Anda di halaman 1dari 21

Volumetri

yaitu, merupakan metode analisis kuantitatif yang


didasarkan pada prinsip pengukuran volume.
Macam Analisa Volumetri
1. Gasometri
2. Titrimetri
Gasometri adalah volumetri gas dan yang diukur
(kuantitatif) adalah volume gas yang direaksikan atau
hasil reaksinya.
Titrimetri merupakan pengukuran volume dalam
larutan yang diperlukan untuk bereaksi sempurna
dengan sevolume atau sejumlah berat zat yang akan
ditentukan.
Titrimetri merupakan suatu metode analisis kuantitatif
didasarkan pada pengukuran volume titran yang
bereaksi sempurna dengan analit.
Titran merupakan zat yang digunakan untuk mentitrasi.
Analit adalah zat yang akan ditentukan
konsentrasi/kadarnya.
Level volume titran

Klem
aA + tT  produk
sejumlah a molekul analit A
bereaksi dengan t molekul reagensia
buret T (titran). Penambahan titran
dilakukan sedikit demi sedikit
melalui buret.

Stopcock
Titik ekuivalen
Titik dimana jumlah titran
erlenmeyer yang ditambahkan ekuivalen
dengan jumlah analit secara
Larutan stoikhiometri
analit Pengaduk
magnet
Reaksi dasar antara komponen analit dengan titran
dinyatakan dengan persamaan umum berikut ini:
Analit + Titran Hasil reaksi

Titran (dalam buret) ditambahkan ke dalam larutan


analit (labu Erlenmeyer) hingga tercapai titik ekivalen.
Titik ekivalen tercapai ditandai dengan adanya
perubahan zat indikator.
Persyaratan Titrasi
Reaksi yang dapat digunakan dalam metode titrimetri
adalah reaksi-reaksi kimia yang sesuai dengan persyaratan
sebagai berikut:
1. Reaksi harus berlangsung cepat
2. Tidak terdapat reaksi samping
3. Reaksi harus stoikiometri, yaitu diketahui dengan pasti
reaktan dan produk serta perbandingan mol / koefisien
reaksinya
4. Terdapat zat yang dapat digunakan untuk mengetahui
saat titrasi harus dihentikan (titik akhir titrasi) yang
disebut zat indikator
Larutan standar yang ideal untuk
titrasi
1. Cukup stabil sehingga penentuan konsentrasi cukup
dilakukan sekali
2. Bereaksi cepat dengan analit sehingga waktu titrasi
dapat dipersingkat
3. Bereaksi sempurna dengan analit sehingga titik akhir
yang memuaskan dapat dicapai
4. Melangsungkan reaksi selektif dengan analit
Berdasarkan cara titrasinya
titrimetri dikelompokkan menjadi:
1. Titrasi langsung.
Cara ini dilakukan dengan melakukan titrasi
langsung terhadap zat yang akan ditetapkan.
2. Titrasi tidak langsung.
Cara ini dilakukan dengan cara penambahan titran
dalam jumlah berlebihan, kemudian kelebihan titran
dititrasi dengan titran lain, volume titrasi yang
didapat menunjukkan jumlah ekuivalen dari
kelebihan titran, sehingga diperlukan titrasi blanko.
Larutan blanko adalah larutan yang berisi semua
pereaksi yang digunakan tanpa sampel.
Jenis-Jenis Titrimetri
 titrasi penetralan (asam-basa)
 titrasi pengendapan (Argentometri)
Titrasi Redoks (Permanganometri dan
Iodometri/iodimetri)
 titrasi kompleks (Kompleksiometri)
Titrasi Penetralan
Titrasi netralisasi digunakan untuk menentukan kadar
analit yang bersifat asam/basa atau zat yang dapat
diubah menjadi asam/basa.
didasarkan pada reaksi asam dan basa. Larutan analit
yang berupa larutan asam dititrasi dengan titran yang
berupa larutan basa atau sebaliknya.
Titrasi penetralan
 Titrasi penetralan ialah titrasi yang melibatkan asam
dan basa.
 Jenis-jenis titrasi asam-basa
 Asam kuat dengan basa kuat (Penetralan)
 Asam lemah dengan basa kuat (Alkalimetri)
 Asam kuat dengan basa lemah (Asidimetri)
Reaksi
Alkalimetri
HA + OH- A- + H2O (analit asam , titran basa)

Asidimetri
BOH + H3O+ B+ + 2H2O (analit basa, titran asam)

Titran umumnya berupa larutan standar (zat baku),


yang dapat berupa zat baku primer dan zat baku
sekunder.
Larutan Standar
 Larutan Standar Primer
 Larutan Standar Sekunder
Larutan Standar Primer
 Larutan Standar Primer adalah larutan standar yang
konsentrasinya diperoleh dengan cara penimbangan,
pelarutan dan penimbangan.

 Adapun syarat syarat larutan baku primer :


 Mempunyai kemurnian yang tinggi
 Stabil terhadap udara
 Rumus molekulnya pasti
 Bukan kelompok hidrat (tidak bersifat higroskopis)
 Tidak mengalami perubahan selama penimbangan
 Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan
penimbangan dapatdiabaikan)
 Larutan stabil didalam penyimpanan
Larutan Standar sekunder
 Larutan standar sekunder yaitu larutan dimana
konsentralisinya ditentukan dari larutan standar primer
sehingga secara langsung tidak dapat diketahui kadarnya
dan kestabilannya di dalam proses penimbangan,
pelarutan dan penyimpanan.
 Adapun syarat- syarat larutan standar sekunder :
 Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku
primer
 Berat ekivalennya tinggi
 Biasanya bersifat higroskopis
 Mudah bereaksi dengan udara
 Larutan relatif stabil didalam penyimpanan
Alkalimetri dan Asidimetri
Alkalimetri adalah analisis volumetrik yang
menggunakan larutan baku basa untuk menentukan
jumlah asam dalam sampel.

Asidimetri adalah analisis volumetrik yang


menggunakan larutan baku asam untuk menentukan
jumlah basa dalam sampel
Indikator
Nama Indikator Warna asam Warna basa Trayek pH
Alizarin kuning kuning ungu 10,1 - 12,0
Fenolftalein tak berwarna merah 8,0 - 9,6
Timolftalein tak berwarna biru 9,3 - 10,6
Fenol merah kuning merah 6,8 - 8,4
Bromtimol blue kuning biru 6,0- 7,6
Metil merah merah kuning 4,2 - 6,2
Metil jingga merah kuning 3,1 - 4,4
Para nitrofenol tak berwarna kuning 5,0 - 7,0
Timol blue kuning biru 8,0 - 9,6
Tropeolin OO merah kuning 1,3 - 3,0
Fenolftalin dalam Suasana Basa
Metil Merah Dalam suasana Asam
Tugas
 Mencari Larutan Standar Primer dan larutan Standar
sekunder (Min. 5)
 Tuliskan Contoh senyawa dan standar baku berserta
reaksinya dengan menggunakan metode alkalimetri /
asidimetri, permanganometri, iodometri

Anda mungkin juga menyukai