Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

PERCOBAAN V

ASIDIMETRI DAN ALKALIMETRI

OLEH :

NAMA : RAHILYA SALSADILLA

STAMBUK : F1C1 18 004

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : SITI AISYAH HASYIM

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penentuan kadar zat biasanya digunakan metode titrasi, dimana metode

titrasi bermacam-macam. Titrasi dapat diartikan sebagai perubahan secara

berangsur-angsur suatu larutan yang diketahui konsentrasinya dengan tepat pada

larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui sampai reaksi kimia di antara

keduanya selesai. Sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut

sebagai titrasi asidimetri atau alkalimetri, dan titrasi yang melibatkan redoks disebut

titrasi redoksmetri, dan masih banyak titrasi-titrasi lainnya seperti pengendapan dan

lain-lain.

Titrasi asidimetri dan alkalimetri banyak digunakan untuk menentukan

konsentrasi asam atau basa yang didasarkan pada reaksi netraliasi asam dan basa

dengan menggunakan indikator PP atau fenoftalin. Titik akhir titrasi ditandai

dengan timbulnya perubahan warna indikator yang ditambahkan. Indikator yang

dipilih adalah indikator yang cepat berubah pada invers ph sekitar titik ekivalen.

Titik ekivalen adalah titik ketika larutan asam dan basa dalam jumlah yang

sama telah bercampur, atau ketika jumlah mol titran dan jumlah mol titrat adalah

sama. Titran adalah larutan standar atau baku yang sudah diketahui konsentrasinya

dan ditempatkan dalam buret. Sedangkan titrat adalah larutan yang akan ditentukan

atau dihitung konsentrasinya dan ditempatkan dalam erlenmeyer. Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka dilakukan percobaan titrasi asidimetri dan alkalimetri

untuk menentukan kadar karbonat dalam campuran.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana menentukan kadar

karbonat dalam campuran ?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah mempelajari proses

menentukan kadar karbonat dalam campuran.

D. Manfaat Percobaan

Manfaat yang diperoleh pada percobaan ini adalah dapat menentukan kadar

karbonat dalam campuran.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Titrasi adalah teknik analisis yang banyak digunakan yang telah digunakan

dalam berbagai aplikasi. Menurut Persatuan Internasional Kimia Murni dan

Terapan (IUPAC), titrasi adalah proses menentukan jumlah suatu zat yang diminati

(titrat) dengan menambahkan kenaikan terukur zat lain, yang bereaksi (sebagai

larutan standar yang diketahui sebagai titran) dengan ketentuan untuk beberapa cara

mengenali titik akhir di mana pada dasarnya semua substansi kepentingan telah

bereaksi. Untuk mencapai analisis kimia, banyak teknik telah diintegrasikan ke

dalam titrimetri yang berfokus pada otomatisasi, miniaturisasi prosedur dan

instrumentasi (Paengnakorn dkk, 2018).

Asidi dan alkalimetri melibatkan titrasi basa yang terbentuk karena

hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah (basa bebas) dengan suatu asam
standar, dan titrasi asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa

lemah (asam bebas) dengan suatu basa standar (alkalimetri). Persenyawaan ion

hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air merupakan akibat reaksi-reaksi

tersebut. Titrasi Asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar

asam untuk menentukan basa. Asam-asam yang biasanya dipergunakan adalah HCl,

asam cuka, asam oksalat, asam borat. Sedangkan alkalimetri merupakan kebalikan

dari asidimetri yaitu titrasi yang menggunakan larutan standar basa untuk

menentukan asam (Simanjuntak, 2018).

Titrasi Asidimetri adalah metode untuk mengukur kandungan dasar suatu

zat dengan menggunakan larutan asam sebagai standar. Titrasi adalah proses

mengukur volume titran yang dibutuhkan untuk mencapai titik setara dengan titrat.

Titik ekivalen yang sulit diamati, karena itu hanya titik akhir teoretis (Septianingsih

dkk, 2018).

Dalam titrasi dikenal titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi

yaitu titik dimana saat titrasi terjadi perubahan warna yang kontan. Titik ekivalen

terjadi pada saat terjadinya perubahan warna indikator, memakai pH meter. Titrasi

merupakan jalan yang paling sederhana untuk standarisasi (Handayani dan Anita,

2015).

Indikator asam-basa adalah bahan yang dipraktikkan untuk titrasi yang

tepat. Indikator ini memberikan indikasi apakah suatu senyawa bersifat asam atau

basa dengan memberikan warna yang berbeda untuk kisaran pH tertentu. Dalam

titrasi asam-basa, indikator yang digunakan adalah dari senyawa sintetis.


Penggunaan indikator sintetik seperti metyl orange (Mo), fenolftalein dan lakmus

(Nuryanti dkk, 2019).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Asidimetri dan Alkalimetri dilakukan pada hari Selasa, 17

September 2019 pukul 13.00-15.30 WITA bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan asidimetri dan alkalimetri yaitu

statif, klem, buret 50 mL, pipet tetes, erlenmeyer 250 mL, gelas ukur 100 mL, gelas

kimia 100 mL, batang pengaduk, pipet ukur, dan labu takar 100 mL.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan asidimetri dan alkalimetri

yaitu natrium karbonat (Na2CO3), asam klorida (HCl 0,1 N), indikator fenolftalin,

etanol (C2H6O), dan akuades.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan
Volume
Perlakuan Hasil Pengamatan
terpakai

20 mL larutan Na2CO3 0,1 Larutan bening, ditetesi indikator


N + 50 mL HCl + 2 tetes berubah menjadi merah jambu dan 1,25 mL
indikator PP. setelah dititrasi kembali bening.

2. Analisis Data

Reaksi lengkap : Na2CO3 + HCl  NaHCO3 + NaCl

B. Pembahasan

Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi netralisasi.

Dalam reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa.

Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida

sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Menurut Persatuan

Internasional Kimia Murni dan Terapan (IUPAC), titrasi adalah proses menentukan

jumlah suatu zat yang diminati (titrat) dengan menambahkan kenaikan terukur zat

lain, yang bereaksi (sebagai larutan standar yang diketahui sebagai titran) dengan

ketentuan untuk beberapa cara mengenali titik akhir di mana pada dasarnya semua

substansi kepentingan telah bereaksi.

Dalam titrasi juga dikenal titrasi asidimetri maupun titrasi alkalimetri.

Titrasi yang dilakukan pada percobaan kali ini yaitu titrasi asidimetri. Titrasi

asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar asam untuk

menentukan basa. Asam-asam yang biasanya dipergunakan adalah HCl, asam cuka,

asam oksalat maupun asam borat.


Perlakuan pada percobaan ini dilakukan dengan penentuan kadar karbonat

dalam suatu campuran dengan menggunakan metode titrasi asidimetri, maka

dilakukan titrasi pada natrium karbonat yang akan ditentukan kadarnya, dengan

menggunakan larutan HCI 0,I N. Sebelum dititrasi ditambahkan indikator PP

sebanyak 3 tetes ke dalam larutan natrium karbonat hingga larutan berubah warna.

Fungsi penambahan indikator ini yaitu untuk memberikan indikasi apakah suatu

senyawa bersifat asam atau basa dengan menghasilkan warna yang berbeda untuk

kisaran pH tertentu, kemudian dititrasi. Larutan berubah warna menjadi bening

yang menandakan bahwa telah mencapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi yaitu

titik ketika indikatornya telah mengubah warna larutan pada saat titrasi. Larutan

HCI yang habis terpakai yaitu 1.25 mL hingga larutan berwarna bening kembali.

Berdasarkan hasil percobaan, maka diperoleh kadar karbonat dalam campuran

sebesar 469,8 %. Dalam percobaan ini tidak dicampurkan atau digunakan natrium

bikarbonat namun hanya digunakan natrium karbonat.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kadar karbonat dalam campuran setelah dilakukan titrasi adalah 469,8 % dengan

volume HCl yang digunakan adalah 1,25 mL.

DAFTAR PUSTAKA

Simanjuntak, R., 2018, Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sabun Mandi
Cair Merek “LX” dengan Metode Titrasi Asidimetri, Jurnal Ilmiah Kohesi,
2(4).
Handayani, T., Anita A., 2015, Penetapan Kadar Pemanis Buatan (Na-Siklamat)
Pada Minuman Serbuk Instan dengan Metode Alkalimetri, Jurnal Farmasi
Sains dan Praktis, 1(1).
Septianingsih, S.R., Ana H.M. dan Endang T.W., 2018, Effectiviness of Secang
Wood (Caesalpinia sappan l) Concentration as Natural Indicator for
Acidimetry Method, International Seminar on Education and Development
of Asia, 1(1).
Paengnakorn, P., Saiphon C., Kanchana W.I., Wasin W. dan Kate G., 2018,
Towards Green Titration: Downscaling Sequential Injection Analysis Lab
at-valve Titration System with Stepwise Addition of Titrant, Analytical
Sciences, 1(1).
Nuryanti, S., Dwi J.P. dan Supriadi., 2019, Rosella (Hibiscus sabdariffa) Flowers
as Alternative Indicators of Blue and Red Litmus, Oriental Journal of
Chemistry, 35(1).

Anda mungkin juga menyukai