Anda di halaman 1dari 19

Analisa Volumetri

Kimia ANALITIK II
Jurusan TLM
Poltekkes Medan
2021
 Pengertian Volumetri
 Analisis volumetri merupakan bagian dari

kimia analisis kuantitatif, di mana penentuan


zat dilakukan dengan jalan pengukuran
volume larutan atau berat zat yang diketahui
konsentrasinya, dibutuhkan untuk bereaksi
secara kuantitatif dengan larutan zat yang
dibutuhkan tadi.
 Dalam volumetri, penentuan dilakukan
melalui titrasi, yaitu sebuah proses  dimana
larutan baku (berbentuk larutan yang sudah
diketahui konsentrasinya) kemudian
ditambahkan sedikit demi sedikit dari sebuah
Alat buret pada larutan yang ditentukan atau
yang ditritasi sampai keduanya  bereaksi
sempurna dan mencapai jumlah ekuivalen
atau tidak akhir titrasi
 Oleh karena itu, analisa volumetri juga
dikenal sebagai titrimetri
Prinsip dasar analisis volumetri adalah zat
analit dalam sampel ditambahkan indikator
dan direaksikan dengan zat titran yang
dialirkan dari buret hingga kedua volume zat
tersebut bereaksi sempurna atau disebut
dengan titik ekuivalen.
 Tercapainya titik ekuivalen(titik setara)

ditandai dengan perubahan warna zat analit


(sampel).
 Tercapainya titik ekuivalen(titik setara)
ditandai dengan perubahan warna zat analit
(sampel).
 Titik ekuivalen dalam titrasi asam basa
 Mgrek Asam = mgrek Basa
 Jumlah asam = Jumlah Basa
 V(ml) XN(mgrek Asam) = V(ml)XN(mgrek

Basa)
 V1 X N1 = V2 x N2
 V = Volume
 N = Normalitas (konsentrasi larutan)
 Syarat-syarat Analisis Volumetri
 Syarat syarat dalam melakukan analisis secara

volumetri:
Reaksinya harus sederhana dan bisa
dinyatakan melalui persamaan reaksi yang
stokiometrik atau kuantitatif.
 Reaksinya harus berlangsung dengan sangat

cepat.
 Harus ada sebuah perubahan yang tampak
ketika titik ekuivalen telah tercapai, baik itu
secara kimia maupun fisika.
 Harus ada indikator apabila reaksi tidak dapat

menunjukkan adanya suatu perubahan kimia


atau fisika. Indikator potensiometrik bisa juga
digunakan.
 Macam-macam Analisa Volumetri
 Gasometri adalah volumetri gas dan diukur (kuantitatif)
ialah volume gas yang direaksikan atau hasil reaksinya.
 Titrasi / titrimetri adalah pengukuran volume dalam larutan
yang dibutuhkan untuk bereaksi secara sempurna dengan
sejumlah atau sevolume berat zat yang akan ditetapkan.
Pada setiap metode titrimetri selalu terjadi reaksi kimia
antara komponen analit dan zat pendeteksi (titran).
 Alkalimetri adalah sebuah metode yang dipakai dalam
menentukan kadar suatu zat yang sifatnya asam dengan
menggunakan larutan standar yang sifatnya basa.
 Asidimetri adalah sebuah metode yang dipakai dalam
menentukan kadar suatu zat yang sifatnya basa dengan
menggunakan larutan standar yang sifatnya asam. Dalam
titrasi asidimetri terjadi penetralan asam basa menurut
reaksi.
 Argentometri Adalah suatu titrasi yg memakai
larutan standar Argentum Nitrat(Titrasi
Pengendapan.

 Permanganometri adalah suatu metode yang


dipakai dalam menentukan kadar suatu zat
yang sifatnya reduktor dengan menggunakan
larutan standar KmnO4 yang sifatnya
oksidator. Dalam titrasi permanganometri
terjadi reaksi redoks. Titrasi permanganometri
tidak menggunakan indikator sebab KMnO4
sudah berfungsi sebagai suatu auto indikator.
 Iodometri adalah metode yang dipakai dalam
menentukan kadar suatu zat yang sifatnya reduktor
dengan menggunakan larutan standar J2 yang
sifatnya oksidator. Penambahan amylum dilakukan
menjelang TAT. Jika amylum ditambahkan terlebih
dahulu, maka akan mengganggu jalannya
pengamatan pada TAT karena J2 bisa mengikat
amylum sehingga iod amylum sulit untuk dipisahkan.
 Iodimetri ialah menentukan kadar zat yang sifatnya
oksidator (J2) dengan menggunakan larutan standar
yang sifatnya reduktor.
Alat yg dipakai dalam analisa
Volumetri
 1. Gelas Kimia
 2. Labu Erlenmeyer
 3. Buret
 4. Neraca Analitik
 5. Gelas Arloji
 6. Pipet Volume
 7. Pipet ukur
 8. Labu Ukur
 9. Gelas Ukur
 10. Dan lain lain.
Praktek Penentuan asam asetat
 I. Alat
1. Gelas Kimia 50 ml
 2. Labu Erlenmeyer 250 ml
 3. Buret 25 ml
 4. Neraca Analitik
 5. Gelas Arloji
 6. Pipet Volume 25 ml
 7. Pipet ukur 10 ml
 8. Labu Ukur 50 ml
 9. Gelas Ukur 50 ml
 II. Bahan.
 1. Larutan NaOH 0,1N
 2. Larutan H2C2O4 0,1000N(Larutan
Baku)
 3. Indikator Phenol phatalen(Pp)
 III. Tiori. Bila asam dicampur basa dengan
Konsentrasi yang sama maka terjadi
Netralisasi(tidak asam tidak basa) atau PH
Larutan menjadi 7(netral)
 Untuk mengetahui suatu larutan sudah Netral

maka kita pakai suatu Indikator atau zat


warna yang dapat mengetahui suatu larutan
asam atau basa
 Indikator yg kita pakai adalah Indikator

Phenol phatalen(warna asam bening, warna


basa merah).
 IV. Cara Kerja
 1. Pasang alat buret dengan benar.
 2. Masukkan larutan NaOH 0,1N kedalam
alat buret sampai titik nol
 3. Pipet Larutan Baku H2C2O4 0,1000N
dengan pipet Volume 25ml dan kedalam
labu erlenmeyer 250 ml
 4. Lalu tambahkan Indikator Phenol phatalen

2 tetes (warna larutan bening)


 5. Kemudian Titrasi (tetesi memakai alat
buret) larutan H2C2O4 0,1000N sampai
berubah menjadi warna merah(titik ekuivalen)
 6. Baca Volume larutan yg dikeluarkan dalam

alat buret
 7. Pembacaan Volume NaOH dalam Buret

adalah = 24,50 ml
 8. Hitung Normalitas larutan NaOH

(Normalitas nya desimal dibelakang koma)


 V. Perhitungan.
 Mgrek Basa = Mgrek Asam
 V(basa) x N(basa) =V(basa)x N(asam)
 LANJUTKAN HITUNG KONSENTRASI Basa (N
basa = NNaOH)

 VI. Reaksi
 NaOH + H2C2O4 NaC2O4 + H2O
 VII. Kesimpulan....?
 Medan, 7 jan2021
 Praktikan
 ( ttd )
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai