Anda di halaman 1dari 3

Definisi

Anemia adalah keadaan berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi


hemoglobin (Hb) di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. Diagnosis
anemia ditegakkan berdasarkan temuan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
laboratorium yang dapat mendukung sehubungan dengan gejala klinis yang sering
tidak khas. Suatu anemia gravis dikatakan bila konsentrasi Hb ≤ 7 g/dL selama
3 bulan berturut-turut atau lebih. Anemia gravis dapat dikarenakan kanker,
malaria, thalassemia mayor, defisiensi besi, leukemia, dan infeksi cacing.

Etiologi
Anemia terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu sedikit eritrosit,
menghancurkan terlalu banyak eritrosit, dan terlalu banyak kehilangan eritrosit.
Diantara faktor penyebab itu adalah:
1. Tubuh terlalu sedikit memproduksi eritrosit
a. Faktor didapat
 Defisiensi besi
 Paparan toksin
 Radiasi dan kemoterapi pada pasien kanker
 Infeksi virus
 Penggunaan obat
 Kelainan autoimun
 Kehamilan
b. Faktor turunan
 Anemia fanconi
 Sindroma Shwachman-Diamond
 Diskeratosis kongenital
 Anemia Diamond-Blackfan
 Trombositopenia amegakariositik

2. Tubuh terlalu banyak menghancurkan eritrosit


a. Faktor didapat
 Anemia imun hemolitik
 Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria
 Infeksi, e.g. malaria
b. Faktor turunan
 Sickle cell anemia
 Thalassemia
 Defisiensi G6PD
 Hereditary spherocytosis
 Hereditary elliptocytosis
 Defisiensi enzim piruvat kinase

3. Tubuh terlalu banyak kehilangan eritrosit


a. Penyebab kronis
 Perdarahan menstruasi hebat
 Mimisan kronis dan hebat
 Perdarahan pada saluran cerna dan urogenital
 Ulserasi
b. Penyebab akut
 Cedera
 Melahirkan
 Pecah pembuluh darah
 Perdarahan hebat saat operasi

Epidemiologi

Klasifikasi
1. Anemia normositik normokrom.
Anemia normositik normokrom disebabkan oleh karena perdarahan
akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada
sumsum tulang. Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai dengan
perubahan konsentrasi hemoglobin (Indeks eritrosit normal pada anak:
MCV 73 – 101 fl, MCH 23 – 31 pg , MCHC 26 – 35 %), bentuk dan
ukuran eritrosit.

2. Anemia makrositik hiperkrom


Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan
hiperkrom karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal.
(Indeks eritrosit pada anak MCV > 73 fl, MCH = > 31 pg, MCHC = >
35 %). Ditemukan pada anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12,
asam folat), serta anemia makrositik non-megaloblastik (penyakit hati,
dan myelodisplasia)

3. Anemia mikrositik hipokrom


Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan
mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal. (Indeks
eritrosit : MCV < 73 fl, MCH < 23 pg, MCHC 26 - 35 %).
Penyebab anemia mikrositik hipokrom:
a. Berkurangnya zat besi: Anemia Defisiensi Besi.
b. Berkurangnya sintesis globin: Thalasemia dan hemoglobinopati.
c. Berkurangnya sintesis heme: Anemia Sideroblastik.

Anemia
Populasi Normal Ringan Sedang Berat
Anak-anak usia 6-59 >11 10-10,9 7-9,9 <7
bulan
Anak-anak usia 5-11 >11,5 11-11,4 8-10,9 <8
tahun
Anak-anak usia 12- >12 11-11,9 8-10,9 <8
14 tahun
Wanita tidak hamil >12 11-11,9 8-10,9 <8
(usia >15 tahun)
Wanita hamil >11 10-10,9 7-9,9 <7
Pria (usia >15 >13 11-12,9 8-10,9 <8
tahun)

Anda mungkin juga menyukai