Disusun Oleh:
1. ARINI NOPI SUSANTI
NIM: 858031886
2. ARDI TIAWARMAN
NIM: 858031926
3. DWI PRIYANA
NIM: 858091933
4. YAYAN HIDAYAT
NIM : 858032129
5. ZULKARNAIN
NIM : 858031919
Assalamualaikum Wr.Wb
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi tentang
“ Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar dan Karakteristik Perkembangan
Siswa Sekolah Dasar”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata
kuliah Perspektif Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi
perkuliahan demi mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan
kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk
memenuhi tugas pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulis tidak
dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati
menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan
makalah ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
19 Oktober 2020
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan.............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan...................................................................................2
BAB II Pembahasan...........................................................................................3
Modul 3 Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar..............................3
Kegiatan Belajar 1......................................................................................3
A. Ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD..........................3
B. Berbagai kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD.....3
C. Isi dan proses pendidikan SD..................................................................4
Kegiatan Belajar 2......................................................................................5
A. Ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD..........................5
B. Berbagai kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD
dalam konteks pembangunan pendidikan Nasional.................................5
C. Mengapa diperlukan standar Nasional pendidikan ?...............................6
D. Bagaimana visi dan missi pendidikan Nasional ?....................................7
E. Apakah esensi dari SISDIKNAS tersebut ?.............................................7
F. Bagaimana hak dan kewajiban warganegara, orang tua, masyarakat dan
pemerintah...............................................................................................7
G. Bagaimana kelembagaan sistem pendidikan Nasional............................8
H. Isi dan proses pendidikan SD..................................................................8
Modul 4 Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar................9
Kegiatan Belajar 1......................................................................................9
A. Karakteristik perkembangan fisik............................................................9
B. Karakteristik perkembangan motorik......................................................9
ii
C. Karakteristik perkembangan emosi.......................................................10
D. Karakteristik perkembangan sosial........................................................11
Kegiatan Belajar 2....................................................................................12
A. Perkembangan fisik intelektual............................................................12
B. Karakteristik perkembangan bahasa anak............................................13
C. Perkembangan moral............................................................................14
D. Perkembangan agama...........................................................................15
BAB III Penutup................................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................17
B. Saran......................................................................................................17
Daftar Pustaka...................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan anak pada usia sekolah dasar (enam sampai dua belas tahun)
merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan
saling terjalin dalam berlang sungnya proses perkembangan anak. Baikunsur-unsur bawaan
maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi denganling kungan,
saling memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.
Guru, terutama guru SD diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang
perkembangan dan cara belajar anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi
gambaran tentang siapa anak SD dan bagaiamana mereka berkembang, yang mencakup
tentang karakteristik perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek fisik dan motorik,
intelektual emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama. Di sekolah dasar,
anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap
penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya
kelak. Dengan bekal pemahaman konstektual tersebut, guru diharapkan dapat
mengaplikasikan pemahaman tersebut dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang
berorientasi pada perkembangan anak SD.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
4. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan
spiritual anak.
D. MANFAAT PENULISAN
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui dan mengerti
perkembangan peserta didik, sehingga nantinya kita dapat menerapkan ketika menghadapi
peserta didik usia SD.
2
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru
Pemerintahan di bawah Presiden Soekarno (1945-1965) yang kemudian secara
politik disebut Era Orde Lama, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto (1967-
1998) atau lebih dikenal dengan Era Orde Baru. Era Orde Baru berakhir pada masa
kepemimpinan BJ Habibie (21 Mei 1998) yang dikenal sebagai Era Reformasi.
3
untuk memaksa warganya. Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh
sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama.
Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-1993/1994) secara
keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap warga negara RI diharapkan
“...memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi
kemampuan membaca, menulis, dan behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang
diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4
pendidikannya mengajarkan bidang studi agama Islam dengan beban belajar lebih banyak
dari SD biasa. SD Pamong merupakan program pendidikan SD kolaborasi dengan
masyarakat. Program Kejar (Paket A) merupakan program pendidikan luar sekolah yang
bermakna bekerja sambil belajar (Kejar). Sekolah Luar Biasa (SLB) merupaka lembaga
pendidikan yang diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah Terpadu
merupakan lembaga pendidikan yang bersifat inklusif, yakni pendidikan yang
menggabungkan anak yang normal dan mengalami ketunaan untuk belajar secara bersama
dan gurunya terdiri atas guru biasa dan guru pembimbing khusus untuk anak yang
memiliki ketunaan tersebut.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi
5
1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga Repelita V era Orde Baru. hal ini
diarahkan pada perwujudan komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai
landasan dan tujuan akhir pendidikan. Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah
sebagai berikut.:
Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti dan
lingkungan hidup
Penyediaan pendidik yang profesional
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
Mengembangkan TIK
Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
Menyempurnakan manajemen pendidikan
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
Menata sistem pembiayaan pendidikan
Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan Wajar
Dikdas 9 tahun.
6
Standar pengelolaan dan pengawasan
Standar sarana prasarana.
7
20/2003 sebagai berikut. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu.Warga negara yang mempunyai kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Warga
negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang tepencil berhak
memperoleh pendidikan layanan khusus. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa berhak untuk memperoleh pendidikan khusus. Setiap warga negara
berhak mendapat kesempatan kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban “Menjaga norma-
norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan
dan ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku”.
8
MODUL 4
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
Kegiatan Belajar 1 : Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik, Emosi, dan Sosial anak.
9
menulis, atau memegang sendok disebut sebagai keterampilan motorik halus. Sedangkan
keterampilan anak berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari serta menjaga
keseimbangan badannya disebut sebagai keterampilan motorik kasar.
Semakin bertambah usia anak, maka semakin sempurna gerakan motoriknya, seperti
gerakan-gerakan berikut.
1. Cara memegang
Anak-anak yang masih kecil, cara memegang sesuatu masih asal-asalan saja, setelah
lebih dewasa, cara memegang sesuatu sudah sempurna dan siap untuk melakukan segala
aktivitas tanganya dengan baik.
2. Cara berjalan
Anak kecil yang berjalan, seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak. Namun, pada
anak yang lebih dewasa, mereka hanya mempergunakan otot yang perlu saja, karena
mereka sudah dapat mengoordinasi anggota badanya.
3. Cara memegang
Anak kecil yang menendang bola, kedua belah tangannya mengayun ke depan dengan
berlebihan, seakan seluruh anggota badannya ikut bergerak. Namun, pada anak yang
lebih dewasaakan menendang bola dengan menggunakan kakinnya dengan
menempatkan pada objek sasaran dengan tepat.
10
D. Karakteristik Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berarti suatu gambaran tentang perilaku anak dalam kehidupan
sosialnya. Pada usia Sekolah Dasar perkembangan sosial anak dapat disebut sebagai usia
berkelompok. Pada usia ini ditandai dengan adanya minat anak terhadap aktivitas bersama
teman-teman. Mereka merasa puas dengan perilaku hidup berkelompok dan bahagia
apabila dapat diterima menjadi anggota dalam suatu kelompok tersebut.
Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik, perlu belajar mengenal, menafsirkan dan
melakukan reaksi secara tepat terhadap situasi sosial yang mereka hadapi. Motivasi
berteman pada anak Sekolah Dasar dapat dibedakan dalam tiap tahap, yaitu: tahap
pemenuhan kebutuhan, tahap balas jasa, dan tahap teman akrab.
1. Tahap Pemenuhan Kebutuhan
Pada tahap ini anak menghargai teman sebagai individu bukan karena status sosial
ekonomi atau yang lainnya, tetapi mereka lebih tertarik kepada anak lain yang mau
bermain bersama, sehingga terjalin persahabatan. Sebab, anak mengaggap bahwa
berteman dan bersahabat merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Tahap Balas Jasa
Pada tahap ini, anak mendapatkan teman karena adanya suatu kepentingan rasa
keadilan.
3. Teman Akrab
Pada tahap ini, anak-anak menjalin persahabatan yang betul-betul akrab. Mereka saling
berbagi perasaan, masalah maupun konflik, bercanda, tertawa, bercerita, dan kadang-
kadang juga terjadi pertengkaran kecil yang kemudian bercanda lagi, sehingga akan
terbentuk ikatan emosional yang mendalam.
Perkembangan sosial anak usia SD merupakan suatu tahapan yang dapat menentukan
kkualitas sosial mereka setelah dewasa. Guru memegang peran untuk membangun
kehidupan sosial siswanya. Untuk mengetahui hubungan antar siswa dalam satu kelas, guru
dapat mempergunakan teknik sosiometri. Dalam hal ini, guru dapat mempergunakan teknik
sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial mereka. Sosiometri adalah suatu teknik
untuk menggambarkan struktur hubungan yang ada dalam bentuk sosiogram. Adapun
kegunaan sosiometri bagi guru atau konselor adalah dengan sosiometri tersebut dapat
11
diidentifikasi siswa mana yang memerlukan bantuan dalam menyesuaikan dirinya
teerhadap kelompok.
12
B. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Manusia mempunyai kemampuan berbahasa lebih tinggi derajatnya daripada
binatang. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran, juga mempunyai ragam bahasa.
Nilai-nilai moral harus diberikan sedini mungkin, agar tertanam dalam diri anak
tentang hal-hal yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana
bersikap, bertutur kata yang baik terhadap oranng lain.
1. Perkembangan Bahasa
Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa. Bahasa yang
digunakan dapat dalam bentuk percakapan, tulis, isyarat tangan, gerak tubuh, ekspresi
wajah, ungkapan musik, dan sebagainya.
Tiap individu dituntut memiliki kemampuan untuk menyatakan/mengekspresikan
pikirannya dan menanngkap pemikiran orang lain melalui bahasa, sehingga komunikasi
dapat berlangsung secara efektif.
Semakin matang organ-organ yang berkaitan dengan proses berbicara, anak akan
semakin jelas mengutarakan kemauan, pikiran maupun perasaannya melalui ucapan atau
bahasanya. Hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh lingkungan, orang tua atau orang
yang selalu dekat dengan anak yangn mampu memberikan rangsangan dengan cara
mengajak berbicara. Dengan sering mengajak berbicara, maka anak akan cepat
berbicara dan mengenal bahasa. Keluarga sebagai salah satu model yang dapat dicontoh
anak dalam belajar bicara, dapat mempengaruhi kelancaran anak dalam berbahasa.
2. Fungsi Bahasa
a. Untuk mengekspresikan perasaan
b. Untuk memengaruhi orang lain
c. Untuk menyampaikan informasi
3. Tahap-tahap Berbicara
a . Menangis
Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dan juga melakukan hubungan
sosial dengan sekelilingnya. Melalui irama, intensitas maupun gerakan badan yanng
mengiringinnya tersebut akan diketahui arti tagisan bayi.
13
b. Berceloteh Mengobrol merupakan bentuk berbicara yang mempunyai makna sosial,
bertujuan agar pembicaraannya didengar dan dimengerti oleh orang lain.
Inti dari berkomunikasi adalah mengerti apa yang dikatakan orang lain.
C. Perkembangan Moral
Dalam pergaulan sehari-hari kita sering mendengar kata moral yang dihubungkan
dengan tingkah laku orang. Tingkah laku yang bermoral adalah tingkah laku yang sesuai
dengan nilai-nilai tata cara/adat yang terdapat dalam kelompok atau masyarakat.
Nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari lahir, melainkan sesuatu yang
diperoleh dari luar. Pada mulanya anak mempelajari nilai-nilai moral yang beerlaku di
14
rumah, kemudian di sekolah, dan selanjutnya setelah mereka bergaul dan menyesuaikan
dengan dengan norma kelompoknya.
1. Perkembangan Moral Menurut Pakar
a Menurut Piaget
Anak usia 5 tahun mempunyai konsep bahwa benar salah masih dipahami dengan
kaku. Tetapi pada anak usia 11 tahun, proses berpikirnya sudah mulai berkembang,
banyak bergaul dengan teman sebayanya dan adanya pengaruh dari lingkungan,
kadang-kadang mengangggap bahwa berbohong tidak selalu buruk.
b Menurut Kohlberg
Kohlberg menamakan moralitas anak baik untuk tinngkat pertama pekembangan
moral anak-anak. Pada tahap ini anak mengikuti semua peratutan yang telah
diberikan, dengan tujuan untuk mengambil hati orang lain dan berharap dapat
diterima dalam kelompok. Sedangkan pada tingkat kedua tingkat perkembangan
anak, ia sebut dengan morallitas konvensional atau moralitas dari aturan-aturan.
Pada tahap ini anak menyesuaikan diri pada aturan-aturan yang ada dalam
kelompok dan disepakati bersama oleh kelompok tersebut.
2. Fakto-faktor yang mempengaruhi moral
a Lingkungan Rumah
b Lingkungan Sekolah
c Teman Sebaya dan Aktivitasnya
d Intelegensi dan Jenis Kelamin
D. Perkembangan Agama
Agama menjadi pengarah dan penentu dalam siap dan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam ajaran agama terkandung nilai-nilai moral dan etika yang harus dipakai
sebagai pedoman hidup yang universal dan abadi sifatnya. Selain itu, agama mengajarkan
untuk bertingkah laku dan berakhlak yang baik, seperti kejujuran maupun keadilan.
Pendidikan agama di sekolah meliputi dua aspek, yaituaspek pembentukan
kepribadian (ditujukan kepada jiwa) dan pengajaran agama (ditujukan kepada pikiran).
Belajar agama dengan mencontoh, melalui pendengaran, penglihatan dan berbagai panca
indera lainnya. Selanjutnya dengan semakin bertambahnya usia, anak mampu berpikir
15
secara abstrak, sehingga dapat mencerna pendengaran dan penglihatan yang diterimanya
dan menjalankan agama dengan penuh kesadaran.
Metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran agama, antara lain.
1. Metode Bercerita
2. Metode Bermain
3. Metode Karyawisata
4. Metode Demonstrasi
5. Metode Pemberian Tugas
6. Metode Diskusi dan Tanya Jawab
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Karakteristik perkembangan anak usia SD dapat dilihat dari berbagai aspek
perkembangan, meliputi fisik, motorik, emosi dan sosial
b. Peserta didik diartikan sebagai anggota msyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jejang dan jenis pendidikan tertentu.
c. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu factor penentu kelancaran
proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karen
aitu, perkembangan motoric sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
d. Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai factor utama, antara
lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua.
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan
emosinya sangatlah berpengaruh pada anak.
e. Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 - 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu
membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai
anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh
karena itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan
organ pada anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya.
f. Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok
teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Moral
pertamakali diperkenalkan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan
masyarakat. Moral itu dikenalkan kepada anak agar anak bisa membedakan mana
yang benar, mana yang salah dan bisa menentukan sikap anak sehubungan dengan
perkembangan sosial nilai dan sikap.
g. Agama diperkenalkan kepada anak agar, anak dalam bertidak dapat sesuai dengan
ajaran agama.
B. SARAN
C. Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak
didik kita, agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah. Hendaknya kita
17
bisa menjadi panutan yang baik untuk anak-anak didik kita, karena segala tingkah laku kita
akan mudah sekali ditiru oleh peserta didik kita.
D. Dengan materi yang kami sajikan dalam makalah ini, kami beharap saudara-
saudara dapat menjadikan referensi untuk bekal kelak saudara dalam mengetahui dan
mahami perkembangan peserta didik. Sehingga nanti pada saat anda mengajar anda dapat
melakukan proses pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
19