: Mld(:q adqlah l2 g/mol.
12C sebagai standar, harga massa mol suatu jenrs atom (suatu unsur) selalu sama
Dengan memilih
"g/mol"'
den[an bilangan massa atom relatif.M,, hanya dalam satuan
relatif dari semua unsur sudah tercatat dalam Tabel Periodik biasa (Jangan keltru
- Massa atom
g/mol pada massa atom relatif, langsung
dengan nornor atoml), sehingga dengan menambah satuan
drperoleh massa molnYa-
(ontoh: nrcl.,ssa atonl relatif oksigert = 16,A0;A[lfP) : l6'00 gimol
masso qtoru relatif nitrogen = tl,0l;M'l(N) - ll'01gimol

6.1.2 Hitungan Massa Mol dan Jumlah Mot


juga dihitung massa mol suatu molekul.
Dengan menggunakan massa mol dari unsur-unsur, dapat
MM suatu molekul adalah jumlah MM dart unsur-unsur penyusun, dikali
dengan koefisien
stoikiometris.
Conroh; MII{H)O) adalah 2x MM(H) dan lx A4lv{(O), yaittt
(2x t,008 gimsl + lx l6'0A g'/mol) 18,02 g mol :
!v&4 Na) H hidroksida) (ldalah
) fiwfritm
(tx 22,99 gimel + lx 16,00 g/mol : tx 1,008 gimol) " 40,00 g/mol'
molekulyang
Perhatikanlah bahwa dalam 18,02 g air dan 40 g natrium hidroksida terdapat lumlah
sama, yaitu 6,022 1A23

I kaia ,mol, ini trdaklah singkatan dari kata molekul, tetapi satu kata hitungan untuk semua macam
butiran.
39
Massa dari suatu jumlah mol tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus
m = n.MM
massa 1g) = jumlah mol(mol) x massa mol (g/mol);
Jumlah mol dlsingkat dengan "n".
Contoh soal: Berapa mqssq dari 0,25 mol NajPAa?

Jowoh: Massa mol dari Na:P}t qdalah


(Na) 3x 22,99 g/mol : 68,97 g
(P) lx j0,97 g/mol : 30,97 g
(q 4x 16,0a gimol =- 64.00 g +
l63,94gimol
0,25 molx 16j,94 g/mol = aA,98 g.
Sebaliknya, dengan mengetahui massa mol suatu zat
maSsa (s)

massa mol(8n..o,,

Contoh soal: Berapa mol o&r dolam 0,5 g NaCl?


Jqwab: Massq mol NaCl adalah (22,99 r 35,1S)g/mol : 58,44 ginol

== .olut, , = 8,558-10-3 mol = 8,558 mmol


58,44g/mol

6.1.3 Menghitung Massa Berdasarkan Koefisien Reaksi


Perhatikan persamaan berikut:
Nr+3Hz-2NHs
Dari persamaan di atas, kita dapat mengatakan bahwa:
1 molekul N, 3 molekul H, dapat 2 molekul NH:
bereaksi
i mol N"
dengan
3 mol H, mengha- 2 mol NH.
28eN, 6sH, s ilk an 34 s NH.

Secara ringkas dapat ditulis seperti berikut:

1 molekul N" 3 molekul H 2 molekul NH.


1 mol N, + 3 mol H, 2 mol NH
28sN, 6sH, 34 e NH.

Jika kita perhatikan persamaan reaksi yang lengkap dengan koefisiennya, maka akan tampak bahwa
perbandingan koef isien reaksi ialah perbandrngan yumlah mol zat'zat dalam reaksi tersebut.
Berdasarkan perbandingan jumlah mol kita dapat menghrtung massa yang diinginkan. Langkah
langkah yang perlu drkerjakan untuk menghitung massa zat berdasarkan koefisien reaksi adalah:
1. Menuliskan persamaan reaksi
2. Melengkapi persamaan reaksi tersebut dengan koefisien reaksi
3. Mencari zatyang diketahuijumlah massanya dan mengubah jumlah tersebut ke dalam satuar,
4. Berdasarkan perbandingan koefisien, tentukan lumlah mol zat yang ditanyakan
5. Jumlah mol zatyang dicari drubah menladi lumlah dalam gram atau satuan lain.
Contoh soa[; Berapa gram kalsiunr ctk,sitla dapat bereaksi clengon 0,1J2 g.fos/rtr perrlrtksida dan herapa
gram kilsittm fosfal dapat terbentuk?
Diketahui: MM (Ca) , 10 g mol
l\4M (O) =, 16 g,mol
/\,1 4 (P) -. 3l g,mol

40
Javvaban: MM(CaO) :46 gimol
MM (Pr0l = 142 g/mot
AaM (CadPO)) = 3t0 gimot
'I'ahap l: Ca) i Pd)5 - Caj(t 0)2
't'ahap 2: 3 (laO r PzOs - (laj(P))2
l-ahap 3: Zat yang diketahtti jumlahttya attalah
fosfor penloksida a, t il g. Jumlsh mol zat ter'ehut adalah:
, -. p2o5
,9"!!? ,= 0,00100
142g/mol mot 1-r= 1,00 mmot
""' pzos
'2"5
l'ahap 1: Berdas:arkan perhandingan koefi.rien reqksi mqk{t
diperlukan 3 x 0,00100 ntol CoO ., 3 mmol(qo
dihctsilkan I x 0,0A100 mol Cadt,O)2 = I mmol Caj(lrOlt
,
?'ahap 5: Jarnlah grqm zat y{utg ditanyakan jumlah mot x Masi
Mol
jumlah CoO : 0,0AJ00 mol x t6 g/mol 0, t 68 g CaO :
jumlah Caj([,O)2 - 0,00t00 molx 3t0 glmol
O,StO gCar(p\r),

Contoh soal: Berapa hanya* aluminium dqn klor dibutuhkm antuk nensintesis
20 g alttmittium klorido?
Jawab:

Al +Cl, * AlCl:
<li lengkapi dengan koefisien sloi kiome tris :

2Al+3C12 - 2 AlCl3,
MM Al = 26,98 glmot
MM Cl = 35,45 glrnol
MM Cl, = 2* 35,45 g/ mol = 70,90 g/ mol
MM AlCl3 = [26,98 + (3x 35,45)] g/mol = 133,33 g/mot
Jadi,.iumlah mol dalam 20 g AtCl adalsh:

2oc
= 0,150 mol
rara8.jmol
'

{htuk mendapal 20 g AtC[, jumlah mol yang diperlrtkcur sexrai dengen koefinen.stoikienretri.E;
0,150 mol Al +{3/2)x 0,150 mot Ct2 - 0,150 motAtCt3
trtsu, dnlam massa {Fam

0,15 mol x 26,98 g/nrol AI = 4,04 g


0,225 mol x 70,90 g/ mot CI2 = 15,96 I
0,15 mol x 133 g/mof AlCl. = 29 *
. Jadi, unntk memperrsleh 20 g AICIdihuluhksn 4,01
g Al dan 15,96 g tt2.

6.2 Hitungan Rumus Molekul


6.2.1 Persen llfassa llnsur
Untuk menghitung persentase massa unsur-unsur dalam suatu senyarra kita dapat
menggunakan
rumus berikut:
n x MM unsur
/o massa unsur . x loov^
MM senyawa
dimana:
n = jumlah aiom suatu unsur dalam molekul
Mfu4 = massd mol unsur atau senyawa

47
unflr datam DDT (Ctltdls)? Berapa massa mastng-masutg
Contoh: Berapa persel mctssa masing-masirtg
unflr dalam t,t t0 g DDT'tersebul/
Massa ntol CyllsCl5 -- (l4xt2,Al + 9xl,0AB + 5x35,45)g1mol
- 354'5 g/mol
Dqlam rumus lerdapat l4 abm C, iadi %o massa C adalqh
14x MM (c) xloa g+ xfio/o = 47,44%
%=
354,5 g/mol 354,5

Dalam rufitts, lerdapat 9 atont H, iadi %o msssa H adalsh

exMM(H) xloo%
r\1v e tw=2Y1x1oolo =2,56%
354,5 g/mol 354,5
Dolam fllmus, terdapal 5 aktm Ct, jadi %o ma'ssa Cl adqlah

5x MM (cl)
g/molxloo % =I71
xfio%= 5o,oo%
354,5 345,5

Jadi, dalam l,l l0 g DDT (Cr4H{li) terdapat:


C sebanyak 47,42% x 1,110 g= 0,527 g
H sebanyak 2,56% x 1,1 10 g = 0,028 g
Cl sebanyak 50,00% x 1,110 I = 0,555 g

6.2.2 Menetapkan Rumus Empirik Dan Rumus Molekul


Rumus emorrik menyatakan angka banding bilangan bulat terkecil
dari atom'atom dalam suatu
atom yang sebenarnya dalam suatu
senyawa, sedangkan'rumus molekul ,'',.nyftukrn banyaknya
moiekul. Hal ini dapat diungkap seperti berikut:
rumus molekul = n'(rumus empirik).
23,19% o berdssarkan massq'
contoh: senyaw,a metil benzoal mengandung 70,58% C: 5,93% H: dnn
percobaan, lt4A4 senyav'o adclah 136 g/mol. Ragaimana nnrus empirik dqn rumus molehi
Berdssarksn
senycwa tersebtrt'/

.Javabatr:
'lahap I: Tertukan massa tiap tiltwr dengart mengaflt?tsikan banyalorya senymt'a la0 g'

massa C = 70,58%x 100 g = 70,58 I


massa A= 5,93%x 100 g= 5,93 g
massa O = 23,49% x 100 g =23,49I
Tahap II: Llhahtah massa tiap un'sur ke dalam mol

70'-5q g
'
lumlah molc = 5,BB mol
12 8*ol

,lumlah mol H = ry=


Brol
= 5,93 mol
l
)? A.Q O

l6 -*ol
'rahap IIt: Tulis runtus semeillqra ),ang diclasarkan pada.fumlcrh nol pada
tahop ll.

Cr.aaHssaOto,
btrlal dengan cara semta angka
'[ahap [[':,lqdikon atgka-artgkcr potla nrntus tlitohap 3 ruetr.icrtli bilangan
ter.sehul dibagi oleh bilangan terkecil.

C sesr,.. az H s.gt,t o, a ,.or,, qt = C+ H:'gn 0t


'tahap L': Bnlalkan angka pacla rtrmus di tahap IL', menjadi

42
g-masing,
C4H40. lnilah rumus empiriknya.
Tahap W: Menghitung rumus molekttl. Rumus molekul dapat dicari dengan menggunakan persarnaan

MM = n.M(RE)
di rnana M(RE) berarti massa dari rumus empiris, dan n adalah kelipatan (1,2,3,...)

MM(C4H4O)" = nx[4'MM(C)+4'MM(H) + MM(O)]

MM (C4H4O)n 136
^-
" 4.[4]\4(C) *4.l\4M(1, * [,1N,(O) 48+4+16
Jadi, rttmus molekulnya adatah 2xCaltao "'CfitOt

6.3 Persamaan Reaksi


Usaha untuk rneyelesaikan persamaan reaksi kimia didasarkan Hukum Kekekalan Massa, yaitu
Hukurn Lavoisier. Caranya ialah mengusahakan agar jumlah atom tiap jenis unsur sebelurn dan
sesudah reaksi harus sama. Untuk menyelesaikan persamaan reaksi berdasarkan cara allabar
perhatikan contoh berikut.
Conloh: Se[esaikan persamaan berikut (tentukan koefsien slaikiometris a, b, c dan d):

a PaOu + b 12 ) c P2lo +d P4O1o

Persamsan meftuntt sqtu unsur:


p:4a=Zc+4d (1)
O: 6a = 10d (2)
l.2b=4c (3)
Ada j persanraan dan 4 bilangan lqk diketqlrui. Jadi perht eliminasi dqn substitusi

Saarcgi: mengtngkap a, b, dan d sebagai kclipatan dari c.

Dari persamnran (3):

2b=4c=+b=2c (4)

Dctri per,samaan (2):

6a = 10d =1 v= (lo/6)d = (5/3)d (5)

Substittr.sikan (5) ke persamaan (l)


4a=2c+4d
4x(5/3)d = 2c+ 4d = (20/3)d=2c+ 4d

d = 2c (3/B) ,
d = (3/4)c (6)
Substitusikon persafficran (6) ke persamaan (5) il

a= (5/3)d
2= (5/3).(3/4)c = (5/4)c (7)
Tirlis kembali p€rsilmaail (1), (6) dcn (7)

b = 2c ; d= (3/4)c', a= (5/4) c

Ks[qtr c dianggap sana dengan l, rucrktr I


I
u0 ailgka a=(5/4) ;b = 2 ;c= 1; d= (3/4) I

judia:b:c:d-' I

(5/4).2: I :(3/4)= 5 : B :4 : 3
.lat{i perscanaan kimranya ia{ah

43
5 P4O6 + B 12 - 4 P"lo + 3 P4O1o.

6.4 Stoikiometn Gas


RoarRr Bovr-r (1662) dan EorraE MRRrorrr (1672) menemukan suatu hubungan quantitatif mengenai
gas-gas. Hukum Bovle-Mariotte menyatakan bahwa
p,V = konstan, atau: V = k-rlP
yaitu, pada suhu tertentu, tekanan (p) dan Volume (V) sejumlah gas berbanding terbalik.
kelakuan gas pada tekanan yang konstan diselidiki oleh JnQurs CHnnrrs (1787) dan JosrpH Gav-Lussec
(1802). Mereka menemukan bahwa untuk sejumlah gas, volume dan suhu (T) berbanding lurus.
V = kp.T
Persamaan ini disebut Hukum Charles-Gay-Lussac.
Dengan pengertian yang dikemukakan oleh AvocnoRo, bahwa volume gas berbanding lurus dengan
jumlah zatnya (atom atau molekul), dapat disrmpulkan bahwa
V=k.1/p-T.n
Dalanr persamaan ini, k dinamakan R, konstanta gas. Jadi, persamaan ini biasanya ditulis:
p.V = n.R.T
dan disebut persamaan gas ideal. Nilar R adalah 8,314 JK-lmol-l
Persamaan mengandung empat faktor; apabila tiga faktor sudah diketahui, maka faktor yang
keempat dapat Oihitung. Berdasarkan hubungan antara massa gas dan massa mol (MM) dari suatu
gas, maka jumlah mol (n) dapat dihitung:
n = m/MM
Atau sebaliknya, apabila massa, p, V, dan T diketahui, maka massa mol dapat dihitung.
MRT
MM:
pV

Volume 1 mol gas juga dapat dihitung berdasarkan:


V = 1.R.T.(1/p)
Keadaan baku (standar) untuk gas adalah
p = 1,01325.105 Pa (dulu 1 atm)
f = 273,75 K (= 0'C)
V = 2,2414-10-2 m3 (= 22,41)
-il 1 *^l
- I i|ut
Artinya, pada tekanan dan suhu standar (baku), volume 1 mol gas apapun selalu 22,4)'0-3 m3 (=22,4
t). Untut< memudahkan perhitungan dengan persamaan gas rdeal, seringkali masih dipakai unit non-
Sl, yartu uniuk tekanan'atm" dan untuk volume "liter". Dengan demikian, harga R menladi 0,082
l.atm-K-rmol 1.
('ontoh: Suatu gas mempunyai massa 1.28 g, tolume 1,0 I, dcm tekanan 950 torr pado suhu 182'('.
Berapakah massa mctlarnya?

.lctu,sban.-

pV=nRT; n=m/MM
*RT
MI\4 =
pV

m=3,Big
T= iB2 "C =(182 + 273) K = 455 K
p = 950 torr = 95O/760 atm = \,25 alm
V=41
I
R = 0,082 l-atm.K-1.mol
4 ?8 p -0 082 I -atm K-l
[_,1[/1_ "-.-o ---*
-mol-l 455K::32
Gas apakah itu?
8/mo1
1,25 atm 4 I
6.5 Pereaksi Pembaks
Dalam persamaan reaksi berikut:
2Na+Ciz-251ra,
dinyatakan bahwa 2 mol Na bereaksi dengan 1 mol Cl2 untuk menghasilkan 2 mol NaCt. Apa yang
terladt kalau, dalam percobaan di laboratorjum, misalnya hanya 1 mol Na drbrarkan bereaksi dengan
1 mol Cl2? Antara unsur Na dan Cl tidak ada senyawa selain dari NaCl Sebagai akibat, akan tersisj
%
mol C12 yang tidak ikut bereaksi, karena terdapat dalam keadaan berlebih. Jumlah mol hasil reaksi
dttentukan oleh pereaksiyang jumlah stoikiometriknya paling kecil, yang disebut pereaksipembatas.
Contoh: l0 g l,'e dan l0 g S direaksikan. Berapa hary,oft I;e2S j akan terbentuk/ {lnwr mana yarg
me rupa kan pe re aksi 1te m halas'1
-lq'eyab: Persamcsil reoksi adalah

2Fe+3S-Fe2S3
l0 g f'e (1vfr4.,55,87 gtnol) adalah 0,U9 mctl. t0 g S MM. 32,07 g,,mot) adolah 0,3t2 mst.
Perbandingarr molar: Unttrk .sentua besi ikut bereaksi,.juntlah helerang haru.r

3mol S
0, 179 mol Fe x ---
-l:-" = 0.268 mol S
2 molFe

.hmlah nol S yong lersedia adalah 0,3 t 2 mol, ),aitu berlehih, .sehingga han1.a 0,26g nol dapat bereaki.
.lunlah l''e,S; terbentuk adalah t't.0,179 nol 0,089 not atou (h[M l.'ef , 2t)7,95 g,mot) lg,6 g. Sisanya
S adoloh 0,051 mol atau 1,1 g. Fe atloloh pereok.st pembotcts..

6.6 Hasil Reaksi


6.6.1 Hasil Teoretis, Hasil Nyata, Persen Hasit
l-bSll leqretrs adalah lumlah stoikiometrrk dari hasil reaksi, yaitu lumlah zat maksimal yang
dihasilkan suatu reaksi, sesuai dengan koefisien stoikrometris. Contoh:
Fe2O.+ 3Mg - 2Fe+3MgO
Dari setiap moi Fe2O. seharusnya ter bentuk 2 mot Fe Tetapr dalam praktek dr laboratorrum,
serlr:gkali kurang dari lumlah maksrmal dapat dipisahkan, djrsolasikan Persel_[q51] adalah
perbandingan antara hasil nyata (lumlah zat yang diperoleh sebenarnya) dan hasil teoretis, clrkalr
I 00.
('titrtolt: l)ulurn .\tt(rtu I)erLohaurr. -j s ti (), (.\1i\1 lj9,ll c mo| tltretrk.trkon Llurstut 3 g A4g &t,\l :l.l
husr l')

.luvoh .i.(,i'c_-(/. tulttluh (),,J1t3 mrtl. .J t,\.l,gtululoh 0,l2 j mtl l)tr.ttrk.sr ltt,nrhttltts;

0,0313 mol Fe2o3. = T"] 9-0,0'-,4mot Mg


I mol FerO3

nctl ulrttt (l[\'! ltc -!-i,,\'J g rnoll 3.-i g. ] urr,g (ltlLr()l(,h cufuloh 3.lJ g ttturt ().0-t6) ntol l:a.
Persen hasrl adalah
-111_f rooz
-r,: I] :3:['l o' 'o.,- '0"'

45
10. Asam iereftalat yang sering digunakan
C'
6.7 Soal-Soal dalam industri Dacron mengandung senyawa
i dan O. Massa molekulnYa = 166'1'
Konsep mol BerOasartan analisis pengabuan, diperoleh
57,83 % C dan 3,64 /o H' Bagaimana rumus
1. Berapakah lumlah atom dalam contoh materi
molekul asam tereftalat itu?
dibawah ini?
a.2,50 mol Cu
b.O,O2 mol Ne Persamaan kimia
c. 3,4 x 1Crle mol Pu L1. Selesaikanlah persamaan kimia berikut
ini:
a. NH, + 02 -+ NO + H2O
2. Berapa iumlah aiom dalam tiap cuplikan b. Al + Fe30a + Al2O3 + Fe
berikut ini?
a 2,35 mol Cu l-2. Selesaikan persamaan-persamaan berikut:
b. 0,0163 mol S
a. CrH,, * A2 "> CO, + HrO
c. 0,162 mol CS2 + +
b. AlCl3 + Na2S Al2S3 NaCl

3. Hitunglah!
a. Jumlah mol dalam B,2l x 1024 atom Al Hitungan kimia
b. Massa (dalam gram) dari 4.18 mol Cl2 13. Berapa gram PaO6 diperlukan untuk.dapai
'aen"gan
Uui.uXti 1 g b, dan berapa mol Po06
4. Berapa banyak atom S yang ada pada setiap yane Oiperlukan bila nendak drhastlkan 5'4
contoh berikut? gram P2la?
a. 3,85 mol S
b. 3,4 x 10-e mol H2S
14. U ntuk memperoleh alu m tn ru m sulfida
c. 0,162 mol CS, sebanyak 0,075 g, berapa gram alu.mintum
perlu
klonda dan berapa gram Natrium sulfida
5. Berapa banyak atom Ag yang terdapat dalam di rea ksi kan?
sekeping uang logam perak yang massanya
65.2 gram? Uang logam perak rnengandung 15. Fe(lll) klorrda direaksikan denan kalium
92,5% Ag berdasarkan massa. .JiAu *"n1adi besi(tl) klorida, ka{ium kloridag'
Jan ioO Besi(lll) klorida yang bereaksr 11
gram
Hitungan rumus molekul Berapa gram iodida dihabrskan, berapa
[urui t.,rilt yang terbentuk masing'masing?
6. Rumus molekul dari senyawa trinitrotoluena
(TNT) adalah C7H5NeO6 Tentukanl
16 Gas amoniak dapat drhasrlkan dari reaksi:
a Jumlah atom dalam satu satuan rumus
b. Perbandingan atom H terhadap atom N CaO+2NHaCl -+ CaClr+ H2O+2NH3
c. PerbandinBan massa O terhadap massa C Berapa banyak amoniak dapat drperoleh dari
dalam senyawa p"r.rrPurrn i0,00 g NHoCI dan 6'5 g Ca0?
d. Persen massa
!7. Suatu metode laboratorium pembuatan
7. Terrtukan %O berdasar massa, dalam O2(g) ralah Penguraian KCIO3(P)
mineral malachit, Cu2(OH)2CO3
2 KCIO3(P) -+ 2 KCI(P) + 3 Oz(g)
8 Bagarmana rumus emPlrrk darr 6,5 g contoh KCIO3(p) diurarkan Berapa'
a roJeniisida worfarin, yang susunannya 74'01 a. mol O2(g) Yang dihasrlkanr
% C, 5,23 lo H dan 20.76 % O b g KCI Yang drhasilkan?
b asam sitrat, yang susunannya: 31 ,5I % C'
4,20 % t1 dan 58,29 loO Stoikiometri gas
9. Suatu senyawa karbon dan hrdrogen 1. Rapatan suatu gas pada 9B'C dan tekanan
mengandung /40 mm Hg adalah 2,50 g/\tter 'Jrka dranggap
93,11. % C dan 6,29 % H berdasar massa gas tersebul mengrkuti keadaan ideal' hitunglah
Massa mol (lr4M) senyawa rnr 128 Bagarmana .rrt, molekul gas tersebutl
rumus molekulnYa?
2. Volume suatu gas rdeal tergantung dari
tekanan P = 1 atm
lumlah mol gas tersebut lrka
46
nakan dan suhu T - 273 K. Jelaskan mengapa
wa c, demikian? 5. Berapakah volume oleh i3,7 g Cl2 (g) pada
66,1. 45"C dan 745 mm Hg?
)roleh 3. Hitunglah tekanan gas N2 jika massanya 17 g
.UMUS dan voiurne = 500 mL pada suhu 20"C! 6.. Berapa volume HCI dihasilkan, bila 3,0 L H2
dan 10,0 L Cl2 direaksrkan? Berapa volume
4. Hitunglah massa mol suatu gas iika akhir total? Semua diukur pada T dan p sama.
massanya 5,0 g, volum 3,5 liter dan tekanan
800 torr Hg pada suhu 175"C. Diketahui R =
0,084 L.atm.K-l.mol-1

7 Reaksi Reduksi-Oksidasi
7.1 Bilangan Oksidasi (Biloks)
Setiap atom dalarn suatu senyawa bercirikan suatu bilangan, yang menyatakan muatan ion atau
muatan formal atom tersebut Untuk senyawa kovalen, bilangan yang disebut biloks rtu diberikan
dapai sesuai dengan elektronegativitas atom.aiom.
i P406
t 5,4 7.1.1 Aturan Biloks
L. Biloks sebuah atom dalam keadaan unsur adalah nol.
iulfida Biloks Ag dahm logan perak - 0; Belerang dalam 56 - 0: O datam O, - 0.
)inium 2. Bagt ion monoatomik, biloksnya sama dengan muatanya.
perlu
Biloks K' -- l;Cl = l.
3. Pada umumnya:
(alium Golongan lA mempunyar biloks +1
<.lorida Golongan liA mempunyai biloks +2
11 g. Golongan VIA mempunyat btloks -2
gram Golongan VllA mempunyai biloks -1
? 4. Hrdrogen brloksnya +1
Kekecuaiian. Senyawa hidrogen dengan unsur yang sangat elektropositif, seperti logam alkali dan
rksi: alkaliianah.
13
I'raH, hillk.c Na' -. I, lt l.
h dari 5. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam sebuah molekul{netral) adalah nol.
0?
NH,. hiloks ll -
. l: hiloks /'l(dolam NH) ..
3; ntaka 3 , 3x(, l) . 0.
ruatan 6. Bagt ion poliatomik, lumlah biioks semua atom sama dengan rnuatan ion tersebut
./um!ah htktk.s dalam (r(),: odttloh 2. Rilctks('r (dalan; ('rO.,: 1 ,(t, {) =. 2. A./aku, .jx( )t ,6. 2.
T.lkatan antara atom yang sama (satu unsur) tidak mernpengaruhr nilar brloks
N,l!, d)N-NI-l); bilok.s N 2

7.2 Persamaan Reduksi-Oksidasi


7.2.1 DefinisiReaksf Reduksi dan Oksidasi
:kanan Reaksr leduksr suatu zat (atom, tan, ndekd) dtdeftnistkan sebagar penertmaatt,,aenambahan
jnggap e\ek\run
unglah
(\sntoh: l-e: ,2e -ltc";
(): 4t +:():.
g darr \!tt(), r' '\\tt{t,
1 atm qLiid!!L suatu zat (atom. ron. molekul) didefrnrsrkan sebagai pemberanlkeh,rai,pan elektron
Reaksi

41
Contoh: Af --+ AP* +3e-;
- )+
fe' -) Fe3r 'r e-;
2Cf *+ Cl2+ 2s-
Reaksi reduksi dan oksidasi selalu tergabung, karena dengan satu zat teroksidasi, suatu zat yang lain
harus tereduksi. Reaksi tergabung itu disebut reaksi redoks.

7.2.2 Penyelesaian Persamaan Reaksi Redoks


Penyelesaian persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara:

1.2.2.1 penyelesaian persamaan redoks dengan cara KPK dapat dilakukan dengan tahap berikut:
1 Tentukan dan tandailah unsur yang teroksidasi serta hitung kenaikan biloks.
2. Tentukan dan tandailah unsur yang terreduksi serta hitung penurunan btloks-
3. Dari dua bilangan kenaikan dan penurunan biloks dicari KPK'
4. isi koefrsren unsur teroksidasr dengan angka hasil bagi antara KPK dan kenaikan biloks
5. isi koefisien unsur tereduksi dengan angka hasil bagi antara KPK dan penurunan biloks.
6. Tuliskan persamaan yang benar-

Llontoh : Se larakan reaksi beri kat :

SO2+NO} -SO+2- +NO2


,/owaban:
'l'ahap t: S(tlv)Oz + NO+ J S(+vl)042 + NO2

bilok.s S truik )
'tahap 2: SO2 + N(*v)O} - SOo2- + N(+rv)02

hik*s l,[ lttrrtn I


Tahap 3: KPK tlari 2 tlun I aclalah 2
'l'ohap't. SO, + NO.- - SOrl- + NO2
Tahap5. SO2 + 2NO3- * SOo2- + 2NO2
7'ahap6. SO, + 2NO, t SOr2- + 2NO2

7.2.2.2 Cara setengah reaksi


Ada 3 tahap yang perlu dilakukan untuk menyelesarkan reaksi redoks berdasarkan cara setengah
reaksi
1. Tuliskan kerangka reaksi reduksi dan reaksr oksidasi sendirian
2 Sermbangkan setiap setengah reaksi:
tambahkan H2O untuk mengimbangr O
tambahkan H* untuk mengimbangi H
yang lebrh
tambahkan elektron untu[ mengrmbangi muatan. (Elektron harus ditambah pada stsr
posrtif l)
l 3 Jumlahkan kedua reaksr oksidasi dan reduksr (sehrngga elektron htlang)
l
{ ('onloh. Selarokott reuksi herihtl :
i
II CIO'r + MnOa + Hn '- ClO4 + MnO2

ldrl,G h.til:
I
I Itthap I .
I
I
I Reaksr oksrdasr cto r , clo4
Reaksi i'eduksi: fMnOa * MnOz

t lulup ). ll .() utttuk ntt'ttgrmhartgi ()


IttttthLthktttt
clo-, +H,ro , cio,
} MnO"- 'MnOT +2H24
48
'lambahkon ff untuk mengimbangi H
ClO3- +H.O - ClOa- + 2N*
MnO; + 4H* - MnOz +2H2O
Tambahkan eleklron unluk mengimbangr muatart
Cl03 +HrO - ClOa- + 2H* + 2e-
MnOt + 4H* + 3e-- MnOz +ZHrO
Tahap 3:
ClOr- + HrO + ClOr-+ 2H* +2e- Ix3
MnO.- + 4Ht + 3 e- - MnO, + 2H2O I x2
merryatli:
3ClO3- +3H20 - 3ClOa + 6H* + 6e-
2MnOr- + BH* + 6e- - Zll,nOz + 4HrO
.jumlahkan:
3C103- + 2MnO4 +2H* + 3C104 +2MnO2+H2O

7.3 Reaksi Redoks dalam Lingkungan Asam dan Basa


7.3.1 Dalam Asam
Reaksi redoks dalam suasana asam, Ho dan H2O yang turut
bereaksi Cara rnenyelesaikan reaksi
sama dengan cara yarg drusulkan tadi di atas

7.3.2 Dalam Basa


persamaan redoks perlu
Karerta trdak ada H- cialam lingkungan basa, maka cara menyelesaikan
dimodrf ikast
Caraaya mirip dengan prosedur pada subbab 7 222' hanya
pada tahap kedua ditambah OH
ruas
selumlah yang sama dengan ion H* yang drtulrs pada kedua
('orrloh; 5i:torukcur relk.sr heriktt/ y'tttrg herlcngstttrg Llulttnr .srtttstttru bu:ct'

HPC-,: +OBr -31 +POai


l,tht1, L l!l'1t. 'l'(),'
)lit ' ljt
t.

l,tlt,t1, ;' ,t, lll" ) lt tl ' l't | '

r )Br ' lJr U '()

tt.itt Oi7 -\itttF \:utttit bart-','ol: dr kt'tltrtt rtrtt's'

ttl'rl Ht) --l'(), 'ttt


-iolt ' l()lt
Ill',t -:r)ll ' l',).' :ll(l

1)hr :lt -Hr It()


)t)l{ - :()}l
r)Br Il () * i!,r :()l{

(i lll'rt ;ttii -j't) .'llrt -'r'


{.)Jir ll.() l.' - Hr :()ll

ha
6OIf - + 4H2O + 2e
Tahap3: 2HPO32- + 2POt3-
OB{+H2O+2e - Br + 2OI{
2HPO32-+OBr + 4Ol{ - 2POo3- + Br - 3HQ

7.4 Soal-Soal 3. Susunlah anion-anion yang mengandung


Reaksi Redox o}.ir.g, menurut kenaikan bilangan oksidasi
1. Nyatakan bilangan oksidasi dari unsur
yang atomS(belerang)nya! HS- ^ ; Saoor
^^,-
Oltgurit bawah pada tiap senyawa berikut: 6U;;:" 5o;;-- !;d,i- ; HSoa- ;
a. CH+ metode
b. sF4
4. Setarakan persamaan berikut degan
setengah reakst!
c. N2O2 ^,- *, ,r+
+ cl
;:;r5; + clz (8) + H2o -'+ HSo; !
d. p?pi + H* i Nb; HrPo; + No (g) + H'o
FeOa2-
I -
2. Tentukan ' bilangan oksidasi Cr dalam
5. Selesaikan persamaan redoks berikut
ini:
'+ + + H'o
senyawa berikut: c.ltpl; ** + No.
"l
cu2n No(g)
+
a. K2CrOa ". + CrOoz-+ H* -+ Mn2* + CO2 H2O
U.
b. CrOr2- "O;
c. CrO3

50
I Larutan
8.{ Definisi Larutan
yaitu pelarut dan zat terlarut'
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih macam zat
pelarut adalah komponen yang Jumlahnya lebih banyak dalam suatu larutan. Zat terlarut adalah
untuk
torpo6un yang jumlahnyu t.-Oit', sedikii dari pelarut. lstilah larutan brasanya digunakan
terlarut maupun pelarut.
campuran .rt piOrtun, cjiran atau gas baik sebagai zat
conioh larutan larutan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Larutan yang mengandung zat terlarut dalam
Zat terlarut Pelarut Contoh jumlah banyak disebut larutan pekat. Jtka
Gas []d5 Udara lumlah zat terlarut sedikit maka disebut
\rd5 Cair Campuran Gas COz dalam air larutan encer.
(1d5 Padai Hidrogen dalam Platina
Cai r Alkohol dalam atr Kalau suatu zalyang akan dilarutkan (dalam
Cair
jumlah yang besar) dimasukkan ke dalam
Cair Padat Raksa daiam tembaga
pelarut, sampai zat tersebut tidak larut lagt
Padat Padat Perak dalam Piatina
walaupun larutan diaduk dengan baik, maka
Padat Cair Garam dalam air
akan terdapat sisa zat yang tenggelam di
wadah. Larutan demikian disebut larutan jenuh'

Saiu hal yang trdak dapat dilihat dengan


mata adalah Proses Pelarutan Yang
ter jadr terus'menerus secara
mikroskopis pada sisa zat terlarut itu-
Jumlah zat padat Yang masih ada di
wadah tidak berkurang, karena Pada
waktu yang sama terladi Proses
pengendapan dengan kecepatan yang
sama! Proses demikian disebut
kesetimbangan dinamis
Contoh; Ragi larutan.lemth kalium nilrat

KN0s(p) + K.(aq) + NO3 (aq)

Contoh Pembentukan larutan jenuh


dapat drlrhai Pada garnbar rnt:

z4 terlarut daiarn peiarut tei'terrtu Keiarutarr


Konsenti-asr laruian lenuh dikenal sebagar kelalulaj]
umumnya merupakan fungsi suhu. iebagarmana dttunlukkan. rtalarn kurva i'elarutan' yang
g atr
,rnrnlrkkrn massa (dalam g) suatu garam yang dapat dtlarutkan dalam 100
pengendapan zat terlarut kar-ena kelarutan
KaJau satu iarutan lenuh didingrnkan, biasanya.- terlacr
berkurang pada suhu yang leitn rendah. Pengendapan rnr terladr
samPat pmia!: iat mencapa
diir'rg rrkan dengar
konsentrasr laruian lenLh iat rtu K.aclangkala. khususnya kalau larutan lenuh
konsentrasi dalam la'i-'ian drngrn ttu
hatt hatr, proses pengendapan mengalamr halangan, sehingga
drsebut larutan lewatlent]| PI.ses krrstal sast
meiebrhi konsentrasr larutan lenun Larutan demrkran
51
dapat diduksi dengan memasukan beberaPa kristal dari zat terlarut, sehirrgga kristalisasi dapat
terjadi pada permukaan kristal tersebut.

Garnbar: Kelarutan beberaPa macam


garam terhadaP temPeratur
o"9
\\dfoj

KCIO KCIOa

30 4A 50 60
TetnPerou{'C1

Perubahan tekanan berpengaruh sedrkit saja pada kelarutan jikazat terlarut itu cairan atau padatan.
Tetapi, dalam pembentukan larutan jenuh suatu gas dalam suatu cairan, tekanan gas memainkan
bagian penting dalam menentukan berapa banyak gas itu melarut. Massa suatu gas yang melarut
dalam sejumlah tertentu cairan berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu yang
berada dalam kesetimbangan dengan larutan. lni adalah Hukum Henry yang dikemukakan oleh
Wrrlinu Hmtnv (i774 1836).

8.2 Konsentrasi Larutan


Banyak cara untuk menlelaskan konsentrasi larutan yang semuanya menyatakan kuantitas zat
teriarut dalam kuantitas pelarut atau larutan. Banyaknya satuan tersebut digunakan dalam pekerjaan
yang berbeda, dan hal rni ditunjukkan dalam tabel ini:

Massa lKelarutan
;%
-
Si{at Kolreatrf, Elektrokimia, Termodinamtka,
Fraksr Mol Srfat Kolrgatrf, Hukum Dalton, Hukum Raoult

8.2.1 %o Massa, '%m/m


/o Massa adalah perbandingan massa zaI dan massa larutannya, drkalikan 100/o
massa zat terlarut
% massa - x 100/s
massa laru tan

(.'rsnloh: 5 gram Na{'l dilarutkan dalam 95 g atr (menghasilkatt 100 g larrtltttt), maka ',vi masstt nqlriunt
klarirJrt adaloh

5
/o massa NaCl - 9b+5
|- a: v l)a% - 5%

Perbandingan massa itu dapat pula diungkapkan dalam permil (per seribu; %o), yarti: perbandtngan
rrassa zat terlarui dan massa larutan drkali 1000 %,

52
8.2.2 ppm dan ppb
Untuk menyebut kandungan yang sangat kecil, kadang.kadang satuan ppm (parfs per ni$ion)
dan ppb
(patts per billion) dipakai. ppm didefinisikan sebagai perbandingan massa zat
terlarut dan larutan,
dikalikan satu juta ppm.
massa zat terlarut
ppm = x 106 ppm.
massa laru tan
Untuk memperoleh ppb, perbandingan massa dikalikan 10e ppb.
Conloh: 2 mg NaF dalam I kg larutan dinyatokm sebagai 2 ppm NaF.

8.2.3 To Volume, %v/v


/o Volume adalah perbandingan volume zat terlarut dan larutannya, dikalikan IOO/,
volume zat terlarut
fr volume - x 100%
volume laru tan

Cc;ntoh: 5 mL etanol etanol dilqrulkan dalam air .sampai volttme laralan t00 mL. Maka % wtlume etantil
adoloh
u
lo volume etanol= rcO% =5%
# ^

Keterangan:
Massa mempunyai sifat aditif, artinya penambahan massa selalu menghasilkan lumlah yang sama.
Tetapi volume tidak mempunyai sifat aditif, artinya penambahan volume tidak selalu menghasilkan
jumlah yang sama,
Contoh: Kalau 50 m[. air tbn 50 mL metanctl dicampurkan, .iumlahnya tidqk t00 mL, tetapi .redikt kurang.

8.2.4 llrlassa per Votume, m/v


Bila kuantrtas zat terlarut diukur berdasar massa dan kuantitas larutan berdasarkan volume, maka
digunakan besaran massa per volume.
Contoh: 2 g kaliutn iodida dqlqm 500 mL air menghasilkan suatu ktndan dengan konsefltrasi KI I gL
8.2.5 Konsentrasi mg%
mg/o menyatakan perbandingan banyaknya mg zat terlarut dengan banyaknya mL larutan, drkalt
100/o Rumus:
h"nyaknya mg zat terlarut
konsentrasi mg% = - '' x 100%
Gyrir.yta:h,r,
Contoh Soal: Suotu sampel darah seban.yak l0 ml,, mengandung kalsium sebanyak 0,5 mg. nyataknn
k tt t rc n t ra.t i da I am n go/o.l

kosnsentrasi c, = . ^0,5 I8,c' , xtoo /6 = 5 mg%


10 mL darah
Satuan ini seringkali digunakan dalam bidang kedokteran.

8.2.6 Molaritas
Molaritas adalah jumlah zat terlarut dalam setiap lrter larutan. Satuannya adalah mol/1.
Jumlah mol zat terlarut
Molaritas 1*, - liter lan-,tan

Contoh soal: !{ilung molaritas larulan yang dibuat deng.an ntelarutkon 11,3 gram NaOH dolxm air hmgga
vtlume menladi "{50 ml,
.fav,ah:

53
14'3 g
Jumlah mol NaOH - 40g/mol = 0.358 mol

Hal ini berarti dalam setiap 45A mL (0,450 L) larutan terdapat 0,358 mol NaOH dan untuk setiop I L
lqrutan akan mengandung sebanyak:

o'358 mol
=0.796 mol/L
0,4s0 L

Jadi konsentrasi NaOH adalah 0,796 mol/L.

8.2.7 Malalitas
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut.
jumlah mol zat terlarut
Molalitas _
kilogram pelarut
Contoh Soal; Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 90,9 gram I7 dalam 450 mL CCli
-
Diketchui den.ritas (p) CCh 1,60 g/m1,.
Jawab:

9o'9 g
rumlah mol l" =253,8 g/mol = 0.358 mol
Massa pelarut CCfi : 450mL x 1,60 g/ml =. 720 g : 0,720 kg
Hal ini berarti bahwa dalam seliap 0,720 kg pelarut CClt terdapat 0,358 mol I2 .
*"]
0,720kgCCta
=o:'=t=u
3 = o,4g7mor/kg

.ladi kemolalan lanttan adqloh 0.497 molal.

8.2.8 Fraksi Mol % Mol dan


Untuk menghubungkan sifat sifat fisik larutan dengan konsentrasi larutan, kadang-kadang perlu
drgunakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan dalam mol. Hal ini dapat
drlakukan dengan fraksi moi Fraksr mol komponen r, drlambangkan X, adalah fraksi dari semua
molekul dalam [arutan yang berjenis i per jumlah mol semua komponen dalam larutan. Fraksi mol
komponen f adalah \ dan seterusnya. Jumlah fraksi mol darr semua komponen larutan adalah 1
fraksi mol dari komponen larutan drdefinisikan melalui persamaan:
molkomponen i
Xi -
lumlah mol semua komponen dalam Iarutan
('ontoh: Hitunglah_fraksi mol etanol (CrH5OH) dan air dalam suutu larutan yang clibuot tlengan mekrrulkan
13,8 g ttlkohot ke dalam 27,0 g oir.
Jav,ah:

1=3jB
Banyaknya mol c2H5oH
" - 46,07
,, g/mol I , = 0,300 mol

Banyaknya mol H2o = ::-9r=


18,0 g/mol
1,5 mol

.Jumlah lotal mol - 1,8 mol

mol czHsoH 0,390


mol -
Fraksr mor c2HsoH -lnol = 0, i 67
total 1,8 mol

54
1'5 mol
FraksimolHro
- = 'ol,H,o -
totalmol 1,8 mol
= 0.833

Perhatikan bahwa jumlah fraksi mol zat terlarut dan pelarut haruslah sama dengan satu.
Persen mol suatu zat adalah fraksi molnya drkafi fiO/o
{)ontoh: pada larutan di atas, persen mol etanol adqlah

0,167 ' L)O% = 16,7 lo mol


Contoh soal: Suatu larutan etqnol-qir, dibuat dengan melarutkan 10,0 mL CfisOH (d = 0,789 g/mL)
dalam t'olume air secakapnya unluk mendapalkon lA0 m[, larutan dengan rryatan 0,982 glmt,. Berapakoh
konsentrssi larutan.j i h dmyalakan se bcgoi :
a ak mqssa
h. ori volrme
c. Kon.ventrasi m/v
d- Molaritas
e Molqlila.r
f Fraksimol
g. Persen mol etanol
Jowab:
Jumlah g etanol = 10,0 mL , 0,789 g/mL = 7,89 g
.Jumloh gratn lantlan

100 mL larutan -O,9BZ g/mL = 98,2 g


a. Persen etanol herdasar massn:
7,89 g etanoi
x100 %-- 8.03 %
98,2g larutan
b. Persen etqnol berdasqr wlunrc

]?:o T!.,r:o, xroo 16 -10 %


i00 mL larutan
u
it c. Konse nlras i elqno I be rtlasar messa; wt lu me
a

!e 9 ltlnol =tB,e
z^
)l giL
1 0.1 L larutan
d Molaritas elgnol
h41,/((':Hfi) . 16,I g nol. .Jumloh mol etcmol:

7,89 g etanol
= 0.I 71 mol etanol
46,1glmol etanol
0,171 mol etanol
Molaritas - 0,1 L laruian
-1,71mo\/L C2H5OH

e Molalitas etanot
It4assa H!) , ntass{t larukut massa elsnol
.. 98,2 g - 7,8e g 90,3 g - 0,0903 kg H20

0':7.1^:.t', c*lol
[/olalitas , - 1,Be mot/kg c2H5oH
0,0903 xg i20
f. FTaksi mol elanol

55
Jumlah mol uro = -!o'1€-- = s,o2mot H2o
' 18,0 g/mol

0,171 molC2HSOH
x (c2H5oH)=
0,171 mol C2H5OH +5,02 mol H2O

o'771=
0.0329
5, 19

g. Persen mol elanol

100% X(C2H5OH) = 100%'0,0329 = 3,29 %

8.3 Pengenceran
Apabrla kedalam suatu larutan dengan konsentrasi tertentu ditambahkan arr (sebagai pelarut), maka
volume akan meningkat, tetapi konsentrasi larutan akan berkurang, sedangkan jumlah mol zat
terlarut tetap konstan ,dalam sistem pengenceran berlaku rumus sebagai berikut:
M1 xVt=MzxVz
dimana
Mr = molaritas zat sebelum diencerkan
Mz = Molaritas zat setelah diencerkan
Vr = volume zat sebelum diencerkan
Vz = volume zat setelah diencerkan
('otrtoh t: Jika 25 m[. air ditambahkan kedolaru 350 ml, larulan 0,5 molil, HCl, berapa k<tn.senlra.ti larutqn
setelah diencerkan?

,Juwab:
llttmusM1xl1 M;xl'1
0,5 mol/L x 350 mL = Mz X (350 + 25)mL
0,5 mol/L x 350 mL
M2= -0.467 mol/L
(350 + 25') mL

.judi kon.senlrct.si H('l .selelah tlienr:erktn atJalah 0,167 mol 1..


('rmtoh 2.. Ragaimana memhuul l{rttten NaOH sehanl'uk 500 ml. dengan konseillrasi 0,250 nol,'\. dqri
lzrulan ].67 mol L NaOH?
.Jcrwah: l?untu.sMlxL'1 - MlxL'y
1,67 mol/L x V, = 9,259 mollL x 500m1

\i 0,250 mol/L x 500m1


.
.7
Ao at
' 1 .67 mal/l
/*.JtttL

.ludi larutan 500 rn!.0,250 ntol I NIOH, dapat dibuat dengan mertgambil 71,9 ml. larutan 1,67 nol.4.
NaOH dttrt artc:arkttrt dengun uir hntgga t,ohtme menlacti 500 ml. olott, tamhahkan (500 7-1,9) ml, = 125,1
ml,air kepacla 71,9 ml, larutrut l.(1 mol, l, NaOH.

8.4 Sifat Koligatif Larutan


Pengetahuan mengenar larutan sangat pentrng karena sebagian reaksr kimia dan biologis terjadt
daiam bentuk larutan, terutama larutan yang merrggunakan pelarut arr Sifat iaruian ditentukan oleh
lenis zat terlarut dan konsentrasirya.
('orrttit; ATnhilu grrlct tlilurrrtktttt ke tlalom oir, <rkutr laru.sa matri.\. Siemukin hwt.r,ttk gulo vttrtg dilanrtkan
sentttkin nlenis rdstt lantlcut lttsehtt!
Srfat srfat yang bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan dan trdak bergantung
pada lenis zat terlarut itu drsebL,t:rfat Bo[ga,tff larutan Srfat koligatrf meliputi:
. Penurunan Tekanan Uap (rp:)
56
. Kenaikan titik didih (AIb),
' Penurunan titik beku (aT)
' Tekanan osmosis (r).

Srfat sifat non koligatif dari larutan adalah misalnya kerapatan, massa, warna, dan
rasa.
perhatikanlah perbedaan antara larutan elektrolit (yang terurai dalam pelarut menladi ion-ion) dan
jumlah partikel pada
iarutan non elektrolit (yang tidak terionisasi). Pada konsentrasi yang sama,
larutan elektrolrt adalah kelipatan darijumlah partikel pada larutan non elektrolit.
menghusilkan tiga ion
Contoh: Gtrlo dqlan larutan berair tidok terionisasi, sedangkon M{)12 terionisasi
per satu ntolekul Mdl2'
Selanjutnya yang drbahas dalam diktat ini adalah larutan non elektrolit encer
dari zat terlarut yang
trdak mudah menguap

pada tahun 1BB0 F.M Reourr, ahlr kimra dari Perancis telah berhasil melakukan penelitian dalarn me'
nerangkan sifat koligatif iarutan non elektrolit. Faktor konsentrasi mernpengaruhi sifat
koligatif
laruta-n Konsentrasi yang lazim digunakan dalam mempelaiari srfat koligatif larutan ialah molalitas
dan fraksi mol

8.4.1 Penurunan Tekanan UaP (AP)


Tekanan uap suatu zat cair bergantung pada kecenderungan molekul'molekulnya untuk
mening
cairan itu dilarutkan suatu zat lain maka kecenderungan mole'
galkan permukaan cairan. Jika dalam
meguap menjadi berkurang karena ada gangguan oleh molekul-molekul zat
[ul molekulnya untuk
yang terlarut
Cottoh: Atla 2 tempat (A dm B) yang dimasukkan dalam lempat ydtry tertutup, tempat A berisi
air- 'lbmpat
B berisi lorrrtcttr gu:la tlengctn pelarut air. Maka ptxla lempot A uapnya ukm lehih bonyak
dari tempot B'

lni disebabkan karena adanya Iarutan gula yang mengikat dan menghalangr molekul air
menjadi uap
Jadr dengan adanya zat terlarut maka akan terladi penurunan tekanan uap.
Rncu1r menyatakan secara kuantitatif hubungan antara tekanan uap suatu zal catr
dengan
konsentrasi larutannya dengan rumus:

P=Pc X,: p = tekanan uap lenuh larutan


po = tekanan uap lenuh Pelarut
Xa = fraksi mol pelarut

Llctntoh stto! llitrrrrglah lekurruil uap januh lanrtoil.iiktr t00 g gla oil4 -i't)1 tlilorutkrtn ke dolom 1000 g
o(.'
ttir fi./.11 I,s). thilt tt:kortut rtLrlt ttrr poda suhu )5 suntl detryirr )J mm |tg

.lttvtth.. lakrrtutr tt(y) dlr Qi') )5''(' )J mm llg


p= p' X. ( fraksr mol Pelarut):

i 0Lr0
to 55q
v. = !') 1" =0995
itJO lOti 3tr.O
r e aL?

Q 24n''n ilg x C.995 = 23,88 mm Hg


=
uap larutan
Dal iumUs rli il:tpat dttur'unkan suatu runlus untuk merrgh iung penurunan tekanan

, :,rr l'd zat ter'dlut d3n pelarut. maka hubL !c rp€rurunar iehanon uap jenll
arll,,"a t",
dengan f r3i'''r rrol zat terlarut adalah sebagai berikut

1\ ll = ;-1 il

=p,l l .\p = penurunan tekanan uap ietrLrlr

.1p :: p .'.. x., - fraksi mol zat terlar,.lt

57
8.4.2 Kenaikan Titik Didih ATo dan Penurunan Titik Beku ATr
dan titik beku larutan'
Adanya zat terlarut dalam suatu larutan dapat mempengaruhi titik didih
jenuhnya sama dengan tekanan udara luar- Titik didih air
Suatu zat cair mendidrh jika tekanan uap
jenuh lebih rendah akan
pada tekanan 1 atm adaiah 100"C. Larutan yung m.mpunyai tekanan uap
mendidih pada suhu yang lebih tinggi dari 100"C-
rumus berikut:
Hubungan antara sifat ko'iigatif dengan konsentrasi larutan dinyatakan dengan
AT6 = m' Ku aTs = kgn2lkan titik didih larutan ('C)
Ko = tetapan kenaikan titik didih molal ("C/mol'ktrl)'
aT1 = 6 _ 6, m molalitas larutan (mol zat terlarut dalam 1 kgram pelarui)
=
AT1 = p€ourunan titik beku ("C)
Kr = tetapan penurunan titik beku molal
('Clmol'kg-')'

Contoh soal: Tetttukau titik didih larutan yang mengandung 2A g urea


:
(MM 60gimol) dalam 254 g air
(Kta,,t ='0,52'C).
:
Jcrwab: 250 g air : 0,25 kg. Jumtah mol urea: 20g/60g'mot ' 0,33 mal. Kenqikan
tttik didih larutan
(lT) adtlah sehagai berikut:

or"" =
oltTol .0,52'c = 0,69"c
0,25 kg
Titik didih larutan = 100oC + 0,69oC = 100,60'C
dapat luga digunakan
Tiap-tiap pelarut mempunyai harga K6 dan Kl yang khas. Rumus rumus diatas
uniuk menghrtung massa mol zat terlarut. Untuk penurunan trtik beku
i,,,
lvllVIa
Kl me ' 1000 g / kg
MMs = massa mol zat terlarut (g/mol)
" -
ma'Al1 o-rp. = rllssSS pelarut
mB = massa zat terlarut
Kr = tetapan penurunan titrk beku molal ('Clmol kg-t)
'{enlukail mossa m<tlekul
C,ntoh Soal:Titik beku larulan (t,1 g naftalena dalam 100 g benzern ttdalqh 2,9 C'
naflalenn..likcr tetctpan litik heku molal berueno 1X, 1
--''5,t C mrtl 'kst dart titik heku benzena 5'16'C'
,/cw,oh:

MM" - s,1
:q/-r9-!qj-Sfs-l9qo-€1q = tzl
100 g (5,46' 291)"C
stmat

8.4.3 Tekanan.Psmotik(r)
Osmosis adalah perrstiwa mengalirnya molekul'molekul pelarut
ke dalarn Iarutan secara spontan melalui selaput
semipermea[re1 Dapat juga drkatakan sebagar mengalrrnya
molekul molekul pelarut darr larutan yang lebrh encer ke dalam larutan
larutan yang iebrh pekat metalur seLaput semrpermeabel bcrair
Selaput semipermeabel adalah suatu selaput yang hanya dapat dari Sukrosa
dilalur oleh rnolekul'molekul pelarut' sedangkan molekul
molekul zat terlarut trdak dapat menembusnya Selaput
semipermeabel rnr luga terdapat dalam tubuh hewan dan
tumbul-ran. dttnarra perrstrwa osmosrs terladl secara alamr'
Untuk laruian encer VRru'r HoFr rnerumuskan hubungan
/ang
antara roi-rsenir.asi dan suhu dengan tekanan osmotrk sebagar
beri kut.

Gambar: E{ek Tekanan Osmosis

58
n^_
,r = *Hl 7r =tekananOSmOSiS(atm)
V
p = jumlah mol zat terlarut (mol)
R = konstanta gas (0,082 L-atm.mol-1.K-l)
T = suhu (K)
V = volume larutan (L)

Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung massa mol zat terlarut, jika diketahur tekanan
osmotik larutan, konsentrasi, dan suhu larutan.
Contoh Soal: Salu liter larulan mengandung 45 g zat A. Pada t'uhu 27C landart lersehul memp*nvai
lekanart osmotik 3,12 atm. Tentukan ma.ssa molekul zqt A tersebut.

Jnt,ab: n = nR77l/ ; n = m,MM


mol / Lx 0,082 L. atm. mol-l .K-r x 300 K

3,42 atm= .oj,u .0,082 L.atm.mot-r.K r . 300 K.(t L)-r


MMn

MMo= 341 ,6 g/mol


Jadr massa molekui zat A = 341 ,6 g/mol

Peristiwa osmosis balik adalah tekanan eksternal (luar) yang dapat digunakan untuk menghentrkan
aliran osmosis Contoh dari proses ini adalah pada pembuatan metoda air tawar dari air laut

8.5 Koloid
8.5.1 Pengeriian Koloid
Apabrla suatu zat rnisalnya NaCl drmasukkan ke dalam gelas yang berisi air, setelah diaduk nraka
akan menghasilkan suatu campuran homogen yang dinamakan larutan sejati Sedangkan bila suatu
zat misalnya pasir dimasukkan ke dalam gelas yang berrsi air, setelah diaduk akan menghasilkan
suatu campuran heterogen yang dinamakan suspensi kasar Selanlutnya yika susu bubuk dimaslkkan
ke dalam gelas yang berisr arr, setelah draduk, akan menghasilkan suatu carnpuran yang merata tapi
keruh. Campuran antara susu dan arr tidak dapat disaring dengan kertas saring biasi Campuran
tersebut disebut srstem koloid atau disoersrlgbrd
Ststem kolotd merupakan campuran yang berada antara larutan dan suspensi kasar Pariikel lloloicl
dapat menembus kertas saring brasa tapr trdak dapat menembus rrernbran semipermeabel Uoluran
partrkel koloid antara 10 / dan 10 5 cm

Macam-macam Dispersi Koloid


F;at ]\4edit,m -- Na ma koloid contoh
,terdispersi ; pendisgersi
\,PAS - \'AAS- _

..9-.: . 9-
eas_.._-lcarrii ca,,
itB!.. i busa. buih
]busa,burh busa sabun
)buslylr1
\
s,jls
Lg!: _ , padat
oadat bLrsa padat
I] trusa oadat ] karet busa
i(ryqlbgt,
car
car: gas
i qas 3o',socair
, aerosol carr llqlql qq{,]
kab,,L,.rr..
c.ai( rcarr lremulsrair '+SUSU
--' '

8.5.2 Sifat-sifatKoloid
3erikut ini beDerapa sifat xoiord yarg trdak dimrlikr oleh larutair
i !'ang i-reiirLrbr..r.Eac dengar Dei'stivra otr.i k:
Efek I vuoqLr
Gerak Llar:r,,.,,t.t
:t 'ralg berrlJll:riigarl dengal i,'e|tit \n1a kelrsirtkan.
59
- Elektroforesis
- Koagulasi
- Dialisis
3. Sifat adsorpsi Permukaan
8.5.2.1 Efek TYndall
Diiemukan oleh tlmuwan lnggris, JoHru Tytonll 1820-1893.
Bila seberkas cahaya dilewatkan pada
kabur, walaupun sisiem koloid
suatu sistem koloid, terlihat bahwa iatan yang-dilalui cahaya tersebut
oteh partikel'partikel kecil dari koloid,
kelihatan jernih. Efek ini timbul karena ternalnournya cahiya
efek ini yang disebut Efek TYruonu-
8.5.2.2 Gerak BRowtl
Partikel koloid tidak dapat terlihat dengan
mikroskop biasa, tapi terlihat dengan mikroskop
e{ektron. Partikel kotoid bergerak lurus ke segala
arah, hal ini disebabkan karena adanya tumbukan
antara molekul pendispersi dengan partikel-partikel
koloid. Gerakan ini yang disebut Gerak BRowt't,
karena ditemukan pertama kali oieh Roeenr Bnowru
tahun 1827.
Garnbar: Gerak Brown

8.5.2.3 Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa gerakan partikel-
puttit f,oloiO menu.iu medan listrik' Si{at ini
"t
menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan listrik'
Hal ini dapat dituniukkan pada percobaan di sebelah
rnt.
l.rzS:
Ke dalam tabung bentuk U dimasukkan aquades sol
sarnpai terisi seperempat bagian- Kemudian
dimasukkan koioid As2S3 ke dalam iabu pemisah A'
Selanjutnya kran A dibuka sehingga koloid As2S3
mengaltr sampai ke tabung U dan permukaan air
akari terdorong ke atas- Elektroda dimasukkan ke
dalam tabung U latu Oihubrngkan dengan arus listrik'
Ternyata kolord As2S3 bergerak naik pada elektroda
(+) atau anoda. Berarti partikel kolord As2S3
Lermuatan negatif. Dengan teknik eiektroforesrs ini,
dapat dipakai dalam klinrs untuk pemisahan frakst' \:2
fraksi protein, khususnya albumin dan globulin yang
berguna urrtuk dtagnosa penyakit.

Gamba r: Elektroloresis

8.5.2-4 Koagulasi
hrlangnya faktor penyebab
Koasuiasi adalah peristiwa ixengSumpalnya pariikel kolorcl karena
kestabilan koloid tersebut.
Beberapa penyebab kestabilan kolord antara lain adalah:
u Muatan Iistrik pada permukaan kolord gugus -NH2 dan -COOH yang dapat
Protein nrerupakan poltmer darr asam amrno yang mengandung
+ (yartu asam amrno) berada pada
terdissosiasi menjadt ion'ion. Jrka lurnlah muatan dan - sarna
sehingga dapat terkoagulasr
ldrl,rLS-qclektr[), maka kelarutannya akaTr mrntmal
(9

HzN-- ,,O
HsN-.- P
cH- c' -----> CH-C/\(;)
ra/ 'oH H-o
> Fase terdtspersi mempunyai afinitas yang lebih tinggi daripada medium pendispersi.
Koloid sepertrini, selain mempunyai lapisan rangkap listnk, luga terjadi laprsan (manfet) oleh
molekul.molekul medium pendispersi di sekeliling partrkel koloid.

Dengan menghilangkan faktor-faktor penyebab kestabilan koloid, maka koloid dapat terkoagulasi.
Ada dua cara koagulasi koloid yaitu dengan cara fisika dan cara kimia.
Cara fisika antara lain dengan: pemanasan, pendingrnan, pengadukan dan pengubahan tekanan.
Conloh: Margorin dipanoskan maka air a*qtt terpisah dari minyak.
Cara kimia antara lain: dengan menambah zat kimia
Conloh : *tl As2S3 dimasukkan ke dalatn duo tabutry sentrirtrye, tahung pertama ditumbeh I ntl, larutqn
NaCl 0,2 mol,"l, don tabung kedua ditambqh I mL larutan NaCt t mol,L, kenurlion cliputar heherapa menit
di dalam alat senlnfuge. Terlihat bal*ua endapan lebih banyak pada tabung kedua tkrri tobung pertoma.

8.5.3 Dialisis
Dialisis adalah suatu cara pemisahan ron'ion pengganggu yang terdapat dalam koloid Karena
partikel koloid tidak dapat melewati membran semipermeabel, maka dialisis dapat dilakukan dengan
membran semipermeabel. Untuk mempercepat terjadinya dialisis, maka dapat dilakukan dengan
cara elektrodialisis seperti pada gambar dibawah ini.

kenlorg somlrymeabel

at( yang
mangandunq lon

pongadukj

Kolord drrrasukkan ke dalam kantong semipermeabel yang dapat dilewati ion,ion Kantong
iersebut
drrlasukkan ke dalam a I yang rnengalrr. ron.ion akan keluar melalur kantong sem,per,nlabei dan
lartrt dalam arr Dengan adanya elektroda dalam air akan merripercepat ron.ion keluar.dar kolord

Car-a drairsls dan elektrodralists ni berguna untuk memurnikarr koloid atau berbagar
;enrs prctein dan
terutama rrerupakan suatu prinsip dasar pencucian dar-ah manusia yang gagal grnlal

8.5.4 Kesetimbangan Dor,tuau


Bila dua larutan diprsahkan oleh membran s€mrpern eahel, niaka parla keadaan setrmbang, kedua
laruian:f.ran rnempunyat kornoosrsi kimia dan tekanan oSfiTo:rrs yang sama

hl:+ K- 1\.1 V-
f'.1 a' r,' K' I\t-.
C\ \ C\ \
C] l --> l

61
(permeabel)
proteinat (NaR) dan ruruirnjuin ,"-nganorng
ffifi;;;
BilasatahsatularutanmengandungkomponenyangtakdapatmelaluimembranmisalnyaNa.
v.lg 91!* melalui membran
osmosisnya tidak
p*,|ilagiun ion;.9n dan tekanan
misatnya NaCl, maka prO, 1.uauun i"tirUunf
Kesetimbansan DoNNeN'
akan sama. Keadaan i"i ving dinamakan

i{^+ Na*
t\d
Na' Na"
R-
l( ct-
cl- cl-
-->

mernbran
membran

8.5.5 Kesetimbangan Dalam Darah protein' K*' Na*' cl- dan HC03-'
mengandung haemoqlgb]&
Butir butir darah merah antara lain "HCOr-'
it,embran yang meng€lilingi butir-
plasma darah luga mengandung proiein, r<., Nu;,'cr
dan
pr;i;;, ti,r[i purrn.Ibel terhadap cl dan HCo'' Dengan
butrr darah merah imper*meabeiterhadap
untriu dara'h merah dan plasma darah'
lrti,
demikian teriadi kesetimbangan Donnan

8.6 Soal-Soal
6. Jika tangkai bunga drpetik drmasukkan
de
1. Larutan berair dengan rapatan d = 0'98 akan
dengan cara dalam larutan garam pekat, bunga .layu'
s/cm3 pada suhu 20'C dibuat ke dalam
Jika mentrmun segar dimasukkan mengerut'
"rn.frrrtlr" 11,3 mL CH30H (metanol)' d =
untuk larutan yang sama, mentimun akan
o,ig:" c7.r3, dalam air secukupnyaCH3OH Jelaskan dasar dari geiala ini'
il"ntr-,riirxun 75 mL larutan' Berapa %
dinyatakan sebagar 7 - BeraPa kemolaran dari larutan P
a)/ovlu diklorobenzena yang dibuat dengan
melarutkan
b) /o tniv ,,1; g C6HoCl, dalam 25 mL benzena
c)/rm/m (d(C6H4C1r) = 1'2BB g/mL)?
cuka
2. Dalarn suatu contoh yang berisi asam 8. Suatu larutan drbuat dengan mencampurkan
turfrnOrng 6,10 % massa aslT^. asetat yaitu 2'13
massa CH3CooH vang iioiorrinon'hidrokarbon berikut
iCHTCOoH; Berapakah *of t.r.ptunu (CrHro), 1,79 mol oktana (C*Hte)
iit*oung dalam botol cuka 0,75 L
dan 3, i 1 mol nonana (CsHzo)'
(d=lOIgrn"L)? a) Berapakah fraksi mol maslng'masrng
hidrokarbon tersebut?
3. Asam sulfat komersial mengandung 94lo iip"ii", *ol setiap komponen dalam larutan?
H2SO, dan rapatannya 1,83i g/mL
,BlrlOakah
r<o'nsentras, motar HrSO, dalam larutan ini?
9. Jelaskan Pengertian dari:
dalam a) Pelarut
4. Bei'apa gram 1od, 12 , harus dlla1u|lan b) terlarut
125 mi karbon tetraklorrda (CCl4) (d = 1'595
Iarutan 12 yailg c) larutan
!7mL) untuk menghasilkan d) lar utan lenuh
O,158 rr-,olal?
e) larutan tak lenuh
f) larutan lewat lenuh
5. Laru.tan berair asam hidrofluorida
konrun:rurinya *tO lo m/m HF dan mempunyat 1O. Hrtunglah kemolaran iarutan
yang dibuat
', i . 1o1 gi m L Berapakah kemolalan dan drlarutkan^dalarr a\t
'lrpuiu Zuit Za g" l.irOH yang jadr
kemoiar'ail lar'uran HF?
,"t ,ngg, iolume larutan men 750 mL

62
11. Jika larutan 250 mL 0,1 mol/L NaOH
Jitambahkan 50 mL air, maka hitunglah 15. Apa yang dirnaksud dengan:
ronsentrasi larutan NaOH yang telah a) koagulasi
iiencerkan. b) dialisis
c) efek Tyndall
L2. Pada analisrs sampel darah sebanyak2 mL, d) efek Brown
:erkandung kolesterol sebanyak 1 mg. Berapa
<on sentras in ya iika d nyataka n dalam mg/o?
i L6. Apa yang dimaksud dengan Kesetimbangan
Donnan?
[3. Apa yang dimaksud dengan koloid? Berikan
3 contoh koloid! 17. Jelaskan terjadinyan kesetimbangan
Donnan dalam darah.
L4. Sebutkan sifat'sifat koloid disertai
penjelasan!

63
9 Kesetimbangan Kimia
9.1 PengertianKesetimbangan
Dalam bab stoikiometri kita menulis persamaan reaksi yang seolah.olah selalu berjalan IOO/.,
sampai habis pereaksinya. Akan tetapi senngkali dapat diamaii bahwa hasil reaksi tidak mencapai
100%. Alasanya bukan dalam hal pemurnian, ietapi reaksi tidak sempurna. Hal itu disebabkan oieh
adanya reaksi timbal.bal ik.
Contoh: Reaksi antarq hidrogen dan iod
Hr+lr - 2Hl
Pada kndisi yang seruai dengan pemhentukatt HI, sebagiatt zat ini juga mengalami
Stengrraian menjadi
hidrugen dqn iod,
2Hl - Hz+lz
sehingga reaksi uti dapat dilulis
Hr+1, \ 2Hl
Kaiau reaksi ini dibiarkan bereaksi cukup lama, konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi tidak akan
berubah lagi. Keadaan demikian disebut kesetimbangan.
Contoh:Pengttkuran Kottsentra-ti pada 'f - 115.C
Konsenlrasi (mol/L) H" I HI
tT
Awal 1,00 i,00 0
Perubahan - 0,70 - 0,70 + 1.40 i.
Kesetimbangan 0,30 0,30 1.40
L
Reaksr reaksi bersangkutan tidak berhenti, tetapi berlangsung dengan laju yang sama, sehingga
kesetimbangan rtu adalah kesetimbanqan dinamis.

9.2 Quosien Reaksi dan Tetapan Kesetimbangan


Mrsalkan reaksi umum
aA+bB 5 gG+hH
Perbandingan konsentrasr hasil reaksi dan pereaksi dirumuskan
Iclslulh
[n]'[e]o "
Nrlar Q drsebut q!ras1e! reatssr. Karena konseirtrasi zal-zat berubah selama reaksi berlangsung !,
dan
kesetimbangan belum tercapai, Q akan berubah pula. Kalau pada kondisi tertentu keadaan
setimbang sudah tercapai, a trdak akan berubah iagr. Nrlar Q tetap itu disebut tetapan
h95cllrlaqgen ree&st, disingkat K Kalau K drhrtung dari konsentrasi molar, drsingkat K.
Besarnya tetapan kesetimbangan K iuatu reaksi tergantun[ paoa suhu.
Tetapan kesetimbangan dapat pula drlihat dari talu reaksrnya Apabrla
lalu pembentukan adaiah 11 ,
maka
rr = kr [A]'[B]b (
bagi r.eaksi yang sederhana Sedangkan reaksi peruraianya I
F
r i = k.i [G]e [H]i'
t
Reaksr setrmbang apabila tr -{r sehingga S

k, [A]' [B]' = k , fclc [Hlh


, [- lpl, ,llr G
t( '! lYl'tnl
k.1 lnflsl' t)o

Kalal: reaksi dalam kesetimbangan, maka Q sama denqan K


&

pat
o{+ {H,
9.3 Merarnatkan Arah Reaksi
Apabila:
uj Q. K, konsentrasi hasil reaksi lebih kecil dari bentuk kesetimbangan, dan konsentrasi
pereaksinya lebih besar, Dengan demikian, reaksi masih dapat berlangsung.
b) Q , K , iionsentrasi hasil reaksi lebih besar dibandingkan dengan bentuk kesetimbangannya,
hasil reaksi
dan
konsentrasi pereaksi lebih kecil Dengan demit<ian, reaksi penguraian akan

terladi.
(lontoh reaksi:

Hle) +lz(g) * 2Hl(e),K.=50,2


Dalam percobaan 1 terlihat bahwa Q = 0, padahai K. adalah 50'2
Agar kesetimbangan tercapai
ielumtai Hl harus terbentuk. Reaksi bersih terjadr ke arah kanan, dengan meningkatnya [HI], maka
nilainya sama dengan K..
[Hr] danilrl menurun. Quosien reaksi Q meningkat sampai
burl, peicoouun z teitinat bahwa Q= * (tak terhingga), (K. masrh 50'2) Dengan demikian' reaksi

akan berlangsung ke arah kiri agar supaya kesetimbangan tercapai.


Dalam p.rri6a* 3, walaupun semua reaktan jumlahnya sama, campuran belum dalam keadaan
setimbang (karena Q masih < K).
Dalam pircoOaan q, tiOat teijaUl perubahan konsentrasi, karena semua reaktan sudah ddam
keadaan setimbang.

Per- Konsentrasi awal Quosien reaksi awal Perban- Arah reaksi


cobaan (M.10-3) dingan bersih
[Ht]2
lHzl llzl tHtl
-
l,
=--
[Hr][tz]
Q dan K"

1 1,88 1,88 0 Q.K ke kanan

2 0 0 1,88 Y-_(1,88-10-3)2
n _.-- Q,K ke kiri
0
? I,B8 1,88 1,88
n- (1,88 . 10-3)2 ,1 Q.K ke kanan
(1,88. 10-')'
/1 (zg2.7o-r2 trn)
4 0,41 0,41 v- =------ -
-JvtL Q=K setimbang
(0,41 -10-')'

Hal itu dapat diilustrasikan dalam gambar berikut

Keadaan Pereaksi Kesetim. Hasil


awal murni bansan murni

t_I E txxxxvxa
xxvxxxxt
W
r#r!ffil
ffi ffi
Quosien
reaksi
Q=0 Q. K. Q=K. Q>K. Q=-
Reaksr
berlang" ke krrr
ke kanan
!!Lng_

5.3.1 PerhitunganTetapanKesetimbangan
Dengan mengetahui konsentrasi zat'zat dalam suatu reakst, tetapan kesetimbangan dapat dihitung.
Contoh so*l: Reaksi pttdafase gas

HzG) + lz(g) 2Hi(g)


=
padatekanatr lertentltilafisulnt 19'Cdiperotehdata: lt{l - 8.62'lA'nutl"l': Il]J - 2'63'ilft mol'[' d*tt

{HIl : I,{}2'td moltt,


65
a. Berapalrah K"ttnluk reaksi di atas?
b. Bet opcrkoh K, untuk reoksi
2 Hl(g) 5 Hz(g) + lz(g)
Penyelesaian:
a) {Jnruk reaksi Hz(g) + lz(g) s 2 Hl(e)

,, = tHll2 (1,02 . 10-2m ol / L)2


^' 11ffi X2,63 10-3mol/ L)

Kc :45,9
pada kasus ini tetapan kesetimbangan reaksi tidak memiliki satuan oleh karena jumlah mol pereaksi
(rnr) sama dengan jumlah mol hasil reaksi (rn6)'
b) tJntuk reqlcsi 2 HI{d I Hdd + Ir(g)
3mol / L)
(8,62 10amol / L)(2,63 ' 10-
- tHzltlzl -
6 , =lHtl2
"'' (1,02. 1o-2m ol /L)z

K^,= i
" Lqq =zt8.to-z
Pada umumnya, kalau suatu reaksi ditulis terbalik, maka K.'meniadi 1/K.

9.9.2 Perhitungan Konsentnsi Kesetimbangan


konsentrasi awal dan
Bagi suatu.reaksi tertentu, konsentrasi kesetimbangan dapat dihitung dari
tetapan kesetimbangan K-
Cottt<lh: Reaksi H2 + 12 - 2 HI ; K, pada suhu tertentu
: 21,8; konsentrgsi Selnua zat masing-masing l
mol '1..

dengan menggunakan rumus


Quosien reatrsi pada awat dapat dihitung

o- [Hl]2
' [Hz][z] :maka '

nQ)2 1

1"1 )
hasil reaksi harus
K.= ?1,8, jadi sistem belum setimbang. Supaya nilai Q berubah menjadr 21'B '
ditingkatkan. Berapa banyak reagen lagi harus bereaksi?
Jumlah zatyang masih harus bereaksi disingkat x'
Konsentrasi H2 l2 HI
(moi/L)
Awal l 1 1

Perubahan -X +2x
Kesetimbanean 1-x 1-x l+2x
Persamaan kesetimbangan men1adl

[1 + 2x]2
^=) =---
|
i1-xl[]-x]
Bila srstem dalam keadaam setimbang, maka Q -K"
ll + 2x12

[i-x][i-x]

66
Penyelesaianl persamaan ini menghasilkan
x = 0,55 mol/L
Jadi konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi adaiah:
(1 - 0,55)mol/L = 0,45 mol/L
[Hz] = !zl = (1- x) mol/L =
fHll = (1+ 2x)mol/L = (1 + 1,l)mol/L -- 2,1a mol/L
,^. u,
^ (z'-t ^,2
l)^
a1 Q
=-=LLta
(0,45)'
Jadi, Q = K.
g.3.3 Kesetimbangan dalam Fase Gas
kesetimbangan dapai pula dinyatakan
Kalau suatu reaksr melibatkan zat dalam fase gas, konstanta
sebagai fungsi iekanan (Ko).
Contoh: bagr reaksi 2 SO2 + 02 5 2 SA3 ' KPdttpat
dinlis
2
,, )
P(sor)
'\n - ' P1so,f 'P(o,)

Dari persamaan gas ideal kita dapat:


p.V = n'R-T
Persamaan ini dapat diubah menjadi
p = (n/V).RT
Karena n/v, yaitu lumlah mol zat per volume,
adalah konsentrasi (biasanya ditulis I I ), maka contch
persamaan tadi di atas dapat pula ditulis

,, o1so,12 (so=l nr)2


K' -
p(rqi p(o,)
- = -
[sqlRrF{o'lcr)
(Rr)2
v - [sor]2(nr)2 =o'
Ko -v - K.
-61
1sb;ffiffi 1*rP
Maka,
K''RT = K.
Secara umum daPat ditulis:
aA+bB = gG+hH
,.
no' [q[[n]n(nr)*(nrf 'c
* tl'*
(Rl)u*o
1ffii1p1,(nr)b
Ko = K. .(RT)(c"h)-(a*b)
produk reaksi, yang dapat ditulsiln'
Dan (g+h) - (a+b1 adalah sdlrsrh lumlah mol gas hasil reaksi dan
maka
K" - (. (Rl)v
I 000 1". nilai lu tutltik reaksi kesetinrbangan pada.faso gas
Contoh soal. Irada stthu

Nz(g)+ 3Hz(g) + 2NH:(g)

adalah 2.1[) i;nutl2. Berapakth Koreaksi tersebulT

I + bx + c = 0 Lal u
penyelesatan persamaan kuadrat membutuhkan persamaan dalam bentuk ax2
p.rrururn inr dapat dipecah ciengan menggunakan rumus
1^
b i ibr 4ac

67
Jawab:
Nz(g)+ 3Hz(g) + 2NHg(g)
An - (In hasil reaksi ) - (In pereaksi)
=2-(l+3)=-2
Ko= K"'(RT)o' = K.'(RT)-z
Kp= 2-l1-z L?/molz ' (0,082 L'atm/mol'K'i000
K)-2

'105 atm-2
Ko= 2'lo-z L2/moll'82,1 .-2'atm'2'mol2 = 2'97

9.4 PrinsiP Le Chitelier


CsArurtrn menyatakan bahwa suatu usaha
untuk
Pada pokoknya, prinsip yang dikemukakan Le dalam suatu sistem Pada
mengubah suhu, tekanan atlu konsentrasi pereaksi atau hasrl reaksi kesetimbangan Pada sistem
="rungi;ng
keadaan setimbang terjadinya reaksr yang mengembalikan

rain: sistem pada kesetimbangan,


jika diberi gangguan, akan memberi respons dengan
FJiiX|tura,
meminimalkan efek gangguan itu'
g.4.1 Pengaruh Perubahan Suhu
Tetapan kesetimbangan bergantung pada temperatur'
Perhatikan reaksi:
CO(g) + 3 Hz(g) 5 CH+(g) + HzO(g) ; aH = -206'2
kJ
pada tabel di bawah ini'
Harga K" pada beberapa temperatur dapat dilihat

Temperatur K"
/K
298 4.9.702',
800 i,38.10s
1000 2,54.701
1 200

jika temperatur dinaikkan untuk


Dar-i tabel terlihat bahwa harga tetapan kesetimbangan berkurang
reaksi eksoterm tni.
Pada umumnya, dengan kenaikan temperatur
. bagi reaksi eksoterm (AH negatrf,
K berkurang
produk reaksi berkurang
" bagi reaksi endoterm, (AH posiiif),
K bertambah
produk reaksi bertambah
kesetimbangan nlenyebabkan pergeseran
Aiau, dengan kata larn, peningkatan suhu suatu campuran
p"n"'nan suhu menyebabkan pergeseran ke arah
keadaan kesetimbangan ke arah reat<si enaotei*
reaksi eksoterm.
t'Ltttloh: Proses H.laER untttk reaksi amonict
N2+3H2:;2NH3
linggi'
g2 kJ.mot'. .liko ro*prrran keselimhangan diponaskan dercgan temtrxrotur
uclttlcrlt eksotenn: all -
ltrla.skan apo Yang teriadi !
(aH negat{)' ma\y .deyxln mettqikkan
oleh karena reaksi di tlras adalah reaksi eksoterm
.Jc(t,rtb:
puta, K okin turun' Hat ini dicapai dengan
lanlrcralur produk reaksi aktut berhtrang. D"rrgoo, demikian hri' sehingga
lrrt*ttlycr INH3J dan bertambahnya lNrJ dan aton kYeria ittt, reoksi akan hergeser ke
7i1.
santpai dicap_ai keselinbangan patla suhu lehih
tinggi'
l\tj.l , afutn lerurai clan N2 dan H2 rerbentyi,
I cr jadi reaksi untttk rntemplrkecil qiosien reaksi
sarrytot O - K" pada ruhu lebih titrggt'

68
C)= [NHr]'
Y
[rur].[u.]'
Contoh loin: Pado temperatur lertentu campuran N2Oa berada dalam keadqan *esetinbmgan

Nzoo(g) s 2 NO2(g)

Ke arah mqnakah reaksi bergeser.iika xhr dinaikkon/

Juvqb: Ileaksi ke kanan menyangkul pemulusan ikqtan. Oleh karena itu reaksi ke kanan adalah reulL:;i
endoterm. Jadi tetapan kesetimbangan berlqmbah jika lemperalur dinaikkan whinggo , untuk menc'apai
kesetimbangart baru, reaksi bergeser ke kansn, yaitu N2Oa lenrrai meniadi NOv

9.4.2 Pengaruh Tekanan


Pengaruh tekanan pada reaksi dalam larutan atau dalam keadaan padat sangat kecil, karena cairan
dan padatan sukar dimampatkan, sehingga pengaruh ini dapat drabaikan Berbeda halnya dengan
reaksi yang melibatkan zat dalam fase gas.
Pengaruh perubahan tekanan pada kesetimbangan suatu sistem dengan mengubah volume (dengan
pemampatan atau ekspansi), bergantung pada stoikiometri reaksi.
. Jika tekanan dinaikkan dengan memperkecil volume campuran reaksi, reaksi bergeser ke arah
jumlah mol gas paling sedikit.
. Jika tidak ada perubahan jumlah mol gas dalam reaksi, tidak ada pengaruh perubahan tekanan
pada susunan kesetimbangan.
Contoh reaksi;

N:O(g) = NO(g):2 jika tekanan dinaikksn, reaksi hergeser ke turi.


C)(g H:(d € CHPH(9;
+ lika tekanan dinaikkon, reaksi bergeser ke kuku-
Ur(i u Br2@) ,.2 HBr(g): Kesetimbangan tidak tlipengaruhi oleh perubajan tekanan.
CrH6@) ,. CzHa@) + H:(g); jika tekanan dituntnkan, reaksi bergeser ke kanan.

9.4.3 Penambahan atau Pengurangan Pereaksi dan Produk Reaksi


Berdasarkan asas Lr CuArrlrrn dapat drkatakan bahwa jika konsentrasi dari salah satu pereaksi
dinaikkan, maka akan terjadi reaksi yang mengkonsumsi pereaksi tambahan tersebut. Atau
sebaliknya, kalau salah satu produk drambil dari campuran reaksi (konsentrasinya dikurangi), maka
reaksi akan berlangsung terus untuk membentuk produk tersebut.
Conloh: Pacla pemhakaran kapur,
CaCOr(s) CaO(s) + COz(g)
=
clthembrrskan uticu'a agar menSieltrurkan COl dcu.i sislenr. ]leaksr akatt hergeser ke koncut sehingga ko1nu
tohor (CaO) sehogai protlt* rettksi berlttmbah"
(--ortloh lcri n. Puds kesetim bartgart

Hz(e) +lz(g) 5 2Hl(g)


./ikq Hzrlikurangi (dikeluarkan) dari sistem. makareoksi bergeser ke kiri, yaitu Hl lentrui meniutli Hldon
l).

9.4.4 Pengaruh Kata{isis


Perhatrkan reaksr
2SO2(g) + O, :2S0.(g)
Harga tetapan kesetimbangan yang besar sekali (K, = 1 .7.102(;) menunjukkan bahwa reaksi inr dapat
berlangsung dengan mudah clan senrpurna. Namun dalam prakiek, oksidasi SO2 menladl SO; sangat
lambat, sehrngga SO3 susah terbentuk Oksrdasr SC2 dengan cukup cepat dapat tercapai dengan
menggunakan katalis. Katali: tidak mengubah tetapan kesetimbangan, yaitu tidak mempengaruhi
komposisi campuran pada kesetimbangan Suatu l'.ata is hanya mempercepat tercapernya
keseti mbangan

69
Kegunaan katalis pada reaksi di atas sangat penting untuk mensintesis asam sulfat, H2S0a. Untu.
memperoleh asam sulfat, SO3 dibutuhkan (sesuai dengan reaksi SO3 + HzO - H2SOa). Tetapi reaks
antara belerang (Sn) dan oksigen (O2) menghasilkan S0, saja. Dengan menggunakan katalis V2O.
vanadium oksida, SO3 dapat diperoleh dengan cukup cepat.
S+O, - S0z
Vrot
SOr+0, - SO,

9.5 Soal-Soal Latihan


1. Bagi reaksi a) Hitunglah K. untuk reaksi
Hr(g) + lr(g) s 2Ht(C) 1. CO, + H2 5 C0 +H2O.
konsentrasi kesetimbangan Hz adalah 2. 2SO2@) + 0z(g) s 2 SO3(g)
4,84-10-5 mol/L dan konsentrasi 12 adalah
1,68.10-e mol/1. K. adalah 50,2. Berapakah 3 HrS(g) = Hle) + Yz Slg) .

konsentrasi kesetimbangan Hl? b. Hrtunglah nilai K, untuk reaksi.reaksi paci=


soal di atas
2. Bagi reaksi
Nr+3H2 t;2NH3 7. Untuk reaksi
K. adalah 4,1.108 pada T = 25'C. Hitung CO+H2O 5 COz + H2
konsentrasi NHa jika pada keadaan K. = 1,0 pada T = 1100 K. Sejumlah zat beriku:
kesetimbangan konsentrasi N2 dan H2 adalah dicampur pada suhu tersebut dan dibiarka-
0,01 mol/L! bereaksi: 1,0 mol CO; 1,0 mol H2O; 2,0 mol CC,
dan 2 mol H2. Dibandingan terhadap lumla'
3. Sebanyak masing.masing 1 mot CO(C), awalnya pereaksi, menakah yang Iebih banya,
HzO(g), dan H2(g) dimasukkan ke dalam wadah pada waktu kesetimbangan tercapai?
1,41 L dan drbiarkan setimbang pada suhu 600
K. Berapa massa CO2 yang berada dalam 8. Bagaimanakah pengaruh pad=
campuran setimbang? kesetimbangan reaksi:
CO + HrO 5 CO2 + Hz K,=23,2 CaCO3(p) :; CaO(p) +COz(g)
akibat dari
4. Dimulai dengan masing.masing 1,0 mol a) penambahan CaCO3
CO(g) dan COCIz(C) dalam wadah 1,75 L dan b) mengurangi sebagian COz(e)
suhu 668 K Berapakah mol C12 yang dihasilkan
pada kesetimbangan? 9. Bagaimana pengaruhnya pada keadaa-
CO(g) + Ci2(g) s COCI2(g) K. = 1,2.i0e setimbang reaksi berikut rnr 1ka tekana-
luarnya ditingkatkan?
5. Kesetrmbangan tercapai dalam reaksi dapat a) C(p) + HzO(C) s CO(g) + Hr(g)
balrk b) a HCl(g)+ Oz(g) 2 H2O(g)+2Clz(g)
=
A+B \ 2C
Konsentrasi kesetimbangan adalah [A] 10) jika 0,39 mol SOz ; 0,156 mol 02 dar
= O,+Z
0,657 mol SO, dimasukkan serentak ke dalan
mol/L, [B] = 0,55 mol/L dan [C] = 0,36 wadah 1,90 L pada suhu 1000 K
mol/L Berapakah niiai K. untuk reaksr
tersebut? a) apakah campuran ini setimbang?
b) Jika ttdak, ke arah manakah reaks
6. Drketahur nilai K. untuk reaksi.reaksi berikut berlangsung untuk mencapai kesetimbangan?
adalah: 2 SO2(g) + Oz(g) s 2 SO:(g) K,= 2,8 7A2
CO + H.O 5 CO2 + Hz K,=23,2
SOz(g) + t/z Oz(E) SO3(g) s
K. (pada 900 K) = 56
2H2S(g)
= 2Ar(g) *Srtgl
K. (pada 1405 K) = 2,3 l0 a

70

Anda mungkin juga menyukai