Astutik, Widia., 2017., Keefektifan Pembelajaran Di Laboratorium Berbasis Hands On Teknik Challenge Exploration Activity Terhadap
Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Siswa., Solo: UNS Press
Day, Underwood, (1999). Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
John Kenkel, (2003). Analytical Chemistry for Technicians. Washington, Lewis Publishers
Pembagian larutan standar
Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi
(konsentrasi diketahui dari massa - volum larutan). 4 desimal
Astutik, Widia., 2017., Keefektifan Pembelajaran Di Laboratorium Berbasis Hands On Teknik Challenge Exploration
Activity Terhadap Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Siswa., Solo: UNS Press
Pembuatan larutan standar
3.1.1 Alat-alat
1. Neraca digital
2. Labu ukur.
3. Kaca arloji
4. Spatula
3.1.2 Bahan-bahan
5. H2C2O4.2H2O
6. Aquades
3.2. Cara Kerja
Standarisasi ialah suatu usaha untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari
calon larutan baku. Standarisasi secara titrasi ini, maka bahan
perstandarisasian haruslah suatu bahan baku primer, yakni suatu bahan yang
konsentrasi larutannya dapat langsung ditemukan dari berat bahan sangat
murni yang dilarutkan dan 29 volume larutan yang terjadi. Larutan yang dibuat
dari bahan baku primer tersebut dinamakan larutan baku primer
(Yayan, 2009:107)
a. Alat dan bahan:
1. Gelas kimia 100 mL (2)
2. Pipet ukur 10 mL (1)
3. Pipet volume 10 mL (1)
4. Pipet filler (1)
5. Buret 50 mL (1)
6. Erlenmeyer 125 mL (2)
7. Batang pengaduk (1)
8. Labu ukur 50 mL (1)
9. Corong kecil-pendek (1)
10. Botol timbang (1)
11. NaOH
12. Asam oksalat p.a
13. Akuades
14. Indikator fenolptalin 0,1 %
15. metil merah 0,1 %
16. fenol merah 0,1 %
Prosedur Kerja Pembuatan Larutan standar asam oksalat 0,1 N