Anda di halaman 1dari 35

Pendekatan anak dengan

Pucat

Defenisi

Pucat atau pallor (bahasa Latin) adalah


keadaan kulit lebih putih dari biasanya

Etiologi

Pallor

Anemia

Decreased
serum
hemoglobin

Decreased
oxygen carrying
capacity of blood

Anemia
Anemia didefenisikan sebagai berkurangnya
volume sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin dibawah nilai normal

Akut :

anemia aplastik
Leukemia
Anemia hamolotik akut
perdarahan

Kronis

Anemia defisiensi besi


Thalasemia
Anemia hemolitik autoimun
Malaria

Penurunan produksi eritrosit


Peningkatan destruksi eritrosit
Kehilangan darah

Langkah pendekatan
diagnostik
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium

Anamnesis
Usia, jenis kelamin, ras, status sosioekonomi
keluarga
Riwayat perdarahan, sejak kapan terjadi
durasi, frakuensi, volume
Pemakaian obat-obatan
Riwayat pemberian makanan, penyakit
terdahulu, riwayat penyakit keluarga

Pemeriksaan fisik
Warna kulit: telapak tangan

anemia di Indonesia umumnya akibat kekurangan nutrient (terutama


zat besi)
Bahan tersebut berguna untuk pembentukan hemoglobin
Dinegara berkembang selain masalah gizi, infeksi :
parasit (malaria, cacing).
Infeksi kronis TBC, y
yang membutuhkan nutrien yang lebih banyak

Selain itu ada pula penyakit yang menyerang sum sum tulang
sepertui
anemia aplastik
keganasan,
homolisis sel darah merah bawaan atau didapat,

serta adanya perdarahan

Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia pada anak berdasarkan
gangguan fungsional secara umum dapat
dibagi menjadi 3 kategori:
I. Gangguan pembentukan sel eritrosit yang
efektif
II. Kehilangan darah / perdarahan
III. proses hemolitik / destruksi sel eritrosit

i. Gangguan pembentukan sel


eritrosit
Kegagalan sumsum tulang:
a. Anemia aplastik: -Kongenital
-Didapat
b. Pure Red Cell Aplasia:
-Sindroma Diamond-Blackfan
Eritroblastopenia transien
c. Desakan terhadap sumsum tulang
1) Keganasan
2) Osteopenia
3) Mielofibrosis

Kegagalan produksi eritropoeitin


a. Penyakit Ginjal Kronik
b. Hipotiroidism, hipopituitarisme
c. Inflamasi Kronik
d. Malnutrisi protein
. Gangguan maturasi sitoplasma sel eritrosit:
a. Defisiensi besi
b. Sindroma thalassemia
c. Anemia sideroblastik
d. Keracunan logam(lead)

Gangguan maturasi inti:


a. Defisiensi vitamin B12
b. Defisiensi asam folat
c. Thiamine-responsive megaloblastic
anemia
d. Kelainan metabolisme folat herediter
e. Asiduria orotik

ii. Kehilangan darah / perdarahan

Perdarahan akut
Perdarahan kronik

iii. Proses Hemolitik /


penghancuran sel eritrosit
Kelainan haemoglobin:
a. Structural mutants
b. Penurunan produksi globin (Thalassemia)
Kelainan membrane sel darah merah
Kelainan metabolisme sel darah merah
Reaksi antibody

Pemeriksaan sediaan apus darah tepi sangat


membantu untuk menegakkan diagnosis anemia
menentukan gambaran anemia tersebut apakah
mikrositik, normositik, makrositik
Nilai Mean corpuscular volume (MCV)
mikrositik (<7m).
makrositik (>8,5 m).
dan normositik (7-8.5 m).

terdapat sel abnormal seperti sferosit, sel target,


atau sel blast.

Klasifikasi
Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran
sel darah merah

Mikrositik

Anemia
def.
Besi
(Fe)

thalase
mia

- Spoon
nail
- Atrofi
papil

- Frontal
bossin
g
- Facies
cooley

Anamnes
is
Pemeriks
aan fisik
Ciri khas

Lab

- Sel

Keracun Anemia
an
Siderob
timbal
lastik
kronis

Inflama
si
kronis

Mikrositik
Anemia hemolitik
kongenital
Jenis

Pemeriksaan fisik
Anamne
sis

Hem
oglo
bin
muta
n
Deff
enzi
m
eritr
osit
Ggg
mem
bera

k
h
a
s

Anemia hemolitik didapat

L
a
b
k
h
u
s
u
s

L
a
b
u
m
u
m

Normositik
Hipersegmentasi
neutrofi
merupakan
abnormalitas
yang ditandai dengan lebih
dari 5% neutrofi l berlobus
>5 dan/atau 1 atau lebih
neutrofi l berlobus >6.

Klasifi kasi anemia berdasarkan ukuran


sel darah merah (MCV) dan RDW
MCV

Normal RDW

Peninfkatan RDW

Mikrositik
(MCV <80 fL)

Talasemia , anemia infl amasi,


trait
hemoglobinopati

Defi siensi Fe, penyakit


HbH, beberapa kasus
anemia infl amasi,
beberapa kasus
talasemia,
fragmentasi hemolisis

Normositik
(MCV 80-100
fL)

Anemia infl amasi, sferositosis


Awal atau partialy
herediter, trait
treated defi siensi Fe
hemoglobinopati, perdarahan akut atau
defi siensi vitamin,
penyakit sickle cell

Makrositik
(MCV >100
fL)

Anemia aplastik, mielodisplasia

Defi siensi B12, folat,


anemia hemolitik
autoimun, cold aglutinin
disease, penyakit
tiroid, alkohol

Anemia

Low

Defisiensi
besi
Thalasemia
Karacunan
logam
Penyakit
kronik

MCV

High

Defisiensi asam folat


Defisiensi vit b12
Aplastik anemia
Leukemia
Anemia hemolitik
autoimun
Penyakit hati

MCV normal

Reticulocyte count
High
Bilirubin
Normal
perdarahan

Tinggi
Anemia hemolitik

Low
White cell and platelet count
Low
Malignancy
Anemia aplastik

Normal
Fure red cell aplasia

Anemia hemolitik
Coomb test
Positif

Anemia hemolitik coomb


test
Positif

Membran defect
Hemoglobinophaties
Enzimophaties
Ideopatic
drugs
Infection

Negatif

Anemia hemolitik
autoimune

Diagnosis
Rendahnya kadar haemoglobin (Hb) memberi
petunjuk pada klinisi bahwa telah terjadi
penurunan volume sel darah merah (SDM)
yang harus dicari penyebabnya
pendekatan diagnosis dilakukan dengan
melakukan
anamnesis
pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium sederhana.

Anamnesis
Usia, jenis kelamin, ras, status sosioekonomi
keluarga
Riwayat perdarahan, sejak kapan terjadi
durasi, frakuensi, volume
Pemakaian obat-obatan
Riwayat pemberian makanan, penyakit
terdahulu, riwayat penyakit keluarga

Pemeriksaan fisik
Tujuan utamanya adalah menemukan tanda
keterlibatan organ atau multisistem dan untuk
menilai beratnya kondisi penderita.
Penilaian pucat sangat bervariasi terutama pada
anak berkulit putih atau berkulit gelap. Pucat dapat
dideteksi dengan memeriksa
Konjungtiva
mukosa region bukal
telapak tangan atau kaki
Kuku

Penyakit

Pucat/Ane

Perdara

Organome

Anemia defisiensi

mia
+

han
-

gali
-

Anemia hemolitik akut

Anemia aplastik

Anemia pasca perdarahan

+/++

Anemia hemolitik kronik

-/+

Leukemia akut

-/+

Hemosiderosis hati

Metastasis tumor

-/+

-/+

Penyakit infeksi kronis

-/+

-/+

Pemeriksaan penunjang

Hb Ht

Leukosi Trombo

Hitung jenis Retikulo

MCV

RD

ADB

t
N/

sit
N

sit
N/ segmenter N/

Anemia

Limfositosis

N/

aplastik
Leukemia

/N/

Dominasi

N/

akut

sel

kadang

ditemukan
sel blast
Thalassemia N/ N/ N

N/

minor
Thalassemia
mayor

/N/

Syok
Suatu keadaan / syndrome gangguan perfusi
jaringan yang menyeluruh sehingga tidak
terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan
Pada syok teradi hambatan di dalam
peredaran darah perifer yang menyebabkan
perfusi jaringan tak cukup untuk memenuhi
kebutuhan sel akan zat makanan dan
membuang sisa metabolisme atau suatu
perfusi jaringan yang kurang sempurna.

Manifestasi klinis

Anda mungkin juga menyukai