Anda di halaman 1dari 12

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
1. Mat Padil
2. Nani Etma Pitri
3. Tettrinica
4. Wikejuana

Tutor :
Akhmad Badrul Lubis, S.Pd., M.Pd

UPBJJ KERINCI JAMBI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas materi tentang “Perkembangan Pendidikan Sekolah
Dasar”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memper dalam pemahaman mata kuliah
Perspektif Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi
mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus
melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi tugas pembuatan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas
dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun
kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah
ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

22 Oktober 2023
Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................2
BAB II Pembahasan.....................................................................................................3
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar.......................................................3
Kegiatan Belajar 1................................................................................................3
A. Ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD.................................3
B. Berbagai kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD............3
C. Isi dan proses pendidikan SD..........................................................................4
Kegiatan Belajar 2................................................................................................5
A. Ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD.................................5
B. Berbagai kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD dalam
konteks pembangunan pendidikan Nasional...................................................5
C. Mengapa diperlukan standar Nasional pendidikan ?......................................5
D. Bagaimana visi dan missi pendidikan Nasional ?...........................................5
E. Apakah esensi dari SISDIKNAS tersebut ?....................................................6
F. Bagaimana hak dan kewajiban warganegara, orang tua, masyarakat dan
pemerintah.......................................................................................................6
G. Bagaimana kelembagaan sistem pendidikan Nasional...................................7
H. Isi dan proses pendidikan SD..........................................................................7
BAB III Penutup............................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8
Daftar Pustaka...............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan anak pada usia sekolah dasar (enam sampai dua belas tahun)
merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan
saling terjalin dalam berlang sungnya proses perkembangan anak. Baikunsur-unsur bawaan
maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan,
saling memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.
Guru, terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang
perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi
gambaran tentang siapa anak SD dan bagaiamana mereka berkembang, yang mencakup
tentang karakteristik perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek fisik dan motorik,
intelektual emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama. Di sekolah dasar,
anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap
penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya
kelak. Dengan bekal pemahaman konstektual tersebut, guru diharapkan dapat
mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada perkembangan anak SD.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah perkembangan pendidikan sekolah dasar di Era OrdeBaru?


2. Bagaimanakah perkembangan pendidikan sekolah dasar di Era Reformasi?
3. Bagaimanakah Karakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak?
4. Bagaimanakah Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan spiritual
anak?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan sekolah dasar di Era OrdeBaru.


2. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan sekolah dasar di Era Reformasi.
3. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak.

1
4. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan spiritual
anak.
D. MANFAAT PENULISAN
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui dan mengerti
perkembangan peserta didik, sehingga nantinya kita dapat menerapkan ketika menghadapi
peserta didik usia SD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru
Pemerintahan di bawah Presiden Soekarno (1945-1965) yang kemudian secara politik
disebut Era Orde Lama, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto (1967- 1998) atau
lebih dikenal dengan Era Orde Baru. Era Orde Baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ
Habibie (21 Mei 1998) yang dikenal sebagai Era Reformasi.

A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN SD


Ketentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem pendidikn nasional
sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah : Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran No.
104/Bhg O, Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran RI di
bawah Ki Hajar Dewantara. UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan (PKK). UU No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan (PKK), yang merupakan pemberlakuan UU No.4 Tahun 1950 di
seluruh RI. Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan Pendidikan
sesuai dengan Manipol-USDEK. Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang Agama,
Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengganti rumusan Tujuan Pendidikan Nasioal. UU No.
22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi, mewadahi dinamika pemikiran
tentang arah dn tujuan pndidikan nasional dan manajemennya. UU No 2 Tahun 1989, aturan
sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS).

B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU TENTANG


PENDIDIKAN SD
Strategic policy atau kebijakan strategi artinya kebijakan atau keputusan
manajemen/politik yang bersifat mendasar dan menyeluruh dari sebuah organisasi, dalam hal
ini negara yang merupakan organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat untuk
memaksa warganya. Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama.

3
Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-1993/1994) secara
keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap warga negara RI diharapkan
“...memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi
kemampuan membaca, menulis, dan behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang
diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD


Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat
pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Dengan keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan
Dasar yang mencakup 10 mapel (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
Kerajinan Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa Inggris, dan Muatan Lokal). Sistem
Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 dikenal sebagai Sistem Pendidikan
yang sangat Sentralistik. Untuk mewujudkan program wajib belajar, ditetapkan tiga kriteria
daerah penyebaran, yaitu: Daerah terpencil secara geografis karena letaknya berjauhan dengan
daerah lain dan komunikasi yang sulit. Daerah dengan penduduk yang padat. Daerah normal.
Untuk daerah terpencil perluasan program wajar dikdas dilakukan melalui pengembangan SD
Kecil, yakni SD yang terdiri atas dua atau tiga guru untuk melayani murid pada 6 kelas
dengan diterapkan pembelajaran kelas rangkap melalui program satuan bakti guru daerah
terpencil seperti di Kepulauan Riau.
SD Tradisional (Konvensional) merupakan SD biasa yang memiliki tempat belajar
atau gedung yang dibangun dengan biaya pemerintah melalui program Inpres. Madrasah
Ibtidaiyah (MI) merupakan lembaga pendidikan formal setingkat SD yang dalam proses
pendidikannya mengajarkan bidang studi agama Islam dengan beban belajar lebih banyak dari
SD biasa. Program Kejar (Paket A) merupakan program pendidikan luar sekolah yang
bermakna bekerja sambil belajar (Kejar). Sekolah Luar Biasa (SLB) merupaka lembaga
pendidikan yang diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah Terpadu merupakan
lembaga pendidikan yang bersifat inklusif, yakni pendidikan yang menggabungkan anak yang
normal dan mengalami ketunaan untuk belajar secara bersama dan gurunya terdiri atas guru
biasa dan guru pembimbing khusus untuk anak yang memiliki ketunaan tersebut.

4
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENDIDIKAN SD


Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional pada Era
Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen yang terjabar atas:
UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional sampai dengan
tahun 2003 UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional
dari tahun 2003 sampai dengan saat ini PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagai salah satu ketentuan perundang-undangan turunannya.
Perlu dikemukakan bahwa proses pendidikan nasional termasuk pendidikan SD tetap
dikelola secara nasional dalam bingkai politik NKRI, namun dalam paradigma yang berbeda
yakni semula menerapkan paradigma sentralisasi pendidikan yang ditandai dengan peran
Pemerintah Pusat yang sangat besar, sekarang menjadi Paradigma desentralisasi pendidikan
yang menekankan pada otonomi daerah, melalui peran pemerintah daerah.

B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS TERKAIT DAN/ATAU TENTANG


PENDIDIKAN SD DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi adalah lanjutan
Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita VI (1994/1995- 1998/1999)
yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga Repelita V era Orde Baru. hal ini diarahkan
pada perwujudan komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan
tujuan akhir pendidikan.

C. MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang pengembangan dan
pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan sehingga diperlukan
Standar Nasional Pendidikan yang mencakup, SKL, Standar isi, Standar proses Standar
penilaian, Standar pendidik dan tenaga kependidikan, Standar pendanaan, Standar
pengelolaan dan pengawasan, Standar sarana prasarana.

D. BAGAIMANA VISI DAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL


Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang

5
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn
yang selalu berubah” Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
prinsip otonomi dalam konteks NKRI

E. APAKAH ESENSI DARI SISDIKNAS TERSEBUT


Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “ Usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”

F. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA,


MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem pendidikan yang dijamin
secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003
sebagai berikut. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Namun demikian mereka juga
dituntut untuk melaksanakan kewajiban “Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan dan ikut menanggung biaya
penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

6
G. BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL?
Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan yang bersifat
nasional-sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur ( pendidikan formal, nonformal, dan
informal), jenjang (pendidikan dasar, menengah, dan tinggi), dan jenis pendidikan ( umum,
kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

H. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN SD


Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya
serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Selain tujuan dan cakupan kelompok
mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, dikemukakan beberapa
prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut dikemukankan sebagai
berikut.: Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi, dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan
berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Karakteristik perkembangan anak usia SD dapat dilihat dari berbagai aspek perkembangan,
meliputi fisik, motorik, emosi dan sosial
b. Peserta didik diartikan sebagai anggota msyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
melalui proses pendidikan pada jalur jejang dan jenis pendidikan tertentu.
c. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu factor penentu kelancaran proses
belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karen aitu,
perkembangan motoric sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
d. Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai factor utama, antara lain
kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Kemampuan
mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam
proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan emosinya sangatlah
berpengaruh pada anak.

B. SARAN

Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak didik
kita, agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah. Hendaknya kita bisa
menjadi panutan yang baik untuk anak-anak didik kita, karena segala tingkah laku kita akan mudah
sekali ditiru oleh peserta didik kita.
Dengan materi yang kami sajikan dalam makalah ini, kami beharap saudara- saudara
dapat menjadikan referensi untuk bekal kelak saudara dalam mengetahui dan mahami
perkembangan peserta didik. Sehingga nanti pada saat anda mengajar anda dapat melakukan
proses pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wardani, IG.A.K, dkk. 2014. Perspektif Pendidikan di SD. Tangerang: Universitas Terbuka
Nasution, S. (1992). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar-Mengajar. Bumi Aksara.
Winarno Surachmad. (1980). Metodologi Pengajaran Nasional. Jemmars.
Dimayati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Dirjen Dikti Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai