Analisis Volumetri
KELOMPOK III
Analisis Volumetri
Volumetri (Titimetri) adalah metode analisis kimia yang dilakukan untuk menentukan
banyaknya volume larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan tepat yang bereaksi
secara kuantitatif dengan larutan yang dianalisis.
Reaksi harus sederhana, stoikiometri (perbandingan yang setara), dan tidak ada reaksi
samping.
Reaksi harus berlangsung cepat, jika perlu dilakukan pemanasan atau ditambah
katalisator.
Pada saat terjadi titik ekivalen, terjadi perubahan yang jelas, baik secara fisik (perubahan
gas, warna, endapan) maupun kimia (perubahan PH).
Indikator yang digunakan harus harus dapat memberikan ketentuan yang jelas pada akhir
reaksi.
Jika tidak ada indikator yang mampu menunjukkan tercapainya titik ekivalen, maka
proses ini harus dapat dikerjakan secara elektrokimia.
Contoh analisis volumetri pada praktikum
ALAT
BAHAN
Beker gelas
Gelas ukur
Corong
PROSEDUR KERJA
DATA PENGAMATAN
(ml) ( ml )
Titrasi I 10 5,55
Titrasi II 10 5,30
(ml) (ml)
Titrasi I 10 5,20
Titrasi II 10 5,10
KESIMPULAN
i. Pengukuran
Dalam pengukuran ada yang namaya “alat ukur” dan apa yang “diukur”. Alat
ukurnya berupa instrument (tes ataupun nontes). Instrument tes digunakan untuk
mengukur kemampuan kognitif & psikomotorik, sedangkan instrument nontes digunakan
untuk mengukur kemampuan afektif
Karekteristik dari pengukuran (Saifuddin Azwar, 2010: 4-6), yaitu:
1. Perbandingan antara atribut yang di ukur dengan alat ukurnya, maksudnya apa yang di
ukur adalah atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri;
2. Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif, artinya hasil pengukuran berwujud angka;
3. Hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya hanya sebatas memberikan angka yang tidak
diinterpretasikan lebih jauh.
ii. Penilaian
iii. Evaluasi
1) Kesalahan operasional
Kesalahan yang disebabkan karena manusia yang mengalisis itu sendiri dan tidak
ada hubungannya dengan metode atau prosedur percobaan.
Contoh:
Contoh:
3) Kesalahan Metode
Contoh:
Contoh 1:
Hilangnya bobot kurs pada waktu pemijaran tidak akan mempengaruhi kuantitas
konstituen zat yang diletakkan dalam kurs tersebut nantinya.
Contoh 2:
Adanya zat pengotor pada larutan standar menyebabkan terjadinya kenaikan
kuantitas konstituen secara linier maupun tidak, sehingga bisa berakibat adanya
kesalahan nilai normalitas (N) suatu larutan standar.
Kesalahan yang terjadi walaupun si analis sudah bekerja dengan metode yang baik dan
benar secara hati-hati. Misalnya, masih terjadi sedikit perbedaaan dalam pengukuran berulang.
Hal ini ditimbulkan oleh sebab-sebab yang tidak dapat dikendalikan oleh si analis dan umumnya
sulit untuk dipahami.
C. Keteledoran Pengamat
Keterbatasan pengamat dalam membaca hasil pengukuran
Δx = ½ × skala terkecil
Keterangan:
s = simpangan baku.
3.1 KESIMPULAN
Volumetri atau titrasi adalah analisa secara kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran
volume dalam pelaksanaan analisanya.Namun dalam Analisa volumetri biasa disebut juga
sebagai analisis titirimetri atau titrasi ,direaksikan dan kadarnya dihitung dari volume larutan
pereaksi (titran) atau volume suatu hasil reaksi titrat.
3.2 SARAN
Makalah ini di buat dengan setulus hati dan semoga bermanfaat serta bisa menambah
wawasan kita tentang analisis volumetri . kami mohon maaf atas kekeliruan kata atau bahasa
yang kurang jelas dalam pembuatan makalah karena kami hanya manusia yang tak luput dari
kesalahan kata atau perbuatan dan sesungguh nya kebenaran hanya dari ALLAH SWT.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.datakampus.com/2016/11/perbedaan-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi/
https://www.kimiafi.com/2017/04/analisa-volumetri.html
https://adingpintar.wordpress.com/2014/05/01/statistik-deskriptif-dan-analitik/
http://anitanurdianingrum.blogspot.com/2011/01/laporan-perihal-ketidakpastian.html
http://www.academia.edu/6939431/IDENTIFIKASI_KESALAHAN_MAHASISWA_DALAM_
MELAKSANAKAN_PRAKTIKUM_PADA_MATAKULIAH_KONSEP_IPA_2_DI_PRODI_
PGSD_FIP_IKIP_PGRI_MADIUN
http://www.academia.edu/29537678/MAKALAH_KIMIA_ANALITIK_ANALISA_VOLUMET
RI
SESI PERTANYAAN
1. Maulida aini
2. Mola aklima