Anda di halaman 1dari 26

ANTIMIKROBA 1

Drh. Nofan Rickyawan, M.Sc.


BAKTERI
DEFINISI
• Zat-zat kimia oleh yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki
khasiat mematikan ataumenghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatifkecil. Turunan zat-zat ini, yang dibuat
secara semi-sintesis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa
sintesis dengan khasiat antibakteri

• Zat biokimia yang diproduksi oleh mikroorganisme, yang dalam jumlah


kecik dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh pertumbuhan
mikroorganisme lain
DEFINISI
• segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek
menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme,
khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri.

• Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit


infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga
digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman.

• Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu


mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah molekul bakteri
ANTIBIOTIK IDEAL
• Toksisitas selektif yang tinggi
• Tidak menimbulkan reaksi hipersensitif
• Kelarutan baik → penetrasi ke jaringan optimal
• Resistensi lambat
• Tidak merusak mikroflora normal di dalam tubuh
• Bersifat bakterisidal dan bukan bakteriostatik
• Tidak menimbulkan efek samping bila digunakan dalam jangka waktu yang
lamaf.
• Kadar bakterisidal di dalam tubuh cepat tercapai dan bertahan untuk
waktu lama (Metabolisme dan eksresi lambat)
ASAL ANTIBIOTIK
• Alamiah
Suatu spesies bakteri yang dapat menghasilkan produk/metabolit yang
mampu menghambat pertumbuhan spesies bakteri lain. Bahan metabolit
disebut antibiotik dan cara kerjanya disebut antibiosis. Dari sekian banyak
antibiotik yang ditemukan hanya beberapa yang tidak toksik untuk dipakai
dalam pengobatan dan kebanyakan diperoleh dari genus bacillus,
penicillium dan Streptomyces.
contoh : penisilin, tetrasiklin, eritromisinin

• Sintetik
Diperoleh dari proses kimiawi.
contoh : gol. sulfonamid, gol. quinolon.

• Semi sintetik
Diperoleh dari modifikasi rumus kimia dari senyawa alamiah. Tujuannya
untuk memperluas spektrum, menurunkan toksisitas, meningkatkan
stabilitas dan memperbaiki farmakokinetik.
contoh : ampisilin, metisilin
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
AKTIVITASNYA
• Spektrum sempit (Narrow spectrum)
bekerja terhadap mikroorganisme tertentu.
contoh : rifampicin → tuberculosis

• Spektrum luas (Broad spectrum)


bekerja terhadap beberapa jenis mikroorganisme, baik gram positif dan
gram negatif atau jenis mikroorganisme lainnya. Biasanya digunakan untuk
mengobati penyakit infeksi yang belum diidentifikasi dengan kultur dan
isolasi bakteri maupun uji sensitifitas.
contoh : tetrasiklin → mycoplasma, chlamydia, clostridium, clostridium,
actinomyces
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
SIFAT TOKSISITAS TERHADAP BAKTERI

Bakteriostatik Bakteriosidal
• antibiotik yang bekerja dengan • antibiotik yang bekerja dengan
menghambat pertumbuhan membunuh bakteri .
bakteri
• Digunakan biasanya pada area
• Menghambat multiplikasi bakteri infeksi dimana imun sistem inang
tidak dapat menjangkau secara
maksimal → antibiotik tidak
maksimal (kasus endocarditis,
meningitis, osteomyolitis,
neutropenia)
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
SIFAT TOKSISITAS TERHADAP BAKTERI
• Kerja kedua jenis antibiotik tersebut teraganutng kondisi pertumbuhan
bakteri in-vitro, densitas bakteri dan durasi tes

• Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba


atau membunuhnya, masing-masing dikenal sebagai kadar hambat
minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM).

• Antibiotik tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik


menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi KHM
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
MEKANISME KERJA TERHADAP BAKTERI
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
MEKANISME KERJA TERHADAP BAKTERI
• Inhibitor sintesis dinding sel bakteri
memiliki efek bakterisidal dengan cara memecah enzim dinding sel dan
menghambat enzim dalam sintesis dinding sel.
contoh : gol. Beta-laktam (penicillin, amoksisilin), vascomycin, bacitracin
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
MEKANISME KERJA TERHADAP BAKTERI
• Mengubah permeabilitas membran sel
memiliki efek bateriosstatik dan bakterisidal dengan cara menghilangkan
permeabilitas membran dan oleh karena hilangnya substansi seluler
menyebabkan sel menjadi lisis

contoh : polimikson, nistatin, amfotericin


KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
MEKANISME KERJA TERHADAP BAKTERI
• Inhibitor sintesis protein bakteri
memiliki efek bakteriosstatik dan bakterisidal dengan cara menganggu
sintesis protein tanpa mengganggu sel-sel normal dan menghambat
tahap-tahap sintesis protein.
Efek bakteriostatik bekerja dengan mempengeruhi fungsi subunit ribosom
30S atau 50S sehingga menyebabkan penghambatan sintesis protein yang
reversibel.
Efek bakterisidal dengan cara membentuk ikatan dengan subunit ribosom
30S dan mengubah sintesis protein, yang akhirnya akan mengakibatakan
kematian sel

contoh : gol. Aminoglikosida (amikacin, gentamycin), gol. Makrolida


(eritromycin, azitromycin)
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
MEKANISME KERJA TERHADAP BAKTERI
• Menghambat sintesis asam folat
memiliki efek bateriostatik dan bakterisidal dengan cara membuat Bakteri
tidak dapat mengabsorbsi asam folat, tetapi harus membuat asam folat
dari PABA (asam para amino benzoat), dan glutamat.
contoh : gol. Sulfonamid, trimetroprim
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
MEKANISME KERJA TERHADAP BAKTERI
• Mengganggu sintesis DNA
memiliki efek bateriostatik dan bakterisidal dengan cara menghambat
asam deoksiribonukleat (DNA) girase sehingga menghambat sintesis DNA.
DNA girase adalah enzim yang terdapat pada bakteri yang menyebabkan
terbukanya dan terbentuknya superheliks pada DNA sehingga
menghambat replikasi DNA. Selain itu juga bekerja denagn cara
menghambat RNA polimerase dan menghambat topoisomerase

contoh : rifampicin, metronidazole, gol. Quionolon.


KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
DAYA HAMBATNYA
• Time dependent killing
Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya
dipertahankan cukup lama di atas Kadar Hambat Minimal kuman.
Contoh : Penisilin, Sefalosporin, linezoid, dan eritromisin.

• Concentration dependent killing


Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya relatif
tinggi atau dalam dosis besar, tapi tidak perlu mempertahankan kadar
tinggi ini dalam waktu lama.
Contoh : aminoglikosida, fluorokuinolon, dan ketolid.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
DAYA HAMBATNYA
• Time dependent killing
Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya
dipertahankan cukup lama di atas Kadar Hambat Minimal kuman.
Contoh : Penisilin, Sefalosporin, linezoid, dan eritromisin.

• Concentration dependent killing


Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya relatif
tinggi atau dalam dosis besar, tapi tidak perlu mempertahankan kadar
tinggi ini dalam waktu lama.
Contoh : aminoglikosida, fluorokuinolon, dan ketolid.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
DAYA HAMBATNYA
• Time dependent killing
Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya
dipertahankan cukup lama di atas Kadar Hambat Minimal kuman.
Contoh : Penisilin, Sefalosporin, linezoid, dan eritromisin.

• Concentration dependent killing


Antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya relatif
tinggi atau dalam dosis besar, tapi tidak perlu mempertahankan kadar
tinggi ini dalam waktu lama.
Contoh : aminoglikosida, fluorokuinolon, dan ketolid.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Beta laktam
Antibiotik beta-laktam terdiri dari berbagai golongan obat yang
mempunyai struktur cincin beta-laktam, yaitu penisilin, sefalosporin,
monobaktam, karbapenem, dan inhibitor beta-laktamase. Obat-obat
antibiotik beta-laktam umumnya bersifat bakterisid, dan sebagian besar
efektif terhadap organisme Gram -positif dan negatif. Antibiotik beta-
laktam mengganggu sintesis dinding sel bakteri, dengan menghambat
langkah terakhir dalam sintesis peptidoglikan, yaitu heteropolimer yang
memberikan stabilitas mekanik pada dinding sel bakteri
contoh : penicillin, ampicilin, amoxcillin, sefalosporin
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Inhibitor Beta laktam
Inhibitor beta-laktamase melindungi antibiotik beta-laktam dengan cara
menginaktivasi beta-laktamase. Golongan antibiotik ini adalah asam
klavulanat, sulbaktam, dan tazobaktam. Asam klavulanat merupakan
suicide inhibitor yang mengikat beta-laktamase dari bakteri Gram-positif
dan Gram-negatif secara ireversibel. Obat ini dikombinasi dengan
amoksisilin untuk pemberian oral dan dengan tikarsilin untuk pemberian
parenteral. Sulbaktam dikombinasi dengan ampisilin untuk penggunaan
parenteral, dan kombinasi ini aktif terhadap kokus Grampositif, termasuk
S. aureus penghasil beta-laktamase, aerob Gram-negatif (tapi tidak
terhadap Pseudomonas) dan bakteri anaerob. Sulbaktam kurang poten
dibanding klavulanat sebagai inhibitor beta-laktamase. Tazobaktam
dikombinasi dengan piperasilin untuk penggunaan parenteral. Waktu
paruhnya memanjang dengan kombinasi dan ekskresinya melalui ginjal
contoh : amox clav
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Aminoglikosida
dihasilkan oleh jenis-jenis fungi Streptomyces dan Micromonospora.
Semua senyawa dan turunan semi-sintesisnya mengandung dua atau tiga
gula-amino di dalam molekulnya, yang saling terikat secara glukosidis.
Spektrum kerjanya luas dan meliputi terutama banyak bacilli gram-
negatif. Obat ini juga aktif terhadap gonococci dan sejumlah bakteri gram-
positif. Aktifitasnya adalah bakterisid, berdasarkan dayanya untuk
menembus dinding bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel.
contoh : streptomisin, gentamisin, amikasin, neomisin, dan paranomisin.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Tetrasiklin
Bersifat bakteriostatis, hanya melalui injeksi intravena dapat dicapai kadar
plasma yang bakterisid lemah. Mekanisme kerjanya mengganggu sintesa
protein bakteri. Spektrum luas dan meliputi banyak cocci gram positif dan
gram negatif serta kebanyakan bacilli serta mikroorganisme lain seperti
Ricketsia, Mikoplasma, Klamidia, dan beberapa spesies mikobakteria.
contoh : tetrasiklin, doksisiklin, oksitetrasiklin, minosiklin, dan
klortetrasiklin
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Makrolida
bekerja bakteriostatis terhadap terutama bakteri gram-positif dan
spectrum kerjanya mirip Penisilin-G. Mekanisme kerjanya melalui
pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga sintesa proteinnya
dirintangi. Bila digunakan terlalu lama atau sering dapat menyebabkan
resistensi. Absorbinya tidak teratur, agak sering menimbulkan efek
samping lambung-usus, dan waktu paruhnya singkat

contoh : eritromisin, azitromisin, klaritromisin


KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Linkomisin
dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis (AS 1960). Khasiatnya
bakteriostatis dengan spektrum kerja lebih sempit daripada makrolida,
terutama terhadap kuman gram positif dan anaerob. Berhubung efek
sampingnya hebat kini hanya digunakan bila terdapat resistensi terhadap
antibiotika lain.
contoh : linkomisin.
KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Quinolon
senyawa-senyawa kuinolon berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan
kuman, berdasarkan inhibisi terhadap enzim DNA-gyrase kuman, sehingga
sintesis DNAnya dihindarkan. Golongan ini hanya dapat digunakan pada
infeksi saluran kemih (ISK) tanpa komplikasi.

contoh : enrofloxacin, ciproflocaxin, levofloxacin.


KLASIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASARKAN
GOLONGAN DAN STRUKTUR KIMIA
• Klromafenikol
kloramfenikol mempunyai spektrum luas. Berkhasiat bakteriostatis
terhadap hampir semua kuman gram positif dan sejumlah kuman gram
negatif. Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan sintesa polipeptida
kuman

contoh : kloramfenikol

Anda mungkin juga menyukai